Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan teknologi dan industri berkembang semakin
pesat.perkembangan tersebut membuat tingkat tenaga kerja yang diserap
oleh sektor perindustrian menjadi semakin meningkat. Hal ini
menyebabkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja para pekerja dalam
sebuah proses produksiharuslebihdiperhatikan. Kecelakan kerja dan
bahaya yang dialami pekerja dalam proses produksi dalam perusahaan
juga harus diperhatikan. Permasalahan yang ada dalam keselamatan dan
kesehatan kerja antara lain tidak adanya sistem penanganan K3, kurangnya
standar kerja, kurangnya kepedulian terhadap permasalahan K3 dan masih
digunakannya paradigma lama dalam menangani masalah K3 (Jerusalem,
2011).Manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha
atau kegiatan. Jika terjadi suatu bencana, seperti kebakaran atau
kerusakan, perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar, yang
dapat menghambat, mengganggu bahkan menghancurkan kelangsungan
usaha atau kegiatan operasi. Manajemen risiko merupakan alat untuk
melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan (Ramli,
2010). Data kecelakaan kerja di Indonesia yang diterima oleh
Sindonews.com dari PT Jamsostek (Persero) yang saat ini telah berubah
menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
mencatat sepanjang tahun 2014 pesertanya yang mengalami kecelakaan
kerja sebanyak 129.911 orang.Sementara akibat kecelakaan tersebut,
jumlah peserta BPJS yang meninggal sebanyak 3.093 pekerja, yang
mengalami sakit 15.106 orang (Jamsostek, 2014). Untuk mengurangi atau
menghilangkan bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan di tempat
kerja maka diperlukan suatu manajemen risiko yang kegiatannya meliputi
identifikasi bahaya, analisis risiko bahaya maka penilaian risiko,
pengendalian risiko, serta pemantauan dan evaluasi. Dalam
mengidentifikasi dan melakukan analisis risiko bahaya maka dapat
dilakukan dengan menggunakan Hazard Identification, Risk Asesment,
and Determining Control (HIRADC). HIRADC bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko bahaya di tempat kerja yaitu dengan mengaitkan
antara pekerja, tugas, peralatan kerja dan lingkungan kerja (Setyaningsih
dkk, 2010 : 1). Hal ini yang membuat kelompok kami membuat laporan
tentang HIRADC di PT. Eco Laundry Hijau Indonesia.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana mengelola risiko di PT. Eco Laundry
2. Untuk menambah wawasan tentang bahaya dan mengelola risiko di PT.
Eco Laundry
3. Untuk mengetahui bagaimana menanalisis dan menghitungrisiko di PT.
Eco Laundry

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Risiko
b. Menambah ilmu mengenai manajemen risiko
2. Bagi program studi D3 Hiperkes & Keselamatan Kerja
a. Sebagai arsip program studi D3 Hiperkes & Keselamatan Kerja mata
kuliah Manajemen Risiko
b. Sebagai referensi mata kuliah Manajemen Risiko
3. Bagi Perusahaan
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi dan saran untuk
PT. Eco Laundry
b. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan potensi bahaya
yang menyebabkan Kecelakaan Kerja
Daftar Pustaka :
Yulfa M.M. 2015. Penerapanhazard Identification, Risk Assesment
Anddetermining Control (Hiradc) dalam Upayamengurangi Kecelakaan
Kerja Di Pt Wijayakarya Beton Tbk Ppb
Majalengka.http://eprints.ums.ac.id/37369/1/02%20NASKAH%20PUBLIK
ASI.pdf. (Diakses 29 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai