Anda di halaman 1dari 41

Presented by :

Nazaruddin Margolang, S.IP.,M.Si

Sumber : Bahan Tayang TOMT Padi

http://www.pakmargolang.com
Gambar. Diagram Alir Pascapanen Padi

VARIETAS
PETANI AGROEKOSISTEM
http://www.pakmargolang.com
1. PTT
BUDIDAYA PADI 2. SRI
3. SUPRA INSUS
4. INSUS

PANEN TEKNOLOGI
ALAT TEKNOLOGI
MESIN
BENIH
PERAWATAN
GKP GKG
PENJEMURAN
PENGERINGAN

ALAT
MESIN BG PENGGILINGAN
GRADING/
STANDARDISASI TEKNOLOGI
KONSUMEN PASAR ALAT/MESIN
SDM
MASYARAKAT NASI, BUBUR, LONTONG

INDUSTRI TEPUNG, BIHUN, MINUMAN


❑ Sebagai makanan utama, beras lebih disukai

❑ Petumbuhan pemintaan beras (3,0%) lebih tinggi


dari pada kenaikan produksi (1,6%).

❑ Kerusakan dan penurunan mutu gabah dan


beras

❑ Pasar domestik, pasar bebas dan peningkatan


kualitas --->
standardisasi mutu

http://www.pakmargolang.com
TUJUAN UMUM
PENANGANAN PASCA PANEN PADI

1. Pemahaman tentang teknologi penanganan


pascapanen padi

2. Kemampuan mengembangkan teknologi


penanganan pascapanen padi

3. Kemampuan menyampaikan teknologi


penanganan pascapanen ke pengguna

4. Mendorong peserta guna mengembangkan


bengkel alsintan di pedesaan

http://www.pakmargolang.com
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan mutu gabah dan beras

2. Meningkatkan efisiensi kerja dan


terciptanya tenaga kerja profesional

3. Meningkatkan pendapatan petani dan


tenaga pemanen

4. Menciptakan kerjasama yang baik


antara kelompok pemanen dan UPJA

http://www.pakmargolang.com
PASCA PANEN PADI
1. Pemungutan hasil
(pemanenan)
2. Perontokan
3. Perawatan gabah basah
4. Pengeringan
5. Penggilingan
6. Pengemasan
7. Pengangkutan Ilus
8. Penyimpanan trasi
9. Pengolahan
http://www.pakmargolang.com
http://www.pakmargolang.com
KERAGAAN KOMPONEN TEKNOLOGI PEMANENAN

Pemanenan Padi
Penentuan Umur panen padi berdasarkan :
 Deskripsi varietas.
 Kadar air, 21-26%.
 Hari setelah berbunga rata, 30-35 HSB.
 Kenampakan malai, 90-95% kuning.

http://www.pakmargolang.com
Teknik Pemanenan Padi

● Cara manual

● Dengan alat potong mekanis

● Dengan alat “Combine harvester”

http://www.pakmargolang.com
Alat Panen Manual

● Alat:
Ani-ani
Sabit biasa
Sabit gerigi
● Cara potong:
Potong atas
Potong tengah
Potong bawah
http://www.pakmargolang.com
Alat Panen Mekanis

▫ Alat potong jerami secara mekanis (Reaper)

▫ Kombinasi alat potong dan perontok (Combine


Harvester)

http://www.pakmargolang.com
SISTEM PEMANENAN PADI
❑ Individual (keroyokan)
Pemanenan padi dengan jumlah pemanen tidak
terbatas, siapa saja boleh ikut panen tanpa ikatan satu
dengan lainnya

❑ Ceblokan (Sromo)
Pemanenan padi dengan jumlah pemanen terbatas,
orang lain tidak boleh ikut panen tanpa seijin
penceblok yang sebelumnya ikut merawat tanaman
tanpa dibayar

❑ Pemanenan padi sistem kelompok


Pemanenan padi dengan jumlah tenaga pemanen
terbatas dengan sistem kerja beregu (kelompok) dan
perontokannya menggunakan mesin perontok

http://www.pakmargolang.com
http://www.pakmargolang.com
Perontokan Padi
Cara/alat:
Manual
 Iles, injak-injak
 Pukul/gedig
 Banting/gebot

Mekanis
 Pedal thresher
 Power thresher/mesin perontok

- Kapasitas tinggi 523 - 1.125 kg/jam


- Mutu gabah baik, lebih bersih
- Tidak merusak gabah sebagai
benih

http://www.pakmargolang.com
3. PERAWATAN GABAH BASAH

http://www.pakmargolang.com
Hasil utama usaha tani padi adalah gabah,
yang karena sifatnya gabah basah mudah
rusak.

Gabah basah secara biologis masih hidup,


sehingga melakukan respirasi

http://www.pakmargolang.com
Proses respirasi
2C6H12O6+12O2 12CO2+12H2O+Kalori

Prinsip :
Mengawasi kecepatan respirasi, transpirasi
oksidasi dan infeksi hama dan penyakit

• Cara :
➢Penjemuran (Traditional drying system)
➢Pengeringan (Mechanical drying systems)

http://www.pakmargolang.com
4. TEKNIK PENGERINGAN
GABAH

http://www.pakmargolang.com
Penjemuran
a. Penyiapan alas penjemuran(terpal)
atau bersihkan lantai jemur
b. Jika udara cerah dan matahari muncul
segera gabah dihamparkan dan dirata
kan dengan ketebalan 5-7 cm
c. Penjemuran gabah dibalik setiap
1 – 2 jam sekali
d. Penjemuran gabah dihentikan sampai
kadar air gabah mencapai 14%
e. Gabah dikemas dalam karung dan
diistirihatkan minimal satu malam

http://www.pakmargolang.com
5. TEKNIK
PENGGILINGAN PADI

http://www.pakmargolang.com
Unit Penggilingan padi (RMU)
❑ Untuk menghasilkan beras bermutu baik,

perlu kelengkapan unit proses antara lain :

1. Timbangan kapasitas 250 – 1000 kg


2. Alat/mesin pembersih (Rice cleaner,
wind over)
3. Mesin pengupas (rice husker)
4. Mesin pemisah gabah (separator)
5. Mesin penyosoh (polisher)
6. Mesin pemisah beras pecah (grader)
http://www.pakmargolang.com

ISTILAH
Beras Pecah Kulit: Beras yang telah mengalami proses
penghilangan sekam. Beras pecah kulit baru bisa
dikonsumsi setelah disosoh menjadi beras giling

• Beras Giling : Beras yang telah mengalami proses penghilangan


sekam, lapisan aleuron (dedak) dan lembaga. Beras
giling juga disebut sebagai beras sosoh.

• Ukuran beras : Kriteria fisik beras berdasarkan panjang dari butiran


beras utuh

• Bentuk beras : Kriteria fisik beras yg ditentukan berdasarkan rasio


ukuran panjang dan lebar beras

■ Keterawangan: Kriteria fisik beras berdasarkan tingkat kebeningan


butiran beras

http://www.pakmargolang.com
GRADING DAN SORTASI
• Proses grading dan sortasi beras giling biasanya
dilakukan oleh penggilingan padi selaku produsen beras

• Penggilingan padi yang melakukan kegiatan grading dan


sortasi ini melengkapi unit prosesingnya dengan alat
reprosesing beras, seperti:
• Shinning machine
• Rotary shifter
• Lang grader
• Destoner

http://www.pakmargolang.com
6. PENGEMASAN

http://www.pakmargolang.com
7. PENGANGKUTAN

http://www.pakmargolang.com
8. TEKNIK PENYIMPANAN BERAS
TUJUAN
❖ Merawat beras agar tidak rusak sampai
beras tersebut digunakan atau
dikonsumsi
❖ Memperpanjang daya simpan beras
dan menjaga kualitas agar tetap baik
http://www.pakmargolang.com
Yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan beras
• Kualitas beras
• Bahan pengemas
• Faktor lingkungan
Penyimpanan beras ada 2 sistem
1. Sistem curah (bulky) yaitu penyimpanan tanpa
menggunakan kemasan
2. Sistem kemasan (packing) yaitu beras dikemas,
misalnya dalam karung, kantong plastik kapasitas 10
kg, 25 kg, 50 kg baru disimpan dalam bentuk
tumpukan
http://www.pakmargolang.com
KERUSAKAN BERAS
• Faktor internal
Kerusakan kimiawi – proses hidrolisa dan
oksidasi lemak pada bekatul
• Faktor eksternal
- Kerusakan mikrobiologis karena serangan jamur
gabah berwarna hitam, beras yang dihasilkan kusam
kehitaman
- Kerusakan biologis, karena serangan serangga
(sitopilus) gabah dan beras berlubang dan bau
- Kerusakan lainnya oleh tikus, burung dan ayam –
bobot berkurang

http://www.pakmargolang.com
Meminimalkan kerusakan dalam penyimpanan
• Beras harus kering, KA 14% atau kurang
• Derajat sosoh sempurna (DS 100%)
• Pengemas karung plastik yang baik
• Ruang penyimpanan atau lingkungan harus
bersih, tidak ada lubang untuk jalan tikus,
burung, penerangan dan ventilasi cukup dan
mudah dibersihkan

http://www.pakmargolang.com
Teknik Penyimpanan beras
1. Bersihkan ruang penyimpanan dan disanitasi
dengan fungisida dan insektisida
2. Siapkan balok kayu dan papan untuk
mengganjal karung beras
3. Cek kadar air berasnya (14%)
4. Beras dalam bentuk kemasan
5. Beras ditumpuk dalam bentuk blok-blok,
sehingga mudah dibersihkan
6. Tinggi tumpukan 15 karung
http://www.pakmargolang.com
9. PENGOLAHAN

