Askep Gea Anak Budi
Askep Gea Anak Budi
DISUSUN OLEH
BUDI SISWOYO
141490135120033
1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. P DENGAN GASTROENTERITIS AKUT
DI RUANG CEMPAKA RSUD dr. R.GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. P
2. Tempat/tgl lahir/usia : Purbalingga/ 15 Februari 2013 (1 th, 8 bln)
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Kotasari, RT/RW 14/07,Kutasari,
Purbalingga
7. Tgl masuk :15 Nopember 2014, Pukul 12.10 WIB
8. Tgl pengkajian : 17 Nopember 2014, Pukul 13.30 WIB
9. Diagnosa medik : Gastroenteritis akut
10. Rencana terapi : Infus RL/10 tetes permenit
Cefotaxime injeksi 3 x 250 mg/iv
Ranitidin injeksi 3 x 8 mg/iv
Ondancentron 3 x 2 mg/iv
Paracethamol syrup ¾ ctk bila demam
Liprolac 2 x 1 sachet
Interzinc syrup 2 x 1 ctk
Renalit 50 cc tiap diare
2
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kotasari, RT/RW 14/07,Kutasari,
Purbalingga
2. Ibu
a. Nama : Ny. M
b. Usia : 25 tahun
c. Pendidikan : SLTP
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga tidak berkerja
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kotasari, RT/RW 14/07,Kutasari,
Purbalingga
C. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Status Jenis
Kesehatan Kelamin
- - - - - -
Keterangan : pasien anak tunggal
II. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama
BAB cair lebih dari 6 kali/hari, muntah lebih dari 3 x/hari
2. Riwayat Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSGT tanggal 15 Nopember 2014 jam 12.10 WIB
kondisi umum lemas, kesadaran compos mentis keluhansejak 3 hari BAB
cair lebih dari 7 kali/hari, tidak ada lendir maupun darah ampas sedikit.
muntah lebih dari 6 kali/hari serta demam suhu saat di IGD 38 oC, Nadi 100
x/mnt. Dilakukan tindakan pemasangan infus RL/10 tpm. Injeksi
Ondancentron 2 mg/iv perselang infus. injeksi Ranitidin 8 mg/iv.
Paracethamol syrup ¾ mg. Kemudian pasien dipindah ke ruang Cempaka
jam 15.30.WIB
3
3. Keluhan Pada Saat Pengkajian
K/U lemas, kesadaran compos mentis, masih demam suhu 38,5oC,Nadi 100
x/mnt. tampak mual dan muntah, BAB hari ini 6 kali di ruang cempaka 3
kali konsistensi cair, ampas sedikit, tidak ada lendir maupun darah, BAK 60
cc. Infus lancar RL botol ke-2/10 tts/mnt.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya
Trimester I setiap satu bulan di praktek dokter obsgyne, keluhan selama
hamil yang dirasakan oleh ibu pada saat trimester I mual dan muntah tapi
oleh dokter dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan sedikit tapi
sering, konsumsi vitamin dan tablet fe serta tetap rutin periksa
kehamilan. Pada saat trimester II tidak ada keluhan.
b. Riwayat terkena radiasi : Tidak pernah
c. Riwayat BB selama hamil : Naik 16 kg
d. Riwayat Imunisasi TT : TT 1 dan TT2
e. Golongan darah ibu dan ayah : Golongan darah ibu B , ayah A
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Bidan Desa
b. Jenis persalinan : Normal
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi Persalinan : Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : Normal (APGAR score tidak
terkaji) tidak ada kelainan
bawaan, lahir langsung menangis
BB saat lahir 3000 gr. PB 49 cm
b. Kelainan : Tidak ada kelainan bawaan, anus
normal
4. Klien pernah mengalami penyakit : Demam pada umur 1 tahun
5. Riwayat kecelakaan : Tidak ada riwayat kecelakaan
4
6. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat /substansi kimia yang berbahaya : Tidak ada
7. Perkembangan anak dibanding saudaranya : Pasien anak tunggal
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
5
IV. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Frekuensi Reaksi
setelah
pemberian
1 BCG 1 bln 1 kali -
2 DPT(I,II,III) 2bln,3bln,4bln 3 kali Demam
3 Polio(I,II,III,IV) 1bln,2bln,3bln,4bln 4 kali -
4 Campak 9 bln 1 kali -
5 Hepatitis 1bln,2bln,7bln 3 kali -
6
V. Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 9 kg
2. Tinggi badan : 88cm
3. Waktu tumbuh gigi : Usia 6 bulan
4. Jumlah : 8 gigi
B. Perkembangan tiap tahap
1. Berguling : Usia 2 bulan
2. Duduk : Usia 6 bulan
3. Merangkak : Usia 8 bulan
4. Berdiri : Usia 9 bulan
5. Berjalan : Usia 1 tahun
6. Senyum pertama kali : Usia 9 tahun
7. Bicara pertama kali : Usia 3 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : Belum bisa
VI.Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI : ASI diberikan sampai sekarang
B. Pemberi susu formula : Susu formula diberikan
1. Alasan pemberian : ASI kurang lancar
2. Jumlah pemberian : 180 cc tiap 4 jam
3. Cara pemberian :Menggunakan botol
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1-6 bulan ASI dan susu formula Tiap 2 jam
6- 12 bulan Bubur susu, ASI,PASI 3 kali pemberian
1- 1th,10 bl Nasi lunak,ASI, PASI 3 kali pemberian
7
VII. Riwayat Psikososial
A. Anak tinggal bersama : Kedua orang tua, kakek dan
nenek
B. Lingkungan berada di : Pedesaan
C. Rumah dekat dengan : Kebun palawija
D. Rumah ada tangga : Tidak ada tangga di rumah klien
E. Hubungan antar anggota keluarga : Baik dan tidak ada masalah
F. Pengasuh anak : Ibu dan nenek
8
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis makanan nasi lunak Habis 1 porsi Habis ½ porsi
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1.Jenis minuman ASI, susu formula dan air ASI, susu formula dan air
putih putih
2.Frekuensi minum Tiap1- 2 jam Susah minum
3.Kebutuhan cairan 800 cc/ 24 jam 960 cc/24 jam
4.Cara pemenuhan Diminum Per oral dan parenteral
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Tempat buang BAB/BAK dibuang ke WC Menggunakan pempers
2.Frekuensi (waktu) BAB 1-2 kali/hari BAB lebih dari 5 x/hari
BAK 3-5 kali/hr BAK belum
3.Konsistensi BAB lunak kadang keras BAB cair tanpa
lendir/darah
4.Kesulitan Tidak ada kesulitan BAB cair
5.Obat pencahar Tidak menggunakan obat Tidak menggunakan obat
pencahar pencahar
D.Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur Tidur siang 2-3 jam Tidur siang 1 jam
Tidur malam 9 -10 jam Tidur malam 8-9 jam
2.Pola tidur Tidur siang dan malam Tidur siang dan malam
3.Kebiasaan sebelum Minum susu / ASI Minum susu / ASI
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan Mudah bangun
9
E.Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1.Program Olah raga Pasien belum bisa berolah Pasien belum bisa
2.Jenis dan Frekuensi raga berolah raga
F.Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
2. Cuci rambut
3. Guting kuku Dibantu keluarga pasien Dibantu keluarga
4. Gosok gigi
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Tiduran di TT
2. Penggunaan alat bantu Tidak menngunakan alat /digendong
aktifitas bantu Tidak menggunakan alat
3. Kesulitan pergerakan Tidak ada bantu
tubuh Tidak ada
H..Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Belum sekolah Belum sekolah
2. Waktu luang Bermain Bermain di TT
3. Perasaan setelah rekreasi Riang Belum rekreasi
4. Waktu senggang klg Berkumpul dan nonton TV Tidak terkaji
5. Kegiatan hari libur Berkumpul dengan keluarga Tidak terkaji
11
Pupil : Isokor
Myosis/midriasis : Myosis
Reflek pupil terhadap cahaya : Mengecil
Posisi Mata : Simetris
Gerakan bola mata : Kiri – kanan normal
Penutupan kelopak mata : Menutup sempurna saat tidur
Keadaan bulu mata : Normal
Keadaan visus : Tidak terkaji
Penglihatan : Tidak kabur
Diplopia : Tidak terkaji
b. Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada tekanan bola mata
Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
9. Hidung dan Sinus
a. Inspeksi
Posisi hidung : Normal
Bentuk hidung : Mancung
Keadaan septum : Tidak terkaji
Secret/cairan : Tidak ada secret/cairan
Data lain : Pasien tidak pilek maupun batuk
10. Telinga
a. Inspeksi
Posisi telinga : Normal
Ukuran/bentuk telinga : Ukuran normal, bentuk simetris
Aurikel : Tidak terkaji
Lubang telinga : Bersih tidak ada serumen /nanah
Pemakaian alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
b. Palpasi
Nyeri tekan/tidak : Tidak ada
12
c. Pemeriksaan uji pendengaran
Rinne : Tidak terkaji
Weber : Tidak terkaji
Swabach : Tidak terkaji
Pemeriksaan vestibuler : Tidak terkaji
Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
11. Mulut
a. Inspeksi
Gigi
- Keadaan gigi : Gigi jumlah 8
- Karang gigi/karies : Bersih tidak ada karang /caries
- Pemakaian gigi palsu : Tidak memakai gigi palsu
Gusi : Merah tidak ada radang
Lidah : Bersih tidak ada stomatitis
Bibir : Tidak cyanosis, bibir kering
Mulut : Tidak berbau, mukosa kering
Kemampuan bicara : Sudah bisa diajak komunikasi
Data lain : Tidak ada kelainan bawaan
12. Tenggorokan
Warna mukosa : Merah muda
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Nyeri menelan : Tidak ada nyeri telan
13. Leher
a. Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
b. Palpasi
Kelenjar thyroid : Tidak teraba
Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Data lain : Tidak ada kelainan pada leher
13
14. Thorax dan pernapasan
a. Inspeksi
Bentuk dada : Simetris
Irama pernapasan : Reguler
Pengembangan waktu bernapas : Retraksi dada normal
Tipe Pernapasan : Normal
Data lain : Tidak ada ronchi
b. Palpasi
Vocal fremitus : Tidakteraba
Massa/nyeri : Tidak teraba massa dan nyeri
dada
c. Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
d. Perkusi : Normal
Data lain : Pasien tidak batuk
15. Jantung
a. Palpasi
Ictus cordis : Dalam batas normal
b. Perkusi
Pembesaran jantung : Tidak ada pembesaran jantung
c. Auskultasi
BJ I : Nada lebih tinggi
BJ II : Nada lebih rendah
BJ III : Tidak terkaji
Bunyi jantung tambahan : Tidak terdengar
16. Abdomen
a. Inspeksi
Membuncit : Tidak membuncrit
Ada luka/tidak : Tidak ada luka pada abdomen
14
b. Palpasi
Hepar : Tidak ada pembesaran
Lien : Tidak ada pembesaran
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Perilstatik :Meningkat
17. Genetalia dan Anus
a. Jenis kelamin : Perempuan
b. Data lain : Tidak ada iritasi dan anus normal
18. Ekstermitas
a. Ekstrimitas atas : Tangan kanan terpasang infus RL
10 tts/mnt, turgor kurang elastis
b. Ekstrimitas bawah : Tidak ada adema, akral hangat,
19. Status Neurologi ( syaraf- syaraf cranial)
a. Nervus I (Olfactorius) : Dalam batas normal
b. Nervus II ( Opticus) : Penglihatan dalam batas normal
c. Nervus III,IV,VI (Oculomotorius,Trochlearis,Abducens)
Konstriksi pupil : Mengecil terhadap rangsang
cahaya
Gerakan kelopak mata : Dalam batas normal
Pergerakan bola mata : Dalam batas normal
d. Nervus V (Trigemus)
Sensibilitas / sensori : Bisa merasakan sakit
Refleks dagu : Tidak terkaji
Refleks cornea : Dalam batas normal
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Gerakan wajah normal
Pengecapan : Bisa merasakan rasa manis
f. Nervus VIII(Acusticus)
Fungsi pendengaran : Tidak terkaji
15
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan vagus)
Reflek menelan : Dalam batas normal
Reflekmuntah : Tidak terkaji
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Tidak terkaji
Suara : Tidak terkaji
h. Nervus XI (Assesorius)
