Anda di halaman 1dari 14

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi

adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

melibatkan minimal dua variable (Hidayat, 2007). Penelitian korelasi

bertujuan mengungkapkan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang balita dengan keikutsertaannya ibu balita

membawa balitanya ke posyandu. Penelitian ini menggunakan metode

pendekatan cross sectional yaitu variable sebab (independent variable)

maupun variable akibat (dependent variable) atau kasus yang terjadi pada

objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu balita yang memiliki balita di Desa Meteseh Kecamatn

Tembalang Semarang sebanyak 62 orang.


29

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul representatif (mewakili populasi) (Sugiyono, 2005).

Menurut Arikunto (2006) dan Nursalam (2003), sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, yang dapat mewakili

populasi yang ada.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel untuk

penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah cara

pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi

menjadi sampel (Hidayat, 2008). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu balita di Posyandu Desa Meteseh

Kecamatan Tembalang Semarang yang berjumlah 62.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau yang diteliti (Nursalam,

2003). Dalam penelitian ini kriteria inklusi dari responden yaitu:

ibu yang memiliki balita di Desa Meteseh Kecamatan Tembalang

Semarang yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian

yang tidak dapat dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat

sebagai sampel penelitian karena berbagai sebab (Nursalam, 2003).


30

Dalam penelitian ini kriteria eksklusi dari responden yaitu: ibu

menolak menjadi responden.

C. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala


operasional
1 Tingkat Tingkat Kuesioner Skor Ordinal
pengetahuan pemahaman Skor 1 : tertinggi:20
ibu tentang ibu balita jika Skor terendah:0
tumbuh tentang jawaban Secara deskriptif
kembang tumbuh benar maka
balita kembang Skor 0 : dikategorikan:
balita jika - Baik : 11 - 20
meliputi: jawaban - Kurang: 0-10
pengertian, salah
cara menilai
tumbuh
kembang
dan faktor –
faktor yang
mepengaruhi
tumbuh
kembang
2. Keikutsertaan Tindakan Data 1. Aktif bila Nominal
ibu balita nyata ibu kunjungan kunjungan ibu
membawa balita ≥ 8 kali dalam
balitanya ke membawa setahun.
Posyandu balitanya ke 2. Tidak aktif bila
Posyandu kunjungan ibu
dan angka ≤ 8 kali dalam
kehadiran setahun.
ibu dalam Maka
Posyandu dikategorikan:
yang - Aktif : 1
didapatkan -Tidak aktif : 0
dari data
kunjungan.
31

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh

data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto, 2006). Data

dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Metode kuesioner

adalah metode pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh

responden dan ditentukan skor nilainya dari tiap-tiap pertanyaan.

Pengumpulan data dilakukan di Desa Meteseh Kecamatan

Tembalang Semarang. Adapun prosedur pengumpulan data adalah

1. Setelah mendapat izin dari kepala desa maka peneliti langsung

mendatangi responden dengan waktu yang telah disepakati dari

pihak instansi Desa dan peneliti.

2. Peneliti melakukan pendekatan pada responden untuk memberikan

penjelasan, bila bersedia menjadi responden maka dipersilahkan

menandatangani lembar persetujuan.

3. Responden diberi penjelasan cara pengisian kuesioner.

4. Saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden dengan

tujuan agar jika ada sesuatu yang kurang jelas maka responden

dapat langsung menanyakan kepada peneliti.

5. Responden harus mengisi semua pertanyaan yang diberikan

sebelum kuesioner diambil dan dikumpulkan ke peneliti.


32

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan oleh peneliti

yaitu sebagai berikut:

a. Bagian A : Berisi data biografi ibu balita yang terdiri atas kode

responden, umur balita, jenis kelamin, status pekerjaan, usia ibu,

dan tingkat pendidikan.

b. Bagian B : Berisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang balita yang terdiri atas 20 pertanyaan dengan

pilihan jawaban benar dan salah. Skore tertinggi : 20 ,skore

terendah 0. secara deskriptif maka dikategorikan:

Baik : 11 – 20, Kurang : 0 – 10.

c. Bagian C : Catatan kunjung

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar – benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005).

Sebuah instrument penelitian dikatakan valid apabila mampu

mengukur serta mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat (Arikunto, 2006). Penelitian ini mengungkapkan uji validitas

korelasi Pearson Product Moment. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui korelasi antar skor tiap butir pertanyaan.

Hasil pengujian validitas kuesioner tentang pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang balita dikatakan valid jika r hitung untuk


33

semua item pertanyaan lebih besar dari r table atau nilai p ≤ 0,05.

Maka butir pertanyaan dinyatakan valid untuk mengukur tentang

pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita.

Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang balita yang telah dilakukan di Kelurahan

Rowosari Semarang kepada 20 responden didapatkan hasil nilai r

hitung (0,5790 – 0,8918) lebih besar dari r table (0,44), sehingga

dari 20 pertanyaan dinyatakan semuanya valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Notoatmodjo, 2005). Menurut Arikunto (2006) instrument yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk

memilih jawaban – jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat

dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama

(Arikunto, 2006). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

Alpha Cronbach dengan nilai : 0,6 maka dikatakan reliable. Hasil

uji kuesioner pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita

menunjukkan nilai Alpha Cronbach 0,9662, sehingga pada

kuesioner pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita

dinyatakan reliabel.
34

F. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Langkah – langkah pengolahan data meliputi:

a. Editing

Editing adalah untuk proses meneliti kembali tentang isian dalam

lembar kuesioner sudah lengkap. Editing dilakukan segera setelah

hasil kuesioner terkumpul tanpa dibatasi oleh jumlah.

b. Coding

Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah

pengelompokan data dan menghindari kerancuan dalam

mengklasifikasi data. Sudah dilakukan yaitu, untuk pengetahuan

baik jika jawaban benar diberi kode 1, pengetahuan kurang jika

jawaban salah diberi kode 0, aktif diberi kode 1, dan tidak aktif

diberi kode 0.

c. Entry data

Kuesioner yang terisi penuh dan juga sudah diberi kode, data

tersebut diolah dengan menggunakan program computer SPSS 16.

d. Clearing

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data

yang sudah dientry ke computer.


35

2. Analisis Data

a. Analisis deskriptif (univariat) adalah analisa yang dilakukan untuk

menganalisis variabel yang ada secara deskriptif (Notoatmodjo,

2003). Analisa univariat dalam penelitian ini untuk

mendeskripsikan karakteristik responden yang meliputi : umur

balita, jenis kelamin anak, pekerjaan, usia ibu, pendidikan ibu dan

tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita dan

keikutsertaannya ibu balita membawa balitanya ke Posyadu.

b. Analisis analitik (bivariat) adalah analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Apabila

bivariat dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui hubungan

tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita dan

keikutsertaannya ibu balita membawa balitanya ke posyandu yang

dilakukan dengan uji Chi – Square dengan interpretasi hasil P

value < 0,05, sehingga Ho ditolak, berarti ada hubungan antara

tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita dan

keikutsertaannya ibu balita membawa balitanya ke posyandu.

G. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007) etika dalam penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia, sehingga perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut yaitu:


36

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed consent)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan

data. Responden telah menyatakan bersedia diteliti, mereka diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent) tersebut.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

namanya dalam lembar pengumpulan data, namun cukup diberi kode

pada masing-masing lembar tersebut.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok tertentu saja yang

akan dijadikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Desa Meteseh Rw IV Kecamatan

Tembalang Semarang.
37

Kuesioner A

(Identitas Responden)

Petunjuk pengisian : Mohon diisi / dijawab semua pertanyaan dengan memberikan

jawaban yang paling sesuai menurut Anda

No. Responden : …………..

Umur balita : …………………………………….

Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

Pekerjaan : PNS

Swasta

Buruh

Ibu Rumah Tangga

Usia Ibu : ………………………………

Pendidikan Ibu : SD

SMP

SMA

Perguruan tinggi

Sumber informasi tentang pengetahuan tumbuh kembang balita :

TV

Radio

Posyandu

Lain-lain
38

Kuesioner B

Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita

Petunjuk pengisian : Beri tanda (√) pada kotak jawaban yang tersedia

No Pernyataan Benar Salah


1 Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan dengan kata lain
bertambah dewasa.
2 Faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
adalah genetik (keturunan) dan makanan.
3 Anak dikatakan sehat bila umurnya bertambah tetapi
berat badannya tidak bertambah.
4 Faktor genetik (keturunan) dapat diketahui dari ciri
fisik seperti bentuk tubuh, raut muka, warna kulit,
intelegensi, sifat atau watak dan penyakit.
5 Selama 3 bulan berturut-turut berat badan balita tidak
naik berarti wajar-wajar saja.
6 Faktor lingkungan berpengaruh pada waktu masih
dalam kandungan dan proses tumbuh kembang anak
setelah lahir.
7 Anak yang sehat setiap bulan naik berat badannya.
8 Yang termasuk dalam penilaian pertumbuhan adalah
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar
lengan.
9 Berat badan merupakan hasil peningkatan / penurunan
semua jaringan / anggota badan yang ada dalam tubuh.
10 Pemantauan perkembangan balita dilihat dari
pertumbuhan fisik saja.
11 Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada
keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan
rohaninya.
12 Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran atau tingkat sel, organ
maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran
berat, panjang tulang dan keseimbangan metabolik.
13 Proses tumbuh kembang adalah proses bertambahnya
ukuran tubuh dan proses pematangan fungsi organ /
individu atau pendewasaan.
39

14 Nutrisi merupakan komponen penting untuk


tercapainya proses pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal.
15 Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara
faktor genetik (keturunan) dengan lingkungan.
16 Faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
balita dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga yang
mengasuh dan membesarkan anak.
17 Perkembangan kemampuan berbicara, bahasa, dan
kecerdasan, disebut juga komunikasi aktif dan pasif
yang berkembang secara bertahap melalui berbagai
panca indra.
18 Faktor lingkungan berpengaruh pada waktu masih
dalam kandungan dan proses tumbuh kembang anak
setelah lahir.
19 Perkembangan kemampuan gerak dasar yaitu gerakan
yang melibatkan seluruh tubuh dan biasanya
memerlukan tenaga.
20 Perkembangan kemampuan gerakan halus adalah
gerakan yang hanya melibatkan sebagian tubuh dan
otot kecil saja.
40

LEMBAR STUDI DOKUMEN KUNJUNGAN IBU KE POSYANDU

N Nama Umur Umur Kunjungan ibu tahun 2008 – 2009


o Ibu Ibu Balita 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
41

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62

Anda mungkin juga menyukai