http://www.pakmargolang.com
STANDARDISASI
MUTU BERAS

http://www.pakmargolang.com
DEFINISI MUTU
▫ Pengertian mutu bisa tergantung dari
penilaian terhadap preferensi maupun
produk akhir yang di inginkan oleh
konsumen.
▫ Mutu beras dapat diukur atau ditentukan
berdasarkan karakteristik secara subyektif
dan obyektif

http://www.pakmargolang.com
Subyektif karakteristik Obyektif karakteristik

◊ Bau yang enak ◊ Harga per kilo


◊ Kenampakan baik ◊ Butir panjang
◊ Rasa yang enak ◊ Nilai gizi
◊ Penilaian harga ◊ Derajat putih

http://www.pakmargolang.com
KARAKTERISTIK
MUTU BERAS
• Mutu Giling (Mutu Fisik)
• Mutu Tanak (Mutu
Kimiawi)
• Mutu Nutrisi (Mutu
Kimiawi)
• Penerimaan konsumen
(Uji Organoleptik)

http://www.pakmargolang.com
Komponen mutu FISIK beras yang ditetapkan
dalam standar mutu beras :
1. Derajat sosoh
2. Kadar air
3. Beras kepala/butir utuh
4. Butir patah
5. Menir
6. Butir merah
7. Butir kuning/butir rusak
8. Butir kapur/butir hijau
9. Benda asing
10.Butir gabah
11.Campuran varietas lain
http://www.pakmargolang.com
B. Persyaratan Khusus: Spesifikasi Mutu Beras Giling, SNI 01-6128-1999

Komponen Mutu Satuan Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Mutu 4 Mutu 5


No
1 Derajat sosoh % min 100 100 100 95 85
2 Kadar air % mak 14 14 14 14 15
3 Beras kepala % min 100 95 84 73 60
Butir utuh % min 60 50 40 35 35
4 Butir patah % mak 0 5 15 25 35
5 Butir menir % mak 0 0 1 2 5
6 Butir merah % mak 0 0 1 3 3
7 Butir kng/rusak % mak 0 0 1 3 5
8 Butir mengapur % mak 0 0 1 3 5
9 Benda asing % mak 0 0 0,02 0,05 0,2
10 Butir gabah btr/100g 0 0 1 2 3
11 Campuran var. lain % mak 5 5 5 10 10

http://www.pakmargolang.com
B. Persyaratan Khusus Spesifikasi Mutu Beras Giling Pengadaan Dalam Negeri, BULOG 2005

No Komponen Mutu Satuan Mutu IV SNI*)


.
1 Derajat sosoh Min % 95
2 Kadar air Maks % 14
3 Beras kepala Min % 78
Butir utuh Min % 35
4 Butir patah Maks % 20
5 Butir menir Maks % 2
6 Butir merah Maks % 3
7 Butir kuning/rusak Maks % 3
8 Butir hijau/mengapur Maks % 3
9 Benda asing Maks % 0,02
10 Butir gabah Maks Butir/100g 1
11 Campuran var. lain Maks % 5

*) modifikasi SNI No. 01-6128-1999 pada butir patah dari 25% menjadi
20%, penambahan komponen beras kepala 73% menjadi 78%
http://www.pakmargolang.com
B. Persyaratan Khusus: Spesifikasi Mutu Beras Giling, SNI 6128-2008

Komponen Mutu Satuan Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Mutu 4 Mutu 5


No
1 Derajat sosoh % min 100 100 95 95 85
2 Kadar air % mak 14 14 14 14 15
3 Beras kepala % min 95 89 78 73 60
Butir utuh % min 60 50 40 35 35
4 Butir patah % mak 5 10 20 25 35
5 Butir menir % mak 0 1 2 2 5
6 Butir merah % mak 0 1 1 3 3
7 Butir kng/rusak % mak 0 1 1 3 5
8 Butir mengapur % mak 0 1 1 3 5
9 Benda asing % mak 0 0,02 0,02 0,05 0,2
10 Butir gabah btr/100g 0 1 1 2 3
11 Campuran var. lain % mak 5 5 5 10 10

http://www.pakmargolang.com
ORGANOLEPTIC TEST (Uji Penerimaan)
◊ Merupakan uji komplemen untuk mengetahui tingkat
penerimaan atau kesukaan panelis terhadap nasi yang
diujikan, meliputi kriteria:
- Warna
- Kilap
- Aroma
- Rasa
- Kepulenan
- Penerimaan umum
◊ Uji skoring dan Uji hedonik

http://www.pakmargolang.com
http://www.pakmargolang.com

Anda mungkin juga menyukai