Anda di halaman 1dari 12

Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab.

Lamongan (SPAM Sembayat)

BAB 2
LANDASAN HUKUM

Pengembangan SPAM untuk mendukung program pemerintah 100—0—


100 yaitu 100% pelayanan air bersih, 0% daerah kumuh, dan 100% sanitasi,
maka untuk mempercepat pengembangan SPAM dan mendorong keikusertaan
Badan Usaha Swasta dalam pengembangan SPAM berdasarkan prinsip usaha
secara sehat, diperlukan dasar hukum untuk pelaksanaan kerjasama
Pengusahaan.

2.1 DASAR HUKUM


Dengan tidak berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air, maka Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan
Presiden, dan Peraturan Menteri turunan UU SDA yang mengatur tentang
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) di bidang sumber daya air menjadi
tidak berlaku sehingga mengakibatkan tidak memliki dasar hukum.
Untuk mengantisipasi hal tersebut telah ditetapkan 6 (enam) prinsip dasar
pengelolaan Sumber Daya Air sebagai berikut :
1. Pengusahaan atas air tidak boleh mengganggu, mengesampingkan, apalagi
meniadakan hak rakyat atas air;
2. Negara harus memenuhi hak rakyat atas air. Akses terhadap air adalah
salah satu hak asasi tersendiri;
3. Kelestarian lingkungan hidup, sebagai salah satu hak asasi manusia, sesuai
dengan pasal 28 ayat (1) UUD 1945;
4. Pengawasan dan pengendalian oleh negara atas air sifatnya mutlak;
5. Prioritas utama yang diberikan pengusahaan atas air adalah Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; dan
6. Apabila ternyata masih ada ketersediaan air, Pemerintah masih
dimungkinkan untuk memberikan izin kepada usaha swasta untuk
melakukan pengusahaan atas air dengan syarat-syarat tertentu dan ketat.

LAPORAN AKHIR II- 1


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Dasar hukum terkait dengan Penyelenggaraan SPAM sebagai berikut.


1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor
2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang dan diubah
kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang
Sistem Penyediaan Air Minum;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang
Kerjasama Pemerintahan dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur;
5. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;
7. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan
Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Perusahaan Daerah Minum Kabupaten Lamongan.

LAPORAN AKHIR II- 2


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

2.2 DASAR HUKUM PELAKSANAAN KPS SPAM SEMBAYAT


Pelasanaan pengembangan SPAM di Kec. Karangbinangun Kabupaten
Lamongan (SPAM Sembayat), tidak lepas dari beberapa dasar hokum yang
dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1. Dasar Hukum Pelaksanaan Kerjasama SPAM
Isi Peraturan Berkaitan
Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
UNDANG-UNDANG
Undang Nomor (1) Pengusaha air dan atau sumber-sumber BAB VI
11 Tahun 1974 air yang ditujukan untuk meningkatkan PENGUSAHAAN
tentang kemanfaatannya bagi kesejahteraan pasal 11 ayat (1),
Pengairan rakyat pada dasarnya dilakukan oleh ayat (2) dan ayat
Pemerintah, baik Pusat maupun (3)
Daerah.
(2) Badan Hukum, Badan Sosial dan atau
Perorangan yang melakukan izin
perusahaan air dan atau sumber-
sumber air, harus memperoleh izin dari
Pemerintah, dengan berpedoman
kepada azaz usaha bersama dan
kekeluargaan.
(3) Pelaksanaan pasal ini diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah
Undang- (1) Dalam rangka meningkatkan Pasal 363 ayat (1)
undang Nomor kesejahteraan rakyat, Daerah dapat dan ayat (2)
23 Tahun 2014 mengadakan kerjasama yang
tentang didasarkan pada pertimbangan efiseinsi
Pemerintah dan efektivitas pelayanan publik serta
Daerah saling menguntungkan
(2) Kerajasama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilakukan oleh
Daerah dengan :
a. Daerah lain
b. Pihak ketiga, dan/atau
c. Lembaga atau pemerintah daerah di
luar negeri sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan (1) Penyelenggaraan SPAM BAB VI
Pemerintah Republik dilaksanakan oleh : PELAKSANAAN
Indonesia Nomor a. BUMN/BUMD PENYELENGGARAA
122 Tahun 2015 b. UPT/UPTD N SPAM Bagian
tentang Sistem c. Kelompok Masyarakat; Kesatu Pasal 42
Penyediaan Air dan/atau
Minum d. Badan Usaha
(2) Penyelenggaraan SPAM
.

LAPORAN AKHIR II- 3


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dapat bekerjasama
dengan usaha swasta
(1) Pelaksanaan penyelenggaraan Bagian Kedua
SPAM oleh BUMN/BUMD Pelaksanaan
sebagaimana dimaksud dalam Penyelenggaraan
pasal 42 ayat (1) huruf a SPAM oleh
dilakukan melalui kegiatan BUMN/BUMD Pasal
a) Pengembangan SPAM dan 43 ayat (1)
Pengelolaan SPAM
b) Pemantauan dan evaluasi
terhadap pelayanan air minum
yang dilaksanakan
c) Penyusunan prosedur
operasional standart
pengembangan SPAM dan
Pengelolaan SPAM
d) Pembuataan laporan
Pengembangan SPAM dan
Pengelolaan SPAM secara
transparan dan akuntabel
e) Penyampaian laporan
Pengembangan SPAM dan
Pengelolaan sesuai dengan
kewenangannya dan
f) Peningkatan sumber daya
manusia sesuai dengan
standart kompetensi
Pengembangan SPAM dan
Pengelolaan SPAM
Dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Pasal 44
SPAM, BUMN dan BUMD berhak :
a. Menerima pembayaran jasa
pelayanan sesuai dengan tarip
b. Menetapkan dan mengenakan
denda terhadap keterlambatan
tagihan
c. Memperoleh kuantitas Air Baku
secara kontinu sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam
izin yang telah dimiliki
d. Memutus sambungan langsung
kepada pelanggan yang tidak
memenuhi kewajibbanyya; dan
e. Menggugat masyarakat atau
organisasi yang melakukan

LAPORAN AKHIR II- 4


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
kegiatan yang mengakibatkan
kerusakan sarana dan prasarana
SPAM
Dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Pasal 45
SPAM, BUMN dan BUMD berkewajiban
untuk :
a. Menjamin pelayanan air minum
yang memenuhi syarat kualitas,
kuantitas dan kontinuitas sesuai
dengan standar yang ditetapkan
b. Mengoperasikan saran dan
memberikan pelayanan yang
telah memenuhi syarat, kecuali
dalam keadaan memaksa / kahar
c. Memberikan informasi yang
diperlukan kepada semua pihak
yang berkepentingan atas
kejadian, atau keadaan yang
bersifat khusus dan berpotensi
menyebabkan perubahan atas
kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas pelayanan
d. Memberikan informasi berupa
laporan mengenai pelaksanaan
pelayanan
e. Menyiapkan sarana oengaduan
bagi pelanggan dan masyarakat;
dan
f. Berperan serta pada upaya
perlindungan dan pelestarian
sumber daya air dalam rangka
konservasi fungsi lingkungan
hidup
PERATURAN PRESIDEN
Peraturan Presiden (1) Badan usaha milik Negara Pasal 8
Republik Indonesia dan/atau Badan Usaha Milik
Nomor 38 Tahun Daerah dapat bertindak sebagai
2015 tentang PJPK, sepanjang diatur dalam
Kerjasama peraturan perundang-undangan.
Pemerintah dengan (2) Dalam hal Badan Usaha Milik Pasal 9
Badan Usaha dalam Negara dan/atau Badan Usaha
penyediaan Milik Daerah menjadi PJPK, KPBU
Infrastruktur dilakukan melalui perjanjian
dengan Badan Usaha Pelaksana.
(3) Dalam hal PJPK adalah Badan
Usaha Milik Negara/ Bdan Usaha

