pemerintah dan masyarakat yaitu melalui relokasi. Relokasi merupakan gagasan untuk
menata ulang lokasi pemukiman mendadi bagian dari upaya penanggulangan bencana
untuk meminimalisasi korban apabila terjadi lagi bencana di kemudian hari.
Relokasi korban bencana adalah pilihan bukan kewajiban, dan dapat dimaknai
sebagai pilihan terakhir yang dapat tempuh ketika daerah atau kawasan dimaksud
tidak dapat digunakan atau berbahaya untuk beraktivitas.
Relokasi yang terjadi di daerah bencana umumnya melalui pengadaan tanah atau
konsolidasi tanah. Berkaitan dengan pengadaan tanah untuk pembangunan tempat
relokasi korban yang terkena dampak langsung bencana, pengadaan tanahnya tidak
dilaksanakan sebagaimana pengadaan tanah untuk kepentingan umum pada umumnya
karena pengadaan tanah tersebut dalam kondisi mendesak. Sebagaimana diatur dalam
Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012, pengadaan tanah untuk
kepentingan umum karena keadaan mendesak akibat bencana alam, perang, konflik
social yang meluas dan wabah penyakit dapat langsung dilaksanakan
pembangunannya setelah dilakukan penetapan lokasi pembangunan untuk
kepentingan umum. Tahapan pelaksanaan pengadaan tanah dalam kondisi mendesak
adalah sebagai berikut :
Salah satu contoh relokasi di daerah bencana yaitu relokasi bencana erupsi
Gunung Sinabung. Berdasarkan informasi BPBD Provinsi Sumatra Utara pasca erupsi
Sinabung, terdapat relokasi bagi 2.053 KK (6.179 jiwa) dari 7 desa yang dilarang
untuk ditempati. Pada tahap pertama terdapat 3 desa paling terdampak akibat bencana
letusan vulkanik, yaitu Desa Simacem, Bekerah, dan Suka Meriah yang berjumlah
370 KK. Pemerintah pusat sudah mengeluarkan berbagai kebijakan pananggulangan
bencana selama lima tahun bencana alam erupsi Gunung Sinabung. Salah satu
diantaranya adalah instruksi Presiden Joko Widodo tentang relokasi pengungsi
Gunung Sinabung yang dikeluarkan dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 21
Tahun 2015 tentang Satuan Tugas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana
Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Salah satu
Keputusan Presiden itu, menerbitkan izin pinjam pakai kawasan Hutan Siosar,
Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, guna mempercepat relokasi korban pengungsi
Sinabung seluas 416 Ha.