BAB 7
IMPLEMENTASI STRATEGI : ISU-ISU MANAJEMEN & OPERASI
Implementasi
Memfokuskan pada sumber daya yang Memfokuskan pada sumber daya yang digunakan selama
akan digunakan organisasi berjalan
o Kebijakan
Politik organisasi
o Manajemen Konflik
Konflik dapat lahir di mana saja, kapan saja, dan melibatkan siapa saja dalam manajemen
strategis
Restrukturisasi pada dasarnya merupakan kegiatan mengurangi struktur yang ada dalam
organisasi. Restrukturisasi sering dilakukan dengan menggunakan istilah berbeda-beda:
Downsizing
Rightsizing
Delayering
Reengineering menyangkut menyusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja, dan proses
demi peningkatan atau perbaikan biaya, kualitas, layanan, dan kecepatan. Secara teoritis,
potensi konflik pada proses reengineering lebih kecil daripada restrukturisasi.
Tidak ada hubungan yang pasti antara sistem penggajian dengan kinerja strategi. Akan tetapi,
memberikan bonus atas pencapaian tujuan tahunan dan tujuan jangka panjang merupakan hal
yang lazim.
Semua orang memandang perubahan sebagai tujan ketimbang sebagai sebuah proses yang
memerlukan perencanaan, persiapan, manajemen proyek dan perhatian yang konsisten.
Visi tentang tujuan jangka pendek maupun jangka panjang tidak jelas.
2. Tidak mampu menciptaka koalisi pemandu yang kuat (powerful guiding coalition) yang
terdiri dari orang-orang kunci yang mampu bekerja sama dalam tim (sebagai agen perubah)
dan memimpin upaya perubahan.
3. Tidak memiliki visi untuk mengarahkan upaya perubahan dan gagal mengembangkan
strategi yang diperlukan dalam mencapainya.
4. Kurang berhasil mengkomunikasikan visi baru dan tak mampu member teladan dalam
menunjukkan perilaku baru yang dibutuhkan bagi perusahaan.
5. Tidak mampu mengatasi hambatan bagi terwujudnya visi baru (terutama disebabkan oleh
yang disebut penulis lain sebagai cultural lag).
Tahap 2, tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik
situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu
dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.
Tahap 3, tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan, perubahan dan
pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul
masalah.
Tahap 4, tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluasi diperlukan data, oleh
karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut. Dimana
Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada
perubahan yang diinginkan berikutnya.
TAKTIK MENGATASI PENOLAKAN PERUBAHAN
2. Partisipasi. Manajemen mengajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan
hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator.
Pertemuan The Business for The Environment Global Summit 2011 di Jakarta baru saja
berakhir.
Indonesia dituntut untuk segera memasuki era revolusi industri hijau. Jika tidak, Indonesia
akan mengalami penurunan daya tarik tujuan investasi langsung perusahaan multinasional.
Dengan demikian, perusahaan hijau, proses produksi juga hijau, sehingga hasilnya adalah
produk hijau.
ISO 14000
ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery,
1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri.
Pada prinsipnya sistem standar ini ingin menampung tuntutan masyarakat akan satu sistem
standardisasi di bidang lingkungan agar syarat-syarat lingkungan yang ditetapkan oleh
negara-negara di dunia tidak menghambat perdagangan (technical barriers to trade).
Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang
berlaku dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
Definisi diatas diambil dari UU 23/1997 dan memberi kesan seakan-akan Audit Lingkungan
Hidup hanyalah bersifat pengkajian pentaatan (compliance audit) semata-mata.
Audit lingkungan sesungguhnya terdiri dari berbagai jenis audit yang diterapkan untuk
kepentingan dan tujuan yang khusus, seperti; audit untuk kajian efisiensi penggunaan energi
(energy audit), audit produksi bersih (cleaner production audit), dsb.
Ekolabel
Pada dasarnya ekolabel adalah suatu bentuk sertifikasi berupa pemberian tanda (label) pada
suatu produk dengan maksud ingin menggambarkan bahwa produk tersebut telah dihasilkan
dengan memenuhi syarat-syarat ramah lingkungan yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi
yang memberikan sertifikat tersebut.
Ekolabel di German telah diterapkan sejak pertengahan tahun 1970-an dalam dunia bisnis
sebagai piranti sukarela.
Para perencana strategi harus berusaha untuk melestarikan menekankan, dan membangun
berdasarkan aspek-aspek budaya yang ada mendukung strategi baru. Schein menunjukkan bahwa
elemen berikut ini sangat bermanfaat untuk mengkaitkan budaya dengan strategi yaitu :
Budaya organisasi yang memengaruhi strategi dapat dibentuk dengan memperhatikan hal-
hal berikut
a). Share thing, misalnya pakaian seragam seperti pakaian Korpri untuk PNS, batik PGRI yang menjadi
ciri khas organisasi tersebut.
b). Share saying, misalnya ungkapan-ungkapan bersayap, ungkapan slogan, pemeo seprti didunia
pendidikan terdapat istilah Tut wuri handayani, Baldatun thoyibatun wa robbun ghoffur diperguruan
muhammadiyah.
c). Share doing, misalnya pertemuan, kerja bakti, kegiatan sosial sebagai bentuk aktifitas rutin yang
menjadi ciri khas suatu organisasi seperti istilah mapalus di Sulawesi, nguopin di Bali.
d). Share feeling, turut bela sungkawa, aniversary, ucapan selamat, acara wisuda mahasiswa dan lain
sebagainya.
Secara garis besar, proses produksi adalah kegiatan mengolah masukan (input, sumber daya
produksi) dalam proses dengan menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan
keluaran (output, barang maupun jasa) yang sesuai dengan ketentuan.
Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan,
asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi.
Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis / korporasi sehingga kelima
kategori keputusan yang telah diuraikan diatas dapat diambil secara tepat dan konsisten.
Strategi operasi terdiri dari 4 komponen yaitu; Misi, Kompetensi, Tujuan dan Kebijakan.
Just In Time
Just In Time merupakan suatu filosofi yang berfokus pada upaya untuk menghasilkan produk
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pada tempat dan waktu yang tepat.
Just in Time berarti bahwa, dalam suatu rangkaian proses produksi, suku cadang yang
diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini rakit pada waktu yang diperlukan dan hanya
dalam jumlah yang diperlukan.
Perusahaan yang menerapkan sistem ini pada seluruh lini produksi dapat mendekati
persediaan nol.
Produksi berlebihan
Manajemen SDM
Karyawan baru yang belum memilii keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi
karyawan yang terampil dan ahli.
Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi
karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen
SDM.
Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan (PKSK), dalam bahasa Inggris sering disebut
dengan ESOP, merupakan suatu program yang memungkinkan partisipasi karyawan untuk
memiliki saham perusahaan atau induk perusahaan tempat mereka bekerja.
Program ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan saham
secara cuma-cuma (stock grant), menjual saham kepada karyawan, atau dengan
memberikan opsi kepada karyawan untuk membeli saham perusahaan selama periode
tertentu.
PKSK
PKSK dilakukan pertama kali pada tahun 1950 di Amerika Serikat, dan saat ini telah menjadi
praktek yang umum dilakukan dalam dunia usaha baik di negara maju maupun di negera
berkembang.
Dengan adanya kepemilikan karyawan pada perusahaan atau induk perusahaan tempat
mereka bekerja, diharapkan motivasi dan komitmen para karyawan akan meningkat
sehingga pada akhirnya juga akan meningkatkan nilai perusahaan.