Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, dan tak lupa pula kita mengucapkan salam dan sholawat
kepada nabi junjungan kita nabi muhammad saw yang telah membawa kita dari alam
jahilia kealam yang serba terang-menerang dan penuh ilmu pengetahuan seperti yang
kita rasakan saat ini. Sehingga kelompok dapat menyusun tugas keperawatan jiawa II
yang berjudul “ PROPOSAL TAK STIMULASI PERSEPSI”
Kelompok
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Stimulusi persepsi TAK
adalah upaya memfasilitasi kemampuan menyelesaiakan masalah sejumlah
klien dengan masalah stimulasi persepsi . Salah satu gangguan hubungan
sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan stimulasi persepsi:
Prilaku kekerasan adalah ssuatu keadaan dimana sesorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan sec.fisik baik untuk dirinya sendiri
maupun orang lain. (Yosep, 2010)
Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang
bertujuan unuk melukai seseorang baik sec.fisik maupun psikologis.
Perilaku kekerasan dapat dilakukan sec.verbal,diarahkan pada diri
sendiri,orang lain dan lingkungan. (Keliat, 2012)
Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mencegah
prilaku kekerasan.
B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi,
yaitu:
1. Sesi I : Klien menonton Tv
2. Sesi II : klien membaca
3. Sesi III : klien menggambar
4. Sesi IV : klien prilaku kekerasan (mengenal perilaku kekerasaan yang
biasa dilakukan
Sesi IV : mencegah prilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
Sesi IV : mengenal perilaku kekerasan intraksi asektif
Sesi IV : mencegah prilaku kekerasan melalui kegiatan ibadah
Sesi IV : mencegah perilaku kekerasan melalui minum obat
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah yang dipaparkan
kepadanya dengan tepat.
2. Tujuan khusus
a) Klien dapat mempresepsikan stimulasi yang dipaparken kepadanya
dengan tepat.
b) Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul sesuai dengan stimulus
yang dialami.
D. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : 24 Oktober 2019
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Dikelas
E. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
F. Media / Alat
1. Televisi dan atau video player
2. Cassete video
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
G. Setting
Peserta TAK dan terapis duduk bersama setengah lingkaran menghadap TV
L O
K K
K K
F
F
Keterangan gambar:
L
: Leader
: Tikar
O : Observer
F
: Fasilitator
K
: Klien
H. Pembagian Tugas
1. Terapis
a) Leader : Harniwati
b) Observer : ayudia arisma
c) Fasilitator :
- Lia asli lotim sridaya
- Irma sriwahyuni
2. Peran dan fungsi
Leader :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Observer :
Hasrul fauzi
Dian susilawati
Diana pebrianti
Baiq subli nurlaili
J. Susunan pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK stimulus persepsi sebagai berikut :
a. Leader : Harniwati
b. Observer : ayudia arisma
c. Fasilitator : lia asli lotim sridaya dan Irma sriwahyuni
2. Pasein peserta TAK sebagai berikut :
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
2. Cassete Video
D. Metode
1. Dinamika kelompok
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeuti
b. Evaluasi/validasi
3. Tahap kerja
a. Tentukan acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh kita
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Tindak lanjut
1. Format evalusi
N Memberi Memberi Mengikuti
o Nama klien pendapat tanggapan kegiatan
terhadap acara pendapat klien sampai
TV lain selesai
1
2
3
4
5
6
7
8
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
DAFTAR PUSTAKA
http//www.academiaedu.com/doc/112334567/proposal-tak-stimulasi-persepsi
(diakses pada tangga 15 Oktober 2019 jam 14.00 WIB )