OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA NIM
Neny Veronika Leisubun R011191021
Ardiansyah Noch R011191045
Rabia M. R011191052
La Demi R011191082
Misnah Mochtar R011191133
Riska Rofiqa R011191142
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
untuk kami dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
juga kami haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah yang kami selesaikan ini adalah tugas dari mata kuliah Keperawatan Jiwa 2
dengan judul makalah “Gelandangan Psikotik”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran dari Dosen dan Pembaca sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Dan apabila ada kesalahan penulisan dalam
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaian makalah kami ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mampu mengetahui dan memahami pengertian masalah psikotik gelandangan
2. Mampu mengetahui dan memahami faktor penyebab psikotik gelandangan
3. Mampu mengetahui dan memahami manifestasi klinis psikotik gelandangan
4. Mampu mengetahui dan memahami psikotik gelandangan sebagai masalah sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki artian
orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap. Mereka hidup
dibawah kolom jembatan dan mereka makan dari hasil mengemis atau mengais dari
sisa-sisa sampah yang bisa untuk dimakan. Sedangkan kata Psikotik adalah
gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan
yang terjadi dalam artian seseorang tersebut sudah tidak bisa membedakan antara
kenyataan dan khayalan. Psikotik (Sakit Jiwa) adalah bentuk disorder mental atau
kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adanya disintegrasi kepribadian dan terputusnya
hubungan jiwa dengan realita (Kartono, 1981). Seseorang dikatakan sakit jiwa apabila
ia tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya di rumah
atau dilingkungan sosialnya. Gelandangan sebagai identitas sosial merupakan orang-
orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang
layak dalam masyarakat setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan
pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum (PP
Nomor 31 Tahun 1980).
Penyebutan istilah gelandangan psikotik adalah penderita gangguan jiwa kronis
yang keluyuran di jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan
merusak keindahan lingkungan. Menurut Permensos RI Nomor 8 tahun 2012, Psikotik
Gelandangan adalah seseorang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan
norma kehidupan yang layak dalam masyarakat mempunyai tingkah laku
aneh/menyimpang dari norma-norma yang ada atau seseorang bekas penderita
penyakit jiwa yang telah mendapat pelayanan medis dan telah mendapat surat
keterangan sembuh dan tidak mempunyai keluarga/kurang mampu serta perlu
mendapat bantuan untuk hidup. Kriteria gelandangan psikotik : hidup menggelandang
di tempat-tempat umum terutama di kota-kota, kehadirannya tidak diterima keluarga
dan masyarakat disekitarnya, tempat tinggal tidak tetap seperti beranda toko, kolong
jembatan, terminal dan lainnya, sering mengamuk dan berbicara sendiri,
penampilannya dibawah sadar atau tidak sesuai dengan norma di dalam masyarakat
misalnya tidak menggunakan pakaian, memakan makanan dari sisa-sisa tempat
sampah, tidak mempunyai pekerjaan
2.2 Faktor Penyebab Psikotik Gelandangan
Keluarga tidak peduli
Keluarga malu
Keluarga tidak tahu
Obat tidak diberikan
Tersesat ataupun karena urbanisasi yang gagal
3.1 Kesimpulan
Gelandangan Psikotik merupakan masalah sosial dimana seseorang hidup
secara gelandangan di jalanan dengan masalah gangguan jiwa. Terdapat beberapa
faktor penyebab gelandangan psikotik antara lain karena Keluarga tidak peduli,
Keluarga malu, Keluarga tidak tahu, Obat tidak diberikan, Tersesat ataupun karena
urbanisasi yang gagal. Gelandangan psikotik ini menjadi masalah sosial karena
masyarakat ikut merasakan efeknya dengan merasa tidak nyaman, tidak senang
dengan kondisi tersebut, dituntut untuk pemecahan masalah gelandangan psikotik.
3.2 Saran
Keterlibatan profesi perawat dalam mengatasi masalah gelandangan psikotik ini
sangat perlu. Keterlibatannya berupa pemberian intervensi keperawatan terutama
gelandangan psikotik yang telah dilakukan rehabilitasi di panti sosial atau rumah sakit
jiwa. Selain itu, lembaga-lembaga pemerintah dan swasta perlu untuk terlibat dalam
mengatasi masalah gelandangan psikotik secara menyeluruh, agar gelandangan
psikotik tersebut dapat memperoleh haknya sebagai manusia dan mendapatkan
kesejahteraan.