Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PERCOBAAN

1. Alat dan Bahan


A. Alat dan Bahan Sampling
1) Kaca Pembesar 6) Pipa Kapiler
2) Ayakan no.250 7) Lampu UV 254 dan 365 nm
3) Mikroskop 8) Serbuk jamu sampel
4) Cincin sublimasi 9) Pelarut organic (fase gerak)
5) Plat KLT 10) Kloralhidrat 25%
B. Alat dan Bahan Kadar Abu
1) Krus 4 buah 5) Aquadest
2) Penjepit besi 6) Asam klorida encer
3) Desikator 7) Sampel Simplisia Jahe
4) Kertas Saring bebas abu
C. Alat dan bahan Susut Pengeringan
1) Gelas ukur 25 mL
2) Simplisia sampel (jahe)
3) Aquadest
D. Alat dan Bahan Kadar Air
1) Labu bulat 500mL 6) Corong Pisah
2) Alat penampung 7) Simplisia jahe 2 gram
3) Pendingin 8) 4 ml aquadest
4) Tabung Penyambung 9) 200 ml toluene
5) Tabung penerima
2. Diagram Alir
A. Pengambilan Sampel Bahan

Satu box sampel jamu


aprodiasiaka
- Diambil 3 buah sampel (sachet) dari bagian atas,
tengah, dan bawah
- Disatukan ketiga sampel
- Diaduk rata homogen
-
Pooled Sample

- Dibuat tumpukan berbentuk segi empat yang rata


dan dibagi secara diagonal 4 bagian
- Diambil dua sisi yang berlawanan dan dicampur
hingga rata

Average Sample

- Hasil average sample dibagi menjadi 4 bagian


sama banyak

Final Sample

B. Penentuan Benda Asing

Final Sample
- Ditimbang sampel dan disebarkan secara merata
di bidang datar
- Diidentifikasi benda asing dengan bantuan kaca
pembesar atau diayak dengan ayakan no. 250
- Ditimbang benda asing dan dihitung jumlah per
100 g simplisia dalam %b/b
0,16% b/b
C. Pemeriksaan Makroskopik

Final Sample

- Diperiksa secara organoleptis meliputi ukuran,


warna, bau, dan rasa

Hasil Organoleptis

D. Pemeriksaan Mikroskopik

Sample Jamu

- Diteteskan kloralhidrat pada kaca objek


- Dibasahi jarum dan dicelupkan pada serbuk
sampel
- Diletakkan pada kaca objek dan diaduk
- Dilihat dibawah mikroskop

Hasil Mikroskopik

E. Pemeriksaan Mikrosublimasi

0,1 gram serbuk sampel

- Diletakkan pada kaca objek


- Diletakkan cincin sublimasi pada kaca objek
- Diletakkan kaca objek lain diatasnya
- Dipanaskan pada api kecil hingga menyublim
- Dilihat dibawah mikroskop

Hasil Mikrosublimasi
F. Pemeriksaan secara Kromatografi Lapis Tipis

2 gram sampel

- Diekstraksi dengan cara panas selama 30 menit


dengan methanol 50 mL
- Disaring, filtrat diuapkan diatas water bath
sampai jadi ekstrak kental
- Disiapkan plat KLT dan pelarut dalam bejana
KLT dijenuhkan selama 30 menit
- Ditotolkan ekstrak pada plat KLT dengan pipa
kapiler beserta baku pembanding parasetamol
- Plat KLT dielusi dalam bejana hingga batas
pengembangan
- Plat dikeringkan dan diamati dengan lampu UV
254 nm dan 365 nm

Hasil Kromatogram
G. Kadar Abu Total

Di timbang @ 2 g simplisia jahe yang telah dihaluskan


(untuk 4 krus)

Di masukan ke dalam krus yang telah dipijar dan ditara

Di pijarkan di atas hotplate hingga mengarang (berwarna


hitam)

Di pijarkan dalam tanur pada suhu 500ºC hingga arang


habis dan sampai mencapai bobot tetap

Bobot tetap krus 1 Bobot tetap krus 2 Bobot tetap krus 3 Bobot tetap krus 4
0,021 gr 0,018 gr 0,019 gr 0,018 gr