LAPORAN AKHIR II- 5


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
Milik Daerah, pendanaan
pengadaan tanah dapat
bersumber dari anggaran Badan
Usaha Milik Negara/ Badan Usaha
Milik Daerah atau dari Badan
Usaha melalui Kerjasama dengan
Badan Usaha Milik Negara dengan
Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah yang
bersangkutan.
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri (1) Berdasarkan amanat Peraturan Pasal 40
Perencanaan Presiden Nomor 38 Tahun 2015
Pembangunan tentang Kerjasama Pemerintah
Nasional/Kepala dengan Badan Usaha dalam
Badan Perencanaan Penyediaan Infrastruktur,
Pembangunan Pemerintah mendorong partisipasi
Nasional Republik Badan Usaha swasta, masyarakat
Indonesia Nomor 4 dan Pemerintah Daerah dalam
Tahun 2015 tentang pelayanan dan penyelenggaraan
Tata Cara Infrastruktur;
Pelaksanaan (2) Memberikan pedoman bagi Badan
Kerjasama Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Pemerintah dengan Milik Daerah, badan usaha swasta
Badan Usaha Dalam yang berbentuk badan hukum
Penyediaan Perseroan Terbatas, badan hukum
Infrastruktur asing dan Koperasi dalam rangka
pelaksanaan KPBU;
(3) Pemilihan bentuk KPBU dilakukan
dengan mempertimbangkan
faktor-faktor sebagai berikut:
 Kepastian ketersediaan
Infrastruktur tepat pada
waktunya;
 Optimalisasi investasi oleh Badan
Usaha;
 Maksimalisasi efisiensi yang
diharapkan dari pengusahaan
Infrastruktur oleh Badan Usaha;
 Kemampuan Badan Usaha untuk
melakukan transaksi;
 Alokasi resiko; dan
 Kepastian adanya pengalihan
keterampilan manajemen dan
teknis dari sektor swasta kepada
sektor publik.

LAPORAN AKHIR II- 6


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
Peraturan Menteri (1) Dalam hal BUMN atau BUMD tidak Pasal 4
Pekerjaan Umum mampu membiayai kebutuhan
dan Perumahan Penyelenggaraan SPAM dengan
Rakyat Nomor 19 jaringan perpipaan di dalam
Tahun 2016 tentang maupun di luar pelayanan wilayah
Tentang Pemberian BUMN atau BUMD, dapat
Dukungan Oleh dilakukan Kerjasama SPAM
Pemerintah Pusat dengan prinsip tertentu;
Dan/Atau (2) DPP diberikan dalam Kerjasama Pasal 5
Pemerintah Daerah SPAM yang dilaksanakan dengan
Dalam Kerjasama mekanisme KPBU dalam bentuk:
Penyelenggaraan a) Dukungan fiskal dari Pemerintah
Sistem Penyediaan Pusat atau Pemerintah Daerah;
Air Minum dan/atau
b) Dukungan non-fiskal dari
Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah.
(3) Pemerintah Pusat, Pemerintah Pasal 7
Daerah, BUMN atau BUMD sesuai
dengan kewenangannya
berdasarkan studi kelayakan
finansial dan analisa risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) menentukan mekanisme
kerjasama yaitu: a. kerjasama
SPAM dilaksanakan dengan
mekanisme KPBU; atau b.
kerjasama SPAM dilaksanakan
dengan mekanisme transaksi
antara institusi bisnis dengan
institusi bisnis lainnya (business
to business).
Peraturan Menteri (1) Pelaksanaan Penyelenggaraan BAB II
Pekerjaan Umum SPAM oleh Badan Usaha meliputi: Pelaksanaan
dan Perumahan a. Prinsip Penyelenggaraan SPAM; Penyelenggaraan
Rakyat Nomor b. Jenis Badan Usaha; dan SPAM Oleh Badan
25/PRT/M/2016 c. Lingkup pelayanan Usaha
tentang Pelaksanaan
Penyelenggaraan (2) Dalam pelaksanaan Pasal 4
Sistem Penyediaan Penyelenggaraan SPAM untuk
Air Minum Untuk memenuhi Kebutuhan Sendiri oleh
Memenuhi Badan Usaha berlaku ketentuan:
Kebutuhan Sendiri a. Izin Penyelenggaraan SPAM
Oleh Badan Usaha untuk kebutuhan sendiri dimiliki
(Berita Negara oleh Badan Usaha;
Republik Indonesia b. Tarif ditetapkan oleh Pemerintah