Memalingkan kepala : Bisa memalingkan kekiri /kekana
Mengangkat bahu : Tidak terkaji
i. Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : Tidak terkaji
Tanda-tanda perangsangan : tidak terkaji
Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
Kernig Sign : Tidak terkaji
Refleks Brudzinski : Tidak terkaji
Refleks Lasegu : Tidak terkaji
XII. Test Diagnostik :
Laboratorium 15 /11/2014
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hb 8.8 gr/dl 10,7-13,1
Lekosit 17,8 103/ul 6-17,6
Hematrokit 27 % 38-42
Trombosit 594 103/ul 229-553
XIII. Terapi saat ini ( Tanggal 15/11/2014)
Infus RL/10 tetes permenit
Cefotaxime injeksi 3 x 250 mg/i.v
Ranitidin injeksi 3 x 8 mg/i.v
Ondancentron 3 x 2 mg /i.v
Paracethamol syrup ¾ sendok takar bila demam
Liprolac 2 x 1 sachet/dilarutkan
Interzinc syrup 2 x 1 ctk
16
XIV. Analisa Data
No Symtom Etiologi Problem
1. DS :Ibu pasien menyatakan anak demam dan Proses Hyperthermi
rewel dehidrasi
DO :
- K/U cukup
- Suhu : 38,5 oC
- N : 100x/mnt
- Anak tampak rewel
- Akral hangat
- Turgor menurun /kurang elastis
2. - Mukosa bibir kering Kehilangan Devisit volume
DS : Ibu pasien menyatakan anak muntah lebih cairan secara cairan tubuh
dari 4 x/hari, BAB cair lebih dar 6 x/hari berlebih
DS :
- K/U lemas
- Suhu Suhu : 38,5 oC
- N : 100x/mnt
- Pasien tampak masih mual
- BAB masih cair ampas sedikit
- Turgor menurun /kurang elastis
3. - Mukosa bibir kering Proses Gangguan pola
DS : Ibu pasien menyatakan anak BAB lebih dari penyakit eliminasi diare
6 x/hari akut
DO :
- K/U lemah
- Tampak BAB masih cair ampas sedikit
- Auskultasi terdengar peristaltik meningkat
XV. Diagnosa Keperawatan sesuai Prioritas
1. Devisit volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan
berlebih
2. Hiperthermi berhubungan dengan proses dehidrasi
3. Gangguan pola eliminasi diare akut berhubungan dengan proses penyakit
17
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian : 17-11-2014 (13.30 wib) Tgl masuk : 15-11- 2014 (12.10 WIB)
Nama Mahasiswa : Subehan No RM : -
Ruang Praktik : Ruang Cempaka Alamat : Kotasari, RT/RW 14/07,Kutasari,
Nama Dokter : dr. Latifah Hanum,SpA PBG
Nama Pasien : An. P Nama Orang tua : Ny M
Umur : 1 tahun,8 bulan Telepon yang bisa dihubungi :
Jenis kelamin : Laki - laki Diagnosa Medis : Gastroenteritis akut
18
/kurang rasa mual
elastis - Monitor tanda- - Untuk memantu
- Mukosa tanda dehidrasi perkembangan perawatan.
bibir kering
dx.2 Hyperthermi Setelah dilakukan tindakan selama NIC : - Untuk mengetahui kondisi
b/d proses 3 x 24 jam menunjukan Fever Treatment pasien secara umum
infeksi ditandai themperatur dalam batas normal - Monitor k/u - Untuk mengetahui sumber
dengan NOC : Thermoregulation infeksi
DS : Kriteria hasil : - Kaji penyebab - Pemantauan suhu yang
- Ibu pasien demam teratur untuk menentukan
menyatakan Indikator Awal Akhir - Monitor suhu perkembangan perawatan
anak demam Suhu 2 5 tiap 4 jam selanjutnya
DO : tubuh - Untuk mengetahui status
- K/U lemas dalam kesadaran pasien
- Suhu : batas - Pantau adanya
38,5oC normal penurunan - Untuk mengetahui ketidak
- N : 100x/mnt Nadi 2 5 kesadaran abnormalan suhu pasien
dalam - Monitor warna - Untuk mencegah dehidrasi
batas dan suhu kulit
normal - Monitor intake - Penurunan suhu tubuh
Hidrasi 2 5 dan output memalui proses konduksi
adekuat - Lakukan air hangat
kompres hangat
dan ajarkan - Aktifitas fisik
pada keluarga meningkatkan metabolisme
- Batasi aktifitas peningkatan panas
Kett : fisik - Membantu thermoregulasi
1 : Keluhan Ektrim suhu tubuh
2 : Keluhan Berat - Kolaborasi - Penguapan suhu meningkat
3 : Keluhan Sedang antipiretik kebutuhan cairan juga
4 : Keluhan Ringan - Kolaborasi meningkat
5 : Tidak ada keluhan therapi cairan
parenteral
19
dan 1 kali Tidak ada - Kolaborasi obat - Agar terpantau
saat di ruang diare anti diare perkembangan perawatan
cempaka 2 5 - Instruksikan pasien dengan diare
DO : pada keluarga
- K/U lemas pasien untuk
- N : 100x/mnt Kett : melaporkan
- RR : 24x/mnt 1 : Keluhan Ektrim frekuensi diare,
- Tampak 2 : Keluhan Berat konsistensi, dan
BAB anak 3 : Keluhan Sedang warna BAB.
tampak cair 4 : Keluhan Ringan
ampas 5 : Tidak ada keluhan
sedikit,tidak
ada
lendir/arah
20
IMPLEMENTASI
- Memonitor produk urine tiap 8 jam, dan S: Ibu pasien menyatakan anaksedikit
15.00 pantau keluarnya air mata saat anak O : BAK di pempers sedikit, air
menangis mata tidak keluar saat anak
nangis
- Memonitor vital sign S :Ibu pasien menyatakan anaknya
masih panas
O : Suhu 38 ,5 oC, N : 100x/mnt
- Mempertahankan asupan cairan S:-
perenteral infus RL 10 tts/mnt O : Infus Rl lancar 10 x/mnt
22
16.00 cairan parenteral infus RL 10 tts/mnt
23
S : Ibu pasien menyatakan anak demam
O : K/U cukup, Kesadaran CM
badan teraba hangatSuhu 38oC Warna
16.00 bibir kemerahan, kulit taraba
hangat
S : Ibu pasien menyatakan anak mau
minum obat, terakhir minum obat
turun panas 8 jam yang lalu
O : Therapi paracethamol syrup ¾ ctk
sudah diminum
dx.3 - Mengkaji kondisi diare, frekuensi dan S : Ibu pasien menyatakan masih diare
konsistensi BAB 3x cair, ampas sedikit.
- Mengauskultasi peristaltik usus O : Tampak BAB masih cair, ampas
16.00 sedikit.
- Mengobservasi turgor kulit S:-
O : Peristaltik masih meningkat
- Kolaborasi memberikan obat S:-
Cefotaxime injeksi 250 mg O : Turgor kulit kurang elastis
S: -
O : Injeksi antibiotik masuk
cefotaxime 250 mg/iv selang infus,
24
15.00 dx.2 - Memonitor vital sign S:-
O : Suhu 36,6oC, N : 95x/mnt
- Mempertahankan asupan cairan S:-
perenteral infus RL 10 tts/mnt O : Infus Rl lancar 10 x/mnt
16.00 - Memonitor k/u dan kesadaran pasien S:-
- Memonitor suhu dan warna kulit O : K/U cukup, Composmentis, Ibu
pasien menyatakan anak sudah
tidak demam. Suhu 36,6oC Warna
kulit normal.
16.00 dx.3 - Mengkaji kondisi diare, frekuensi dan S : Ibu pasien menyatakan sudah tidak
konsistensi diare. BAB 1x cair lembek
O : Tampak BAB sudah tidak cair
- Mengauskultasi peristaltik usus S:-
O : Peristaltik normal
- Mengobservasi turgor kulit S:-
O : Turgor kulit elastis
16.00 - Kolaborasi memberikan obat S: -
Cefotaxime injeksi 250 mg O : Injeksi antibiotik masuk
cefotaxime 250 mg/iv selang infus,
25
EVALUASI
26
DX.2 S : Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak demam
O : K/U cukup, Kesadaran composmentis,
Anak tampak tenang, sudah tidak demam
VS : Suhu 36,6oC, Nadi 95 kali/menit, RR 24 kali/menit
A : Masalah hiperthermi teratasi
Indikator Awal Akhir Saat in
Suhu tubuh dalam batas normal 2 5 5
Nadi dalam batas normal 2 5 5
Hidrasi adekuat 2 5 5
Kett :
1 : Keluhan Ektrim
2 : Keluhan Berat
3 : Keluhan Sedang
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor suhu
- Pertahankan intake adekuat
DX.3 S : Ibu pasien menyatakan anak sudah tidak diare, BAB 1 kali lembek
O : K/U cukup, pasien BAB 1 kali lembek
`
27
P : Pertahankan intervensi :
- Berikan informasi dischard planing pasien rencana pulang
tanggal 17/11/14
28
NO. TTD
DIAGNOSA
17/11/14 S:
DX.1 - Ibu pasien menyatakan demam sedikit berkurang
O:
- K/U pasien lemas
- Pasien demam (Demam pasien karena proses infeksi saluran
pencernaan dan dehidrasi)
- Suhu menurun 37,7oC, N 98 x/mnt
- Kesadaran composmentis
- Warna kulit normal akral teraba hangat
- Intake peroral minum air putih 50 cc, output BAK ± 100 cc
setengah pempers,
BAB 1 x cair ampas sedikit
- Keluarga pasien tampak mampu melakukan kompres hangat
sendiri
- Pasien bedrest di TT
- Obat Paracethamol ¾ ctk diminum
- Cairan infus RL lancar 10 tts/mnt
A:
- Masalah diagnosa hiperthermi belum teratasi
29
P : Lanjut Intervensi
S:
- Ibu pasien menyatakan anak masih diare, jika mau makan anak
lupa cuci tangan
O:
- K/U lemas
- VS RR 24 x/mnt
- Peristaltik usus meningkat
- Turgor kulit menurun
- Pasin tampak tiduran di TT
- Injeksi antibiotik cefotaxime 250 mg masuk
- Obat interzice syrup masuk 1 ctk
- Liprolac sachet dilarutkan dalam air belum mau diminum
A:
- Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi bab, diare akut
belum teratasi
P : Lanjut Intervensi
S:
- Ibu pasien menyatakan anak masih lemes, masih mual tapi tidak
muntah
30
O:
- Pasien tampak masih lemas
- Kebutuhan cairan BB 8 kg dengan peningkatan suhu 960 cc/24
jam
- Intake masih kurang, masih tampak mual, minum hanya 50 cc.
Larutan oralit belum diminum
- Pasien BAB masih cair
- Pasien belum BAK, pengeluaran air mata tidak bisa terkaji
- Turgor kulit menurun, mukosa mulut dan bibir masih kering
- VS suhu 37,7o C,RR 24x/mnt, N 98 x/mnt
- Infus RL lancar 10 tts/mnt
- Injeksi ondancentron masuk 2 mg/IV
A:
- Masalah diagnosa devisit volume cairan tubuh belum teratasi
P : Lanjut intervensi
31
TGL
NO. SOAP TTD
DIAGNOSA
17/11/14 S:
DX.1 - Ibu pasien menyatakan demam sedikit berkurang
O:
- K/U pasien lemas
- Pasien demam (Demam pasien karena proses infeksi saluran
pencernaan dan dehidrasi)
- Suhu menurun 37,7oC, N 98 x/mnt
- Kesadaran composmentis
- Warna kulit normal akral teraba hangat
- Intake peroral minum air putih 50 cc, output BAK ± 100 cc
setengah pempers,
BAB 1 x cair ampas sedikit
- Keluarga pasien tampak mampu melakukan kompres hangat
sendiri
- Pasien bedrest di TT
- Obat Paracethamol ¾ ctk diminum
- Cairan infus RL lancar 10 tts/mnt
A:
- Masalah diagnosa hiperthermi belum teratasi
32
P : Lanjut Intervensi
S:
- Ibu pasien menyatakan anak masih diare, jika mau makan anak
lupa cuci tangan
O:
- K/U lemas
- VS RR 24 x/mnt
- Peristaltik usus meningkat
- Turgor kulit menurun
- Pasin tampak tiduran di TT
- Injeksi antibiotik cefotaxime 250 mg masuk
- Obat interzice syrup masuk 1 ctk
- Liprolac sachet dilarutkan dalam air belum mau diminum
A:
- Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi bab, diare akut
belum teratasi
P : Lanjut Intervensi
S:
- Ibu pasien menyatakan anak masih lemes, masih mual tapi tidak
muntah
33
O:
- Pasien tampak masih lemas
- Kebutuhan cairan BB 8 kg dengan peningkatan suhu 960 cc/24
jam
- Intake masih kurang, masih tampak mual, minum hanya 50 cc.
Larutan oralit belum diminum
- Pasien BAB masih cair
- Pasien belum BAK, pengeluaran air mata tidak bisa terkaji
- Turgor kulit menurun, mukosa mulut dan bibir masih kering
- VS suhu 37,7o C,RR 24x/mnt, N 98 x/mnt
- Infus RL lancar 10 tts/mnt
- Injeksi ondancentron masuk 2 mg/IV
A:
- Masalah diagnosa devisit volume cairan tubuh belum teratasi
P : Lanjut intervensi
34
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI II
P : Lanjut Intervensi
35
15.00 dx.2 Management Diare: S:
- Mengkaji kondisi - Ibu pasien menyatakan anak masih diare
diare
- Mengauskultasi O:
peristaltik usus - K/U Cukup
- Mengobservasi - VS RR 24 x/mnt
turgor kulit - Peristaltik usus meningkat
- Memotivasi - Turgor kulit elastis
keluarga batasi - Pasin tampak sering digendong ibunya
aktifitas pasien - Injeksi antibiotik cefotaxime 250 mg masuk
- Kolaborasi - BAB cair hari ini 3 kali ampas banyak
16.00
memberikan obat A:
Cefotaxime injeksi - Masalah diagnosa gangguan pola eliminasi
250 mg bab: diare akut teratasi sebagian
P : Lanjut Intervensi
16.00 dx.3
Management cairan: S:
- Memonitor intake - Ibu pasien menyatakan anak mual berkurang
output
- Memonitor produk O:
urine tiap 8 jam,
dan pantau - Pasien sdh mau minum susu habis 2 botol.
keluarnya air mata Oralit minum 50 cc tiap dhiare
saat anak menangis - Pasien BAB masih cair 3 x
- Memonitor vital - Pasien sdh BAK 2 kali. Air mata sdh keluar
sign saat nangis
- Mempertahankan - Turgor kulit elastis, mukosa mulut dan bibir
asupan cairan lembab
perenteral infus - VS suhu 37,1o C,RR 24x/mnt, N 100x/mnt
KN3A 10 tts/mnt - Infus KN3A lancar 10 tts/mnt
- Memotivasi - Injeksi ondancentron masuk 2 mg/IV
keluarga pasien A:
tingkatkan asupan - Masalah diagnosa devisit volume cairan tubuh
cairan peroral teratasi sebagian
- Kolaborasi therapi Indikator Awal Akhir Saat
memberikan obat ini
anti emetik : VS 2 5 4
Ondancentron 2 mg dalam
16.00 - Kolaborasi batas
pemberian oralit 50 normal 2 5 5
cc tiap diare Tidak
- Memonitor tanda- ada
tanda dehidrasi
36
tanda– 2 5 5
tanda
dehidrasi
Turgor
elastis,
mukosa
mulut
dan bibir
lembab
P : Lanjut intervensi
37
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HARI III
P : Lanjut Intervensi
P : Lanjut Intervensi
Management cairan: S:
16.00 dx.3
- Memonitor intake - Ibu pasien menyatakan anak sdh tidak mual
output mau minum dan mau makan
- Memonitor vital
sign O:
- Mempertahankan - Pasien sdh mau minum susu habis 2 botol,
asupan cairan dan air putih 2 gelas
perenteral infus - Pasien sdh tidak diare
KN3A 10 tts/mnt - Pasien sdh BAK 4-5 kali. Air mata sdh keluar
- Memotivasi saat nangis
keluarga pasien - Turgor kulit elastis, mukosa mulut dan bibir
tingkatkan asupan lembab
cairan peroral - VS suhu 35,5o C,RR 24x/mnt, N 100x/mnt
- Infus KN3A lancar 10 tts/mnt
A:
- Masalah diagnosa devisit volume cairan tubuh
teratasi
P : Lanjut intervensi
39
40