Kadar abu total 1 Kadar abu total 2 Kadar abu total 3 Kadar abu total 4
6,65% 6,4% 5,15% 6,5%
H. Kadar Abu Larut Air

Di didihkan abu yang diperoleh (krus 1 dan 2)


dengan 25 mL air selama 5 menit

Di saring melalui kertas saring bebas abu

Di cuci residu dengan air panas

Di pijarkan residu pada hotplate selama 15 menit

Di pijarkan pada suhu 500ºC hingga bobot tetap

Bobot tetap krus 1 Bobot tetap krus 2


0,021 gr 0,018 gr

Kadar Abu larut air 1 Kadar Abu larut air 2


5,25% 5,65%
I. Kadar Abu Tidak Larut Asam

Di didihkan abu yang diperoleh (krus 3 dan 4)


dengan 25 mL asam klorida encer selama 5 menit

Di saring melalui kertas saring bebas abu

Di cuci residu dengan air panas

Di pijarkan residu pada hotplate selama 15 menit

Di pijarkan pada suhu 500ºC hingga bobot tetap

Bobot tetap krus 3 Bobot tetap krus 4


0,019 gr 0,018 gr

Kadar Abu tidak larut asam 1 Kadar Abu tidak larut asam 2
1,8% 1,3%
J. Indeks Busa

1 gram simplisia jahe yang sudah diayak

- Masukkan kedalam 100 mL air mendidih


- Biarkan mendidih selama 15 menit, ad hingga 100 mL.
- Disaring.

Filtrat Residu
- Masukkan ke dalam tabung reaksi
dalam seri 1, 2, 3 hingga 10.
- Tambahkan aquades hingga 10 mL pada setiap tabung.
- Tutup tabung dan kocok vertikal selama 15 detik dengan frekuensi 2 kocokan
perdetik.
- Diamkan selama 15 menit dan ukur tinggi busa.

Hasil

K. Indeks Pengembangan
Masukkan sebanyak 2g dalam gelas ukur, ukur ketinggian
simplisia aquadest 25ml
+ tambahkan

kocok vertical selama 10 menit selama 1 jam lalu ukur

ukur tinggi simplisia(bukan tinggi air)

biarkan selama 1 jam pada suhu kamar

ukur volume yang di tempati simplisia bagian musilago

hitung rata-rata dari setiap penentuan

dilakukanduplo
dilakukan duplo
L. Kadar Minyak Atsiri

Ditimbang 2 gram simplisia jahe

- Masukkan kedalam labu tambahkan 100 mL aquadest


- Hubungkan dengan alat pendingin dan penampung berskala
- Didihkan selama 2 jam

Kadar minyak atsiri 1%

M. Kadar Tanin Total


1. Pembakuan Larutan Baku sekunder KMnO4

Di pipet 10 mL lar. Baku sekunder H2C2O4.2H2O 0,1 N

- di masukkan kedalam labu Erlenmeyer

- add 10 mL asam sulfat 2N

Di titrasi dengan KMnO4


- dihangatkan hingga suhu 70oC

- lanjutkan titrasi sampai berwarna merah muda

Normalitas lar. KMnO4 : 0,095 N ±0,001

2. Cara Kerja Metode (MMI)

Ditimbang 2 gram simplisia jahe

- Dipanaskan dengan 50mL air mendidih pada tangas air


selama 30 menit
- Diamkan
- Di saring menggunakan kapas kedalam labu takar 100 mL. ad
air hingga batas
Di pipet50 mL
- Dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL add 5 mL asam indigo
ekstrak
sulfonat
- Ditambahkan air ad tanda batas
- Titrasi dengan KMnO4 0,1 N ~ 0,004157 g tannin

Kadar TaninTotal : 0,967% ± 0,028

N. Angka Kepahitan
1. Pembuatan Larutan kinin HCl

0,1 g kinin HCl

- Ad 100 mL aquadest.
- Diambil 5 mL larutan dan diencerkan ad 500 mL.
- Larutan stok mengandung 0,01 mg/mL.
- Dibuat seri pengenceran dalam 9 tabung reaksi.

Larutan kinin HCl dengan 9 seri pengenceran

2. Pembuatan Larutan Uji dan Pengencerannya

5 g sampel simplisia jahe

- Ad 100 mL aquadest ke dalam gelas ukur.


- Dipanakan selama 1 jam.
- Didinginkan dan disaring.
- Dibuat 10 seri pengenceran.

Larutan sampel simplisia jahe dengan 9 seri pengenceran


3. Penentuan Tingkat Kepahitan

Larutan pengenceran sampel simplisia


jahe
- Dimasukkan 10 mL larutan uji ke dalam mulut dan
digerakkan di sekitar dasar lidah selama 30 detik.
- Pengujian dimulai dari konsentrasi rendah secara
berurutan.
- Bila tidak merasa pahit, ludahkan dan tunggu selama
1 menit untuk menentukan apakah rasa pahit akan
muncul atau tidak.
- Nilai ambang pahit adalah konsentrasi terendah yang
memberikan rasa pahit.
- Dilakukan cara yang sama terhadap larutan kinin
HCl.

Larutan pengenceran sampel simplisia jahe yang memiliki nilai ambang


pahit

O. Kadar Sari
1. Penetapan Kadar Sari Larut Etanol

2 g simplisia Jahe

- Dimaserasi dalam labu takar 100 ml, sambil


sesekali dikocok selama 6 jam, diamkan 18 jam.
- Disaring cepat (mencegah etanol menguap)
- Diuapkan 25,0 ml filtrat dalam cawan dangkal
(yang telah ditara) diatas tangas air hingga
kering
- Dipanaskan residu pada suhu 105oC hingga
bobot tetap

Hasil Kadar sari larut etanol 1 =


34,62% dan kadar sari larut etanol 2 =
17,34%
2. Penetapan Kadar Sari Larut Air

2 g simplisia Jahe

- Dimasukkan kedalam erlenmeyer


- Ditambahkan 100 ml air, ditimbang wadah dan
isinya, aduk dan biarkan 1 jam
- Direfluks selama 1 jam
- Didinginkan dan ditimbang kembali
- Diadd dengan air hingga bobot awal
- Diadik, disaring dan diuapkan 25,0 ml filtrat
dalam cawan dangkal (yang telah ditera) diatas
tangas air hingga kering
- Dipanaska residu pada suhu 105oC hingga bobot
tetap

Hasil kadar sari larut air 1 = 32,4%


dan kadar sari larut air 2 = 39,76%

P. Susut Pengeringan

Simplisia
- Cawan ditimbang dan dipanaskan pada suhu 105˚C selama 30
menit hingga bobot konstan
- Sebanyak ± 2 gram simplisa ditimbang dengan seksama
dengan menggunakan cawan yang telah konstan
- Dipanaskan pada suhu 105˚C selama 60 menit
- Dimasukkan ke dalam desikator hingga suhu kamar kemudian
ditimbang
- Dipanaskan kembali pada suhu 105˚C selama 30 menit hingga
bobot konstan
- Dilakukan penetapan hingga diperoleh bobot konstan
Hasil
Q. Kadar Air

1 Penjenuhan Toluene

200 mL Toluene

- Dimasukkan ke dalam corong pisah.


- Ditambahkan 4 mL aquadest.
- Dikocok selamat 30 menit.
- Didiamkan selama 24 jam agar memisah.
- Dibuang lapisan air.
Larutan jenuh toluene 200
mL
2 Penetapan Kadar Air

Larutan jenuh toluene 200


mL
- Dimasukkan ke dalam labu bulat 500 mL.
- Dihubungkan labu bulat 500 mL dengan alat destilasi.
- Dilakukan penyulingan selama 1 jam.
- Setelah penyulingan, biarkan labu mendingin.
- Dipisahkan air dan toluen.
- Dihitung kadar air dalam % v/b

Kadar air sampel sebesar 6%


v/b

Anda mungkin juga menyukai