LAPORAN AKHIR II- 7


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
Tahun 2016 Nomor Pusat atau Pemerintah Daerah
1006 sesuai dengan kewenangannya
dengan memperhatikan
kemampuan daya beli
masyarakat/pelanggan; dan
c. Pengawasan dilakukan oleh
Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dalam hal
kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas sesuai dengan
kewenangannya
(3) Kewenangan dalam penerbitan
izin, penetapan tarif, dan
pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Kewenangan Pemerintah Pusat
yang bersifat khusus, kepentingan
strategis nasional, dan lintas
provinsi sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-
undangan;
b. Kewenangan Pemerintah Daerah
Provinsi yang bersifat khusus,
kepentingan strategis provinsi,
dan lintas kabupaten/kota; dan c. BAB III
Kewenangan Pemerintah Daerah Izin
kabupaten/kota meliputi wilayah Penyelenggaraan
kabupaten/kota kecuali untuk SPAM
wilayah yang telah ditangani oleh
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Pasal 8
Provinsi.

(4) Badan Usaha wajib menyusun


dokumen rencana
Penyelenggaraan SPAM JP yang
terdiri dari :
a. Rencana Teknis Terinci (Detail
Engineering Design/DED); BAB IV
b. Spesifikasi teknis; dan Tarif Air Minum
c. Rencana pengelolaan.
(5) Badan Usaha melaksanakan Pasal 10
Penyelenggaraan SPAM dengan
memiliki SIPA atau Izin
Pengusahaan Sumber Daya Air
sesuai ketentuan peraturan

LAPORAN AKHIR II- 8


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
perundangundangan.

(6) Tarif ditetapkan oleh Pemerintah


Pusat atau Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya Pasal 11
dengan memperhatikan
kemampuan daya beli
masyarakat/pelanggan.
(7) Dalam melakukan penetapan tarif
Air Minum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), disusun struktur
tarif mengacu pada harga wajar
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai
tarif air minum BUMN atau tarif
air minum BUMD

(8) Penetapan tarif Air Minum


dilakukan paling lambat 6 (enam)
bulan setelah diterbitkan izin
Penyelenggaraan SPAM.
(9) Tarif Air Minum sebagaimana Bagian Keempat
dimaksud pada ayat (1) Hak dan
ditetapkan untuk periode 3 (tiga) Kewajiban
tahun.
(10) Dalam jangka waktu periode 3 Pasal 17
(tiga) tahun berjalan, tarif Air
Minum dapat diubah dalam hal
terjadi kenaikan luar biasa dari
harga dasar listrik dan bahan
bakar minyak.
(11) Tarif Air Minum dan struktur tarif
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah dengan
Keputusan Menteri, Keputusan
Gubernur, atau Keputusan
Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.

(12) Badan usaha mempunyai hak


untuk:
a. Mendapatkan pembinaan teknik
berupa: 1) Pendidikan dan
pelatihan teknis; dan 2)
Bimbingan teknis operasional
pemeliharaan
.

LAPORAN AKHIR II- 9


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
b. Mendapatkan pembinaan non-
teknik berupa: 1) Pendidikan dan
pelatihan manajemen dan
keuangan; dan 2) Sertifikasi
kompetensi teknis.
c. Mendapatkan perlindungan atas
pelaksanaan penyelenggaraan
SPAM dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya. d.
Menarik tarif yang dikenakan
kepada pelanggan.
(13) Badan usaha mempunyai
kewajiban untuk:
a. Menjamin pelayanan air minum
yang memenuhi standar
kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas.
b. Berkewajiban untuk berperan
serta pada upaya perlindungan
dan pelestarian sumber Air Baku
dalam rangka konservasi
lingkungan berupa: 1)
Melaksanakan kemitraan dan/atau
Customer Social Responsibility
dalam usaha konservasi sumber
daya air; dan/atau 2) Memasang
unit pengukuran volume
pemanfaatan Air Baku.
Peraturan Menteri Bantuan teknis sebagaimana Bagian Keempat
Pekerjaan Umum dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk Bantuan Teknis
dan Perumahan fasilitasi kemanfaatan fungsi sarana dan Bantuan
Rakyat Republik dan prasarana SPAM meliputi: a. Program
Indonesia Nomor penyusunan perencanaan; b.
27/PRT/M/2016 penyusunan norma, standar, Pasal 52
Tentang prosedur, dan kriteria; c. penguatan
Penyelenggaraan kapasitas kelembagaan termasuk
Sistem Penyediaan Sumber Daya Manusia bidang air
Air Minum minum; d. pengembangan alternatif
pembiayaan; dan e. persiapan
pelaksanaan kerjasama pemerintah
swasta.
Peraturan Kepala
Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah

LAPORAN AKHIR II- 10


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
Nomor 19 Tahun
2015 tentang Tata
Cara Pelaksanaan
Pengadaan Badan
Usaha Kerjasama
Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam
Penyediaan
Infrastruktur
PERATURAN DAERAH
Peraturan Daerah Ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Pasal 1
Kabupaten Kabupaten Lamongan Nomor 8 Tahun
Lamongan Nomor 9 2001 tentang Perusahaan Daerah Air
Tahun 2016 Tentang Minum Kabupaten Lamongan
Perubahan Kedua (Lembaran Daerah Kabupaten
Atas Peraturan Lamongan Tahun 2001 Nomor 8/D)
Daerah Kabupaten sebagaimana telah diubah dengan
Lamongan Nomor 8 Peraturan Daerah Kabupaten
Tahun 2001 Tentang Lamongan Nomor 5 Tahun 2008
Perusahaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Air Minum Lamongan
Kabupaten Tahun 2008 Nomor 11), diubah
Lamongan sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 6
1) Modal Dasar Perusahaan Daerah
ditetapkan sebesar
Rp100.000.000.000,00 (seratus
milyar rupiah).
2) Modal Dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), sebesar
Rp33.798.835.000,00 (tiga puluh
tiga milyar tujuh ratus sembilan
puluh delapan juta delapan ratus
tiga puluh lima ribu rupiah) yang
berasal dari Hibah Pemerintah
Pusat secara Non Kas dan
digunakan untuk penyelesaian
hutang PDAM Kabupaten
Lamongan kepada Pemerintah
Pusat dan disertakan sebagai
penyertaan modal kepada PDAM
Tahun Anggaran 2016.
3) Modal Dasar Perusahaan Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan kekayaan

LAPORAN AKHIR II- 11


Studi Kelayakan Pengembangan SPAM Di Kec. Karangbinangun, Kab. Lamongan (SPAM Sembayat)

Isi Peraturan Berkaitan


Dasar Hukum Keterangan
Pelaksanaan KPS SPAM
Pemerintah Daerah yang
dipisahkan.
4) Perubahan Modal Dasar
Perusahaan Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
5) Penambahan modal disetor sampai
dengan terpenuhinya modal dasar
ditetapkan dengan Peraturan
Daerah yang dianggarkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Lamongan
dan/atau sumber lainnya.
6) Dengan terpenuhinya modal dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), maka untuk selanjutnya setiap
ada penambahan modal disetor
akan berubah modal dasar yang
telah ditetapkan.
Sumber: Analisa Konsultan, 2018

LAPORAN AKHIR II- 12

Anda mungkin juga menyukai