Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL 1 – Filtrasi

6.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengerti dan memahami proses
filtrasi menggunakan Vacuum Filter, dapat melakukan percobaan filtrasi dengan
benar dan aman, dapat menghitung kecepatan filtrasi, waktu proses dan vlume
filtrate yang didapatkan pada filtrasi dengan Vacuum Filter.

6.2 Tinjauan Pustaka


Pemisahan padatan dari suspensi dalam cairan melalui media berpori atau
layar yang mempertahankan padatan dan memungkinkan cairan untuk lewat disebut
penyaringan.
Secara umum, pori-pori medium lebih besar dari partikel yang akan
dihapus, dan filter bekerja secara efisien hanya setelah setoran awal telah
terperangkap dalam medium. Di laboratorium, penyaringan sering dilakukan
menggunakan bentuk Buchner funnel, dan cairan tersedot melalui lapisan tipis
partikel menggunakan sumber vacuum. Kasus yang lebih sederhananya, suspensi
dituangkan ke dalam corong berbentuk kerucut kertas saring. Pekerjaan pada skala
industri, menemui kesulitan dalam mekanisme penanganan suspensi dan padatan
dalam jumlah yang jauh lebih besar. Lapisan padat yang lebih tebal harus terbentuk
dan untuk mencapai tingkat pengaliran cairan yang tinggi melalui zat padat, tekanan
yang lebih tinggi diperlukan, dan area yang jauh lebih besar harus disediakan.
Tipikal operasi filtrasi diilustrasikan pada gambar VI.1 yang menunjukkan media
filter yang digunakan adalah kain, dukungan dan lapisan padatan, atau menyaring
cake yang telah terbentuk.
Filtrasi pada dasarnya adalah operasi mekanis dan kurang menuntut energi
daripada penguapan atau pengeringan di mana panas laten yang tinggi dari cairan,
yang biasanya air, harus disediakan. Operasi tipikal filtrasi yang ditunjukkan pada
gambar VI.1, cake secara bertahap menumpuk pada medium dan hambatan untuk
mengalir semakin meningkat. Selama periode awal aliran, partikel disimpan di
lapisan permukaan kain untuk membentuk penyaringan yang benar medium.

2
Langkah awal ini dapat dibentuk dari aliran awal bahan precoat khusus yang akan
dibahas nanti. Faktor yang paling penting di mana laju penyaringan itu tergantung
akan:
a) Turunnya tekanan dari umpan ke sisi jauh dari media filter.
b) Luas permukaan penyaringan.
c) Viskositas filtrat.
d) Hambatan dari filter cake.
e) Perlawanan media filter dan lapisan awal cake (Coulson, dkk., 2002).

Gambar VI.1 Filtrasi Sederhana Skala Laboratorium


Prinsip proses penyaringan yaitu partikel padat tersuspensi dalam cairan
cair atau gas secara fisik atau mekanis dihilangkan dengan menggunakan media
berpori yang mempertahankan partikel sebagai fase terpisah atau cake dan melewati
filtrat yang jernih. Penyaringan komersial mencakup berbagai aplikasi yang sangat
luas. Fluida bisa berupa gas atau cairan. Partikel padat yang tersuspensi bisa sangat
halus (dalam kisaran mikrometer) atau partikel yang jauh lebih besar, sangat kaku
atau plastik. Produk yang berharga mungkin adalah filtrat yang jelas dari
penyaringan atau cake padat. Beberapa kasus yang terjadi, penghilangan semua
partikel padat diperlukan, kasus lainnya hanya penghilangan partikel sebagian.

3
Larutan umpan atau slurry dapat membawa banyak partikel padat atau
jumlah yang sangat kecil. Ketika konsentrasi sangat rendah, filter dapat beroperasi
untuk waktu yang sangat lama sebelum filter perlu dibersihkan. Disebabkan
keragaman yang luas dari masalah filtrasi, banyak jenis filter telah dikembangkan.
Peralatan filtrasi untuk industri berbeda dari peralatan filtrasi laboratorium
karena jumlah bahan yang ditangani dan untuk kebutuhan operasi biaya rendah.
Tipikal penyaringan laboratorium ditunjukkan pada gambar I.1 yang mirip dengan
corong Buchner. Cairan dibuat mengalir melalui kain saring atau kertas dengan
keadaan vakum. Slurry terdiri dari cairan dan partikel yang tersuspensi. Lewatnya
partikel diblokir oleh bukaan kecil di pori-pori kain saring. Dukungan dengan
lubang yang relatif besar digunakan untuk menahan kain saring. Partikel padat
menumpuk dalam bentuk filter cake berpori sebagai hasil filtrasi. Cake ini sendiri
juga berfungsi sebagai filter untuk partikel yang tersuspensi. Saat cake menumpuk,
resistensi mengalir juga meningkat (Geankoplis, 2003).
Jenis-jenis alat filtrasi:
1. Bed Filters
Jenis filter yang paling sederhana adalah Bed Filters. Jenis ini berguna
terutama dalam kasus dengan jumlah padatan yang relatif kecil dan harus
dihilangkan dari sejumlah besar air dalam penjernihan cairan. Seringkali
lapisan bawah terdiri dari potongan-potongan kasar kerikil yang bertumpu pada
piring berlubang atau terlarut, diatas kerikil adalah pasir halus, yang bertindak
sebagai media filter yang sebenarnya. Air dimasukkan melalui bagian atas dari
suatu penyekat yang menyebabkan air menyebar. Cairan yang dijernihkan
ditarik keluar di bagian bawah.
2. Plate-and-frame filter pesses
Salah satu jenis filter yang penting adalah plate-and-frame filter pesses
yang terdapat pada gambar VI.3. Filter ini terdiri dari pelat dan bingkai yang
dirakit secara bergantian dengan kain saring di atas pelat. Plat memiliki saluran
terpisah di dalamnya sehingga filtrat yang jernih dapat mengalir di sepanjang
setiap piring. Umpan slurry dipompa ke dalam press dan mengalir melalui kain
saring dan padatan terbentuk sebagai cake di sisi bingkai kain. Filtrat mengalir
di antara kain saring dan permukaan piring melalui saluran keluaran.

