Anda di halaman 1dari 32

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Daftar Rujukan


Rujukan berarti bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut;
acuan; referensi. Berdasarkan definisi tersebut, daftar rujukan merupakan sekumpulan
sumber-sumber informasi (media cetak dan media elektronik) yang digunakan untuk
mendapat kan keterangan yang lebih banyak tentang sesuatu yang dirujuk. Berdasarkan
daftar rujukan, pengarang maupun pembaca dapat memperdalam pengetahuan serta
mengetahui seberapa banyak sumber informasi yang digunakan untuk melengkapi
sebuah tulisan. daftar rujukan adalah catatan daftar bahan-bahan dari buku, makalah,
majalah, surat kabar, atau tulisan lainnya yang dirujuk atau dikutip langsung ke dalam
tulisan.
Rujukan dalam tulisan dapat berupa catatan dalam (in-notes), catatan kaki (foot notes), dan
catatan akhir (end notes). Di dalam daftar rujukan biasanya dicantumkan juga nomor
halaman dari sumber bacaan yang dirujuk langsung.
Daftar rujukan seringkali digunakan dalam karya-karya akademis karena sifatnya yang
terbatas sehingga mempermudah penguji, penyunting dalam meneliti dan melakukan
verifikasi silang antara teks dan sumber referensi yang dirujuk oleh penulis. Misalkan
pembuatan jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, disertasi, dan tesis.

2.2 Pengertian Daftar Pustaka


Daftar pustaka ialah yang berisikan tentang sumber-sumber dari bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan untuk menulis karya ilmiah. Atau pengertian daftar pustaka yang
lainnya adalah suatu daftar yang berisikan judul buku, artikel maupun bahan tulisan
yang memiliki kaitan dengan karya ilmiah yang dibuat.
Pencantuman dari judul buku pada daftar pustaka dan pada akhir karya ilmiah yang
sangat berkaitan erat dengan pengutipan tulisan pada buku. Jika kita mengutib
informasi maupun teori yang digunakan untuk pembuatan karya ilmiah sehingga kita
harus mencantumkan judul buku itu pada daftar pustaka. Kutipan ini bisa merupakan
pinjaman kalimat maupun pendapat seseorang.
Daftar pustaka sendiri dapat menemukannya di laporan hasil penelitian, skripsi, makalah,
tesis dan masih banyak yang lainnya. Daftar pustaka sendiri memiliki peranan yang
sangat penting bagi karya ilmiah, dikarenakan jika sebuah karya ilmiah tidak
mempunyai daftar pustaka maka akan diragukan tentang kebenarannya.
Para pembaca yang tertarik oleh materi yang dibahas dalam suatu karya ilmiah tentu bisa
dengan mudah untuk mengecek dan juga mempelajari materinya lebih dalam jika kita
mencantumkan daftar pustaka.

2.3 Macam-Macam Penulisan Rujukan


Melalui daftar rujukan dapat diketahui seberapa jauh keterkaitan antar tulisan dengan
disiplin ilmu lain yang mendukung tulisan tersebut. Karena itu,semua sumber yang
terdapat dalam daftar rujukan haruslah berasal dari sumber-sumber yang baik dari segi
isi maupun waktu.Ada beberapa sumber yang dapat diacu dalam merujuk yaitu:
1. Buku
Indikator yang harus ada dalam menyusun daftar rujukan dari sumber buku:
a) Nama pengarang
b) Tahun terbit
c) Judul Rujukan
d) Nama kota tempat publikasi
e) Nama lembaga yang mempublikasikan (penerbit)
CATATAN :
Untuk lebih mudah mengingat teknik penulisan daftar rujukan dapat digunakan metode
sebagai berikut :
NAGA MAPAN TAK TERJUDUL KO IT
NAGA : Nama keluarga
MAPAN : Nama depan
TAKTER : Tahun tercetak
JUDUL : JUDUL
KO : Kota
IT : Penerbit
Contoh :
 Cianchi, John. 2016. Radical Environmentalism Nature, Identity and More than
human Agency. New York : Palgrave
 Hooker, Virginia Matheson. 1996. “Bahasa dan Pergeseran Kekuasaan di Indonesia :
Sorotan terhadap Pembakuan Bahasa Indonesia”. Dalam Latif, Yudi, dan Ibrahim, Idi
Subandy (Eds). Bahasa dan Kekuasaan. Bandung : Mizan.
CATATAN :
Penulisan daftar rujukan dapat dilakukan dalam dua gaya
1) Gaya Bidang Humaniora : Pemakaian tanda baca sesuai dengan kaidah dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Patut diingat bahwa angka tahun
ditempatkan di belakang keterangan penerbit, dan unsur-unsur daftar pustaka
dipisahkan oleh tanda titik. Contoh :
Halim, Amran. Intonasi dalam Hubungan dengan Sintakis Bahasa Indonesia. Jakarta :
Djambatan, 1984.
2) Gaya Bidang Sains : Tahun terbit ditulis dibelakang nama pengarang dan huruf
capital hanya dipakai pada kata pertama judul, kata lainnya, selain nama diri, ditulis
dengan huruf biasa. Contoh :
Halim, Amran. 1984. Intonasi dalam Hubungan dengan Sintakis Bahasa Indonesia. Jakarta :
Djambatan.

2. Rujukan dari Koran atau Makalah


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rujukan dari Koran adalah :
a. Nama pengarang ditulis paling awal, lalu diikuti tanggal, bulan, dan tahun terbit.
Judul artikel yang dikutip ditulis dengan cetak biasa dan berhuruf besar pada setiap
awal kata, kecuali kata tugas.
b. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata dan
ditulis miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
c. Judul artikel ditulis di antara tanda petik dua (“).
contoh :
Fauzan, Ali. 12 Juni 2000. “Krisis Energi”. Dalam Jawa Pos, hlm 4.
3. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah dan Lembaga
Rujukan berupa dokumen resmi Negara dan lembaga, teknik penulisannya seperti contoh
berikut :
Pusat Pembinaan dann Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Rujukan dari Internet
a) Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal
(dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume atau nomor,
dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan disertai tulisan waktu pengaksenan
dalam tanda kurung. Contoh :
Graham, J.L. 2004. A Survey of LES Online Journals, 1999-2000: LearningAnalysis,(online),
(http://journal.ed.learn.mu.uk/analysis/analysis.html), diakses 15 Agustus 2002.
b) Rujukan dari Internet Berupa Artikel Jurnal
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun, topic
bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (online),
volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan disertai
keterangan waktu pengunduhan dalam tanda kurung. Contoh :
Hanafi, Hasan. 1997. “Kepribadian Ganda”. Jurnal Psikologi, (online), Jilid 2, No.6,
(http://www.surabaya.ac.id) diakses 20 Juni 1998.
c) Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun, topic
bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (online),
kemudian diakhiri dengan alamat pos-el sumber rujukan dengan disertai keterangan
waktu pengunduhan yang ditulis di antara tanda kurung. Contoh :
David, E. 10 Desember 1994. Summary of Citing Internet Sites. EDUCATION Discussion List,
(online), (NETRRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu), diakses 28 Desember
d) Rujukan dari Internet Berupa Pos Elektronika (POS-EL) PRIBADI
Penulisannya diawali dengan nama pengirim pos-el (jika ada); diikuti keterangan dalam
kurung (alamat pos-el pengirim); kemudian tanggal, bulan, tahun, dan topic isi bahan
(dicetak miring); lalu nama yang dikirimi e-mail dengan disertai keterangan dalam
kurung (alamat pos-el yang dikirimi). Contoh :
Aliyah, S. (unesa-sby@indo.net,id) 01 Januari 2005. Artikel untuk JPN. Pos-el kepada Tom
Haris (th@sby.ycwn.or.id)

2.4 Penulisan Daftar Pustaka Menggunakan Menu Refenrence di Ms Word

Membuat Daftar Pustaka di MS Word 2016


Cara membuat daftar pustaka atau bibliografi
1. Pilih halaman tempat kamu akan membuat Daftar Pustaka.
2. Klik tombol ‘Bibliography‘ di toolbar Reference.
3. Pilih salah satu gaya yang ada.
Bisa kamu lihat, semua kutipan dan sumber yang kamu tambahkan sebelumnya akan masuk
ke Daftar Pustaka secara otomatis.
Tapi bagaimana kalau ada sumber kutipan yang berubah?
Tenang. Selama kamu menyunting kutipan dan sumber kutipan dengan benar (seperti cara
di atas), kamu bisa memperbarui Daftar Pustaka dengan mudah.
See also
Cara Menghubungkan Aplikasi ShareMe (Mi Drop) dengan PC
In Tutorial
Caranya sama seperti menyunting sumber kutipan di atas.
Cara memperbarui isi Daftar Pustaka secara otomatis
1. Klik pada sumber kutipan di dokumen.
— Akan muncul kotak yang menunjukkan seleksi aktif.
2. Klik tombol panah ▾ di samping kanan kotak.
3. Klik ‘Update Citations and Bibliography‘.
Semua informasi sumber kutipan yang lebih segera hadir di Daftar Pustaka.
2.5 Cara Membuat Daftar Isi Secara Otomatis dengan Memanfaatkan Ms Word
Definisi umum daftar isi adalah “lembar halaman yang menjadi petunjuk pokok isi buku
beserta nomor halaman” (KBBI V). Daftar isi biasanya diletakkan di bagian preliminer
buku atau naskah karya tulis, dan tepat sebelum halaman isi dimulai. Yang dimaksud
bagian preliminer sendiri adalah bagian pengantar dari isi sebuah buku, yang biasanya
ditandai dengan penomoran halaman khusus—biasanya angka romawi kecil (i, ii, iii,
dst.). Pada dasarnya, daftar isi berfungsi sebagai panduan untuk mencari halaman dari
suatu judul bab atau subbab dari sebuah karya tulis. Panduan ini sangat berguna jika
naskah karya tulis tersebut ukurannya sangat panjang dan dibagi menjadi beberapa
bagian (bab atau subbab) yang integral. Ketika menyusun karya tulis, baik ilmiah
maupun fiksi, tidak sedikit orang yang merasa repot dan agak kacau. Beberapa
kendalanya antara lain berubahnya struktur atau kerangka naskah—termasuk bab dan
subbab yang harus dimasukkan ke dalam daftar isi.
Selain perubahan kerangka, seringkali naskah juga ditambahi dan dikurangi pada bagian
tertentu. Kedua hal ini berimbas pada sering berubahnya entri daftar isi serta daftar
halamannya. Tidak jarang terjadi, ketika seorang penulis—mahasiswa yang menulis
skripsi, misalnya—lupa memasukkan entri baru atau membuang entri tertentu dari
daftar isinya. Maka dari itu, tips yang sering saya berikan kepada mahasiswa yang
sedang bimbingan skripsi adalah, “buatlah daftar isimu paling terakhir, ketika naskah
skripsi, tesis, atau disertasi benar-benar paten dan tidak diubah-ubah lagi!” Contoh
Format Daftar Isi Berbicara tentang format penulisan daftar isi yang benar
sesungguhnya tidak bisa ditentukan bentuk baku atau seragamnya. Hal ini karena
pemformatan daftar isi dalam suatu karya tulis biasanya harus mengikuti panduan
teknis penulisan tertentu. Sebagai contoh paling konkret, di lingkungan akademik,
biasanya penulisan daftar pustaka sebagai bagian dari skripsi, tesis, atau disertasi harus
mengikuti panduan teknis penulisan dari kampus yang bersangkutan.
Panduan teknis tersebut biasanya meliputi jenis dan ukuran huruf, batas tepi (margin) teks,
penomoran, penjorokan alinea baru, tabulasi, spasi antarbaris serta antarparagraf, dan
banyak tetek-bengek lain. Maka dari itu, jangan heran bila seringkali pemformatan
skripsi yang ditulis oleh mahasiswa satu kampus berbeda dengan yang ditulis oleh
mahasiswa dari kampus lain. Namun begitu, ada beberapa kaidah umum yang diikuti
oleh tiap panduan teknis. Secara umum, biasanya daftar isi disusun dengan bentuk
seperti berikut.
Contoh lain format daftar isi bisa dilihat pada contoh berikut

Seperti yang bisa dilihat pada gambar, perbedaan utama di antara kedua format tersebut
adalah ada dan tidaknya penjorokan teks ke dalam dari margin kiri halaman untuk entri
subjudul dan sub-subjudul. Variasi pemformatan yang biasanya dilakukan adalah jenis
huruf, spasi antarbaris, dan penebalan judul atau subjudul. Pembuatan daftar isi dengan
kedua bentuk tersebut sebenarnya tidak sulit. Yang penting, kita mesti pahami dulu
bahwa Microsoft Word, alat yang kita gunakan “bertarung” dalam menulis atau
menyusun karya ilmiah, bukanlah sekadar mesin tik digital. Banyak fitur yang bisa
dimanfaatkan untuk menyusun daftar isi dengan rapi, sistematis, bahkan otomatis. Di
dalam tutorial ini, saya akan memaparkan cara membuat daftar isi manual dan
otomatis. Kedua cara ini dapat diterapkan pada kondisi tertentu karena keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda tinggal menyesuaikan cara membuatnya
dengan kondisi naskah karya tulis yang ada saat ini.
Memunculkan Ruler Bar dan Membuat Tab Stop Dua fitur penting yang akan kita
manfaatkan dalam tutorial pembuatan daftar isi ini adalah Ruler Bar dan Tab stop.
Kedua fitur ini dibutuhkan untuk penataan letak dan pelurusan margin daftar isi.

Maka dari itu, pastikan dulu ruler bar tampil pada jendela aplikasi Microsoft Word Anda.
Jika tidak, Anda bisa memunculkan ruler bar melalui pengaturan berikut.
Cara Memunculkan Ruler Bar
1. Klik tab View, lalu klik kotak pilihan Ruler pada kolom Show.
2. Setelah Ruler Bar muncul, perhatikan kotak kecil di pojok kanan pertemuan antara ruler
bar horizontal dan vertikal. Di dalam kotak tersebut terdapat ikon seperti huruf L atau
sudut siku-siku. Ikon tersebut adalah indikator tabulasi.

3. Ikon indikator tabulasi menunjukkan jenis Tab stop yang aktif Jika kita membuat tab stop
di Ruler bar. Tab stop adalah penanda posisi “lompatan” posisi kursor ketikan ketika kita
menekan tombol Tab pada keyboard. Jika kita memasang penanda Tab stop pada posisi
tertentu, misalnya di posisi 6 cm pada ruler bar, kemudian kita menekan tombol Tab
pada keyboard, Microsoft Word akan memindahkan kursor ketikan langsung ke posisi
tab stop 6 cm tersebut dan menyisakan ruang ketikan kosong dalam satu baris.
4. Jika ikon tabulasi itu sendiri diklik, ikon tersebut akan berubah-ubah bentuk. Perubahan
bentuk ini menunjukkan perubahan jenis tab stop.

5. Nah, sekarang kita mengenal jenis-jenis tabulasinya. Jenis tabulasinya sendiri ada left,
center, right, decimal, dan bar. Dari kotak ikon tabulasi ini juga kita bisa mengatur posisi
first line indent dan hanging indent dari sebuah paragraf.
Cara Membuat Tab Stop Untuk keperluan pembuatan daftar isi, sebenarnya kita tidak
perlu mengubah jenis Tab stop. Kita tinggal membuat Tab stop yang sesuai dengan
posisi kolom nomor halaman dari daftar judul dan subjudul. Untuk membuat Tab stop,
lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pertama, ukur dan tentukan posisi Tab stop akan
diletakkan. Katakanlah kita akan meletakkan kolom nomor halaman pada posisi 13
sentimeter dari margin kiri. Dengan demikian, klik angka 13 cm pada ruler bar.
2. Akan muncul sebuah ikon tabulasi yang sama dengan ikon yang sedang ditunjukkan pada
kotak indikator tabulasi. Ikon ini disebut sebagai tab stop, yaitu posisi loncatan tabulasi
ketika tombol Tab pada keyboard ditekan.

Dalam pembuatan daftar isi nanti, kita akan memanfaatkan lebih dari satu Tab stop. Setiap
loncatan Tab stop dihitung dari yang paling dekat ke margin kiri. Ini berarti jika kita akan
melompat ke Tab stop ketiga, itu berarti tanda Tab stop ketiga dari margin kiri. Jumlah
penekanan Tab stop sendiri bergantung di posisi mana kursor ketikan berada. Jika
tulisan kita sudah melewati batas Tab stop kedua misalnya, cukup dengan menekan satu
kali tombol Tab kita akan melompat ke Tab stop ketiga dari margin kiri. Membuat Daftar
Isi secara Manual Pembuatan daftar isi secara manual mungkin yang paling sering
dilakukan oleh para penyusun karya tulis.
Daftar isi secara manual dibuat dengan mengetikkan satu per satu judul bab dan subjudul-
subjudulnya pada satu halaman kemudian memberikan daftar halaman di kolom
kanannya. Meskipun kata “manual” dan prosedur mengetikkan satu per satu entri
daftar isi berkesan merepotkan, menurut saya metode manual ini justru yang paling
praktis digunakan. Apalagi, jika kebetulan Anda bukan orang yang terbiasa
memanfaatkan fitur-fitur strukturisasi naskah dengan maksimal. Jika Anda belum
mengenal apa itu strukturisasi naskah, fitur Styles, atau istilah Heading dan Body Text,
metode menulis daftar isi secara manual adalah yang paling cocok. Pemformatan daftar
isi manual sebenarnya mudah. Cukup dengan mengatur tabulasi alias Tab stop seperti
yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, Anda sudah bisa menyusun daftar isi yang
rapi. Sebelumnya, mari kita ingat kembali dua bentuk daftar isi yang dijelaskan di awal
tutorial ini. Ada daftar isi yang susunan tepi kirinya rata, dan ada pula yang menjorok ke
dalam pada bagian subbab. Tutorial ini akan membahas pembuatan kedua bentuk
daftar isi tersebut. Begini langkah-langkahnya:
1. Pertama, tuliskan judul daftar isi di atas halaman. Kemudian, tekan tombol Enter untuk
berpindah ke baris di bawahnya.
2. Di awal baris ini, ukur di posisi mana kolom nomor halaman akan dibuat. Katakanlah, kita
akan membuat kolom halaman di posisi 13 cm.
3. Buat Tab stop pada posisi 13 cm dengan cara seperti yang telah dijelaskan pada bagian
pembuatan Tab stop.
4. Selanjutnya, dobel-klik pada ikon tab stop yang tadi dibuat pada posisi 13 cm. Akan
muncul sebuah kotak dialog pengaturan Tabs.

