Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN JAGA (Kamis, 28 November 2019)

DM yang berjaga : Eninta dan rieka


----------------------------------------------------
I). IDENTITAS PASIEN
● Nama: Ny. L
● Umur: 29 thn
● Pekerjaan : IRT
----------------------------------------------------
II). ANAMNESIS
● Keluhan Utama: keluar darah dari jalan lahir
----------------------------------------------------
● RPS : Ibu merasa hamil 9 bulan, mengeluh tiba-tiba mengeluarkan darah dari jalan lahir 5
jam SMRS. Darah yang keluar berwarna merah segar seperti darah menstruasi, tidak
bergumpal-gumpal dan tidak disertai nyeri pada perut. Perdarahan sebanyak 2x ganti pembalut
namun tidak penuh. Sampai sekarang masih terasa keluar darah sedikit-sedikit. Sebelumya ibu
merasakan kenceng-kenceng sejak kemarin jam 03.00. Kenceng-kencen hanya dirasakan 3x
oleh ibu dengan durasi sekitar 1 menit. Pasien menyangkal keluarnya cairan dari jalan lahir.
Gerakan janin masih dirasakan oleh pasien. Keluhan lain berupa pusing, mual, muntah
disangkal oleh pasien.
----------------------------------------------------
● RPD : Pernah mengalami keluhan seperti ini MRS tgl 11 november 2019. Riw. SC dengan
plasenta previa 7 tahun yll. Riwayat trauma, DM dan HT disangkal.

Riwayat KB : (-)

Riwayat Persalinan :
I. Hamil ini

Riwayat Haid :
Menarche: usia 13 tahun
Siklus: 28 hari
Durasi: 7 hari
Jumlah: 1-2 pembalut / hari, Disminorrhea: disangkal
Riwayat Menikah: 1x selama 1 tahun
Riwayat Persalinan :
I : abortus inkomplit/kuret/tahun 2010
II : aterm/pervaginam/ ♀ /3700 gr/8 th
III : premature/SC ec plasenta previa/ ♀ /2300 gr/7 th
IV : abortus inkomplit/kuret/tahun 2017
V : aterm/pervaginam/ ♂/ 3300 gr/ 19 bulan
VI : hamil ini

HPHT : 1 maret 2019


TP : 8 desember 2019
UK : 37-38 minggu
Riw. ANC: 6x selama hamil

III). PEMERIKSAAN FISIK:


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : GCS 456, composmentis

Antopometri
BB : 51 (sebelum hamil) dan 63 (setelah hamil)
TB : 160 cm

Vital sign
 TD : 100/70 mmHg
 N : 86x/mnt
 RR : 21x/mnt
 T rect : 36,1°C

Status Generalisata
● Kepala : Anemis (+),
Ikterik (-)
Cyanosis (-)
Dyspneau (-)
● Leher : pembesaran
kelenjar tiroid (-)
● Thorak :
Paru : Simetris,
Retraksi (-),
Rhonchi -/-
Wheezing -/-

Jantung : S1S2 Normal


Bising Jantung (-)
● Abdomen : cembung, bekas operasi (+), striae gravidarum (+), BU (+) normal. Nyeri
tekan (-).

● Ekstremitas : Oedema -/-


CRT <2”
● Genetalia : Fluksus (+),
warna merah dan
tidak bergumpal

Status Obstetri
Pemeriksaan Luar:
Inspeksi: cembung, bekas operasi (+), striae gravidarum(+).

Palpasi:
L I : TFU 29 cm, teraba bokong
L II : teraba punggung sebelah kanan
L III : presentasi kepala
L IV : Kepala belum masuk
PAP.
His : (-)
TBJ : 2635 gr

Auskultasi
DJJ : 145x/menit

Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Hb : 8,5 gr/dl
Lekosit : 12.470
Hematokrit : 24,6 %
Trombosit : 194.000
USG
Tampak janin, tunggal hidup presentasi kepala, TBJ 3300 gr, plasenta di corpus posterior
grade IV, amnion jumlah cukup.

----------------------------------------------------
III). PROBLEM LIST
 Ny. L, 29 th.
 GVI P2123 UK 37-38 minggu
 Perdarahan pervaginam, berulang, warna merah segar, nyeri (-)
 Riwayat SC dengan plasenta previa 7 tahun yll.
 DJJ 145x/menit
 TFU sesuai masa kehamilan
 Floating head (+)
 Anemis (+)
 USG: plasenta previa totalis

----------------------------------------------------
V). INITIAL DIAGNOSIS
GVI P2123 UK 37-38 minggu+ T/H intrauterin + letak kepala + APB ec Plasenta Previa Totalis
+ TBJ 2635 gram

----------------------------------------------------
VI). PLANNING DIAGNOSIS

----------------------------------------------------
VII). PLANNING TERAPI
- MRS
- Infus RL 1000cc/hari 20 tpm
- Pasang
kateter urin.
- Transfusi PRC 1 kolf/ hari sampai Hb ≥10gr/dL
- Pro SC

--------------------------------------------------
VIII). PLANNING MONITORING
- Observasi keadaan umum dan vital sign
- Observasi perdarahan (fluksus)
- Observasi kadar Hb
- Observasi DJJ janin

----------------------------------------------------
IX). PLANNING EDUCATION
1. Informed consent kepada pasien dan keluarga mengenai diagnosis dan rencana

terapi yang akan dilakukan yaitu Sectio Caesaria. Tambahan edukasi mengenai

penawaran tindakan sterilisasi jika pasien berkenan.

2. Edukasi kepada pasien untuk mulai makan dan minum secara bertahap post SC
setelah bising usus normal atau sudah flatus.
3. Edukasi mengenai tindakan rawat luka (3 hari post SC) dan dlanjutkan

dirumah.
----------------------------------------------------
X. LANDASAN TEORI

PLASENTA PREVIA

Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

Etiologi
umur, hipoplasia endometrium, endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,
bekas operasi, kuretase, korpus luteum bereaksi lambat, tumor seperti mioma uteri,
malnutrisi.

Klasifikasi
1. Plasenta previa totalis atau komplit, adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri
internum.
2. Plasenta previa parsialis, adalah plasenta yang menutupi sebagian ostiumuteri internum.
3. Plasenta previa margianalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri
internum.
4. Plasenta letak rendah, yang berarti bahwa plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim yang sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm
dari ostium uteri internum.

Klinis
Gambaran klinis plasenta previa yang biasanya timbul adalah : perdarahan pada trimester ke
III tanpa sebab, terjadi sewaktu-waktu, tanpa disadari, tanpa nyeri dan terjadinya berulang-
ulang, presentasi janin tidak masuk panggul, letak janin bergeser dan berubah.
Tatalaksana
1. Ekspektatif
Ekspektatif dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia
masih kecil baginya. Menurut Scearce, (2007) syarat terapi ekspektatif yaitu:
a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
b. Belum ada tanda-tanda in partu.
c. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal).
d. Janin masih hidup.

2. Terapi aktif
Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan
banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin.
Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa :
a. Seksio sesarea
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu,
sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan
ini tetap dilakukan.
b. Melahirkan pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Seperti amniotomi,
akselerasi, traksi dengan Cunam Willet, versi braxton hicks.

Anda mungkin juga menyukai