Anda di halaman 1dari 1

Nama: Junita, NIM: 2031711007, Judul Buku: Gorillas In The Mist (Dian Fossey)

Sebelum penelitian Dian Fossey, gorila memiliki reputasi sebagai hewan berbahaya yang
dapat membunuh manusia. Fossey menghancurkan mitos ini dengan hidup bersama sekelompok
gorilla gunung di hutan Rwanda, dimana dia menunjukkan bahwa gorilla sebenarnya merupakan
hewan yang lembut, dengan kepribadian personal dan memiliki kehidupan social layaknya
manusia. Akan tetapi, jumlah gorilla gunung terus berkurang karena habitat mereka terganggu
oleh perburuan dan tergerus oleh peperangan serta konflik sipil mendorong Dian Fossey untuk
melindungi dan mengkonservasi para gorilla. Fossey menghabiskan tahun terakhirnya untuk
berjuang demi menyelamatkan gorilla gunung, sampai akhirnya meninggal pada 1985.
Fossey menjadi tertarik dengan gorila setelah membaca buku George Schaller tentang
gorila gunung. Di Tanzania, Fossey bertemu Dr. Louis Leakey dan istrinya Mary Leakey yang
mempelajari evolusi manusia dari fosil-fosil. Kemudian, Fossey pergi ke Zaire dan bertemu
gorila gunung. Karena perang sipil, Fossey dipaksa pergi ke Kongo untuk mempelajari gorila.
Tak lama kemudian, Fossey terpaksa pindah ke Rwanda, karena ada pemberontakan di Kongo.
Pada September 1967, Fossey membangun sebuah pos atau camp di Rwanda, yang diberi nama
Pusat Penelitian Karisoke bersama pemandu dari warga lokal bernama Sembagare. Area ini
merupakan rumah bagi gorilla gunung Virunga, yang populasinya hanya ada dua di dunia. Ada
sekitar 475 ekor gorilla pada awal 1960an, dimana jumlahnya menurun karena perburuan oleh
suku asli pegunungan (Suku Bitwa) untuk dijual dan kehilangan habitat akibat perang sipil. Di
tahun 1980-an populasinya menyusut tajam hingga mencapai 254 ekor. Untuk meneliti dan
mengkonservasi gorilla gunung, Dian Fossey mempelajari dan mendekati kelompok gorilla
dengan meniru perilaku alami mereka, seperti makan, mengunyah dahan atau menggarukkan
badan. Fossey juga memukul dada dengan kepalan tangan dan meniru suara panggilan gorilla.
Selain itu, Dian Fossey menggunakan benda-benda asing bagi gorilla seperti lensa kamera dan
kertas majalah untuk membuat gorilla penasaran lalu mendekatinya sehingga Dian Fossey
mendapatkan kepercayaan dari kelompok gorilla dan mengamati mereka tanpa gangguan.
Metode untuk mendapatkan kepercayaan gorilla ini disebut proses adaptasi, yang merupakan
hadiah terbesar dari Fossey kepada dunia.
Penelitian tentang gorilla oleh Dian Fossey ini berhasil membuka pintu bagi dunia luar
tentang gorilla gunung di daratan Afrika. Mulai dari tingkah laku, kehidupan sosial dalam
pupulasinya, keadaan gorilla dalam peperangan dan perburuan, serta konservasi gorilla.

Anda mungkin juga menyukai