Anda di halaman 1dari 7

BAB V

PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA

5.1 Tujuan Percobaan

Pada praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengerti


prinsip pengukuran fluida, mengenal beberapa jenis alat ukur kecepatan alir
fluida, melakukan pengukuran kecepatan aliran fluida dengan menggunakan
masing-masing alat ukur kecepatan alir fluida serta dapat menentukan koofisien
masing masing alat ukur kecepatan alir fluida.
5.2 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan aliran fluida dapat dilihat pada gambar 5.2

Memeriksa kelengkapan alat dan bahan

Memastikan semua valve keadaan tertutup

Memasang jemis alat ukur (venturimeter, pitot tube, orificemeter)

Menghitung putaran bukaan valve 100%, lalu sesuai variabel yang diperlukan

Menghubungkan pompa ke sumber listrik lalu tekan tombol ON

Membuka bukaan valve sesuai variabel dan secara perlahan

Mencatat laju air aliran

Mencatat beda ketinggian manometer

Memastikan pompa dan memutus semua sambungan listrik

Menutup semua valve

Membersihkan semua alat yang digunakan

Membersihkan meja dan area kerja


5.2.1 Gambar pitot tube

5.2.2 Gambar Orifice meter

5.2.3 Gambar Venturi meter


5.3 Hasil dan Pembahasan

Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Fluida
mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas,
mempunyai volume yang sama dengan volume yang membatasi gas tersebut.
Pemakaian mekanika kepada medium kontinyu, baik benda padat maupun fluida
adalah didasari pada hukum gerak newton yang digabungkan dengan hukum gaya
yang sesuai. Pada praktikum kali ini, fluida yang digunakan adalah air dengan 3
macam alat ukur yang digunakan yaitu Pitot Tube, Orifice-meter dan Venturi
meter.
Pada praktikum kali ini, bukaan valve 100% sebanyak 24 putaran dan ada 3
variabel yang digunakan yaitu variabel 1 bukaan valve 5% sebanyak 1 putaran,
variabel 2 bukaan valve 12% sebanyak 3 putaran, variabel 3 bukaan valve 19%
sebanyak 5 putaran.

Pitot Tube sendiri merupakam adalah salah satu alat ukur kecepatan fluida yang
mendasarkan pengukurannya beda tekanan yang terjadi pada dua titik yang
dilewati fluida dalam tube (Differential Pressure Flow meter)

Gambar 5.3.1 Grafik Kurva Kalibrasi Pitot


Dari hasil grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin naik ∆P maka Q juga semakin
naik. Jika bukaan valve semakin besar, debit air akan semakin deras, dan ∆P semakin
naik. Pitot tube memiliki satu diameter dan hanya ada satu pipa dengan diameter 0,039 m.
Dari diameter tersebut, dapat dihitung luas penampang sebesar 0,001194 m 2. Didapat juga
data velocity variabel satu sebesar 0,1130 m/s dan Q sebesar 0,0001588 m3/s. Sedangkan
variabel dua velocity sebesar 0,1598 m/s dan Q sebesar 0,0001908 m3/s. Variabel tiga
didapat data velocity sebesar 0,1932 m/s dan Q sebesar 0,0002307 m3/s.

Venturi meter adalah alat yang memilikipenampang bagian tengahnya lebih sempit dan
diletakkan mendatar dengan dilengkapi pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air
sehingga besar tekanan dapat diperhitungkan. Didalam pipa venturi ini, luas penampang
lebih besar dari tengahnya atau diameter tepi lebih luas dari tengahnya.

Gambar 5.3.2 Grafik kalibrasi Venturi

Dari hasil grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin naik ∆P maka Q juga semakin
naik. Jika bukaan valve semakin besar, debit air akan semakin deras, dan ∆P semakin
naik. Venturi meter memiliki dua diameter dan dua pipa dengan diameter satu sebesar
0,039 m dan ddiameter dua sebesar 0,018 m. Dari diameter tersebut, dapat dihitung luas
penampang sebesar 0,001194 m2 dan 0,000254 m2. Didapat juga data v1 variabel satu
sebesar 786,349m/s dan V2 sebesar 0,749809 m/s dan Q sebesar 0,000191 m3/s.
Sedangkan variabel dua didapatkan data Vi sebesar 21231,42 m/s dan V2 sebesar
0,749809 dengan Q sebesar 2948,056 m3/s
sebesar 0,1598 m/s dan Q sebesar 0,0001908 m3/s. Variabel tiga didapat data V1 36565,2
m/s dan V2 sebesar 0,03042 m/s dan Q sebesar 119,599 m 3/s
Orifice meter adalah salah satu alat ukur aliran fluida yang diukur dalam keadaan tertutup
dan beda tekanan.

Gambar 5.3.3 Grafik kalibrasi Venturi


Dari hasil grafik diatas, dapat diketahui bahwa semakin naik ∆P maka Q juga semakin
naik. Jika bukaan valve semakin besar, debit air akan semakin deras, dan ∆P semakin
naik. Orifice meter memiliki dua diameter dan hanya ada satu pipa dengan diameter 0,039
m. Dari diameter tersebut, dapat dihitung luas penampang sebesar 0,001194 m 2. Didapat
juga data V0 variabel satu sebesar 9,630226 m/s dan Q sebesar 0,003659 m 3/s. Sedangkan
variabel dua V0 sebesar 319,1495 m/s dan Q sebesar 0,121277 m3/s. Variabel tiga didapat
data VO sebesar 17,7386 m/s dan Q sebesar 0,006741 m3/s.

5.4 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin besar tekanan yang diberikan, maka debit aliran akan semakin cepat
2. Semakin besar bukaan vavle yang diberikan, maka kecepatan akan semakin
besar
5.5 Referensi

Nugroho, Adi Febrianto. Diktat Operasi Teknik Kimia I. Cimahi: Jurusan Teknik
Kimia
Geankoplis, Christie J. 2003. Transport Process and Unit Operation, 4th Edition, P
TR Pretince-Hall Inc, America

Anda mungkin juga menyukai