Anda di halaman 1dari 9

I.

Identitas Pasien

- Nama Pasien : An. Muhammad Azkinil Aufa

- Usia : 9 tahun

- Jenis Kelamin : Laki - laki

- Alamat : Jamsaren, Pesantren

- No. Rekam Medik : 013997

- No. Kartu Status : 570

II. Anamnesis

- Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan sakit pada sudut mulut

- Riwayat Penyakit : Pasien anak-anak usia 9 tahun, mengeluhkan terasa perih dan

sakit pada sudut bibir kanan dan kiri sejak 6 hari yang lalu, pasien mempunyai kebiasaan

menjulurkan lidah ke sudut bibir, pasien belum pernah mengobati luka tersebut, pasien ingin

dilakukan perawatan.

- Riwayat perawatan gigi :-

- Kebiasaan buruk : Pasien memiliki kebiasaan menjulurkkan lidah di sudut mulut

bagian kanan dan kiri

- Riwayat social : Pasien merupakan siswa SD Islam

- Riwayat penyakit sistemik : TAA

- Riwata penyakit keluarga : TAA

- Lain-lain :-
III. Pemeriksaan Objektif

a. Pemeriksaan Ekstra Oral

a) Muka : TAA

b) Pipi kanan : TAA

c) Pipi kiri : TAA

d) Bibir atas : TAA

e) Bibir bawah : TAA

f) Sudut mulut : Pada regio dextra dan sinistra terdapat fissure, tepi

eritema, panjang 3mm, kedalaman 1 mm, jaringan sekitar normal, tidak dapat di kerok,

Sakit.

g) Kelenjar limfe

- Submandibularis kanan, kiri : TAA

- Submentalis : TAA

- Leher : TAA

h) Kelenjar saliva

- Parotis kanan : TAA

- Parotis kiri : TAA

- Sublingualis : TAA

i) Lain-lain : TAA
b. Pemeriksaan Intra oral

j) Mukosa labial atas : TAA

k) Mukosa labial bawah : TAA

l) Komisura kanan : Pada regio dextra terdapat fissure, tepi eritema, panjang

3mm, kedalaman 1 mm, jaringan sekitar normal, tidak dapat di kerok, Sakit.

m) Komisura kiri : Pada regio sinistra terdapat fissure, tepi eritema, panjang

3mm, kedalaman 1 mm, jaringan sekitar normal, tidak dapat di kerok, Sakit.

n) Mukosa bukal kanan : TAA

o) Mukosa bukal kiri : TAA

p) Labial fold atas : TAA

q) Labial fold bawah : TAA

r) Bukal fold atas, bawah : TAA

s) Gingiva rahang atas : TAA

t) Gingiva rahang bawah : Terdapat nodula berwarna putih, dari regio C kanan

sampai C kiri, warna jaringan sekitar normal, tidak sakit

u) Palatum : TAA

v) Arkus palatoglossus anterior : TAA

w) Arkus palatoglossus posterior : TAA

x) Lidah : Terdapat pseudomembran berwarna putih, dapat di kerok,

tidak meninggalkan daerah kemerahan, jaringan sekitar normal, tidak sakit

y) Dasar mulut : TAA


IV. Diagnosis sementara : Angular Cheilitis

V. Pemeriksaan penunjang :-

VI. Diagnosis : Angular Cheilitis

VII. Rencana Perawatan :

a. TERAPI

1. Pasien di instrusikan untuk berkumur,

2. Isolasi daerah kerja

3. Bersihkan daerah luka dengan cotton pellet steril yang sudah diberi povidon iodin.

4. Aplikasikan decubal cream dengan menggunakan cotton pellet steril

5. Instrusikan pasien tidak makan dan minum selama 30 menit

1) R/. Decubal Cream 20 gr tube No. I

4 dd 1 apllic post doll

2) R/ Becom C Caplt no. V

1 d d 1 p.r.n

KIE

1. Intrusikan kepada orang tua pasien agar mengingatkan pasien tidak lagi menjilat

sudut bibir dengan lidah

2. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, perbanyak minum air putih minimal 8 gelas

perhari

3. Menggunakan obat sesuai intruksi

4. Meningkatkan OH

5. Kontrol satu minggu setelah perawatan


b. KONTROL 1

S : Pasien datang untuk melakukan control hari ke 7 setelah dilakukan perawatan pada sudut

mulutnya, pasien sudah tidak mengeluhkan rasa sakit pada luka tersebut, sisa obat oles Decubal

Cream ¾ tube dan sisa Becom C 2 caplet.

O : EO : Normal

IO : pada komisura dextra dan sinistra terdapat erosi, berwarna putih, tidak ada

peninggian, berbatas jelas, jarimgan sekitar normal, tidak sakit.

A : Angular Cheilitis sudah sembuh

P : - Melanjutkan obat oles sesuai instruksi

- Hengtikan menggunakan obat Becom C

VIII. Pembahasan

Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan pada pasien, diagnosis yang lebih tepat

mengarah pada angular cheilitis. Angular Cheilitis adalah kondiei yang menimbulkan rasa sakit

dan terdiri atas fisura berwarna merah yang memancar pada sudut mulut. Menurut journal of

humanitarian Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut yang

sering dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus dan berlanjut hingga ke kulit. Angular

cheilitis ini dikarakteristik oleh kemerahan yang menyebar, bentuknya seperti fisur- fisur, kulit

yang nampak terkikis, ulser yang permukaannya berlapis dan disertai dengan gejala yang

subjektif seperti rasa sakit, rasa terbakar, dan nyeri.

Angular cheilitis merupakan suatu kondisi multifaktorial dengan beberapa faktor

predisposisi lokal dan sistemik. Infeksi C. Albicans, Staphylococcus aureus atau keduanya dapan

menjadi penyebabnya. Pada umumnya angular cheilitis bersifat kronis dan biasanya bilateral,
sering berhubungan denture stomatitis atau glositis. Faktor predisposisinya mencakup anemia,

kebersihan mukut yang buruk, pemakaian antibiotik spektrum luas yang terlalu sering,

penurunan dimensi vertikal, asupan sukrosa yang tinggi, mulut kering, kekurangan vitamin B.

Perawatan harus mencakup tindakan prefentif (seperti menghilangkan faktor penyebab trauma,

kebersihan mulut yang teliti, pengembalian dimensi vertikal, dan aliran saliva). Dikombinasikan

dengan anti jamur topikal, dan antibiotik. Suplemen vitamin juga sangat bermanfaat,

menghilakan kebiasanya menjilat sudut bibir.


SKEMA SINTESIS

Respon imun
Bibir Kering
menjilat seluruh
permukaan bibir
Dehidrasi

Deskuamasi / Pecah

Jamur Hifa SAP

Epitel Lisis Masuk ke Epitel

Jamur mengeluarkan
endotoksi

Ditangkap Oleh Antigen


Presenting Cell

Mengeluarkan
Polimorfonuklear

Inflamasi
Penatalaksanaan pada pasien, pada kujungan pertama pasien diterapi dengan borax

glistering yang bersifat antiseptic / desinfektan mulut yang merupakan camburan borax dengan

glycerin. Obat ini umumnya digunakan sebagai obat pereda nyeri pada luka atau pembengkakan.

Borax pada campuran ini berperan sebagai desinfektan karena dapat mencegah pembusukan oleh

bakteri secara local, selain itu borax dapat mengurangi rasa gatal. Glyserin adalah cairan jernih

kental yan bersifat dari zat lemak, selain berperan sebagai antiseptic yang mencegah

pembusukan, zat ini dapat menenangkan rasa nyeri pada peradangan. Selain pmberian borax

gliserin (Marchenko, 2014). Pasien juga diberika resep obat oles decubal cream yang berfungsi

memberikan kelembaban pada bibir serta memberikan KIE kepada pasien untuk menghilangkan

kebiasaan menjilat bibir dengan lidah, menjaga oral hygiene perbanyak minum air putih untuk

mencegah dehidrasi. Pemeriksaan penunjang tidak perlu dilakukan karena dari anamnesa sudah

jelas.

KUNJUNGAN 1 KONTROL 1
IX. Kesimpulan

Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut yang sering

dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus dan berlanjut hingga ke kulit. Angular cheilitis ini

dikarakteristik oleh kemerahan yang menyebar, bentuknya seperti fisur- fisur, kulit yang nampak

terkikis, ulser yang permukaannya berlapis dan disertai dengan gejala yang subjektif seperti rasa

sakit, rasa terbakar, dan nyeri. Angular cheilitis merupakan suatu kondisi multifaktorial dengan

beberapa faktor predisposisi lokal dan sistemik. Infeksi C. Albicans, Staphylococcus aureus atau

keduanya dapan menjadi penyebabnya. Pada umumnya angular cheilitis bersifat kronis dan

biasanya bilateral, sering berhubungan denture stomatitis atau glositis. Penatalaksanaan kasus

dengan Perawatan harus mencakup tindakan prefentif, dikombinasikan dengan anti jamur

topikal, dan antibiotik. Suplemen vitamin juga sangat bermanfaat, menghilakan kebiasanya

menjilat sudut bibir.

X. Daftar Pustaka

Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS, Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan.4rd ed. Indonesia: EGC; 2013.p.110.

Laskaris G. Atlas saku penyakit mulut. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2012.

Marchenko, D. 2014. “Boric Acid and Borax as Antiscoring Additives to Glycerin-Based


Lubricant.” Journal Of Friction and Wear. ISSN 1068_3666,, Vol. 35, No. 3, pp. 224-228
Allerton Press, Inc., 2014

Regezi J.A, Sciubba J.J, Jordon R.C.K. Oral Pathology Clinical Pathologic correlations.5th ed.
India: Elsevier; 2009.

Anda mungkin juga menyukai