Disusun oleh :
Kelompok 2 – Kelas 7B-D4
1. Alfan NIM : 16642034
2. Muhammad Husein Hidup NIM : 16642035
3. Fajar Romadona NIM : 16642036
4. Hairul Huda NIM : 16642037
5. Yogi Prastaka Endra NIM : 16642038
SAMARINDA
2019
BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM LABORATORIUM
POLITEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
NEGERI TANGGAL REVISI : .. / .. / ….
SAMARINDA TANGGAL BERLAKU : 03 / 09 / 2018
KODE DOKUMEN : ..-POLNES-..-LEL
PROGRAM STUDI
LABORATORIUM Job 10: TEKNIK LISTRIK DIPLOMA IV
Stabilizing An Kode Mata Kuliah : PLT42668
SISTEM KONTROL DAN
Unstable Position Semester / SKS : VII / 2
INSTRUMENTASI Controller Waktu : 4 jam
A. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan job Stabilizing An Unstable Position Controller (Menstabilkan suatu
Pengontrol Posisi yang Tak Stabil) adalah sebagai berikut:
B. Dasar Teori
Ketika penguatan (gain) dinaikkan dalam sistem kontrol posisi untuk meminimalkan efek
pintabuntu (deadband), sistem kalang tertutup (closed loop) merespons dengan capaian
target yang berlebihan (overshoot) yang mengakibatkan osilasi sistem yang tidak
diinginkan. Salah satu cara untuk mengurangi osilasi adalah dengan menambahkan rem
(brake) yang sebanding dengan kecepatan pada poros keluaran. Metode rem (brake) dapat
memproduksi hasil yang memuaskan. Namun, sistem akan mengkonsumsi daya yang
signifikan dan membuat akselerasi beban menjadi sulit.
Cara yang lebih baik untuk mencegah osilasi adalah dengan menambahkan loop kontrol
kecepatan ke loop kontrol posisi. Putaran kontrol kecepatan memberikan sinyal umpan
balik negatif dari output tacho generator yang sebanding dengan kecepatan motor.
Sedangkan efek dari menambahkan loop kecepatan diilustrasikan dalam Gambar 10-1 (a),
(b), dan (c). Kontrol optimal dari loop umpan balik kecepatan (speed feedback loop)
menghasilkan respons sistem seperti yang ditunjukkan dalam (b).
Gambar 10.1.
Efek dari suatu loop umpan balik kecepatan (speed feedback loop)
terhadap Respon Sistem
Suatu sistem aktual dengan loop kontrol kecepatan (Speed Control Loop) dan loop
kontrol posisi (Position Control Loop) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.2.
Sistem ini terdiri dari sirkuit Tacho dan VR2.
Gambar 10.2. Suatu Loop Kontrol Kecepatan (Speed Control Loop) ditempatkan di
bagian Loop Kontrol Posisi (Position Control Loop)
Untuk sistem yang dirancang dengan baik, efek respon transien harus secara bertahap
akan berkurang (hilang) dalam beberapa detik, dan sistem harus mencapai operasi
dengan kondisi stabil (steady state). Namun, untuk yang tidak tepat, sistem yang
dirancang, respon transien dapat menyebabkan osilasi yang dapat dipertahankan dalam
jangka waktu yang lama. Sistem seperti itu tidak stabil dan harus diperbaiki untuk
operasi yang stabil.
Ketidakstabilan sistem terutama disebabkan oleh konstanta waktu yang lama dalam
sistem, atau kenaikan yang berlebihan dalam sistem. Pengontrol kecepatan kalang
tertutup (closed loop) dapat mengurangi osilasi hingga batas tertentu. Namun, jika
sistem yang sangat stabil diinginkan dengan penguatan (gain) maksimum, sistem
tersebut membutuhkan teknik yang lebih maju daripada kalang (loop) kontrol kecepatan
sederhana. Percobaan (experiment) pada bagian ini terbatas pada metode stabilisasi
untuk kontrol kecepatan.
Ringkasan
D. Langkah Kerja:
1. Siapkan dan pasang modul peralatan sesuai petunjuk job praktikum seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 10.3 (dan Gambar 10.5)
2. Aturlah osiloskop / Oscilloscope (Digital Storage Oscilloscope) GDS-2000A Series);
sesuai dengan kebutuhan percobaan menggunakan mode gelombang (waveform) y = f(t)
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Trace 1 (probe 1) untuk sinyal U1 / terminal Y1 (channel 1); pada skala Amplitudo
dalam volt/div.
• Trace 2 (probe 2) untuk sinyal U2 / terminal Y2 (channel 2); pada skala Waktu dalam
time/div.
3. Rangkailah perlengkapan dan hidupkan (switch on) osiloskop hingga siap diopeasikan
secara normal
4. Prosedur Percobaan. Switch / saklar pada modul peralatan catu daya pada posisi on,
atur (setting) parameter variabel / konstanta untuk V1 (Volt); U-151: ATT-1, ATT-
2; U-152; U-153; U-156(on), U-156(off); U-157; U-158; U-162. Selanjutnya ukur
dan gambarkan dengan baik dan benar sinyal masukan U1 (terminal Y1) dan sinyal
keluaran U2 (terminal Y2) dengan mengatur garis / line pada osiloskop yang relevan
sesuai dengan tujuan dan sasaran percobaan sehingga didapatkan besaran dan
gambar dengan baik / tepat.
Contoh data/ setting:
Job 10: Stabilizing An Unstable Position Controller)
U-151 U-156 U-156
V1 U- U- U- U- U-
Percobaan
(Volt) ATT- ATT- 152 153 on off 157 158 162
1 2
A 5 0,10 0,01 0,10 1 1
5. Operasikan sistem peralatan sesuai petunjuk job praktikum (setting variabel / konstanta
modul peralatan sesuai kebutuhan) untuk memperoleh data percobaan terbaik yang
diharapkan dalam bentuk grafik f(t) menggunakan modul osiloskop
6. Ukurlah semua besaran / variabel input-output (arah vertikal dan horizontal) dengan
menggunakan fasilitas function keys osiloskop (measure dan cursor) sesuai
kebutuhan job
7. Hasil percobaan job praktikum berupa data percobaan terbaik disimpan dalam
bentuk soft file (menggunakan flash disk masing-masing kelompok), dan soft copy-
nya segera diserahkan ke tim pengajar / instruktur untuk disalin.
E. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian Stabilizing An Unstable Position Controller (Menstabilkan
Suatu Pengontrol Posisi yang Tak Stabil) !
2. Jelaskan pengertian kestabilan suatu pengontrol posisi yang tak stabil !
3. Jelaskan hubungan antara output dengan input dalam sistem kestabilan pada
pengontrol posisi yang tak stabil !
4. Berapakah besar sinyal error e(t), jika besar c(t) 70% yang dialami sistem pada saat
keadaan peralihan (transient) hingga mencapai keadaan tunak (steady state) untuk
suatu variabel / konstanta tertentu ?
F. Gambar Hasil Percobaan
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
G. Tabel Hasil Percobaan
A 5 10 10 A - 0,1 1 180° - 1
B 5 10 10 A - 0,1 1 180° - 1
C 5 10 10 A - 0,1 1 180° - 0,5
H. Analisa
I. Jawaban Pertanyaan
Ketika motor servo terisi dengan suatu jenis kelesuan. Sinyal kesalahan
kecepatan yang diukur (set point) pada kecepatan target. Kesalahan diukur ini
ditafsirkan oleh controller untuk mengatur tanggapan pada sistem,
memerintahkan aliran saat pengisian. Perubahan yang dihasilkan dalam torsi,
umpan balik, menggabungkan dengan torsi yang diberikan oleh perubahan
untuk mengurangi kesalahan dalam kecepatan, meminimalkan gangguan pada
laju sistem. Ketidakstabilan pada sistem dalam kaitan dengan pergeseran fase
isyarat umpan balik untuk umpan balik sinyal-penyampaian informasi umpan
balik dari output, atau pengukuran, untuk masukan, atau efektor, yang
mempengaruhi sistem.
J. Kesimpulan