Anda di halaman 1dari 12

BAB I

DEFINISI

1. Manajemen Kontrak
Manajemen kontrak adalah proses pengelolaan segala aspek
yang berhubungan dengan kesepakatan yang dibuat antar para
pihak.
2. Kontrak kerja
Suatu perjanjian yang dibuat secara lisan dan/atau tulisan
antara pekerja dan pemberi kerja, baik dalam waktu tertentu
maupun waktu tidak tertentu, dimana di dalam kontrak tersebut
berisi syarat – syarat kerja serta hak dan kewajiban setiap pihak.
3. Kontrak Klinis
Kontrak klinis adalah perjanjian kerjasama yang
berhubungan staf professional kesehatan, antara lain :
a. Rumah sakit dengan individu staf klinis berupa fakta
integritas staf klinis untuk mematuhi peraturan perundang –
undangan dan regulasi Rumah Sakit
b. Rumah sakit dengan badan hukum berupa kerjasama jenis
pelayanan klinis yang di sediakan Rumah Sakit
Kontrak klinis antara lain ; kontrak perawat, home care,
dokter tamu, professional pemberi asuhan
4. Kontrak Manajemen
Kontrak manajemen adalah perjanjian kerjasama antara
Rumah Sakit dengan badan hukum dengan penyediaan alat
kesehatan (KSO alat) dan pelayanan non klinis sesuai maksud
dan tujuan. Seperti: Pamtib, clining service, petugas pengelola
parkir, pengolahan limbah, pelayanan radiologi,.......

1
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelakasanan manajemen kontrak dilingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa, meliputi :
a. Kontrak manajemen
1. Security
2. Petugas parkir
3. Penyediaan makanan
4. Laundry
5. Pengelolaan limbah B-3
6. Kontrak kendaraan ambulance
7. Kontrak kendaraan ambulance
8. Kontrak konstruksi dan renovasi
9. Kontrak servise maintenance, antara lain :
1) Sterilisator CSSD
10. Kontrak alat kesehatan
1) KSO alat hematologic
2) KSO alat kimia Klinik
3) KSO alat BGA elektrolit
4) KSO alat cek urine
5) KSO alat imun
6) KSO CR
7) KSO ESWL
11. Kontrak klinis
1) Kontrak perawat
2) Kontrak tenaga kesehatan lain
3) Kontrak dengan dokter tamu/paruh waktu

2
B. Keterlibatan
Dalam pelaksanaan menajemen kontrak di Rumah Sakit
Umum Daerah Sumbawa melibatkan unit kerja terkait, antara
lain:
1. Direksi PT
2. Direktur RSUD Sumbawa
3. Kepala bidang terkait
4. Kepala bagian terkait
5. Intalasi pelayanan terkait
C. Tujuan
Adapun tujuan manajemen kontrak, antara lain:
1. Memastikan penyelsaian pekerja secara efisien
2. Memastikan pengertian yang sama atas kesepakatan
3. Menghindari dan menyelsaikan perselisihan
4. Penilaian kinerja yang adil dan transparan
5. Mengantisipasi risiko-risiko pada para pihak

3
BAB III
TATA LAKSANA
Pada rumah sakit yang tidak mampu dalam menyediakan
pelayanan klinis dan pelayanan manajemen dapat memilih untuk
bekerjasama dengan pemberi pelayanan klinis maupun pemberi
pelayanan manajemen yang lebih kompeten untuk menjaga mutu
pelayanan di Rumah Sakit. Dalam hal ini Rumah Sakit Umum
Daerah Sumbawa, memilih untuk bekerjasama dengan pihak lain.
Dalam pelaksanaan manajemen kontrak yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan dokumen kontrak, antara lain :
1. Penanggung jawab kontrak manajemen dan kontrak klinis
2. Seleksi kontrak berdasarkan kepatuhan perundangan yang
berlaku
3. Penetapan kontrak dan dokumen kontraknya
4. Pelimpahan tanggung jawab pada pihak ke dua
5. Pelaksanaan monitoring mutu kontrak
6. Teguran dan pemutusan kontrak, bila mutu pelayanan yang
disediakan melalui kontrak tidak sesuai dengan kontrak
7. Review kontrak untuk perpanjangan
A. Penetapan kontrak
Kontrak manajemen disusun berdasarkan kebutuhan
manajemen dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit. Sedangkan kontrak klinis disusun berdasarkan kebutuhan
klinis yang sesuai kebutuhan pelayanan klinis.
Dalam penetapan manajemen kontrak harus melibatkan
direktur Rumah Sakit, kepala bidang/bagian serta kepala
instalasi/kepala ruang pada unit terkait.
Sebelum menetapkan/memilih manajemen kontrak, terlebih
dahulu adanya permintaan kebutuhan unit kerja. Selain itu perlu
membuat konsep terkait manajemen kontrak yang dibutuhkan.
Antara lain:
1. Identifikasi kebutuhan kerja
2. Pembuatan lingkup kerja
3. Evaluasi resiko
4. Pembuatan rencana pengelolaan kontrak

4
5. Pemilihan dan penunjukan kontraktor

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan model kontrak :


1. Detail dan akurasi dari lingkungan kerja
2. Jangka waktu dari kebutuhan barang / jasa
3. Ada tidaknya resiko kenaikan harga yang tidak perkirakan
4. Kepastian jumlah anggaran
5. Mutu / kualitas pelayanan

B. ALUR MANAJEMEN KONTRAK

MANAGEMEN KONTRAK
Unit dan Kabid/Kabag Proses MOU Pelaksanaan

Pengajuan kebutuhan Tender


oleh unit kepada Sepengetahuan
kepala bidang/bagian Direksi PT. ...

Kesepakatan Bersama
Kedua belah pihak
(Pembuatan Draft MOU)
Pelaksanaan
Direkt Kerjasama
ur

Tidak
Penandatangan
serta paraf kedua
Tidak belah pihak
Ya dilanjutka
n

Pengumuman Revisi
kebutuhan Tidak
Persetuju
an
Direktur
RS

Tidak
dilanjutka
n

C. Pembuat Dokumen Manajemen Kontrak


1. Membuat draft kontrak kerja manajemen yang sudah
dipersiapkan oleh bagian sekretariat atau bagian
pemasaran. Untuk kontrak klinis langsung dibuatkan oleh
bagian SDM

5
2. Sistematika perjanjian kerjasama diatur sebagai berikut :
a. Kepala Surat
b. Logo rumah sakit diletakkan di sebelah kiri atas dan logo
pihak lain diletakkan disebelah kanan atas
c. Judul perjanjian; dan
d. Nomor.
e. Materi perjanjian, antara lain tujuan kerjasama, ruang
lingkup kerjasama, pengalihan tanggung jawab pada
pihak kedua, pelaksanaan kegiatan, pembiayaan, tanggal
mulai kontrak, penyelesaian perselisihan, penutup dan
hal-hal lain yang menjadi kesepakatan para pihak.
f. Kaki surat
Bagian kaki perjanjian kerja sama terdiri dari nama
penanda tangan para pihak yang mengadakan perjanjian
dan para saksi (jika dipandang perlu), dibubuhi meterai
dan cap sesuai dengan peraturan rumah sakit
D. Monitoring kontrak manajemen dan kontrak klinis
Kontrak manajemen dan kontrak klinis yang telah ditetapkan,
dilakukan evaluasi setiap tahun oleh kepala instalasi / kepala
ruangan, kepala seksi, kepala sub bagian pada penempatan
manajemen kontrak tersebut.
Kepala bidang / kepala bagian/kepala instalasi membuat
laporan hasil monitoring sebagai bahan evaluasi pelaksanaan
manajemen kontrak tersebut.
E. Pemutusan kontrak
a. Kontrak manajemen akan berakhir apabila :
1). Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan
sudah selesai.
2). Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia.
3). Pemutusan kontrak sebelum habis masa berlaku, maka
pemutusan kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat
dilakukan apabila :
a. Penyedia lalai / cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

6
b. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
c. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan /
atau pemalsuan dalam proses pengadaanyang
diputskan oleh instalasi yang berwenang;
b. Kontak klinis akan berakhir apabila :
(1) Kontrak Klinis akan berakhir dalam hal :
a) berakhir jangka waktu kontrak,
b) apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan–
perbuatan :
(1) Pada saat kesepakatan kerja memberikan keterangan
palsu dan atau dipalsukan, atau
(2) Mabuk, madat, memakai obat bius atau narkotika,
berjudi, atau;
(3) Mencuri atau menggelapkan, menipu atau melakukan
kejahatan lainnya, atau;
(4) Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam
pimpinan, atasan, teman sekerja beserta keluarganya,
atau;
(5) Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
hukum, norma agama dan atau kesusilaan, atau;
(6) Dengan sengaja atau karena kecerobohannya
merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
Rumah Sakit atau barang-barang milik Rumah Sakit,
atau;
(7) Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan,
membiarkan dirinya atau teman sekerja atau orang
dalam keadaan bahaya, atau;
(8) Membuka dan atau menyebarluaskan rahasia Rumah
Sakit yang seharusnya dirahasiakan, atau;
(9) Mencemarkan nama baik Rumah sakit, atau;

(10) Meninggalkan tugas pekerjaan selama 3 (tiga) hari


berturut – turut tanpa ijin yang sah, atau;
(11) Melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam
kesepakatan kerja, sedangkan kepadanya telah

7
diberikan surat peringatan terakhir yang masih
berlaku, atau;
(12) Lalai melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sehingga menyebabkan sedikitnya salah satu dari
keadaan sebagai berikut :
 Kekacauan administrasi
 Kerugian financial
 Rusaknya barang invetaris Rumah Sakit
 Membahayakan keselamatan jasmani/jiwa
dan atau menyebabkan cacatnya pasien.
 Menyebabkan pasien meninggal dunia.
c) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana di maksud
diatas, maka PIHAK PERTAMA akan meberitahukan hal
tersebut kepada PIHAK KEDUA secara tertulis;
d) PIHAK KEDUA berhak mengakhiri perjanjian ini apabila
PIHAK PERTAMA terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan perbuatan-perbuatan :
 Menganiaya, menghina secara kasar atau
mengancam PIHAK KEDUA, keluarga atau anggota
keluarga PIHAK KEDUA.
 Membujuk keluarga PIHAK KEDUA atau teman
serumah PIHAK KEDUA melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan hukum, kesusilaan atau
norma agama, atau;
 2 (dua) kali tidak membayar upah PIHAK KEDUA
pada waktunya.
 Tidak memenuhi syarat-syarat atau tidak
melakukan kewajiban yang ditetapkan dalam
kesepakatan kerja, atau;
 Memerintahkan PIHAK KEDUA untuk
mengerjakan pekerjaan yang tidak layak dan tidak
ada hubungannya dengan kesepakatan kerja.
e) Kontrak klinis berakhir dengan sendirinya apabila :

8
a. Dalam hal di luar kemampuannya, PIHAK PERTAMA
tidak dapat lagi mengusahakan pengoperasian
Rumah Sakit PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK KEDUA meninggal dunia, atau;
c. PIHAK KEDUA mengundurkan diri sukarela dan
melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan / di
anggap mengundurkan diri.
d. Surat pengajuan permohonan pengunduran diri
selambat-lambatnya dikirim 1 (satu) bulan sebelum
waktu pelaksanaan pengunduran diri.
e. Bersedia membayar pinalti (karena mangakhiri
perjanjian sebelum masa berakhir).

F. Perpanjangan kontrak kerjasama


Pada kontrak manajemen yang mampu mempertahankan
mutu pelayanan dan dari segi pembiayaan masih bersahabat
dengan Rumah Sakit, serta berdasarkan pelaporan dari PIC
manajemen kontrak tersebut dengan hasil baik maka kontrak
dapat diperpanjang lagi dengan perbaruan surat perjanjian baru.

BAB IV
DOKUMENTASI
A. Sistem pencatatan dan pelaporan

9
Pemberian informasi dan edukasi oleh DPJP dan perawat tentang
penyakit tahap terminal dicatat dalam form Pemberian Informasi dan
Edukasi. Asesmen kebutuhan pasien terminal dicatat dalam
form.asesmen pasien terminal. Pelayanan pasien tahap terminal oleh
dokter dan perawat dicatat dalam form catatan perkembangan pasien
terintegrasi.
1. Status rawat jalan emergency (Instalansi Gawat Darurat)
2. Status rawat inap /Catatan Pelayanan antar profesi kesehatan
3. Format Asesmen pasien tahap terminal
4. Format pelayanan kerohanian
5. Buku catatan pelayanan kerohanian
6. Surat kematian
B. Revisi dan Audit
1. Buatlah catatan yang lengkap tentang Panduan Pelayanan
Pasien Terminal
2. Dokumentasi ini akan di gunakan sebagai acuan data dasar
dan sarana audit
3. RSUD Sumbawa bertanggung jawab untuk menjaga
berlangsungnya proses pelaporan insiden yang terjadi dalam
Pelayanan Pasien Terminal dengan menggunakan protocol
standar RSUD Sumbawa
4. Data Audit akan ditinjau ulang secara teratur oleh RSUD
Sumbawa sebagai dasar untuk dilakukan revisi terhadap
Panduan Pelayanan Pasien Terminal yang telah dibuat.

10
BAB V
PENUTUP
Pelayanan Pasien Tahap Terminal merupakan bagian intergal
dan pelayanan kesehatan paripurna di Rumah Sakit, yang terkait
dengan keenam dasar fungsi Rumah Sakit, yaitu peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, pendidikan, dan penelitian.
Dengan Pelayanan Pasien Tahap Terminal yang tepat dan
berhasil guna akan membantu pasien dan keluarga dalam melewati
fase kritisnya.
Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut
(dying) oleh petugas kesehatan dilakikan dengan cara memberi
pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien
meninggal. Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan
biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut
dengan memperhatikan moral, etika serta menumbuhkan sikap
empati dan caring kepada pasien. Penaganan pasien perlu dukungan
semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu
tindakan yang tepat dari perawat.
Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal ini merupakan
panduan bagi pelaksanaan pelayanan pada tahap terminal yang
diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa. Dengan
ini, diharapkan pelayanan pada Pasien Tahap Terminal yang
diselengaarakan dapat terlaksana dengan baik dan dapat terlaksana
dengan baik dan dapat ditingkatkan seiring dengan kemajuan
Rumah Sakit.

11
DAFTAR PUSTAKA
Sharon, Brehm. Sharon Saul Kassin. (1991). Sosial Psychology :
Understanding Human Interaction.
Galdding T, Samuel. (2000). Conseling : a Comperhensive Profession.
New Jersy: Prentice hail Inc.
Kubler-Rose, E, (1998). On Death and Dying (Kematian sebagai bagian
dari kehidupan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herlin Magawe. (1998). Nyeri Kanker. Surabaya : Media IDI.
Papilia, Strens. Feldman. (1997). Adult Development Psycology and
Aging. USA.

12

Anda mungkin juga menyukai