Anda di halaman 1dari 6

NAMA NIM PRODI

: RIZKA ADELA FATSENA : K3312065 : P. KIMIA A

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

1) Jelaskan dengan membuat contoh tentang pengertian kebudayaan sebagai nilai (mantifact) dalam masalah lingkungan hidup. Nilai apa yang anda ketahui tentang masalah lingkungan hidup ? Salah satu contoh dari masalah lingkungan hidup yaitu kegagalan panen padi akibat tanamannya dirusak oleh hama yang berupa tikus. Pada salah satu desa di daerah Sukoharjo setiap ada musim kawin tikus yang mana tikus-tikus tersebut akan mengganggu bahkan merusak tanaman padi milik warga setempat, untuk itu masyarakat sekitar memiliki kebudayaan atau bisa dikatakan sebuah ritual yaitu membunyikan kentongan saat malam Jumat kliwon. Para warga akan berbondong-bondong pergi ke sawahnya pada hari yang telah disepakati, lalu mereka akan menempatkan diri di setiap sudut sawahnya hingga mencakup semua lahan, kemudian bersama-sama para warga akan membunyikan kentongan hingga larut malam. Kebudayaan tersebut lahir sudah cukup lama, mungkin turun-temurun sejak dari nenek moyang masyarakat sekitar. Tujuan dari memukul kentongan itu untuk mengusir tikus-tikus, karena diyakini tikus-tikus itu akan takut dan akan pergi jika mendengar bunyi kentongan. Dapat disimpulkan bahwa pengertian kebudayaan sebagai nilai (mantifact) dalam masalah lingkungan hidup, yaitu suatu ide atau gagasan yang membentuk suatu sistem berupa perilaku terhadap alam sekitar dalam sebuah masyarakat dengan tujuan untuk mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya yaitu :

a. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas). Para warga melakukan tradisi atau budaya tersebut dengan membawa kentongan dan membunyikannya b. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, motto tersebut. Para warga menyikapinya dengan pergi ke sawahnya atau ladangnya untuk melakukan tradisi tersebut c. Nilai Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku . Di sini, para warga percaya bahwa untuk mengusir tikus agar tidak mengganggu tanamannya, yaitu dengan jalan membunyikan kentongan di tengah-tengah sawah pada hari Jumat Kliwon. Mereka percaya bahwa hari itu paling ampuh untuk mengusir tikus-tikus itu. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai-nilai_budaya )

2) Kebudayaan mempunyai fungsi. Salah satu fungsi adalah sebagai wadah untuk mengungkapkan segala perasaan. Jelaskan dengan contoh dari sebuah asosiasi, perkumpulan, atau paguyuban yang anda ketahui kemudian uraikan apa fungsi dari asosiasi, perkumpulan atau paguyuban tersebut sehingga dapat menjadi fungsi wadah untuk mewujudkan segenap perasaan ! Di salah satu kecamatan daerah Sukoharjo, tepatnya di Polokarto berkembang suatu seni tradisional yaitu Karawitan. Telah diketahui bahwa seni Karawitan sudah berkembang sejak lama, dan itu merupakan seni daerah Jawa Tengah. Walaupun kesenian daerah tersebut sudah mengakar di Jawa, tetapi di daerah Polokarto ini para warganya memiliki bakat terpendam dalam seni Karawitan itu sendiri. Seperti sudah mendarah daging dan bakatnya bersifat turuntemurun pada warga daerah Polokarto tersebut. Sudah beberapa kali paguyuban seni Karawitan di daerah Polokarto mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat dan paguyuban seni tersebut sudah sering diundang oleh banyak kalangan untuk menghibur acara-acara yang diselenggarakan, misalnya pada acara khitanan, resepsi pernikahan, wayangan,

dll. Dari contoh tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari asosiasi, perkumpulan ataupun paguyuban pada seni Karawitan daerah tersebut ialah untuk menampung minat dan bakat para warga sekitar agar lebih berkembang dan bisa memajukan daerahnya. Terbukti, dengan adanya paguyuban seni tersebut, daerah Polokarto terkenal dengan seni Karawitannya yang bagus. ( dbest_boby.blogspot.com )

3) Substansi utama dari kebudayaan adalah sistem pengetahuan. Jelaskan salah satu sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial misalnya dalam soal alam sekitar, alam flora, fauna, dan ruang dan waktu ! Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup. Setiap suku bangsa di dunia ini memiliki sistem pengetahuan, antara lain : a. Alam sekitar; b. Alam flora di daerah tempat tinggal; c. Alam fauna di daerah tempat tinggal; d. Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya; e. Tubuh manusia; f. Sifat dan tingkah laku sesama manusia; g. Ruang dan waktu; Secara kodrati, manusia ialah makhluk sosial yang harus bisa bersosialisasi terhadap lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan Ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara hak dan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar norma-norma tersebut berjalan haruslah manusia dididik dengan berkesinambungan, agar hasil dari pendidikan, yakni keudayaan, dapat diimplementasikan di masyarakat. (wordpress.com)

Sistem pengetahuan yang berkoherensi dengan alam flora ialah salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan secara konkrit. Flora di sini berarti semua tumbuhan yang bisa dimanfaatkan maupun yang tidak bisa dimanfaatkan atau bisa disebut tumbuhan liar dimana bisa merugikan bahkan memberi dampak negatif bagi keberlangsungan hidup manusia. Semua flora yang ada di sekitar kita ialah pengetahuan, dengan mengetahui tumbuhan mana saja yang bisa dibuat obat herbal, dibuat makanan, dipakai bahan kosmetik, dibudidayakan, dll. Sebagai makhluk sosial tentu saja tidak lepas dari alam sekitar, terkhusus pada alam flora ini, karena kita dituntut untuk peka terhadap berbagai jenis tumbuhan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Serta harus bisa memilah dan memilih setiap flora yang ada di sekitar kita ini, dan mengetahui bagaimana perlakuannya terhadap setiap flora yang berbeda tipenya, sehingga pengetahuan seputar flora harus bisa dikuasai agar proses kebudayaan bisa berjalan dengan lancar.

4) Dalam masyarakat ada instans culture. Jelaskan dengan contoh bagaimana kebudayaan instans tersebut terjadi dalam bidang bisnis ritel ? Budaya instan berasal dari dua kata yaitu budaya dan instan. Budaya bisa diartikan sebagai kebiasaan, gaya hidup atau pola pikir. Sementara instan bisa diartikan dengan sesuatu yang tiba-tiba, seketika, cepat, tanpa proses yang panjang. Jadi budaya instan adalah kebiasaan atau gaya hidup atau pola pikir yang selalu menginginkan segala sesuatunya diperoleh dengan cepat, jika perlu saat itu juga. Secara umum, budaya instan ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya, budaya ini mendidik kita untuk menghargai waktu, bergerak lebih cepat dan mengusahakan sesuatu seefisien mungkin. Sementara sisi negatifnya juga ada yaitu budaya instan cenderung lebih berorientasi pada hasil, dan tidak jarang melupakan proses. Padahal, baik buruknya hasil sangat ditentukan oleh rangkaian dari proses demi proses. Budaya instan saat ini telah menjangkiti semua sektor dan sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari sektor pertanian, pendidikan, makanan, dan berbagai sektor lainnya. Perkembangan budaya instan ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya pengaruh budaya luar, kemajuan

teknologi, pengaruh sistem kapitalis dan sebagainya. ( Budaya Instan di Sekitar Kita (Bagian 1) Budaya Instan Petani Puncak Bukit.htm ) Semakin berkembangnya dunia semakin mudahnya mendapatkan segala kebutuhan. Di era globalisasi ini yang mencerminkan hasil dari kebudayaan instan dalam bidang ekonomi yaitu bisnis ritel. Akhir-akhir ini, banyak dijumpai di setiap sudut kota suatu toko atau mini market yang menggunakan ritel management, seperti Indomart, Alfamart. Dan yang super market, seperti Hypermart, Carrefour juga banyak ditemukan di sana-sini. Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. ( sansintos blog.blogspot.com ) Sekarang ini, para konsumen lebih memilih ke minimarket daripada ke toko kelontong, karena di minimarket fasilitasnya mendukung, praktis serta efisien, dan segala kebutuhan tersedia di situ, tentunya lebih lengkap daripada di toko kelontong biasa. Jika di toko kelontong untuk menyalurkan barang harus menggunakan jasa distributor atau salesmen, tapi jika di minimarket langsung dari produsen, karena badan usaha juga menginginkan yang praktis dan mendapatkan laba yang banyak. Itulah mengapa bisnis ritel tidak dapat dihentikan, karena kebudayaan instan selalu dapat berkembang dari waktu ke waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya http://blogspot.com http://id.wikipedia.org http://wordpress.com Suriana, Neti. 2012. Budaya Instan di Sekitar Kita (Bagian 1) Budaya Instan Petani Puncak Bukit. Blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai