Anda di halaman 1dari 2

Epidemiologi

Sebanyak 80% kasus Osteomielitis disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Pada


anak umumnya infeksi terjadi pada os. Femur (27%), os. Tibia (24%), dan os. Coxae
(15%).(1) Jumlah penderita Osteomielitis laki – laki (27,7%) lebih banyak
dibandingkan perempuan (16,7%) dari 100.000 kasus muskuloskeletal pertahun.(2)

Patof

Osteomielitis dapat terjadi akibat dari penyebaran hematogen, inokulasi


mikroorganisme ke tulang secara langsung, atau dari infeksi yang berdekatan.
Penyalahgunaan obat secara injeksi sering dikaitkan dengan terjadinya Osteomielitis
secara hematogen yang melibatkan tulang panjang dan vertebrae. Inokulasi
mikroorganisme ke tulang diakibatkan adanya luka tembus yang mengalami infeksi,
selain itu dapat terjadi karena kontaminasi bakteri pada saat tindakan bedah. Infeksi
yang berdekatan umumnya terjadi akibat buruknya vaskularisasi pada penyakit
tertentu seperti diabetes melitus.
Osteomielitis akut muncul sebagai infeksi supuratif, disertai edema, kongesti
vaskular dan trombosis pada pembuluh darah perifer. Dampak dari proses tersebut
membuat turunnya vaskularisasi pada daerah infeksi tersebut. Kurangnya persediaan
darah pada bagian medula dan periosteal tulang menyebabkan banyaknya area tulang
yang mati atau disebut sequestra.(3) Infeksi yang berkelanjutan akan terbentuk
jaringan fibrosa dan sel – sel inflamasi di sekitar jaringan granulasi dan tulang mati.
Proses yang terus – menerus ini akan membuat pasokan darah makin berkurang
sehingga menghambat respon inflamasi yang efektif. Osteomielitis kronis merupakan
dampak dari keberadaan agen infeksi yang tidak ditangani dengan cepat dan buruknya
respon immun pada daerah yang terkena infeksi tersebut.(4)

1. Grimbly C et al. Parenteral and Oral Antibiotic Duration for Treatment of Pediatric
Osteomyelitis: a Systematic Review Protocol. Biomed Central.2013;2(92):1-6
2. Kremers H.M et al. Trends in the Epidemiology of Osteomyelitis. J Bone Joint
Surg Am.2015;97:837-45
3. Emslie K.R, Ozanne N.R, Nade S.M. Acute Haematogenous Osteomyelitis : an
experimental model. J Pathol 1983;141:157-16
4. Ciampolini J, Harding K.G, Pathophysiology of chronic bacterial osteomyelitis.
Why do antibiotucs fail so often?. Postgrad Med J.2000;76:479-483

Anda mungkin juga menyukai