KEANEKARAGAMAN HAYATI
keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh
pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam
satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian
kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari
induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya
berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang
menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat
mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Gambar 3. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara
mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna
bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya .
Gambar 4. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh
hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di
daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah
ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa
kutub.Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora
(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis -
jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda.
Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Pada lingkungan yang sesuai inilah setiap makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan.
Sebaliknya, makhluk hidup yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut.
Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya
dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya
keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yan g ada di
Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan
lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora
Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia,
dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai
kelompok flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi,
didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan
biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan.
Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp),
Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops
aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan
kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan.
Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan
Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki
jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga
terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat
tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat
sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama?
Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya
(Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang,
diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan
tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki
tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta
peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa,
dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia
Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa
Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus
ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan
yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara ,
terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari
Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus),
maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).