PELATIHAN
TRIASE
TAHUN 2019
PELATIHAN
TRIAGE PADA PENDERITA GAWAT DARURAT
Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelaksanaan triase dan keterampilan petugas
kesehatan dalam penanggulangan penderita gawat darurat maupun yang gawat tidak
daruruat diantaranya adalah dengan diadakannya pelatihan tentang kegawatdaruratan sesuai
dengan standar internasional. Sistem Pelayanan Gawat Darurat ditujukan untuk mencegah
kematian dini (early) karena trauma yang bisa terjadi dalam beberapa menit , pasien
yang datang melalui UGD yang mengalami perawatan segera (gawat darutarat) maupun yang
tidak memerlukan tidakan segera (gawat tidak darurat ). Pada saat dilakukan tindakan triase
mulai dari tempat kejadian ataupun dirumah sakit kadang-kadang tidak sesuai dengan
prosedur tindakan triase , seringkali seorang petugas kesehatan salah dalam memutuskan
masalah disebabkan karena desakan keluarga atau faktor kepanikan karena banyaknya
pasien yang gawat sehingga salah dalam memilah–milih pasien. Seiring dengan rendahnya
pelaksanaan triase, maka angka kematian juga meningkat, triase sangat penting bagi petugas
untuk mengetahui mana yang gawat darut dan mana yang gawat tidak darurat.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006), petugas kesehatan
UGD pada suatu rumah sakit terdiri dari dokter ahli, dokter umum, dan tenaga
keperawatan yang dibantu oleh perwakilan unit unit lain.
Mengingat banyaknya kasus gawatdarurat yang ditemukan di lokasi kejadian dan di UGD
seperti trauma, jantung, maka untuk memenuhi standar pelayanan perlu peningkatan
kompetensi petugas kesehatan dalam melakukan tindakan triase yang baik dan berkualitas.
Tujuan
1. Peserta paham tentang triage
2. Peserta paham tentang fungsi dan pentingnya triage
3. Peserta mampu melakukan triage baik di lokasi bencana atau di rumah sakit
Sasaran Peserta
Peserta pelatihan Triase terdiri dari dokter, perawat, bidan
Struktur Program
JPL
No Materi JUMLAH
Teori FGD
1 Bencana 1 - 1
2 Jenis Triase 2 - 1
3 Prosedur Triase 1 - 2
4 Triase dalam Bencana 1 1 2
5 Triase di Rumah Sakit 2 2 4
Jumlah 7 3 10
Metode Pelatihan
Teori, Diskusi, Praktikum, diawali dengan pre test dan pada akhir pelatihan dilakukan post test
Tempat Pelatihan
Teori dilaksanakan di runag kelas, praktikum dilaksanakan di lapangan dan rumah sakit
Jumlah Peserta
Dalam satu kelas maksimal 35 - 40 peserta
Investasi
Honor Narasumber pelatihan sebesar Rp. 6.500.000,- . Biaya tidak termasuk akomodasi
narasumber
Penutup
Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan dari rencana pelatihan yang
akan dibuat. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih.