Anda di halaman 1dari 6

Makalah Budi pekerti

Pelanggaran Lalu Lintas

Dosen Pengampu :
Dra. Kartinah W, SU.

Nama Kelompok :
1. Wulan Efrila Sriwahyuni ( 25195953A
2. Annisa Dea Rizky ( 25195958A )
3. Ahnesh Sanea Avrisca Risma ( 25195965A )
4. Sevilla Elza Azzahra ( 25195994A )
5. Shella Pradina Utami ( 25195996A )
6. Putri Salmaa Rihhdatul ‘Aisy ( 25196002A )
7.
8.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pelanggaran lalu lintas merupakan salah satu keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian
antara aturan dan pelaksanaan. Aturan dalam hal ini adalah peranti hukum yang telah ditetapkan
dan disepakati oleh negara sebagai undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan
pelaksananya adalah manusia atau masyarakat suatu negara yang terikat oleh peranti hukum
tersebut. Hal ini tertuang dalam UU RI Nomor 22 tahun 2009, yang didalamnya berisi tentang
lalu lintas dan angkutan jalan.

Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas adalahkurangnya kesadaran
masyarakat dalam berkendara, misalnya tidak memperhatikan dan menaati peraturan lalu lintas
yang sudah ada, tidak memiliki kesiapan mental pada saat mengemudi atau mengemudi dalam
kondisi kelelahan. Kondisi ketidaksiapan pengemudi dalam berkendara memungkinkan
terjadinya kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya, selain
penyebab-penyebab kecelakaan lalu lintas yang telah diuraikan di atas, terjadinya kecelakaan
lalu lintas di jalan raya juga dipengaruhi oleh faktor usia pengemudi itu sendiri.

yang sering ditemui sehari-hari adalah masih banyak pengemudi yang belum siap mental.
Pengemudi tersebut saling mendahului tanpa memperdulikan keselamatan baik bagi dirinya
sendiri maupun orang lain. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada dasarnya dapat dihindari
apabila pengguna jalan mampu berperilaku disiplin, sopan dan saling menghormati pada saat
berkendara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja dampak dari pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi?

2. Apa yang menyebabkan pengendara melanggar lalu lintas?

3. Apa saja bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas ?


C. Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini, penulis bermaksud agar para pengguna sadar akan pentingnya
menaati peraturan dalam berlalu lintas dijalan raya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Dampak dari Pelanggaran Lalu Lintas

Pastinya setiap hal yang melanggar pasti akan ada dampaknya termasuk juga dampak
pelanggaran lalu lintas, berikut adalah dampak dari pelanggaran lalu lintas:

1) Tingginya angka kecelakan dipersimpangan atau perempatan maupun dijalan raya.

2) Keselamatan pengendara yang mengunakan jalan menjadi terancam bahkan pejalan kali yang
menyebrang jalan maupun berjalan di trotoar.

3) Kemacetan lalu lintas yang semakin parah dikarnakan para pengendara tidak mematuhi
peraturan maupun rambu-rambu lalu lintas (tidak mempunyai watak sabar).

4) Kebiasaan para pengendara yang melanggar lalu lintas sehingga budaya melanggar peraturan
lalu lintas (tidak mempunyai watak jujur, sehingga berani untuk melanggar).

2. Penyebab Terjadinya Pelanggaran Berlalu Lintas

Penyebab terjadinya pelanggaran berlalu lintas pada kasus ini adalah:

1) Tidak mempunyai watak jujur, sehingga pengemudi berani melanggar

2) Tidak mempunyai watak sabar, sehingga pengemudi berani menerobos rambu lalu lintas

3) Tidak mempunyai watak rela, sehingga pengemudi tidak rela menunggu waktu lampu merah
yang terlalu lama.

5) Semenjak kecil seorang anak kecil sudah di perbolehkan membawa kendaraan bermotor yang
seharusnya umurnya belum mencukupi untuk berkendara sehingga mereka sering melanggar
peraturan lalu lintas karna belum mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas.

6) Hanya patuh ketika ada kabar bahwa akan ada rajia atau saat ada polisi. Ini sudah hal biasa
yang sering kita lihat dijalanan bahkan kita sendiri sering melakukan ini.
7) Tidak memikirkan keselamatan pengendara lain atau masyarakat yang ada di sekitar jalan.
Contohnya pengendara motor tidak memakai helm, kaca spion dan tidak menyalakan lampu
disiang hari.

8) Bisa langsung mengurus pelanggaran lalu lintas di tempat atau kata lain “damai”. Hal ini lah
yang sering terjadi di setiap ada rajia polisi atau pelanggaran lalu lintas, hal yang pertama yang
dipikirkan oleh pengendara saat terkena tilang karena melakukan pelanggaran lalu lintas adalah
jalan “damai”.

3. Bentuk Pelanggaran Yang Sering Terjadi

Bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

1. Berkendara tidak memakai system pengaman yang lengkap seperti pengendara motor tidak
memakai helm ataupun helm yang tidak standar SNI, pengendara mobil tidak memakai safety
belt.

2. Menggunakan jalan dengan membahayakan diri sendiri ataupun pengendara lain, hal ini
banyak faktor penyebabnya diantaranya pengendara dalam keadaan mabuk atau dalam keadaan
terburu-buru

3. Pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas, hal ini yang sering kita lihat di setiap
peremapatan atau pertigaan yang terdapat lampu rambu lalu lintas, kebanyakan para pengendara
melanggar lampu rambu lalu lintas karena sedang terburu atau malas menunggu karena terlalu
lama.w

4. Tidak membawa surat-surat kendara STNK dan tidak membawa surat ijin mengemudi SIM

5. Membiarkan kendraaan bermotor yang ada dijalan tidak memakai plat nomor atau plat
nomor yang sah sesuai dengan STNK

6. Tidak mematuhi perintah petugas pengatur lalu lintas


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penegak peraturan lalu lintas harus menjadi teladan bagi masyarakat yang berkendara. Seorang
penegak hukum harus mempunyai sifat yang lugas, menjadi penegak hukum dijalan raya bukanlah hal
yang mudah melainkan menjadi hal yang rumit, penegak hukum harus menjaga kewibawaannya untuk
kepentingan profesinya di lain pihak juga harus percaya diri karena penegak hukum akan mengambil
keputusan yang bijaksana untuk menghasilkan keadilan.

Masyarakat Indonesia masih banyak yang melanggar lalu lintas dengan tidak sengaja maupun
dengan sengaja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarkat terhadap peraturan lalu
lintas atau tata tertib lalu lintas, sehingga masyarakat menyepelekan kesalamatannya sendiri bahkan bisa
berdampak terhapad keselamatan orang lain, karena itulah tingkat kecelakan di jalan terus meningkat.

Penyebab pelanggaran lalu lintas kebanyakan dikarnakan juga masyarakat terlalu terburu-buru
dalam berkendara, mungkin kemacetan adalah penyebab dari pengendara yang terburu-buru dalam
berkendara karena waktu mereka tersita terkena macet dijalan.

B. Saran

Para pengguna jalan harus memiliki etika kesopanan di jalan serta harus mematuhi dan
melaksanakan peraturan lalu lintas, selain itu juga harus memiliki watak rela, narima, jujur,
sabar, dan budi pekerti. Kecepatan dalam mengendarai kendaraan harus disesuaikan dengan
kondisi jalan, apakah jalan tersebut ramai atau sepi, waktu pagi, siang, sore, ataupun malam.
Untuk angkutan umum hendaknya tidak menaikkan atau menurunkan penumpang sembarangan.
Dalam memanfaatkan jalan, kita harus menyadari bahwa bukan hanya kita saja yang
menggunakan jalan tersebut, tetapi setiap orang berhak menggunakannya. Walaupun itu
merupakan hak setiap orang namun, setiap orang berkewajiban untuk menjaga kesopanan di
jalan, salah satunya dengan mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.

Anda mungkin juga menyukai