REALISME Sudjojono
ANGSA Indonesia di-tahun? belaka-
ngan ini sangat git kelthatannja
mengadakan kampanje2, Ditilie dari
satu sudut, hal ini menahdakan adanja
engaliran’pikiran jang bersumber pa
da keinginan hendak memperbaiki atau
‘mentjapai sesuata dengan tjara serem-
pak, dan kita boleh bergembira kare:
ba 'perha.dan demikian “adalah alamat
hidupnja daja pikiran dan djiwa.
fasal tidak merugikan masjarakat, Pe-
merintah boleh menggunting duit rak-
Jat jang berkeringat dan duit Kapitalis
Jang bertumpuk, ‘usal keuangan be.ul?
Gisehatkan, PCI. boleh mengadakan
peristiwa, asal rakjat tidak kehilangan
jawa dan benda dengan sia-sia. Wa
falta boleh ber-new-look dan. ber-lip.
Stick, asal thy bahwa gaun, tJat-bibir
Gan bentule badan mest selmbang, su
aja benar? sedap dipandang dari su-
Gut aesthetika, - eulturil dan physical
culture,
Semuanja itu menurat hukum sebab-
akibat, Pemerintah, partal dan wanita
Tu menundjukkan 'Keberaniamnja dan
barangkall djuga Keaslian pikirannja
‘untuk’ mendjalankan kampanjenja m1-
Sing-masing dengan tudjuan terten'u.
Namun ada baiknja kita bersikap hati-
hati dan bertanja dalam batin: adakan
udang ibalik batu? Manusia? dari
‘masjarakat Kita masih terlalu sangat
banjak sckali mempunjai naluri-gerom-
olan (kudde-instinet) jg. sangat gam-
pang dipengaruhi serta dibimbing ke
argh tertentu olch seorang tau scka~
wanan orang jeng hendak melanting-
Kan sesuatu tjita (Idee), Manusia di-
masjarakat kita reta? masih belum de-
‘wasa akal den rochaninja. Ta gampang
mendjadi penganut, dan tak djarang ia
PRAMBANAN
Da a ai
ie al ait
Oleh: T.
baru songyup mem-beda’kan jang bu-
ruk dari jang baik, sesudah mendapat
Pengalaman-pengalaman pabit atau se-
Sudah terlandjur mendjadi Korban,
Kalau sudah begin hainja dalam du.
nia konikrit, apa lagi dalam. dun'a
fabstrakAllalah’ mendjadi sifat jane
lebih tings! pada diri manusia, apabila
fa sanggup mengerdjakan sesuatu me-
nurut ‘peladjaran dan kejakinan jang
abstrak. Manusia jang bekerdja serta
berkorban menurut Kejakinan Ketjerda-
san dan idam-idaman adalah ai se-
tingkat dus tingkat “dart sesamanja
jang hanja mendengarkan tuntutan pe-
Tut’ atau kemewahan benda,
Seniman alah salah satu manusia
Jang paling banjak bergaul dengan du-
cia absirax: karenanja ia mesti paling
fa'at pada kata-hati dan kata-djiwa-
ja, Ia berwadjib untuk lebih berhati-
hati lagi kalau mengadaken sesuals
Kampanje, arena otak, hati dan djiwa
adalah vosur-unsur insani jang paling
halus dan mudak retak, Lagi pu
mimpin jang sunggut-sungguh tax
fakan mau menimbulktan sesuatu set)
ra serompek, kalau belum ada kepas:
tian pada ditinja, babwa Jang dipropa
gandaken iru sesuatu jang baik atau
berharga. benar2
ono adalah seniman, dan ka-
sedikit-banjaknja telah. men-
‘okioh bersedjarah(historische
sclaieu bapak seni iukis Indo-
maka sedikit-banjakn)a
kita beak’ menuntut pertanggungan-
djawab devi padanja,”bilamana ia
‘mengadakan kampanje, apa lagi kare:
na kita taku Dahwa ia adalah ketua
Gari suatw badam Kesenian (S.LM.) Dan
= Sudjojono
il
A Na
Sumardjo
kampanje jang didjatankannja talah
feallumne,
Menurut penuturannja sendin, pike
ran pertama untuic ,gerakan” it Mime
bul Padanja, sewakia ie cut dengan
gerilja, dimana ia terharu oleh Keada-
an Jang dilihatnja serta dialaménja
sendiri:” rakjat, penderitaan, perdjone
gan, siksaan dsb, In sendii meme
gang pistol, ajahnja sendiri terbunth,,
Tukisan2nja sendiri hilang, satu patung
nja dibikin sasaran peluru oleh serdo-
du-serdadu Belanda setjara main-main,
Dengan ichlas kitapun ut Merasalcag
keharuannja itu; kita mengerti betapa
Kedjadian? ‘adi’ berkesan dan berper_
ngaruh padanja. “Kamipun mengert,
bahwa besar keinginannja hendak men.
tjerminkan realiteit? itu dalam busle
Kerdjanja dan kami jakin bahwa dgn
begitu perdjalanan djiwa serta, keseni-
anja bisa menuut djalan titel daa
wadjar; kami jakin bahwa sampal so
Kian kesenlannja ada’ah buah Kedjuc
djuran dan kebenaran, sehingga mene
djelma delam lukisantnja ,Seleko” (pe.
rintis-djalan) 1) dan potret lelaki dgn
Tintjak (sematjam bangku dari bambt),
jang digambarnja setjara .reallstis
Kami wlangi: sampai sekian, Daa
kami peringaikan lagi pada pembatja
dahwa” menurut pengertian Sudjojonc
realiteit lalah apa jang disaketkannja
dengan mata kepalanja sendin. Pun
kami Kesimpullan bahwa sampai se.
Klan Sudjojono memang berhale ‘mena.
‘makan dirt realls dan menamakan. Ii-
Kisan-lukisannja iu reallstis. Hal in
sama sekalt tidak bertentangan dengan
apa Jang kami kesimpulktan antl, D
gan sendirinja timbullah pertanjaal
apakah jang dipert
dan apakah realisme
Berdasarkan pokok-pikirannja tadly
Sudjojono mengandjurkan: .Gambarial
sendok-seper.i sendok, Linijak sepertt
Tintjak", Dengan kata-keta. lain: se:
fadanja menurut tanggapan pantjainde-
ra, ‘Tangan mesti digambar sampai ke
ja. selandjutnja
itu?
libatan Denar uratinja, keriput_keriput
nja, bulu-bulunja; badju tale boleh ke
Yinggalan segala pit’nja, — bunga
Dbungaannja, ds!
Sekaligue nampak pada Kita bebera:
pa kenjatean
1. Sudjojono melemparkan suatu teor
jang telah diketemukan oleh mane
asia dalam menelash sodjarah mane |
sia dalam ilmu flsafat, lalah Fela
vitelt, ‘Tak mungkin kite mest
menghitung djumiah daun? dipohon,
ajikamungkin, tak maeqt djumlah
Jang diketemukan si A sama dgn.
jang didapat i PB. Tai mesti ajuge
dahwa warna daun jang menurut A
ior hidjau-muda misalnja, menurat
B tidak hidjau muda; pun ada pe
ngaruh tjahaja”matahari Talk
mungkin ada tjat jang dibikin ds
pabrik itt warnanja. mesti sama
Denar? dengan warna didalam alam
2. Realisme disama-ratakan sadja de
ngan nateralieme. Mungkin men
rut dla tak ada’ perbedaan antera
1) Sekarang namanja diganti men-
‘djadi: Prambanan’
a i ileal
ttt «