Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An.O DENGAN DENGUE HEMORRAGIC FEVER DI RUANG


CEMPAKA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

DISUSUN OLEH
BUDI SISWOYO
141490135120033

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014-2015

1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. O DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG CEMPAKA RSGT PURBALINGGA

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.O
2. Tempat/tgl lahir/usia : Purbalingga,18 Oktober 2006
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Purbalingga
7. Tgl masuk : 08 Nopember 2014, Pukul 19,10 WIB
8. Tgl pengkajian : 11 Nopember 2014, Pukul 15.30 WIB
9. Diagnosa medik : DHF Derajat I
10. Rencana terapi : Infus RL / 16 tetes permenit
Cortidex injeksi 3 x 2mg / i.v
Cernefit 1 x1/ 2 mg / drip
Paracethamol tab 200mg jika panas
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn.J
b. Usia : 42 tahun
c. Pendidikan : STM
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Purbalingga
2. Ibu
a. Nama : Ny. K
b. Usia : 35 tahun
c. Pendidikan : MAN
2
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga tidak berkerja
e. Agama : Islam
f. Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Purbalingga
C. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Status Jenis
Kesehatan Kelamin
1 Fajar Setia 16 Kakak Sehat Laki-laki
G

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama
Demam
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSGT tanggal 8 Nopember 2014 jam 19.10 WIB. K/U
cukup, kesadaran composmentis keluhan sejak 6 hari demam naik turun sudah
berobat ke petugas kesehatan setempattapi belum sembuh. Vitas sign di IGD suhu
38,7 oC, Nadi 100 x/mnt,mual, muntah tiap makan dan minum, tidak ada riwayat
diare,di IGD dilakukan tindakan pasang infus RL 16 tpm. Injeksi Ondancentron 2
mg, Injeksi Ranitidin 20 mg, Injeksi Cefriaxon 1 gr skin test negatif,
paracethamol syrup 2 ctk. Jam 22.30 WIB pasien di pindah ke ruang Cempaka.
3. Keluhan Pada Saat Pengkajian
K/U cukup, kesadaran composmentis, masih demam suhu 38,5oC, Nadi 100
x/mnt. Tampak mual tapi tidak sampai muntah, masih terpasang infus RL/botol
ke-2/16 tpm. Dilakukan test Rumpled pada jam 15.30 WIB hasil positif.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal care
a. Ibu An.O mengatakan selalu memeriksakan kandungannya secara rutin dari trimester
1 sampai dengan trimester 3 dengan frekuensi ± 5X, selama hamil keadaan
kandungannya sehat tidak ada masalah.

2. Natal

3
Ibu An.O mengatakan melahirkan secara spontan di bidan, Berat badan lahir: 3850
gram, panjang badan: 47 cm.

3. Post natal
a. Kondisi bayi normal (APGAR score tidak terkaji) tidak ada kelainan bawaan,
lahir langsung menangis BB saat lahir 2900 gr dan PB 50 cm
b. Tidak ada kelainan bawaan, anus normal.
4. Klien pernah mengalami penyakit : Demam pada umur 3 tahun
5. Riwayat kecelakaan : Tidak ada riwayat kecelakaan
6. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat /substansi kimia yang berbahaya tidak ada
7. Perkembangan anak dibanding saudaranya : Pasien anak ke2

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


A. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Meninggal

4
IV. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian
(usia)
1 BCG 1 bulan 1 kali -
2 DPT(I,II,III) 2,3,4 bulan 3 kali -
3 Polio(I,II,III,IV) 1,2,3,4 bulan 4 kali -
4 Campak 9 bulan 1 kali -
5 Hepatitis 1,2,7 bulan 3 kali -

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 18kg
2. Tinggi badan : 121 cm
3. Waktu tumbuh gigi : Usia 6 bulan
4. Jumlah : 22 buah gigi
B. Perkembangan tiap tahap
1. Berguling : Usia 2 bulan
2. Duduk : Usia 6 bulan
3. Merangkak : Usia 8 bulan
4. Berdiri : Usia 10 bulan
5. Berjalan : Usia 1 tahun
6. Senyum pertama kali : Usia 3 bulan
7. Bicara pertama kali : Usia 1 tahun
8. Berpakaian tanpa bantuan : Sudah bisa

VI.Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI : ASI diberikan sampai usia 2 th
B. Pemberian susu formula : Pasien kadang-kadang masih
minum susu formula
1. Alasan pemberian :Untuk menambah gizi anak
2. Jumlah pemberian : 1 gelas
3. Cara pemberian : Menggunakan gelas minum
5
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1-6 bulan ASI dan susu formula Tiap 2 jam
6- 2tahun Bubur susu,ASI 3 kali pemberian
2th – 6 th Nasi Lengkap 3 kali pemberian

VII. Riwayat Psikososial


A. Anak tinggal bersama : Kedua orang tua serta nenek
B. Lingkungan berada di : Pedesaan
C. Rumah dekat dengan : Dekat kebun,tempat bermain di
sekitar rumah
D. Rumah ada tangga : Tidak ada tangga di rumah klien
E. Hubungan antar anggota keluarga :Baik dan tidak ada masalah
F. Pengasuh anak : Ibu

VIII. Riwayat Spritual


A. Suport system dalam keluarga : Saling mendukung
B. Kegiatan keagamaan : Aktif dalam kegiatan agama

IX. Reaksi Hospitalisasi


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Ibu membawa anaknya ke RS karena demam sudah 5 hari belum turun
2. Dokter menceritakan tentang kondisi anak pada saat visite menceriterakan
kondisi anak terhadap keluarga pasien
3. Perasaan orang tua saat ini merasa khawatir karena panas anaknya belum juga
turun, masih mual dan muntah jika makan/minum, orang tua tidak tahu penyakit
anaknya hanya tahu istilah demam berdarah.
4. Orang tua selalu berkunjung ke RS Ibu dan neneknya selalu mendampingi pasien
di rumah sakit
5. Yang akan tinggal dengan anak ibu dan nenek pasien
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
6
Pasien bisa mengerti tentang sakit dan harus dirawat inap, anak tampak tenang dan
kooperatif terhadap petugas

X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis makanan nasi lunak Habis 1 porsi Habis 1/5 porsi

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1.Jenis minuman Air putih, teh dan susu Air putih, Jus
buah dan susu
2.Frekuensi minum Sering Susah minum
3.Kebutuhan cairan ±1400 cc/ 24 jam ±1740cc/24 jam
4.Cara pemenuhan Diminum Per oral dan
parenteral
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Tempat buang BAB / BAK di WC BAK di WC
2.Frekuensi (waktu) BAB 1-2 x/hari Belum BAB
BAK 3-4 x/hr BAK 3-4 x/hr
3.Konsistensi BAB lunak BAK cair BAK cair jernih
4.Kesulitan BAB/BAK Tidak ada BAK tidak
kesulitan kesulitan
5.Obat pencahar Tidak menggunakan obat Tidak mengguna-
pencahar kan obat pencahar
D.Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur Tidur siang 1 jam Tidur siang 1 jam
Tidur malam 9-10 jam Tidur malam 7-8 j
2.Pola tidur Teratur Tidak teratur
3.Kebiasaan sebelum tidur Nonton TV Tiduran di TT

7
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan Mudah bangun

E.Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Program Olah raga Olah raga sekali di Pasien tidak olah
2.Jenis dan Frekuensi sekolah raga
1 minggu sekali
F.Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi Mandiri Dibantu
2. Cuci rambut Mandiri Dibantu
3. Guting kuku Dibantu orang tua Dibantu
4. Gosok gigi Mandiri Dibantu

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain dan belajar Tiduran di TT
2. Penggunaan alat bantu Tidak menngunakan alat Tidak mengguna-
aktifitas bantu kan alat bantu
3. Kesulitan pergerakan Tidak ada Tidak ada
tubuh
H.Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang Tidak sekolah
2. Waktu luang Bermain bersama teman Bermain di TT
3. Perasaan setelah rekreasi Riang Belum rekreasi
4. Waktu senggang keluarga Berkumpul dan nonton TV Tidak terkaji
5. Kegiatan hari libur Berkumpul dengan Tidak terkaji
keluarga

XI. Pemeriksaan Fisik

8
1. Keadaan umum : Cukup
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 90/60 mmHG
 Denyut nadi : 100 x/menit
 Suhu : 38,5oC
 Pernapasan : 24 x/menit
4. Berat Badan : 18 kg ( sebelumnya BB 20 kg)
5. Tinggi Badan : 121 cm
6. Kepala :
a. Inspeksi (Keadaan rambut & Hygiene kepala)
 Warna rambut : Hitam
 Penyebaran : Merata
 Mudah rontok : Tidak mudah rontok
 Rambut : Bersih sedikit bergelombang
b. Palpasi
 Benjolan : Tidak ada benjolan di kepala
 Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
 Tekstur rambut : Lembut
7. Muka
a. Inspeksi
 Simetris/tidak : Simetris
 Bentuk wajah : Oval
 Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
 Ekspresi wajah : Tampak tenang
b. Palpasi
 Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
 Data lain : Tidak ada kelainan muka
8. Mata
a. Inspeksi
 Palbebra : Tidak adema
 Radang : Tidak adaradang
9
 Sclera : Tidak ada ikterus
 Conjungtiva : Tidak ada anemis dan tidak
conjungtifitis
 Anemis : Tidak anemis
 Pupil : Isokor
 Myosis/midriasis : Myosis
 Reflek pupil terhadap cahaya : Mengecil
 Posisi Mata : Simetris
 Gerakan bola mata : Kiri – kanan normal
 Penutupan kelopak mata : Menutup sempurna saat tidur
 Keadaan bulu mata : Normal
 Keadaan visus : Normal
 Penglihatan : Normal
 Diplopia : Tidak terdapat kelainan
b. Palpasi
 Tekanan bola mata : Tidak ada tekanan bola mata
 Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
9. Hidung dan Sinus
a. Inspeksi
 Posisi hidung : Normal
 Bentuk hidung : Mancung
 Keadaan septum : Tidak terkaji
 Secret/cairan : Tidak ada secret/cairan
 Data lain : Pasien tidak pilek maupun batuk

10. Telinga
a. Inspeksi
 Posisi telinga : Normal
 Ukuran/bentuk telinga : Ukuran normal, bentuk simetris
 Aurikel : Tidak terkaji
 Lubang telinga : Bersih tidak ada serumen atau nanah
 Pemakaian alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
10
pendengaran
b. Palpasi
 Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
c. Pemeriksaan uji pendengaran
 Rinne : Tidak terkaji
 Weber : Tidak terkaji
 Swabach : Tidak terkaji
 Pemeriksaan vestibuler : Tidak terkaji
 Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
11. Mulut
a. Inspeksi
 Gigi
- Keadaan gigi : Terdapat 22 jumlah total gigi
dan tidak ada yang tanggal
- Karang gigi/karies : Bersih tidak ada karang atau
caries gigi
- Pemakaian gigi palsu : Tidak pakai gigi palsu
 Gusi : Merah tidak ada radang
 Lidah : Kotor,tidak ada radang atau
stomatitis
 Bibir : Tidak cyanosis, bibir kering
 Mulut : Sedikit bau, membran mukosa
lembab
 Kemampuan bicara : Anak sudah bisa diajak
komunikasi
 Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Merah muda
b. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : Tidak ada nyeri telan

13. Leher

11
a. Inspeksi
 Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
b. Palpasi
 Kelenjar thyroid : Tidak teraba
 Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Data lain : Tidak ada kelainan pada leher
14. Thorax dan pernapasan
a. Inspeksi
 Bentuk dada : Simetris
 Irama pernapasan : Reguler
 Pengembangan waktu bernapas : Pengembangan dinding dada saat
bernafas normal
 Tipe Pernapasan : Normal
 Data lain : Tidak terdapat kelainan
b. Palpasi
 Vocal fremitus : Tidakteraba
 Massa/nyeri : Tidak teraba massa dan nyeri
dada
c. Auskultasi
 Suara nafas : Vesikuler
 Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
d. Perkusi : Normal
 Data lain : Pasien tidak batuk
15. Jantung
a. Palpasi
 Ictus cordis : Dalam batas normal
b. Perkusi
 Pembesaran jantung : Tidak ada pembesaran jantung
c. Auskultasi
 BJ I : Nada rendah
 BJ II : Nada lebih tinggi
12
 BJ III : Tidak ada
 Bunyi jantung tambahan : Tidak terdengar
16. Abdomen
a. Inspeksi
 Membuncit : Tidak membuncrit
 Ada luka/tidak : Tidak ada luka pada abdomen
b. Palpasi
 Hepar : Tidak ada pembesaran
 Lien : Tidak ada pembesaran
 Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
 Perilstatik : terdengar normal
17. Genetalia dan Anus
a. Jenis kelamin : Perempuan
b. Data lain : Tidak ada iritasi dan anus
18. Ekstermitas
a. Ekstrimitas atas : Tangan kiri terpasang infus RL/ botol 2/
16 tpm, turgor kulit elastis terdapat
petekhie pada area test RL,tidak ada
dhiaphoresis. Tidak ada adema dan
kelemahan
b. Ekstrimitas bawah : Tidak ada adema, akral hangat
tidak ada petekhie

19. Status Neurologi ( syaraf- syaraf cranial)


a. Nervus I (Olfactorius) : Dalam batas normal
b. Nervus II ( Opticus) : Penglihatan dalam batas normal
c. Nervus III,IV,VI (Oculomotorius,Trochlearis,Abducens)
 Konstriksi pupil : Mengecil pada rangsang cahaya
 Gerakan kelopak mata : Dalam batas normal
 Pergerakan bola mata : Dalam batas normal
d. Nervus V (Trigemus)

13
 Sensibilitas / sensori : Bisa merasakan sakit
 Refleks dagu : Tidak terkaji
 Refleks cornea : Dalam batas normal
e. Nervus VII (Facialis)
 Gerakan mimik : Gerakan wajah normal
 Pengecapan : Bisa merasakan rasa manis
f. Nervus VIII(Acusticus)
 Fungsi pendengaran : Tidak terkaji
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan vagus)
 Reflek menelan : Dalam batas normal, tidak ada
nyeri telan
 Reflekmuntah : Pasien tampak muntah saat
makan /minum
 Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Tidak terkaji
 Suara : Normal tidak parau
h. Nervus XI (Assesorius)
 Memalingkan kepala : Bisa memalingkan kepala kekiri
dan kekanan
 Mengangkat bahu :Bisa mengangkat kedua bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
 Deviasi lidah : Tidak terkaji
 Tanda-tanda perangsangan : tidak terkaji
 Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
 Kernig Sign : Tidak terkaji
 Refleks Brudzinski : Tidak terkaji
 Refleks Lasegu : Tidak terkaji

14
XII. Test Diagnostik :
Pemeriksaan Laborat tanggal 11-11-2014
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hb 12,1 gr/dl 10,7-13,1
Lekosit 2,6 10>3/ul 6-17,6
Hematrokit 35 % 38-42
Trombosit 32 10>3/ul 229-553

XIII. Terapi saat ini


 Infus RL / 16 tetes permenit
 Cortidex injeksi 3 x 2mg / i.v
 Cernefit 1 x1/ 2 mg / drip
 Paracethamol tab 200mg jika panas

XIV.ANALISA DATA
No Symtom Etiologi Problem
1. DS : Proses penyakit Hyperthermi
- Ibu pasien menyatakan anak
demam sejak 6 hari
DO :
- K/U cukup
- Suhu : 38,5oC
- N : 100x/mnt
- Lab AL 2.600
Ht : 35, AT 99

2. DS : Mual dan muntah Resiko


- Ibu pasien mengatakan ketidakseimbangan
anaknya mual dan muntah tiap nutrisi kurang dari
makan dan minum kebutuhan tubuh
DO :
- K/U cukup
- N : 100x/mnt

15
- RR : 24x/mnt
- Anak tampak mual
- BB sebelum sakit 20 kg
- BB saat ini 18 kg
3. DS : Kurangnya sumber Kurang pengetahuan
- Ibu pasien menyatakan informasi tentang penyakit dan
hanya tahu istilah demam penatalaksanaannya

berdarah tidak tahu tentang


penyakit dan
penatalaksanaanya
DO :
- Ibu pasien tidak tahu saat
ditanya mengenai gejala
penyakit demam berdarah
- Keluarga pasien
menannyakan apa penyebab
Kurang penyakit demam
berdarah

XV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hyperthermi berhubungan dengan proses penyakit
2. Kurangpengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya berhubungan
dengan kurangnya sumber informasi
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan muntah

16
ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 11-11-2014 Jam Tgl masuk : 08-11- 2014 (19.10 WIB)
(15.30 wib) No RM :-
Nama Mahasiswa : Subehan Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Ruang Praktik : Ruang Cempaka pbg
Nama Dokter : dr. Latifah Hanum,SpA Nama Orang tua : Ny. K
Nama Pasien : An. O. Telefon yang bisa dihubungi :
Umur : 8 tahun Diagnosa Medis : DHF
Jenis kelamin : Laki-laki

Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


No Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
.
Dx
11 Hyperthermi Setelah dilakukan tindakan Fever
No b/d proses selama 2 x 24 jam Treatment - Untuk mengetahui
p infeksi menunjukan themperatur - Monitor k/u kondisi pasien
ditandai dalam batas normal dengan secara umum

17
dx. dengan kriteria : - Untuk mengetahui
1 DS : - Kaji sumber infeksi
- Ibu pasien Indikator Awa Akhi penyebab - Pemantauan suhu
menyataka l r demam yang teratur untuk
n anak  Su 2 5 - Monitor suhu menentukan
demam hu tubuh tiap 4 jam perkembangan
selama 5 dalam perawatan
hari batas selanjutnya
DO : normal - Untuk mengetahui
- K/U cukup  N 2 5 - Pantau status kesadaran
- Suhu : adi adanya pasien
38,5oC dalam penurunan
-N : batas kesadaran - Untuk mengetahui
100x/mnt normal 2 5 - Monitor ketidak abnormalan

 Hi warna dan suhu pasien

drasi suhu kulit - Untuk mencegah

adekuat dehidrasi
- Monitor - Penurunan suhu
intake dan tubuh memalui
output proses konduksi air
- Lakukan hangat

18
Kett : kompres
1 : Keluhan Ektrim hangat dan - Aktifitas fisik
2 : Keluhan Berat ajarkan pada meningkatkan
3 : Keluhan Sedang keluarga metabolisme
4 : Keluhan Ringan - Batasi peningkatan panas
5 : Tidak ada keluhan aktifitas fisik - Membantu
thermoregulasi
suhu tubuh
- Kolaborasi - Cairan pariental
antipiretik membantu
menurunkan suhu
- Kolaborasi tubuh akibat proses
therapi penguapan
cairan
parenteral

19
dx. Resiko Setelah dilakukan tindakan Nutritional - Memantau
2 Ketidakseim keperawatan selama 3 x 24 Monitoring: perkembangan
bangan jam diharapkan kebutuhan - Kaji adanya perawatan
nutrisi nutrisi terpenuhi dengan penurunan - Untuk mencegah
kurang dari kriteria : BB terjadinya reaksi
kebutuhan hipersensitif
tubuh Indikator Awa Akhi - Kaji adanya terhadap
berhubungan l r alergi makanan
dengan mual makanan - Untuk penentuan
muntah  3 5 tindakan
ditandai Intake - Monitor selanjtnya
dengan: makanan adanya mual mengatasi mual
DS : per oral 3 5 muntah dan muntah
- Ibu pasien  In - Memantau
mengataka take keseimbangan
n anaknya cairan - Monitor cairan
mual per oral 4 5 intake dan
muntah  Pe output cairan - Memantau
setiap kali ningkata kebutuhan
makan n BB - Monitor jumlah kalori
minum asupan diit sesuai kebutuhan

20
DO : dan jumlah
- K/UCukup kalori - Menghilangkan
-N : Kett : rasa tidak enak
100x/mnt 1 : Keluhan Ektrim - Lakukan dan
- RR : 2 : Keluhan Berat perawatan meningkatkan
24x/mnt 3 : Keluhan Sedang mulut nafsu makan
- Tampak 4 : Keluhan Ringan sebelum - Menurunkan rasa
mual 5 : Tidak ada keluhan makan penuh dan
- BB - Anjurkan meningkatkan
sebelum posisi makan asupan makanan
sakit : 20 pada posisi - Porsi makan
kg tegak sedikit tapi
- BB saat - Anjurkan sering bisa
dikaji : 18 keluarga meningkatkan
kg untuk asupan makanan
memberikan sesuai kebutuhan
makanan - Menghindari rasa
dalam porsi mual dan muntah
kecil dan - Penentuan
frekuensi jumlah
sering kebutuhan kalori

21
- Kolaborasi pada nutrisi lebih
pemberian terkontrol
obat anti
emetik
- Kolaborasi
ahli gizi
untuk
pemenuhan
kebutuhan
kalori yang
dibutuhkan

22
dx. Kurang Setelah dilakukan tindakan  Berikan  Dapat melakukan
penilaian pendidikan
3 pengetahuan keperawatan selama 1 x 5
tentang tingkat kesehatan sesuai
keluarga jam diharapkan pemahaman pengetahuan dengan tingkat
pasien tentang pengetahuan klien
tentang keluarga pasien meningkat :
proses  Klien memahami
penyakit dan penyakit yang dan menilai hal-hal
spesifik yang tidak boleh
penatalaksan Indikator Awa Akhi
 Jelaskan dilakukan
aan l r patofisiologi  Klien dapat
dari penyakit mengidentifikasi
berhubungan  Kelg 3 5 dan terjadinya penyakit
dengan pasien bagaimana hal serta penanganan
ini lebih dini
kurangnya mampu berhubungan  Kllien dapat
sumber- mendeskri dengan memahami proses
anatomi dan terjadinya penyakit
sumber psikan fisiologi,  Klien dapat
informasi faktor dengan cara memahami
yang tepat informasi yang di
ditandai penyebab  Gambarkan sediakan oleh tim
dengan  Keluarga 3 5 tanda dan kesehatan lain
gejala yang
DS : Mendeskri biasa muncul
- Ibu pasien psikan pada penyakit
dengan cara
menyataka faktor yang tepat
n hanya resiko  Gambarkan
proses
tahu istilah  Mendeskri 3 5 penyakit
demam dengan cara

23
berdarah psikan yang tepat
tapi tidak tanda an
 Kuatkan
tahu gejala
informasi
tentang  Mendeskri 3 5 yang di
sediakan oleh
penatalaks psikan tim kesehatan
anaan perjalanan lain, dengan
cara yang
penyakit penyakit tepat
demam  Mendeskri 3 5
berdarah psikan
DO ; tindakan
- Ibu untuk
pasie menurunk
n an
tamp progresifit
ak..... as
.... penyakit
 Mendeskri 3 5
psikan
komplikas
i

24
 Mendeskri 3 5
psikan
tanda
gejala dari
komplikas
i
 Me 3 5
ndeskripsi
kan
tindakan
pencegaha
n untuk
mencegah
komplikas
intang

25
Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang
menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering
menunjukkan
5. Selalu
menunjukkan

26
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI I

Tanggal Pengkajian: 11 -11-2014 Nama pasien : An. O


Nama Mhs : Subehan Umur : 8Tahun
Ruang praktik : Cempaka Jenis kelamin : Laki-laki
Nama dokter : dr.L Hatifah Hanum, No. Rekam Medis : -
SpA

TGL/ DIAGNOSIS IMPLEMENTASI SOAP


JAM KEPERAWATAN
11/11 dx.1 Fever Treatment Jam 17.12 WIB
15.22 - Memonitor k/u S:
WIB - Mengkaji - Ibu pasien menyatakan demam sedikit
penyebab demam berkurang
- Memonitor suhu O :
tiap 4 jam - K/U pasien lemas
- Memantau adanya - Pasien demam (Demam pasien karena proses
penurunan infeksi saluran pencernaan dan dehidrasi)
kesadaran - Suhu menurun 37,5oC, N 90 x/mnt
15.25 - Memonitor warna - Kesadaran composmentis
dan suhu kulit - Warna kulit normal akral teraba hangat
- Monitor intake - Intake peroral minum air putih 100 cc, output
dan output BAK ± 100 cc setengah pempers,
- Melakukan BAB 1 x cair ampas sedikit
16.10 kompres hangat - Keluarga pasien tampak mampu melakukan
dan mengajarkan kompres hangat sendiri
pada keluarga - Pasien bedrest di TT
- Memotifasi - Obat Paracethamol 200mg
keluarga pasien - Cairan infus RL lancar 16 tts/mnt
untuk membatasi A :

27
aktifitas fisik - Masalah diagnosa hiperthermi belum teratasi
pasien
- Kolaborasi Indikator Awal Akhir Saat
memberikan ini
antipiretik  Suhu 2 5 2
paracethamol tubuh dalam
200mg batas normal
16.15 - Kolaborasi  Nadi
therapi cairan dalam batas
parenteral infus normal 2 5 3
RL 16 tts/mnt  Hidrasi
adekuat

2 5 2

P : Lanjut Intervensi

17.30 dx.2 Management Diare: S:


- Mengkaji riwayat - Ibu pasien menyatakan anak masih diare, jika
diare dan defekasi mau makan anak lupa cuci tangan
- Mengidentifikasi
penyebab diare O:

28
- Memonitor tanda - K/U lemas
dan gejala diare - VS RR 24 x/mnt
- Mengauskultasi - Peristaltik usus meningkat
peristaltik usus - Turgor kulit menurun
17.00 - Mengobservasi - Pasin tampak tiduran di TT
turgor kulit - Injeksi antibiotik cortidex 2 mg masuk
- Memotivasi
keluarga batasi
aktifitas pasien
- Kolaborasi A:
memberikan obat - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
Cortidex injeksi 2 bab, diare akut belum teratasi
mg
Indikator Awal Akhir Saat
- Menginstruksikan ini
pada keluarga  Memelihara 2 5 2
pasien untuk control terhadap
melaporkan BAB
frekuensi diare,  Pengeluaran 2 5 2
konsistensi, dan fefes kurang dari 3
warna BAB. x/hari 2 5 2
 Tidak ada
diare

P : Lanjut Intervensi

29
17.00 dx.3 Management cairan: S:
- Mengidentifikasi - Ibu pasien menyatakan anak masih lemes,
kebutuhan cairan masih mual tapi tidak muntah
pasien sesuai
kondisi O:
- Memonitor intake - Pasien tampak masih lemas
output - Kebutuhan cairan BB 8 kg dengan
16.00 - Memonitor peningkatan suhu 960 cc/24 jam
produk urine tiap - Intake masih kurang, masih tampak mual,
8 jam, dan pantau minum hanya 50 cc. Larutan oralit belum
keluarnya air diminum
mata saat anak - Pasien BAB masih cair
menangis - Pasien belum BAK, pengeluaran air mata
- Memonitor vital tidak bisa terkaji
sign - Turgor kulit menurun, mukosa mulut dan bibir
- Mempertahankan masih kering
asupan cairan - VS suhu 37,o C,RR 24x/mnt, N 98 x/mnt
perenteral infus - Infus RL lancar 16 tts/mnt
RL 16 tts/mnt - Injeksi cernevit ½ gr
- Memotivasi A:
keluarga pasien - Masalah diagnosa devisit volume cairan
tingkatkan asupan tubuh belum teratasi
cairan peroral
- Kolaborasi
therapi
memberikan obat Indikator Awal Akhir Saat
anti emetik : ini
Ondancentron 2  VS 2 5 3
mg dalam batas

30
- Kolborasi normal
pemberian oralit  Tidak 2 5 2
50 cc tiap diare ada tanda–
- Memonitor tanda- tanda
tanda dehidrasi dehidrasi
 Turgor 2 5 3
elastis,
mukosa
mulut dan
bibir lembab

P : Lanjut intervensi

31
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI II

Tanggal Pengkajian: 12 -11-2014 Nama pasien : An. O


Nama Mhs : Subehan Umur : 8 Tahun
Ruang praktik : Cempaka Jenis kelamin : Laki-laki
Nama dokter : dr.L Hatifah Hanum, No. Rekam Medis : -
SpA

TGL/ DIAGNOSIS IMPLEMENTASI SOAP


JAM KEPERAWATAN
12/11 dx.1 Fever Treatment Jam 17.15 WIB
13.30 - Memonitor k/u S:
WIB Memonitor suhu - Ibu pasien menyatakan demam berkurang
tiap 4 jam O:
- Memantau - K/U pasien cukup
adanya - Suhu menurun 37,1oC, N 100 x/mnt
penurunan - Kesadaran composmentis
kesadaran - Warna kulit normal akral teraba hangat
- Memonitor - Intake peroral adekuat , output BAK 2 kali
14.45 warna dan suhu BAB 3x cair ampas sedikit
kulit - Keluarga pasien tampak mampu melakukan
- Monitor intake kompres hangat sendiri
dan output - Obat Paracethamol 200 mg
- Melakukan - Cairan infus Rl lancar 16 tts/mnt
15.00 kompres hangat A :
dan mengajarkan - Masalah diagnosa hiperthermi belum teratasi
pada keluarga
- Memotifasi Indikator Awal Akhir Saat
keluarga pasien ini
untuk membatasi  Suhu 2 5 2

32
aktifitas fisik tubuh dalam
pasien batas normal
- Kolaborasi  Nadi
memberikan dalam batas
antipiretik normal 2 5 3
paracethamol 200  Hidrasi
mg adekuat
- Kolaborasi
therapi cairan 2 5 2
parenteral infus
15.10 Rl/16 tts/mnt

P : Lanjut Intervensi

S:
16.00 dx.2 Management Diare: - Ibu pasien menyatakan anak masih diare
- Mengkaji kondisi
diare O:
- Mengauskultasi - K/U Cukup
peristaltik usus - VS RR 24 x/mnt
- Mengobservasi - Peristaltik usus meningkat
turgor kulit - Turgor kulit elastis
- Memotivasi - Pasin tampak sering digendong ibunya
16.00 keluarga batasi - Injeksi antibiotik cortidex 2 mg masuk
aktifitas pasien - BAB cair hari ini 3 kali ampas banyak
- Kolaborasi A:
33
memberikan obat - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
Cortidex injeksi bab: diare akut teratasi sebagian
2 mg
Indikator Awal Akhir Saat
ini
 Memelihara 2 5 3
control terhadap
BAB
 Pengeluaran 2 5 3
fefes kurang dari 3
x/hari
 Tidak ada 2 5 2
diare

P : Lanjut Intervensi

S:
16.00 dx.3 Management cairan: - Ibu pasien menyatakan anak mual berkurang
- Memonitor
intake output O:
- Memonitor
produk urine tiap - Pasien sdh mau minum susu habis 2 botol.
8 jam, dan pantau Oralit minum 50 cc tiap dhiare
keluarnya air - Pasien BAB masih cair 3 x
mata saat anak - Pasien sdh BAK 2 kali. Air mata sdh keluar
menangis saat nangis
- Memonitor vital - Turgor kulit elastis, mukosa mulut dan bibir
sign lembab
- Mempertahankan - VS suhu 37,o C,RR 24x/mnt, N 100x/mnt
34
asupan cairan - Infus Rj lancar 16 tts/mnt
perenteral infus - Injeksi cernevit masuk ½ gr/drip
- Rl 16 tts/mnt A:
- Memotivasi - Masalah diagnosa devisit volume cairan
keluarga pasien tubuh teratasi sebagian
tingkatkan Indikator Awal Akhir Saat
asupan cairan ini
peroral  VS 2 5 4
- Kolaborasi dalam batas
therapi normal
memberikan obat  Tidak 2 5 5
anti emetik : ada tanda–
Cortidex 2 mg tanda
- Kolaborasi dehidrasi
pemberian oralit  Turgor 2 5 5
50 cc tiap diare elastis,
- Memonitor mukosa
tanda-tanda mulut dan
dehidrasi bibir lembab

P : Lanjut intervensi

35
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI III

Tanggal Pengkajian: 13 -11-2014 Nama pasien : An. N


Nama Mhs : Subehan Umur : 8 Tahun
Ruang praktik : Cempaka Jenis kelamin : Laki-laki
Nama dokter : dr.L Hatifah Hanum, No. Rekam Medis : -
SpA

TGL/ DIAGNOSIS IMPLEMENTASI SOAP


JAM KEPERAWATAN
13/11 dx.1 Fever Treatment Jam 17.15 WIB
13.00 - Memonitor k/u S:
WIB Memonitor suhu - Ibu pasien menyatakan sdh tidak demam
tiap 8 jam O:
- Memantau - K/U pasien cukup
adanya - Suhu menurun 35,5oC, N 100 x/mnt
penurunan - Kesadaran composmentis
kesadaran - Warna kulit normal
16.00 - Memonitor - Intake peroral adekuat , output BAK 4-5 kali
warna dan suhu BAB belum BAB
kulit - Cairan infus Rl lancar 16 tts/mnt
- Monitor intake A :
dan output - Masalah diagnosa hiperthermi teratasi
- Kolaborasi
therapi cairan Indikator Awal Akhir Saat
parenteral infus ini
Rl 16 tts/mnt  Suhu 2 5 5
tubuh dalam
batas normal
 Nadi

36
dalam batas
normal 2 5 5
 Hidrasi
adekuat

2 5 5

P : Lanjut Intervensi

S:
16.05 dx.2 Management Diare: - Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak diare
- Mengkaji kondisi
diare O:
- Mengauskultasi - K/U Cukup
peristaltik usus - VS RR 24 x/mnt
- Mengobservasi - Peristaltik usus normal
turgor kulit - Turgor kulit elastis
- Memotivasi - Pasin tampak ceria
keluarga batasi - Injeksi antibiotik cortidex 2 mg masuk
aktifitas pasien - Pasien belum BAB
- Kolaborasi A:
memberikan obat - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
Cortidex injeksi bab: diare akut teratasi
2 mg

37
Indikator Awal Akhir Saat
ini
 Memelihara 2 5 5
control terhadap
BAB
 Pengeluaran 2 5 5
fefes kurang dari 3
x/hari
 Tidak ada 2 5 5
diare

P : Lanjut Intervensi

S:
16.10 dx.3 Management cairan: - Ibu pasien menyatakan anak sdh tidak mual
- Memonitor mau minum dan mau makan
intake output
- Memonitor vital O :
sign - Pasien sdh mau minum susu habis 2 botol, dan
- Mempertahankan air putih 2 gelas
asupan cairan - Pasien sdh tidak diare
perenteral infus - Pasien sdh BAK 4-5 kali. Air mata sdh keluar
Rl 16 tts/mnt saat nangis
- Memotivasi - Turgor kulit elastis, mukosa mulut dan bibir
keluarga pasien lembab
38
tingkatkan - VS suhu 36o C,RR 24x/mnt, N 100x/mnt
asupan cairan - Infus Rl lancar 16 tts/mnt
peroral
A:
- Masalah diagnosa devisit volume cairan
tubuh teratasi

Indikator Awal Akhir Saat


ini
 VS 2 5 5
dalam batas
normal
 Tidak 2 5 5
ada tanda–
tanda
dehidrasi
 Turgor 2 5 5
elastis,
mukosa
mulut dan
bibir lembab

P : Lanjut intervensi

39

Anda mungkin juga menyukai