Kdi Bab 1 Asi Eksklusif
Kdi Bab 1 Asi Eksklusif
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas Mata Kuliah Kebidanan Dalam Islam
Disusun Oleh :
RahmaSalsabella (1610104035)
Dara Violetta Ariza (1610104038)
Intan Wahyuningsih (1610104039)
Wahyu Setyaningrum (1610104043)
Mayang NurmaYesinta (1610104045)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Definisi Asi Eksklusif ...................................................................................... 4
B. Manfaat Asi Eksklusif ...................................................................................... 4
C. Asi Eksklusif dalam Pandangan Islam ............................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 5
B. Saran ................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World HealthOrganisation (WHO) menganjurkan agar pemberian ASI
dilakukan secara eksklusif sejak bayi lahir hingga bayi berusia enam bulan.
Anjuran tersebut telah diikuti oleh berbagai negara di dunia, salah satunya
Indonesia. Walaupun ASI eksklusif telah dianjurkan oleh pemerintah, kegagalan
ASI eksklusif sangat umum terjadi di Indonesia (maritalia, 2012) ASI eksklusif
sangat penting bagi kelangsungan hidup bayi. ASI mengandung growthfactor
dan zat antibodi. Growthfactor dalam ASI berperan dalam membantu proses
pematangan organ dan hormon, sedangkan zat antibodi berfungsi membantu
proses pematangan sistem imun. Proses pematangan sistem imun sangat penting
karena sistem imun bayi baru lahir belum sempurna (Wiji, 2013). Apabila ASI
tidak diberikan secara eksklusif, proses pematangan sistem imun akan terganggu
dan menyebabkan bayi mudah terserang infeksi. Penanganan infeksi yang
terlambat dapat memicu kematian (Nugroho, 2011).
Islam tidak menginginkan pemeluknya memiliki generasi atau keturunan
yang lemah, tidak saja lemah iman, lemah ekonomi tapi juga tidak
menginginkan lemah dalam masalah fisik. Begitu juga suatu bangsa
menginginkan anak bangsanya memiliki kecerdasan dan kebugaran fisik. Untuk
mendapatkan semua itu berbagai upaya dilakukan agar anak tumbuh dengan
sehat baik jasmani maupun rohani. Di dalam al-Qur’an ada beberapa ayat yang
menganjurkan kepada para ibu yang melahirkan untuk memberikan ASI kepada
anaknya, bahkan dianjurkan untuk menyusui hingga sang anak berumur dua
tahun, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 233 Allah
memberi sinyal pada ibu yang melahirkan untuk memberikan air susu ibu pada
anaknya dan suami berkewajiban mencarikan nafqah yang baik bagiiisteri agar
dapat memproduksi air susu ibu yang berkualitas.
Berdasarkan permasalahan yang penulis uraikan di atas, penulis ingin
membahas tentang pentingnya asi eksklusif dalam ppandangan islam ditinjau
menurut al- Qur’an maupun dalam pandangan ilmu pengetahuan.
1
2
B. Rumusan masalah
1. Apa itu asi eksklusif?
2. Apa saja manfaat asi eksklusif untuk ibu dan bayi?
3. Bagaimana pandangan islam tentang asi eksklusif?
C. Tujuan
1. Untuk menrtahui definisi asi eksklusif
2. Untuk mengetahui manfaat asi eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Untuk mengetahui pandangan islam tentang asi eksklusif
Darpus
Pustaka Pelajar.
Wiji, R.N. (2013). ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.