Askep DHF Anak Budi
Askep DHF Anak Budi
DISUSUN OLEH
BUDI SISWOYO
141490135120033
1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. O DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG CEMPAKA RSGT PURBALINGGA
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.O
2. Tempat/tgl lahir/usia : Purbalingga,18 Oktober 2006
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Purbalingga
7. Tgl masuk : 08 Nopember 2014, Pukul 19,10 WIB
8. Tgl pengkajian : 11 Nopember 2014, Pukul 15.30 WIB
9. Diagnosa medik : DHF Derajat I
10. Rencana terapi : Infus RL / 16 tetes permenit
Cortidex injeksi 3 x 2mg / i.v
Cernefit 1 x1/ 2 mg / drip
Paracethamol tab 200mg jika panas
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn.J
b. Usia : 42 tahun
c. Pendidikan : STM
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Purbalingga
2. Ibu
a. Nama : Ny. K
b. Usia : 35 tahun
c. Pendidikan : MAN
2
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga tidak berkerja
e. Agama : Islam
f. Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Purbalingga
C. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Status Jenis
Kesehatan Kelamin
1 Fajar Setia 16 Kakak Sehat Laki-laki
G
2. Natal
3
Ibu An.O mengatakan melahirkan secara spontan di bidan, Berat badan lahir: 3850
gram, panjang badan: 47 cm.
3. Post natal
a. Kondisi bayi normal (APGAR score tidak terkaji) tidak ada kelainan bawaan,
lahir langsung menangis BB saat lahir 2900 gr dan PB 50 cm
b. Tidak ada kelainan bawaan, anus normal.
4. Klien pernah mengalami penyakit : Demam pada umur 3 tahun
5. Riwayat kecelakaan : Tidak ada riwayat kecelakaan
6. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat /substansi kimia yang berbahaya tidak ada
7. Perkembangan anak dibanding saudaranya : Pasien anak ke2
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Meninggal
4
IV. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian
(usia)
1 BCG 1 bulan 1 kali -
2 DPT(I,II,III) 2,3,4 bulan 3 kali -
3 Polio(I,II,III,IV) 1,2,3,4 bulan 4 kali -
4 Campak 9 bulan 1 kali -
5 Hepatitis 1,2,7 bulan 3 kali -
VI.Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI : ASI diberikan sampai usia 2 th
B. Pemberian susu formula : Pasien kadang-kadang masih
minum susu formula
1. Alasan pemberian :Untuk menambah gizi anak
2. Jumlah pemberian : 1 gelas
3. Cara pemberian : Menggunakan gelas minum
5
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1-6 bulan ASI dan susu formula Tiap 2 jam
6- 2tahun Bubur susu,ASI 3 kali pemberian
2th – 6 th Nasi Lengkap 3 kali pemberian
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis makanan nasi lunak Habis 1 porsi Habis 1/5 porsi
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1.Jenis minuman Air putih, teh dan susu Air putih, Jus
buah dan susu
2.Frekuensi minum Sering Susah minum
3.Kebutuhan cairan ±1400 cc/ 24 jam ±1740cc/24 jam
4.Cara pemenuhan Diminum Per oral dan
parenteral
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Tempat buang BAB / BAK di WC BAK di WC
2.Frekuensi (waktu) BAB 1-2 x/hari Belum BAB
BAK 3-4 x/hr BAK 3-4 x/hr
3.Konsistensi BAB lunak BAK cair BAK cair jernih
4.Kesulitan BAB/BAK Tidak ada BAK tidak
kesulitan kesulitan
5.Obat pencahar Tidak menggunakan obat Tidak mengguna-
pencahar kan obat pencahar
D.Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur Tidur siang 1 jam Tidur siang 1 jam
Tidur malam 9-10 jam Tidur malam 7-8 j
2.Pola tidur Teratur Tidak teratur
3.Kebiasaan sebelum tidur Nonton TV Tiduran di TT
7
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan Mudah bangun
E.Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Program Olah raga Olah raga sekali di Pasien tidak olah
2.Jenis dan Frekuensi sekolah raga
1 minggu sekali
F.Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi Mandiri Dibantu
2. Cuci rambut Mandiri Dibantu
3. Guting kuku Dibantu orang tua Dibantu
4. Gosok gigi Mandiri Dibantu
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain dan belajar Tiduran di TT
2. Penggunaan alat bantu Tidak menngunakan alat Tidak mengguna-
aktifitas bantu kan alat bantu
3. Kesulitan pergerakan Tidak ada Tidak ada
tubuh
H.Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang Tidak sekolah
2. Waktu luang Bermain bersama teman Bermain di TT
3. Perasaan setelah rekreasi Riang Belum rekreasi
4. Waktu senggang keluarga Berkumpul dan nonton TV Tidak terkaji
5. Kegiatan hari libur Berkumpul dengan Tidak terkaji
keluarga
8
1. Keadaan umum : Cukup
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHG
Denyut nadi : 100 x/menit
Suhu : 38,5oC
Pernapasan : 24 x/menit
4. Berat Badan : 18 kg ( sebelumnya BB 20 kg)
5. Tinggi Badan : 121 cm
6. Kepala :
a. Inspeksi (Keadaan rambut & Hygiene kepala)
Warna rambut : Hitam
Penyebaran : Merata
Mudah rontok : Tidak mudah rontok
Rambut : Bersih sedikit bergelombang
b. Palpasi
Benjolan : Tidak ada benjolan di kepala
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Tekstur rambut : Lembut
7. Muka
a. Inspeksi
Simetris/tidak : Simetris
Bentuk wajah : Oval
Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
Ekspresi wajah : Tampak tenang
b. Palpasi
Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
Data lain : Tidak ada kelainan muka
8. Mata
a. Inspeksi
Palbebra : Tidak adema
Radang : Tidak adaradang
9
Sclera : Tidak ada ikterus
Conjungtiva : Tidak ada anemis dan tidak
conjungtifitis
Anemis : Tidak anemis
Pupil : Isokor
Myosis/midriasis : Myosis
Reflek pupil terhadap cahaya : Mengecil
Posisi Mata : Simetris
Gerakan bola mata : Kiri – kanan normal
Penutupan kelopak mata : Menutup sempurna saat tidur
Keadaan bulu mata : Normal
Keadaan visus : Normal
Penglihatan : Normal
Diplopia : Tidak terdapat kelainan
b. Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada tekanan bola mata
Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
9. Hidung dan Sinus
a. Inspeksi
Posisi hidung : Normal
Bentuk hidung : Mancung
Keadaan septum : Tidak terkaji
Secret/cairan : Tidak ada secret/cairan
Data lain : Pasien tidak pilek maupun batuk
10. Telinga
a. Inspeksi
Posisi telinga : Normal
Ukuran/bentuk telinga : Ukuran normal, bentuk simetris
Aurikel : Tidak terkaji
Lubang telinga : Bersih tidak ada serumen atau nanah
Pemakaian alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
10
pendengaran
b. Palpasi
Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
c. Pemeriksaan uji pendengaran
Rinne : Tidak terkaji
Weber : Tidak terkaji
Swabach : Tidak terkaji
Pemeriksaan vestibuler : Tidak terkaji
Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
11. Mulut
a. Inspeksi
Gigi
- Keadaan gigi : Terdapat 22 jumlah total gigi
dan tidak ada yang tanggal
- Karang gigi/karies : Bersih tidak ada karang atau
caries gigi
- Pemakaian gigi palsu : Tidak pakai gigi palsu
Gusi : Merah tidak ada radang
Lidah : Kotor,tidak ada radang atau
stomatitis
Bibir : Tidak cyanosis, bibir kering
Mulut : Sedikit bau, membran mukosa
lembab
Kemampuan bicara : Anak sudah bisa diajak
komunikasi
Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Merah muda
b. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : Tidak ada nyeri telan
13. Leher
11
a. Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
b. Palpasi
Kelenjar thyroid : Tidak teraba
Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Data lain : Tidak ada kelainan pada leher
14. Thorax dan pernapasan
a. Inspeksi
Bentuk dada : Simetris
Irama pernapasan : Reguler
Pengembangan waktu bernapas : Pengembangan dinding dada saat
bernafas normal
Tipe Pernapasan : Normal
Data lain : Tidak terdapat kelainan
b. Palpasi
Vocal fremitus : Tidakteraba
Massa/nyeri : Tidak teraba massa dan nyeri
dada
c. Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
d. Perkusi : Normal
Data lain : Pasien tidak batuk
15. Jantung
a. Palpasi
Ictus cordis : Dalam batas normal
b. Perkusi
Pembesaran jantung : Tidak ada pembesaran jantung
c. Auskultasi
BJ I : Nada rendah
BJ II : Nada lebih tinggi
12
BJ III : Tidak ada
Bunyi jantung tambahan : Tidak terdengar
16. Abdomen
a. Inspeksi
Membuncit : Tidak membuncrit
Ada luka/tidak : Tidak ada luka pada abdomen
b. Palpasi
Hepar : Tidak ada pembesaran
Lien : Tidak ada pembesaran
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Perilstatik : terdengar normal
17. Genetalia dan Anus
a. Jenis kelamin : Perempuan
b. Data lain : Tidak ada iritasi dan anus
18. Ekstermitas
a. Ekstrimitas atas : Tangan kiri terpasang infus RL/ botol 2/
16 tpm, turgor kulit elastis terdapat
petekhie pada area test RL,tidak ada
dhiaphoresis. Tidak ada adema dan
kelemahan
b. Ekstrimitas bawah : Tidak ada adema, akral hangat
tidak ada petekhie
13
Sensibilitas / sensori : Bisa merasakan sakit
Refleks dagu : Tidak terkaji
Refleks cornea : Dalam batas normal
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Gerakan wajah normal
Pengecapan : Bisa merasakan rasa manis
f. Nervus VIII(Acusticus)
Fungsi pendengaran : Tidak terkaji
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan vagus)
Reflek menelan : Dalam batas normal, tidak ada
nyeri telan
Reflekmuntah : Pasien tampak muntah saat
makan /minum
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Tidak terkaji
Suara : Normal tidak parau
h. Nervus XI (Assesorius)
Memalingkan kepala : Bisa memalingkan kepala kekiri
dan kekanan
Mengangkat bahu :Bisa mengangkat kedua bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : Tidak terkaji
Tanda-tanda perangsangan : tidak terkaji
Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
Kernig Sign : Tidak terkaji
Refleks Brudzinski : Tidak terkaji
Refleks Lasegu : Tidak terkaji
14
XII. Test Diagnostik :
Pemeriksaan Laborat tanggal 11-11-2014
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hb 12,1 gr/dl 10,7-13,1
Lekosit 2,6 10>3/ul 6-17,6
Hematrokit 35 % 38-42
Trombosit 32 10>3/ul 229-553
XIV.ANALISA DATA
No Symtom Etiologi Problem
1. DS : Proses penyakit Hyperthermi
- Ibu pasien menyatakan anak
demam sejak 6 hari
DO :
- K/U cukup
- Suhu : 38,5oC
- N : 100x/mnt
- Lab AL 2.600
Ht : 35, AT 99
15
- RR : 24x/mnt
- Anak tampak mual
- BB sebelum sakit 20 kg
- BB saat ini 18 kg
3. DS : Kurangnya sumber Kurang pengetahuan
- Ibu pasien menyatakan informasi tentang penyakit dan
hanya tahu istilah demam penatalaksanaannya
16
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian : 11-11-2014 Jam Tgl masuk : 08-11- 2014 (19.10 WIB)
(15.30 wib) No RM :-
Nama Mahasiswa : Subehan Alamat : Panunggalan RT/RW:14/05,
Ruang Praktik : Ruang Cempaka pbg
Nama Dokter : dr. Latifah Hanum,SpA Nama Orang tua : Ny. K
Nama Pasien : An. O. Telefon yang bisa dihubungi :
Umur : 8 tahun Diagnosa Medis : DHF
Jenis kelamin : Laki-laki
17
dx. dengan kriteria : - Untuk mengetahui
1 DS : - Kaji sumber infeksi
- Ibu pasien Indikator Awa Akhi penyebab - Pemantauan suhu
menyataka l r demam yang teratur untuk
n anak Su 2 5 - Monitor suhu menentukan
demam hu tubuh tiap 4 jam perkembangan
selama 5 dalam perawatan
hari batas selanjutnya
DO : normal - Untuk mengetahui
- K/U cukup N 2 5 - Pantau status kesadaran
- Suhu : adi adanya pasien
38,5oC dalam penurunan
-N : batas kesadaran - Untuk mengetahui
100x/mnt normal 2 5 - Monitor ketidak abnormalan
adekuat dehidrasi
- Monitor - Penurunan suhu
intake dan tubuh memalui
output proses konduksi air
- Lakukan hangat
18
Kett : kompres
1 : Keluhan Ektrim hangat dan - Aktifitas fisik
2 : Keluhan Berat ajarkan pada meningkatkan
3 : Keluhan Sedang keluarga metabolisme
4 : Keluhan Ringan - Batasi peningkatan panas
5 : Tidak ada keluhan aktifitas fisik - Membantu
thermoregulasi
suhu tubuh
- Kolaborasi - Cairan pariental
antipiretik membantu
menurunkan suhu
- Kolaborasi tubuh akibat proses
therapi penguapan
cairan
parenteral
19
dx. Resiko Setelah dilakukan tindakan Nutritional - Memantau
2 Ketidakseim keperawatan selama 3 x 24 Monitoring: perkembangan
bangan jam diharapkan kebutuhan - Kaji adanya perawatan
nutrisi nutrisi terpenuhi dengan penurunan - Untuk mencegah
kurang dari kriteria : BB terjadinya reaksi
kebutuhan hipersensitif
tubuh Indikator Awa Akhi - Kaji adanya terhadap
berhubungan l r alergi makanan
dengan mual makanan - Untuk penentuan
muntah 3 5 tindakan
ditandai Intake - Monitor selanjtnya
dengan: makanan adanya mual mengatasi mual
DS : per oral 3 5 muntah dan muntah
- Ibu pasien In - Memantau
mengataka take keseimbangan
n anaknya cairan - Monitor cairan
mual per oral 4 5 intake dan
muntah Pe output cairan - Memantau
setiap kali ningkata kebutuhan
makan n BB - Monitor jumlah kalori
minum asupan diit sesuai kebutuhan
20
DO : dan jumlah
- K/UCukup kalori - Menghilangkan
-N : Kett : rasa tidak enak
100x/mnt 1 : Keluhan Ektrim - Lakukan dan
- RR : 2 : Keluhan Berat perawatan meningkatkan
24x/mnt 3 : Keluhan Sedang mulut nafsu makan
- Tampak 4 : Keluhan Ringan sebelum - Menurunkan rasa
mual 5 : Tidak ada keluhan makan penuh dan
- BB - Anjurkan meningkatkan
sebelum posisi makan asupan makanan
sakit : 20 pada posisi - Porsi makan
kg tegak sedikit tapi
- BB saat - Anjurkan sering bisa
dikaji : 18 keluarga meningkatkan
kg untuk asupan makanan
memberikan sesuai kebutuhan
makanan - Menghindari rasa
dalam porsi mual dan muntah
kecil dan - Penentuan
frekuensi jumlah
sering kebutuhan kalori
21
- Kolaborasi pada nutrisi lebih
pemberian terkontrol
obat anti
emetik
- Kolaborasi
ahli gizi
untuk
pemenuhan
kebutuhan
kalori yang
dibutuhkan
22
dx. Kurang Setelah dilakukan tindakan Berikan Dapat melakukan
penilaian pendidikan
3 pengetahuan keperawatan selama 1 x 5
tentang tingkat kesehatan sesuai
keluarga jam diharapkan pemahaman pengetahuan dengan tingkat
pasien tentang pengetahuan klien
tentang keluarga pasien meningkat :
proses Klien memahami
penyakit dan penyakit yang dan menilai hal-hal
spesifik yang tidak boleh
penatalaksan Indikator Awa Akhi
Jelaskan dilakukan
aan l r patofisiologi Klien dapat
dari penyakit mengidentifikasi
berhubungan Kelg 3 5 dan terjadinya penyakit
dengan pasien bagaimana hal serta penanganan
ini lebih dini
kurangnya mampu berhubungan Kllien dapat
sumber- mendeskri dengan memahami proses
anatomi dan terjadinya penyakit
sumber psikan fisiologi, Klien dapat
informasi faktor dengan cara memahami
yang tepat informasi yang di
ditandai penyebab Gambarkan sediakan oleh tim
dengan Keluarga 3 5 tanda dan kesehatan lain
gejala yang
DS : Mendeskri biasa muncul
- Ibu pasien psikan pada penyakit
dengan cara
menyataka faktor yang tepat
n hanya resiko Gambarkan
proses
tahu istilah Mendeskri 3 5 penyakit
demam dengan cara
23
berdarah psikan yang tepat
tapi tidak tanda an
Kuatkan
tahu gejala
informasi
tentang Mendeskri 3 5 yang di
sediakan oleh
penatalaks psikan tim kesehatan
anaan perjalanan lain, dengan
cara yang
penyakit penyakit tepat
demam Mendeskri 3 5
berdarah psikan
DO ; tindakan
- Ibu untuk
pasie menurunk
n an
tamp progresifit
ak..... as
.... penyakit
Mendeskri 3 5
psikan
komplikas
i
24
Mendeskri 3 5
psikan
tanda
gejala dari
komplikas
i
Me 3 5
ndeskripsi
kan
tindakan
pencegaha
n untuk
mencegah
komplikas
intang
25
Keterangan:
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang
menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering
menunjukkan
5. Selalu
menunjukkan
26
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI I
27
aktifitas fisik - Masalah diagnosa hiperthermi belum teratasi
pasien
- Kolaborasi Indikator Awal Akhir Saat
memberikan ini
antipiretik Suhu 2 5 2
paracethamol tubuh dalam
200mg batas normal
16.15 - Kolaborasi Nadi
therapi cairan dalam batas
parenteral infus normal 2 5 3
RL 16 tts/mnt Hidrasi
adekuat
2 5 2
P : Lanjut Intervensi
28
- Memonitor tanda - K/U lemas
dan gejala diare - VS RR 24 x/mnt
- Mengauskultasi - Peristaltik usus meningkat
peristaltik usus - Turgor kulit menurun
17.00 - Mengobservasi - Pasin tampak tiduran di TT
turgor kulit - Injeksi antibiotik cortidex 2 mg masuk
- Memotivasi
keluarga batasi
aktifitas pasien
- Kolaborasi A:
memberikan obat - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
Cortidex injeksi 2 bab, diare akut belum teratasi
mg
Indikator Awal Akhir Saat
- Menginstruksikan ini
pada keluarga Memelihara 2 5 2
pasien untuk control terhadap
melaporkan BAB
frekuensi diare, Pengeluaran 2 5 2
konsistensi, dan fefes kurang dari 3
warna BAB. x/hari 2 5 2
Tidak ada
diare
P : Lanjut Intervensi
29
17.00 dx.3 Management cairan: S:
- Mengidentifikasi - Ibu pasien menyatakan anak masih lemes,
kebutuhan cairan masih mual tapi tidak muntah
pasien sesuai
kondisi O:
- Memonitor intake - Pasien tampak masih lemas
output - Kebutuhan cairan BB 8 kg dengan
16.00 - Memonitor peningkatan suhu 960 cc/24 jam
produk urine tiap - Intake masih kurang, masih tampak mual,
8 jam, dan pantau minum hanya 50 cc. Larutan oralit belum
keluarnya air diminum
mata saat anak - Pasien BAB masih cair
menangis - Pasien belum BAK, pengeluaran air mata
- Memonitor vital tidak bisa terkaji
sign - Turgor kulit menurun, mukosa mulut dan bibir
- Mempertahankan masih kering
asupan cairan - VS suhu 37,o C,RR 24x/mnt, N 98 x/mnt
perenteral infus - Infus RL lancar 16 tts/mnt
RL 16 tts/mnt - Injeksi cernevit ½ gr
- Memotivasi A:
keluarga pasien - Masalah diagnosa devisit volume cairan
tingkatkan asupan tubuh belum teratasi
cairan peroral
- Kolaborasi
therapi
memberikan obat Indikator Awal Akhir Saat
anti emetik : ini
Ondancentron 2 VS 2 5 3
mg dalam batas
30
- Kolborasi normal
pemberian oralit Tidak 2 5 2
50 cc tiap diare ada tanda–
- Memonitor tanda- tanda
tanda dehidrasi dehidrasi
Turgor 2 5 3
elastis,
mukosa
mulut dan
bibir lembab
P : Lanjut intervensi
31
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI II
32
aktifitas fisik tubuh dalam
pasien batas normal
- Kolaborasi Nadi
memberikan dalam batas
antipiretik normal 2 5 3
paracethamol 200 Hidrasi
mg adekuat
- Kolaborasi
therapi cairan 2 5 2
parenteral infus
15.10 Rl/16 tts/mnt
P : Lanjut Intervensi
S:
16.00 dx.2 Management Diare: - Ibu pasien menyatakan anak masih diare
- Mengkaji kondisi
diare O:
- Mengauskultasi - K/U Cukup
peristaltik usus - VS RR 24 x/mnt
- Mengobservasi - Peristaltik usus meningkat
turgor kulit - Turgor kulit elastis
- Memotivasi - Pasin tampak sering digendong ibunya
16.00 keluarga batasi - Injeksi antibiotik cortidex 2 mg masuk
aktifitas pasien - BAB cair hari ini 3 kali ampas banyak
- Kolaborasi A:
33
memberikan obat - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
Cortidex injeksi bab: diare akut teratasi sebagian
2 mg
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Memelihara 2 5 3
control terhadap
BAB
Pengeluaran 2 5 3
fefes kurang dari 3
x/hari
Tidak ada 2 5 2
diare
P : Lanjut Intervensi
S:
16.00 dx.3 Management cairan: - Ibu pasien menyatakan anak mual berkurang
- Memonitor
intake output O:
- Memonitor
produk urine tiap - Pasien sdh mau minum susu habis 2 botol.
8 jam, dan pantau Oralit minum 50 cc tiap dhiare
keluarnya air - Pasien BAB masih cair 3 x
mata saat anak - Pasien sdh BAK 2 kali. Air mata sdh keluar
menangis saat nangis
- Memonitor vital - Turgor kulit elastis, mukosa mulut dan bibir
sign lembab
- Mempertahankan - VS suhu 37,o C,RR 24x/mnt, N 100x/mnt
34
asupan cairan - Infus Rj lancar 16 tts/mnt
perenteral infus - Injeksi cernevit masuk ½ gr/drip
- Rl 16 tts/mnt A:
- Memotivasi - Masalah diagnosa devisit volume cairan
keluarga pasien tubuh teratasi sebagian
tingkatkan Indikator Awal Akhir Saat
asupan cairan ini
peroral VS 2 5 4
- Kolaborasi dalam batas
therapi normal
memberikan obat Tidak 2 5 5
anti emetik : ada tanda–
Cortidex 2 mg tanda
- Kolaborasi dehidrasi
pemberian oralit Turgor 2 5 5
50 cc tiap diare elastis,
- Memonitor mukosa
tanda-tanda mulut dan
dehidrasi bibir lembab
P : Lanjut intervensi
35
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI III
36
dalam batas
normal 2 5 5
Hidrasi
adekuat
2 5 5
P : Lanjut Intervensi
S:
16.05 dx.2 Management Diare: - Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak diare
- Mengkaji kondisi
diare O:
- Mengauskultasi - K/U Cukup
peristaltik usus - VS RR 24 x/mnt
- Mengobservasi - Peristaltik usus normal
turgor kulit - Turgor kulit elastis
- Memotivasi - Pasin tampak ceria
keluarga batasi - Injeksi antibiotik cortidex 2 mg masuk
aktifitas pasien - Pasien belum BAB
- Kolaborasi A:
memberikan obat - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
Cortidex injeksi bab: diare akut teratasi
2 mg
37
Indikator Awal Akhir Saat
ini
Memelihara 2 5 5
control terhadap
BAB
Pengeluaran 2 5 5
fefes kurang dari 3
x/hari
Tidak ada 2 5 5
diare
P : Lanjut Intervensi
S:
16.10 dx.3 Management cairan: - Ibu pasien menyatakan anak sdh tidak mual
- Memonitor mau minum dan mau makan
intake output
- Memonitor vital O :
sign - Pasien sdh mau minum susu habis 2 botol, dan
- Mempertahankan air putih 2 gelas
asupan cairan - Pasien sdh tidak diare
perenteral infus - Pasien sdh BAK 4-5 kali. Air mata sdh keluar
Rl 16 tts/mnt saat nangis
- Memotivasi - Turgor kulit elastis, mukosa mulut dan bibir
keluarga pasien lembab
38
tingkatkan - VS suhu 36o C,RR 24x/mnt, N 100x/mnt
asupan cairan - Infus Rl lancar 16 tts/mnt
peroral
A:
- Masalah diagnosa devisit volume cairan
tubuh teratasi
P : Lanjut intervensi
39