5. Pada jendela pengaturan Tabs, klik Tab stop position yang 13 cm, kemudian pada pilihan
Leader, ubah ke pilihan (2) . Selanjutnya, klik tombol Set dan OK.
Dalam penulisan daftar isi, biasanya daftar judul dan subbab diikuti dengan garis titik-titik
yang mengarah ke kolom nomor halaman yang sesuai. Kebiasaan banyak pengguna
Microsoft Word adalah membuat garis titik-titik itu secara manual, dengan menekan
dan tahan tanda titik [.] pada keyboard sampai ke kolom nomor halaman. Ini adalah
cara yang keliru dan tidak efisien. Nah, dengan pengaturan tab stop seperti tadi, kita
tidak perlu menekan dan menahan tombol titik pada keyboard untuk membuat garis
titik-titik antara daftar judul dengan kolom nomor halaman. Setelah menulis judul atau
subjudul, kita tinggal menekan tombol Tab pada keyboard. Kursor tikan akan berpindah
ke tab stop posisi 13 cm sambil memunculkan garis titik-titik disepanjangbaristersebut.
5. Kemudian, untuk pembuatan daftar isi yang margin kirinya menjorok ke dalam
pada tiap subbab, kita membutuhkan Tab stop lebih dari satu. Tiap Tab stop ini
akan diposisikan pada:
6. judul bab nomor subbab judul subbab nomor sub-subbab judul sub-subbab (jika
perlu)
Cara Mengatur Posisi Penomoran Daftar Isi
Sebagai contoh praktik, pada entri daftar pustaka Bab II berikut ini, saya memiliki beberapa
subbab yang memiliki sub-subbab. Subbab 2.3 akan memiliki anak judul sub-subbab
2.3.1 sampai 2.3.9. Posisi penomoran 2.3.1 akan dijorokkan agar lurus dengan judul
subbab 2.3. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. Seleksi entri subbab 2.1
sampai 2.4 buat tab stop di posisi 0,75 cm dan 13 cm. Buka kotak dialog Tabs, kemudian
atur posisi Tab 13 cm dengan Leader pilihan (2).
2. Selanjutnya, dorong semua subbab 2.3.1 sampai 2.3.9 berikut anak-anak judulnya ke
posisi tab stop 0,75 cm.

3. Sekarang, seleksi lagi entri subbab 2.3.1 sampai 2.3.9. Lalu, buat tab stop di posisi
1,75 cm.
4. Lepaskan seleksi, lalu dorong semua judul subbab 2.3.1 sampai 2.3.9, tetapi jangan ubah
posisi penomoran subjudulnya.
5. Sekarang, pada penomoran subjudul 2.3.3.1 sampai 2.3.3.3, lakukan hal yang sama
seperti pada subjudul 2.3.1 sampai 2.3.9 di langkah kedua, dorong nomor subjudul
2.3.3.1 ke tab stop posisi 2 cm.
6. Sekarang, Anda akan mendapatkan susunan daftar isi yang menjorok di setiap subjudul
dan sub-subjudulnya
Jika Anda membutuhkan penjorokan di bagian lain, Anda bisa melakukan prosedur yang
sama seperti disebutkan di atas, yaitu membuat tab stop, lalu dorong bagian yang ingin
dijorokkan dengan Tab

Membuat Daftar Isi Otomatis


Selain membuat secara manual, kita sebenarnya bisa juga membuat daftar isi secara
otomatis melalui fitur pembuatan Table of Contents di Microsoft Word, baik itu di Word
2007, Word 2010, Word 2013, atau Word 2016. Namun begitu, ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan sebelumnya.
Pertama, kita harus memastikan bahwa naskah karya ilmiah yang akan dibuatkan daftar
isinya sudah lengkap bagian-bagiannya dalam satu dokumen, bukan dari dokumen yang
terpisah-pisah.
Kedua, bagian preliminer dan bagian isi harus berpisah Section-nya.
Ketiga, penomoran halaman sudah lengkap dan benar—untuk teknik pembuatan nomor
halaman dalam karya ilmiah, Anda bisa mengacu pada artikel yang pernah saya tulis
sebelumnya, yakni Cara Mengatur Nomor Halaman untuk Karya Tulis Ilmiah.
Keempat, kita juga harus memastikan bahwa struktur heading naskah sudah lengkap dan
benar. Maka dari itu di awal saya sebutkan bahwa metode membuat daftar isi otomatis
ini lebih cocok untuk orang yang tahu dan sudah terbiasa menulis dokumen terstruktur
dan struktur Heading-nya terdefinisi dengan baik.
Pengaturan ini dibutuhkan agar Microsoft Word bisa mengenali judul dan subjudul, serta
posisi nomor halamannya. Pengaturan ini memanfaatkan fitur Styles dan struktur
Heading dokumen. Heading adalah bagian naskah yang ditandai sebagai judul atau
subjudul dari suatu naskah. Pengaturan Heading bisa ditemukan pada pengaturan Styles
di tab Home. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Pertama, buka bagian dokumen yang memuat judul bab. Di sini saya menggunakan
contoh Bab I yang berjudul “Pendahuluan”.

