Riwayat KB : (-)
Riwayat Persalinan :
I. Hamil ini
Riwayat Haid :
Menarche: usia 13 tahun
Siklus: 28 hari
Durasi: 7 hari
Jumlah: 1-2 pembalut / hari, Disminorrhea: disangkal
Riwayat Menikah: 1x selama 1 tahun
Riwayat Persalinan :
I : abortus inkomplit/kuret/tahun 2010
II : aterm/pervaginam/ ♀ /3700 gr/8 th
III : premature/SC ec plasenta previa/ ♀ /2300 gr/7 th
IV : abortus inkomplit/kuret/tahun 2017
V : aterm/pervaginam/ ♂/ 3300 gr/ 19 bulan
VI : hamil ini
Antopometri
BB : 51 (sebelum hamil) dan 63 (setelah hamil)
TB : 160 cm
Vital sign
TD : 100/70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 21x/mnt
T rect : 36,1°C
Status Generalisata
● Kepala : Anemis (+),
Ikterik (-)
Cyanosis (-)
Dyspneau (-)
● Leher : pembesaran
kelenjar tiroid (-)
● Thorak :
Paru : Simetris,
Retraksi (-),
Rhonchi -/-
Wheezing -/-
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar:
Inspeksi: cembung, bekas operasi (+), striae gravidarum(+).
Palpasi:
L I : TFU 29 cm, teraba bokong
L II : teraba punggung sebelah kanan
L III : presentasi kepala
L IV : Kepala belum masuk
PAP.
His : (-)
TBJ : 2635 gr
Auskultasi
DJJ : 145x/menit
Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Hb : 8,5 gr/dl
Lekosit : 12.470
Hematokrit : 24,6 %
Trombosit : 194.000
USG
Tampak janin, tunggal hidup presentasi kepala, TBJ 3300 gr, plasenta di corpus posterior
grade IV, amnion jumlah cukup.
----------------------------------------------------
III). PROBLEM LIST
Ny. L, 29 th.
GVI P2123 UK 37-38 minggu
Perdarahan pervaginam, berulang, warna merah segar, nyeri (-)
Riwayat SC dengan plasenta previa 7 tahun yll.
DJJ 145x/menit
TFU sesuai masa kehamilan
Floating head (+)
Anemis (+)
USG: plasenta previa totalis
----------------------------------------------------
V). INITIAL DIAGNOSIS
GVI P2123 UK 37-38 minggu+ T/H intrauterin + letak kepala + APB ec Plasenta Previa Totalis
+ TBJ 2635 gram
----------------------------------------------------
VI). PLANNING DIAGNOSIS
----------------------------------------------------
VII). PLANNING TERAPI
- MRS
- Infus RL 1000cc/hari 20 tpm
- Pasang
kateter urin.
- Transfusi PRC 1 kolf/ hari sampai Hb ≥10gr/dL
- Pro SC
--------------------------------------------------
VIII). PLANNING MONITORING
- Observasi keadaan umum dan vital sign
- Observasi perdarahan (fluksus)
- Observasi kadar Hb
- Observasi DJJ janin
----------------------------------------------------
IX). PLANNING EDUCATION
1. Informed consent kepada pasien dan keluarga mengenai diagnosis dan rencana
terapi yang akan dilakukan yaitu Sectio Caesaria. Tambahan edukasi mengenai
2. Edukasi kepada pasien untuk mulai makan dan minum secara bertahap post SC
setelah bising usus normal atau sudah flatus.
3. Edukasi mengenai tindakan rawat luka (3 hari post SC) dan dlanjutkan
dirumah.
----------------------------------------------------
X. LANDASAN TEORI
PLASENTA PREVIA
Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Etiologi
umur, hipoplasia endometrium, endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,
bekas operasi, kuretase, korpus luteum bereaksi lambat, tumor seperti mioma uteri,
malnutrisi.
Klasifikasi
1. Plasenta previa totalis atau komplit, adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri
internum.
2. Plasenta previa parsialis, adalah plasenta yang menutupi sebagian ostiumuteri internum.
3. Plasenta previa margianalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri
internum.
4. Plasenta letak rendah, yang berarti bahwa plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim yang sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm
dari ostium uteri internum.
Klinis
Gambaran klinis plasenta previa yang biasanya timbul adalah : perdarahan pada trimester ke
III tanpa sebab, terjadi sewaktu-waktu, tanpa disadari, tanpa nyeri dan terjadinya berulang-
ulang, presentasi janin tidak masuk panggul, letak janin bergeser dan berubah.
Tatalaksana
1. Ekspektatif
Ekspektatif dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia
masih kecil baginya. Menurut Scearce, (2007) syarat terapi ekspektatif yaitu:
a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
b. Belum ada tanda-tanda in partu.
c. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal).
d. Janin masih hidup.
2. Terapi aktif
Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan
banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin.
Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa :
a. Seksio sesarea
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu,
sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan
ini tetap dilakukan.
b. Melahirkan pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Seperti amniotomi,
akselerasi, traksi dengan Cunam Willet, versi braxton hicks.