Anda di halaman 1dari 6

KECEMASAN DAN CARA PENGUKURAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

KECEMASAN DAN CARA PENGUKURAN

Konsep Kecemasan

1. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah keadaan individu atau kelompok yang mengalami perasaan gelisah dan
aktifasi sistem saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman yang tidak jelas
(Carpenito, 2006 : 11).

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons
autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi yang berbahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan
yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk
bertindak menghadapi ancaman (Nanda, 2010 : 281).

Respons yang timbul ansietas (cemas) yaitu khawatir, gelisah, tidak tenang dan dapat disertai
dengan keluhan fisik. Kondisi dialami secara subjektif dan di komunikasikan dalam hubungan
interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut yang merupakan penilaian intelektual
terhadap sesuatu yang berbahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian
tersebut yang penyebabnya tidak diketahui. Sedangkan rasa takut mempunyai penyebab
yang jelas dan dapat dipahami. Kapasitas kecemasan diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi
tingkat ansietas yang parah tidak sejalan kehidupan.

2. Tingkat Ansietas (kecemasan)


Tingkatan ansietas menurut Stuart (2006) dibagi menjadi 4 yaitu :
a) Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-
hari. Ansietas pada tingkat ini menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan
menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
b) Ansietas sedang memungkinkan orang untuk memusatkan pada hal yang
penting dan mengesampingkan hal lain. Sehingga seseorang mengalami tidak
perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih banyak
jika diberi arahan.
c) Ansietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Individu
cenderung untuk berfokus pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak
dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat
berfokus pada suatu area lain.
d) Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan
teror. Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik
tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik
melibatkan disorganisasi kepribadian dan terjadi peningkatan aktifitas motorik,
menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini
tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang
lama dapat terjadi kelelahan bahkan kematian.

3. Faktor Penyebab Kecemasan


Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya kecemasan menurut Carpenito (2006) yaitu :
a) Patofisiologis, yaitu setiap faktor yang berhubungan dengan kebutuhan dasar
manusia akan makanan, air, kenyamanan dan keamanan.
b) Situasional (orang dan lingkungan). Berhubungan dengan ancaman konsep diri
terhadap perubahan status, adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki
dan kurang penghargaan dari orang lain.
c) Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat karena kematian, perceraian,
tekanan budaya, perpindahan, dan adanya perpisahan sementara atau
permanen.
d) Berhubungan dengan ancaman integritas biologis : yaitu penyakit, terkena
penyakit mendadak, sekarat, dan penanganan-penanganan medis terhadap
sakit.
e) Berhubungan dengan perubahan dalam lingkungannya misalnya : pencemaran
lingkungan, pensiun, dan bahaya terhadap keamanan.
f) Berhubungan dengan perubahan status sosial ekonomi, misalnya
pengangguran, pekerjaan baru, dan promosi jabatan.
g) Berhubungan dengan kecemasan orang lain terhadap individu (Carpenito,
2006 : 13)

Gejala-gejala Kecemasan
Secara fisiologis gejala-gejala tersebut meliputi :
1) Peningkatan frekuensi jantung
2) Peningkatan tekanan darah
3) Peningkatan frekuensi pernafasan
4) Gelisah
5) Gemetar
6) Berdebar-debar
7) Sering berkemih
8) Insomnia
9) Keletihan dan kelemahan
10) Pucat atau kemerahan
11) Mulut kering, mual dan muntah
12) Sakit dan nyeri tubuh
13) Pusing / mau pingsan
14) Ruam panas atau dingin
15) Anoreksia (Carpenito, 2006 : 12)

Kecemasan Depression Anxiety Stress Scale (DASS)


Keterangan
0: tak ada atau tidak pernah
1: sesuai yang dialami sampai tingkat tertentu / kadang- kadang
2: sering
3: sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat

2.1 Tabel Kecemasan Depression Anxiety Stress Scale (DASS)

Skor
No. Aspek penilaian
0 1 2 3

1. Menjadi marah karena hal sepele

2. Mulut terasa kering

3. Tidak dapat melihat hal yang positif suatu kejadian

4. Merasakan gangguan dalam bernafas

5. Merasa tidak kuat lagi melakukan suatu kegiatan

6. Cenderung bereaksi berlebihan pada situasi

7. Kelemahan pada anggota tubuh

8. Kesulitan untuk relaksasi / bersantai

Cemas yang berlebihan dalam situasi namun bisa


9.
lega jika hal / situasi itu berakhir
10. Pesimis
11. Mudah merasa kesal

12. Merasa banyak menghabiskan energi karena cemas

13. Merasa sedih dan depresi

14. Tidak sabaran

15. Kelelahan

16. Kehilangan minat pada banyak hal misalnya makan

17. Merasa diri tidak layak

18. Mudah tersinggung

19. Berkeringat (misal: tangan berkeringat)

20. Ketakutan tanpa alasan yang jelas

21. Merasa hidup tidak bahagia

22. Sulit untuk beristirahat

23. Kesulitan untuk menelan

24. Tidak dapat menikmati hal-hal yang saya lakukan

Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi tanpa


25.
stimulasi oleh latihan fisik

26. Merasa hilang harapan dan putus asa

27. Mudah marah

28. Mudah panik

Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu


29.
mengganggu
Takut terhambat oleh tugas-tugas yang tidak bisa
30.
dilakukan

31. Sulit untuk antusias pada suatu hal

Sulit mentoleransi gangguan-gangguan terhadap hal


32.
yang sedang dilakukan

33. Berada pada keadaaan tegang

34. Merasa tidak berharga

Tidak dapat memaklumi hal apapun yang


35. menghalangi anda untuk menyelesaikan hal yang
sedang anda lakukan

36. Ketakutan

37. Tidak ada harapan untuk masa depan


38. Merasa hidup tidak berarti

39. Mudah gelisah

Khawatir dengan situasi saat diri anda mungkin


40.
menjadi panik

41. Gemetar

Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan


42.
sesuatu

Sumber : Nursalam (2011)

Skor penilaian kecemasan berdasarkan DASS :


Normal : 0 - 29
Kecemasan ringan : 30 - 59
Kecemasan sedang : 60 - 89
Kecemasan berat : 90 – 119
Sangat berat : > 120
1

DAFTAR PUSTAKA

1. Aprianawati, B. 2009. Kecemasan Ibu


Hamil. http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf diakses tanggal 2 Maret 2013

2. Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta

3. Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Salemba
Medika. Jakarta

4. Jauhari, N. 2009. Gangguan Cemas Pada Ibu Hamil. http://medicom.blogdetik.com.cemas-


pada-ibu-hamil/ diakses tanggal 1 maret 2013
5. Leveno, J Kenneth. 2009. Obstetri Williams Edisi 21. EGC. Jakarta

6. Nanda Internasional. 2010. Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta

7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta

8. Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2.
Salemba Medika. Jakarta

9. Pantiawati, Ika. dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Nuha Medika.
Yogyakarta

10. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta

11. Puspitasari, Y. 2011. Kecemasan Ibu Hamil. http://lib.uin-malang.ac.id/ diakses tanggal 26


Februari 2013

12. Salmah, Rusmiati. Maryanah. dan Susanti. Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta

13. Sudarti, Rodiyah. Judha Mohamad. dan Yongky. 2012. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan,
Persalinan, Neonatus, Bayi Dan Balita. Nuha Medika. Yogyakarta

14. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai