Anda di halaman 1dari 4

1.

Domperidone
Indikasi : Antiemetik
Dosis Normal : Dewasa dan geriatri dyspepsia fungsional : sehari 3 x 10-20 mg, mual akut dan
muntah-muntah 10-20 mg, mual akut dan muntah-muntah 10-20 mg tiap 4-8 jam. (ISO vol. 50
thn 2016)
Dosis yang diberikan : 3 x 10 mg = 30 mg/ hari
Alasan pemberian (tulis di pembahasan) : OS mengalami mual semenjak hari pertama datang di
IGD, sehingga diberikan terapi oral Domperidone 3 x 10 mg. Namun setelah dipindahkan ke
ruang rawat pavilion Seruni, menurut SOAP pada tanggal 1 maret, pasien masih mengeluhkan
mual, sehingga dokter IPD memberikan tambahan obat untuk mengatasi mual tersebut yaitu
Metoclopramid 3 x 10 mg. Namun, metoclopramide dan domperidone memiliki indikasi
pengobatan yang sama sehingga apabila keduanya digunakan maka terjadi duplikasi sehingga
seharusnya apabila digunakan Metoklopramid, maka penggunaan domperidone dapat di
hentikan.
Terjadi DRP : ya, terjadi duplikasi pengobatan dan juga apabila dihitung dengan perhitungan
dosis on CKD, dosis yang diberikan terlalu besar (overdose)
Dosis perhitungan on CKD: terlampir

2. Glikuidon
Indikasi : terapi DM tipe 2
Alasan pemberian (buat pembahasan) : Berdasarkan hasil lab yang dilakukan, OS didiagnosa
DM tipe 2 karena pemeriksaan kadar gula darah sewaktu menunjukkan hasil yang diatas rentang
kadar gula darah normal, sehingga OS diberikan Obat Hipoglikemik Oral (OHO). Glukuidon
merupakan OHO golongan sulfonilurea. Sulfonilurea merupakan salah satu AHO yang paling
banyak digunakan di Indonesia karena cukup efektif menstimulasi sekresi insulin sehingga dapat
menurunkan hiperglikemia dan mudah didapatkan. Sehingga pemberian glikuidon sudah tepat
(Basit A, Riaz M, Fawwaz A. Glimepiride: evidence-based facts, trends, and observations.
Vascular Health and Risk Management. 2012;8:463–72)
Dosis Normal : Dosis awal glikuidon yaitu 15 mg/hari sebelum makan pagi. Jika respon yang
diharapkan belum memuaskan, maka dosis dapat ditingkatkan secara perlahan-lahan dengan
setiap kenaikan sebesar 15 mg sampai mencapai dosis 45-60 mg/hari yang dapat dibagi dalam 2-
3 x pemberian, dosis yang terbesar diberikan sebelum makan pagi. (Pionas.go.id)
Terjadi DRP : tidak, namun apabila dihitung dengan perhitungan dosis on CKD, dosis yang
diberikan terlalu besar (overdose)
Dosis yang diberikan : 1 x 15 mg
Dosis on CKD : terlampir

3. Ambroxol tab
Indikasi : Batuk, gangguan saluran pernapasan
Alasan pemberian : dilihat dari SOAP, OS mengeluhkan batuk pada hari ke-6 perawatan,
sehingga diberikan Ambroxol 3 x 30 mg.
Terjadi DRP: tidak, namun apabila dihitung dengan perhitungan dosis on CKD, dosis yang
diberikan terlalu besar (overdose)
Dosis Normal : Dewasa: kapsul lepas lambat 1 kali sehari 75 mg, sesudah makan. Dewasa dan
anak di atas 12 tahun:1 tablet (30 mg) 2-3 kali sehari. (pionas.pom.go.id)
Dosis yang diberikan : 3x30 mg
Dosis on CKD : terlampir

2. PERHITUNGAN DOSIS GAGAL GINJAL (CKD on HHD)


𝐵𝐵 60,0 𝑘𝑔 60,0 Perhitungan BSA dengan metode namogram
𝑩𝑴𝑰 = = =
𝑇𝐵 2 1,652 2,72
= 22,05 kg/m2

BSA = B0,425 X T0,725 X 0,007184


= 60,000,425 X 1650,725 X0,007184
= 5,7 X 40,52 X 0,007184
=1,656 m2 -> 1,66 m2

𝐵𝑆𝐴 𝑃𝐴𝑆𝐼𝐸𝑁
ClcrN = 𝑥 124,5
1,73

1,66
=1,73 𝑥 124,5

= 119,5 ml/menit
(140−𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛)𝑥 𝐵𝐵
Clcru = 72 𝑋 𝑆𝑐𝑟
(140−60)𝑥60 𝑘𝑔
=72 𝑋 6,08 𝑚𝑔/𝑚𝑙
4800
=437,76

= 10,96 ml/menit

METODE NAMOGRAM

1. Domperidone 3 x 10 mg
t ½ = 7, 8 jam
Clcr = 10,96 ml/menit

Perhitungan:
𝑘𝑢
= 𝑘𝑁 (%) = 15%
𝑘𝑢
Dou = DoN X 𝑘𝑁 (%)

= 30 mg x 15%
=4,5 mg
(3 x 10 mg= dosis terlalu besar)
Glikuidon 1 x 15 mg
2.
t ½ = 5 jam
Clcr = 10, 96 ml/ menit

Perhitungan:
𝑘𝑢
= 𝑘𝑁 (%) = 20%
𝑘𝑢
Dou = DoN X 𝑘𝑁 (%)

= 30 x 20%
= 6 mg
(1x 15 mg dosis terlalu besar)

3. Ambroxol 3 x 30 mg
t ½ = 1-3 jam
Clcr = 10,96 ml/menit

Perhitungan:
𝑘𝑢
= 𝑘𝑁 (%) = 35 %
𝑘𝑢
Dou = DoN X 𝑘𝑁 (%)

= 90 mg x 35%
= 31,5 mg
(3 x 30 mg dosis terlalu besar)
Daftar Pustaka :
- Shargel, L., Yu, A., and Wu, S., 2005, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan,
Edisi kedua, Airlangga University Press, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai