Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992).

Definisi ini sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik,
tetapi juga kesehatan mental dan sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan
UNICEF) dengan syarat baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik
secara ekonomis maupun sosial.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh
dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan
dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.

Kesehatan reproduksi berarti....

Kesehatan reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat reproduksinya
dan mengatur kesu-burannya (fertilitas) dapat menjalani kehamilan dan persalonan secara aman
serta mendapatkan bayi tanpa resiko apapun dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam
batas normal

ICPD (internasional Confererence on Population and Development) di kairo mesir tahun 1994.
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejartera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak
sedmata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi serta fungsi dan prosesnya.

Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam siklus kehidupan

1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir


2. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi (ISR) termasuk PMS-HIV/AIDS
3. Pencegahan dan penanggulangan konflikasi aborsi
4. Kesehatan reproduksi remaja
5. Pencegahan dan penanganan infertilitas
6. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
7. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker serviks, mutilasi genital, fistual,
dll

Penerapan pelayanan kesehatan reproduksi oleh Departemen Kesehatan RI dilaksanakan secara


integratif memprioritaskan pada empat komponen kesehatan reproduksi yang menjadi masalah
pokok di Indonesia yang disebut Paket Pelayanan Reproduksi Esensial (PKRE) yaitu:

1. Kesehata ibu dan bayi baru lahir.


2. Keluarga berencana.
3. Kesehatan reproduksi remaja.
4. Pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi, termasuk HIV/AIDS.
MEMILIH PEMBALUT YANG AMAN

Meskipun pembalut memiliki daya serap yang tinggi, ada baiknya kita mengganti pembalut sesering
mungkin. Biasanya, haid keluar lebih banyak pada hari pertama dan hari kedua. Pembalut yang
sering terlambat diganti bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit, terutama yang disebabkan oleh
bakteri dan jamur. Keduanya akan tumbuh subur ditempat-tempat yang lembab

Selama haid, kebersihan organ intim juga harus sangat diperhatikan. Jika kebersian kurang terjaga
akan mengakibatkan gatal-gatal pada daerah organ intim, sedangkan bila digaruk, permukaan kulit
akan terkena iritasi.

Saat membeli pembalut, pastikan kemasan barang yng kita beli dalam kedaan baik dan tertutu.
Tukarkan barang jika terdapat lubang pada kemasan karena lubang tersebut dapat menjadi pintu
masuknya kuman yang terbawa debu. Karena penggunaan pembaut berkaitan dengan permukaan
kulit organ perempuan yang sensitif, higienitas harus benar-benar terjaga.

Selain itu, pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi
pada daerah kulit vagina. Pada saat haid hindari celana yang ketat. Karena, keketatan semacam itu
akan menekan otot luar organ intim, dan menciptakan suasana lembap.

Tips Memilih Pembalut Yang Aman dan Sehat

1. Pilihlah pembalut dengan daya serap yang tinggi


2. Pilihlah pembalut yang tidak lembab pada permukaannya ketika dipakai
3. Pembalut harus nyaman dipakai agar tidak mengganggu aktivitas
4. Pilihlah pembalut yang tidak mempunyai aroma tertentu
5. Saat membeli pembalut, pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tertutup rapat dan ada exp
date-nya
6. Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada
daerah kulit vagina
7. Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).

Selain memilih pembalut ada baiknya pula kita mengerti hal-hal penting apa saja yang harus diketahui
dalam merawat kesehatan organ intim kita selama haid :
1. Mengganti pembalut sesering mungkin (kurang lebih 3 jam sekali) terutama pas haid sedang
banyak-banyaknya. Karena pembalut yang terlambat diganti bisa menimbulkan berbagai jenis
penyakit terutama yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Keduanya akan tumbuh subur di
tempat-tempat yang lembab.
2. Saat membersihkan diri, basuhlah dengan air bersih dari arah depan ke belakang. Jika dari arah
sebaliknya malah justru bisa memindahkan bakteri yang banyak bersarang di anus ke wilayah
organ reprduksi kita, akibatnya bisa timbul gatal-gatal.
3. Hindari celana dalam yang terlalu ketat. Soalnya keketatan semacam ini akan menekan otot luar
organ intim dan menciptakan suasana lembab. Lebih baik pakailah celana dalam yang tidak ketat
dan berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hindari pula celana jins yang terlalu ketat di
daerah selangkangan.
4. Ketika berada di toilet umum, jangan gunakan air di ember atau penampungan untuk
membersihkan. Gunakan saja air dari keran yang mengalir, ini akan lebih aman. Karena menurut
penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur candida albicans penyebab
keputihan. Sedangkan air yang mengalir dalam keran mengandung kurang lebih 10-20%.
5. Jangan keseringan memakai cairan pembersih organ intim (anti bakteri), sebab penggunaan secara
rutin malah mengganggu keseimbangan flora di sekitar alat kelamin, juga bisa membunuh mikroba
“baik” dan memicu tumbuhnya jamur.
6. Sebagai pilihan lain, kini sudah banyak hadir pembalut kain modern. Pembalut wanita ini bisa
dicuci dan dipergunakan kembali yang biasa disebut reusable / washable menspad. Walaupun
terbuat dari kain, namun bukan sembarang kain lho, nama bahan penyerap cairan ini yaitu
microfiber, sedangkan lapisan kain yang menyentuh permukaan kulit dibuat dari bahan
microfleece yang menjadikan kulit senantiasa kering dan tidak lembab.

CARA MENDETEKSI ALERGI PEMBALUT

Gangguan pada organ intim tidak mudah dideteksi. Selain banyak penyebabnya gejalanyapun
hampir serupa. Berikut cara untuk mengetahui apakah gangguan itu merupakan alergi atau bukan.

1. Bila merasa gatal, cobalah hentika pemakaian pembalut untuk sementara.


2. Bila rasa gatal sudah hilang, gunakan kembali. Bila gatal hilang sama sekali, mungkin perlu
ganti pembalut.
3. Cobalah pembalut lain bila ingin mengetahui apakah cocok atau tidak dengan satu jenis
pembalut.
4. Jika gatal masih terasa, sebaiknya konsultasikan keluhan tersebut dengan dokter.

Sensifitas Tinggi
Alergi pembalut juga hanya berindikasi pada iritasi kulit saja. Sebagian pengguna ada yang
mengelukan darah haidnya tiba-tiba berhenti sesaat setelah memakai pembalut. Namun, hal ini
masih harus diteliti penyebabnya lebih lanjut. Bisa saja hanya akibat psikologis karena perasaan tak
nyaman saat penggunakan pembalut. Perempuan yang lebih sering mengalami alergi pembalut
biasanya adalah mereka yang memiliki sensitifitas tinggi. Umumnya adalahyang memiliki alergi pada
salah satu jenis dermatitis atopi. Seperti, penderita asma, eksim, atau alergi kulit lainnya.
Namun, bukan berarti yang sensitif tidak boleh menggunakan pembalut. Selain harus
memilih pembalut yang tepat, agar selalu menjaga kebersihan organ intim terutama saat haid. Pada
saat menstruasi, organ intim relatif dalam keadaan yang sangat lembab. Bila sanitasinya kurang baik,
maka jamur atau bakteri akan mudah tumbuh sehingga menimbulkan gangguan seperti gatal bahkan
keputihan.

PENYEBAB YANG TIMBUL AKIBAT SALAH MEMILIH PEMBALUT


 Kanker serviks
 Kanker uterus
 Endometriosis
 Keputihan
 Kista
 Mioma
 Kemadulan
 Haid tidak teratur
 Infeksi saluran kemih, dll

GANGGUAN ORGAN REPRODUKSI BERMULA DARI PEMAKAIAN PEMBALUT DAN PANTYLINER YANG
TIDAK BERKUALITAS

Fakta-fakta tentang pembalut

1. Semua wanita pasti menggunakan pembalut saat mens


2. Seorang wanita dapat mengguankan sekitar 11.400 pembalut dalam hidupnya
3. Para wanita rata-rata dalam masyarakat industri modern mens 450 kali dalam hidupnya.
4. Banyak wanita yang menggunakan pembalut dan pantyliner yang tidak berkualitas

Fakta umun pembalut dan pantyliner di pasaran

Terbuat dari bahan baku kertas dimana dalam proses pengolahannya menggunakan
senyawa pemutih (bleaching) sehingga menyebabkan residu berupa senyawa dioksin, yang bersifat
karsinogenik dan dapat memicu kanker.

Dioksin merupakan senyawa yang sangat toksik/beracun sekalipun hanya terakumulasi


dalam jumlah yang sangat kecil selama hidup (EPA, 1994).

Anda mungkin juga menyukai