2. Seleksi judul “Bab I Pendahuluan”. Kemudian, pada tab Home dan kolom Styles, klik
kanan pada pilihan Heading 1.
3. Dari menu yang muncul, pilih Update Heading 1 to match selection. Perhatikan
bahwa bentuk dan format tulisan Heading 1 di kotak Styles sekarang berubah mengikuti
format tulisan “Bab I Pendahuluan”. Kemudian, pada panel sebelah kiri Microsoft Word,
muncul panel Navigation yang berisi daftar Heading. Bab I Pendahuluan yang tadi
ditandai sebagai Heading 1 kini muncul pada daftar tersebut.
4. Sekarang, lakukan prosedur yang serupa pada subjudul 1.1 Latar Belakang. Namun, kali
ini pilih subjudul 1.1. sebagai Heading 2. Seleksi tulisan “1.1. Latar Belakang”. Kemudian,
pada Tab Home dan kolom Styles, klik kanan pilihan Heading 2. Dari menu yang muncul
pilih Update Heading 2 to match selection.
5. Perhatikan kembali panel Navigation. Kini kita mendapatkan struktur heading yang
memperlihatkan “Bab I Pendahuluan” sebagai Heading 1 dan “1.1 Latar Belakang”
sebagai Heading 2. Sama seperti prosedur sebelumnya.
Selain itu, perhatikan juga bahwa posisi 1.1. Latar belakang berada di bawah Bab I
Pendahuluan karena 1.1 diatur sebagai Heading 2, yaitu satu tingkat Heading di bawah
Heading 1.
6. Sekarang, lakukan hal yang sama pada semua judul bab dan subjudul yang ingin
dimasukkan ke dalam struktur heading dan daftar isi otomatis.
Beberapa hal yang perlu diingat adalah penomoran Heading di harus sesuai dengan struktur
dan tingkat penomoran Heading pada naskah. Misalnya subjudul “2.1 Dongeng Sebagai
Sastra Anak”, karena memiliki 2 angka penomoran, diatur sebagai Heading 2. Agar lebih
jelas, perhatikan ilustrasi berikut.

7. Setelah semua pengaturan heading lengkap, kurang lebih kita akan mendapati struktur
heading pada panel Navigation seperti berikut.
8. Selanjutnya, buat satu halaman kosong setelah halaman “Kata Pengantar” dan sebelum
“Bab I Pendahuluan”. Pada halaman ini kita akan membuat daftar isi.
9. Klik tab References, lalu klik Table of Contents. Dari menu yang muncul pilih Automatic
Table 1.
10. Microsoft Word akan membuat daftar isi otomatis. Daftar isi ini sudah dilengkapi nomor
halaman, dan lengkap dengan sub-subbab yang tadi ditandai.
11. Tahap selanjutnya adalah menyeragamkan format tulisan pada daftar isi agar sama
dengan teks standar pada karya tulis. Seleksi seluruh teks dalam tabel daftar isi.
Kemudian, pada tab Home, atur jenis dan ukuran huruf di panel Font.
12. Selanjutnya, ubah judul daftar isi dari “Contents” menjadi “DAFTAR ISI”. Kemudian,
posisikan judul “DAFTAR ISI” di posisi tengah halaman.
https://bacaterus.com/cara-membuat-daftar-isi/

Cara Membuat Daftar Isi di MS Word Secara Manual & Otomatis Ditulis oleh Shafwan
Nugraha - Diperbaharui 26 October 2019

Anda mungkin juga menyukai