Identitas Pasien
- Usia : 9 tahun
II. Anamnesis
- Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan sakit pada sudut mulut
- Riwayat Penyakit : Pasien anak-anak usia 9 tahun, mengeluhkan terasa perih dan
sakit pada sudut bibir kanan dan kiri sejak 6 hari yang lalu, pasien mempunyai kebiasaan
menjulurkan lidah ke sudut bibir, pasien belum pernah mengobati luka tersebut, pasien ingin
dilakukan perawatan.
- Lain-lain :-
III. Pemeriksaan Objektif
a) Muka : TAA
f) Sudut mulut : Pada regio dextra dan sinistra terdapat fissure, tepi
eritema, panjang 3mm, kedalaman 1 mm, jaringan sekitar normal, tidak dapat di kerok,
Sakit.
g) Kelenjar limfe
- Submentalis : TAA
- Leher : TAA
h) Kelenjar saliva
- Sublingualis : TAA
i) Lain-lain : TAA
b. Pemeriksaan Intra oral
l) Komisura kanan : Pada regio dextra terdapat fissure, tepi eritema, panjang
3mm, kedalaman 1 mm, jaringan sekitar normal, tidak dapat di kerok, Sakit.
m) Komisura kiri : Pada regio sinistra terdapat fissure, tepi eritema, panjang
3mm, kedalaman 1 mm, jaringan sekitar normal, tidak dapat di kerok, Sakit.
t) Gingiva rahang bawah : Terdapat nodula berwarna putih, dari regio C kanan
u) Palatum : TAA
V. Pemeriksaan penunjang :-
a. TERAPI
3. Bersihkan daerah luka dengan cotton pellet steril yang sudah diberi povidon iodin.
1 d d 1 p.r.n
KIE
1. Intrusikan kepada orang tua pasien agar mengingatkan pasien tidak lagi menjilat
2. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, perbanyak minum air putih minimal 8 gelas
perhari
4. Meningkatkan OH
S : Pasien datang untuk melakukan control hari ke 7 setelah dilakukan perawatan pada sudut
mulutnya, pasien sudah tidak mengeluhkan rasa sakit pada luka tersebut, sisa obat oles Decubal
O : EO : Normal
IO : pada komisura dextra dan sinistra terdapat erosi, berwarna putih, tidak ada
VIII. Pembahasan
Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan pada pasien, diagnosis yang lebih tepat
mengarah pada angular cheilitis. Angular Cheilitis adalah kondiei yang menimbulkan rasa sakit
dan terdiri atas fisura berwarna merah yang memancar pada sudut mulut. Menurut journal of
humanitarian Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut yang
sering dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus dan berlanjut hingga ke kulit. Angular
cheilitis ini dikarakteristik oleh kemerahan yang menyebar, bentuknya seperti fisur- fisur, kulit
yang nampak terkikis, ulser yang permukaannya berlapis dan disertai dengan gejala yang
predisposisi lokal dan sistemik. Infeksi C. Albicans, Staphylococcus aureus atau keduanya dapan
menjadi penyebabnya. Pada umumnya angular cheilitis bersifat kronis dan biasanya bilateral,
sering berhubungan denture stomatitis atau glositis. Faktor predisposisinya mencakup anemia,
kebersihan mukut yang buruk, pemakaian antibiotik spektrum luas yang terlalu sering,
penurunan dimensi vertikal, asupan sukrosa yang tinggi, mulut kering, kekurangan vitamin B.
Perawatan harus mencakup tindakan prefentif (seperti menghilangkan faktor penyebab trauma,
kebersihan mulut yang teliti, pengembalian dimensi vertikal, dan aliran saliva). Dikombinasikan
dengan anti jamur topikal, dan antibiotik. Suplemen vitamin juga sangat bermanfaat,
Respon imun
Bibir Kering
menjilat seluruh
permukaan bibir
Dehidrasi
Deskuamasi / Pecah
Jamur mengeluarkan
endotoksi
Mengeluarkan
Polimorfonuklear
Inflamasi
Penatalaksanaan pada pasien, pada kujungan pertama pasien diterapi dengan borax
glistering yang bersifat antiseptic / desinfektan mulut yang merupakan camburan borax dengan
glycerin. Obat ini umumnya digunakan sebagai obat pereda nyeri pada luka atau pembengkakan.
Borax pada campuran ini berperan sebagai desinfektan karena dapat mencegah pembusukan oleh
bakteri secara local, selain itu borax dapat mengurangi rasa gatal. Glyserin adalah cairan jernih
kental yan bersifat dari zat lemak, selain berperan sebagai antiseptic yang mencegah
pembusukan, zat ini dapat menenangkan rasa nyeri pada peradangan. Selain pmberian borax
gliserin (Marchenko, 2014). Pasien juga diberika resep obat oles decubal cream yang berfungsi
memberikan kelembaban pada bibir serta memberikan KIE kepada pasien untuk menghilangkan
kebiasaan menjilat bibir dengan lidah, menjaga oral hygiene perbanyak minum air putih untuk
mencegah dehidrasi. Pemeriksaan penunjang tidak perlu dilakukan karena dari anamnesa sudah
jelas.
KUNJUNGAN 1 KONTROL 1
IX. Kesimpulan
Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut yang sering
dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus dan berlanjut hingga ke kulit. Angular cheilitis ini
dikarakteristik oleh kemerahan yang menyebar, bentuknya seperti fisur- fisur, kulit yang nampak
terkikis, ulser yang permukaannya berlapis dan disertai dengan gejala yang subjektif seperti rasa
sakit, rasa terbakar, dan nyeri. Angular cheilitis merupakan suatu kondisi multifaktorial dengan
beberapa faktor predisposisi lokal dan sistemik. Infeksi C. Albicans, Staphylococcus aureus atau
keduanya dapan menjadi penyebabnya. Pada umumnya angular cheilitis bersifat kronis dan
biasanya bilateral, sering berhubungan denture stomatitis atau glositis. Penatalaksanaan kasus
dengan Perawatan harus mencakup tindakan prefentif, dikombinasikan dengan anti jamur
topikal, dan antibiotik. Suplemen vitamin juga sangat bermanfaat, menghilakan kebiasanya
X. Daftar Pustaka
Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS, Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan.4rd ed. Indonesia: EGC; 2013.p.110.
Laskaris G. Atlas saku penyakit mulut. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2012.
Regezi J.A, Sciubba J.J, Jordon R.C.K. Oral Pathology Clinical Pathologic correlations.5th ed.
India: Elsevier; 2009.