4
Gambar VI.2 Bed Filters

Gambar VI.3 Plate and frame filter presses


3. Leaf Filters
Filter press berguna untuk banyak tujuan tetapi tidak ekonomis untuk
menangani lumpur dalam jumlah besar atau untuk pencucian yang efisien
dengan sedikit air cucian. Air pencuci sering menyalurkan cake volume yang
besar dari air pencuci dibutuhkan. Leaf Filter ditunjukkan pada gambar I.4
dikembangkan dengan volume yang lebih besar dari slurry dan unntuk
pencucian yang lebih efisien. Setiap daun adalah kerangka kawat berongga
yang ditutupi oleh sekarung kain saring. Leaf Filter juga memiliki kerugian
dari operasi batch. Alat ini dapat diotomatisasi untuk siklus flitering, washing,

5
dan cleaning cycle. Namun, mereka masih berbentuk silinder dan digunakan
untuk proses batch dan juga memiliki proses yang relatif sederhana.

Gambar VI.4 Leaf filter


4. Countinuous Rotary Filters
Terdapat beberapa jenis dari Countinuous Rotary Filters yaitu:
a) Continuous rotary vacuum drum filter
Filter ini seperti pada gambar I.5, menyaring, mencuci dan
membuang cake dalam urutan berulang yang terus menerus. Drum ditutupi
dengan media flitering yang sesuai. Drum berputar dan katup otomatis di
tengah berfungsi untuk mengaktifkan fungsi penyaringan, pengeringan,
pencucian, dan pelepasan cake dalam siklus. Filtrat akan keluar melalui
poros filter.

Gambar VI.5 Continuous Rotary Drum Filter

6
b) Countinuous rotary disk filter
Alat ini terdiri dari concentric vertical disk yang dipasang pada poros
berputar horizontal. Filter beroperasi pada prinsip yang sama dengan
vacuum rotary-drum filter. Setiap piringan berongga dan ditutupi dengan
kain saring dan sebagian terendam dalam slurry. Cake akan dicuci,
dikeringkan, dan dikikis ketika piringan berada di setengah bagian atas
rotasinya. Penncucian dengan alat ini kurang efisien dibandingkan dengan
jenis rotating-drum.
c) Continuous rotary horizontal filter
Jenis ini adalah filter vakum dengan penyaringan annular yang
berputar dan dibagi menjadi beberapa sektor. Ketika filter horizontal
berputar, secara berturut-turut menerima slurry, dicuci, dikeringkan, dan
cake dikeruk keluar. Efisiensi pencucian menggunakan alat ini lebih baik
dengan rotary-disk filter. Filter ini banyak digunakan dalam proses
ekstraksi bijih, mencuci bubur kertas (pulp), dan proses berkapasitas besar
lainnya.

6.3 Metodologi Percobaan


Percobaan ini dilakukan untuk mengerti dan memahami proses filtrasi
menggunakan Vacuum Filter, dapat melakukan percobaan filtrasi dengan benar dan
aman, dapat menghitung kecepatan filtrasi, waktu proses dan vlume filtrate yang
didapatkan pada filtrasi dengan Vacuum Filter. Isi dari subab ini adalah uraian
bahan-bahan dan alat yang digunakan selama praktikum serta diagram prosedur
kerja.

6.3.1 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel VI.1
Tabel VI.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Beaker Glass Air
Kertas Saring Kapur
Vacuum Filter
Spatula
Stopwatch

7
6.3.2 Prosedur percobaan
Prosedur percobaan praktikum Sedimentasi adalah sebagai berikut:

Memeriksa kelengkapan alat dan bahan dan memastikan semua valve dalam
keadaan tertutup

Uji kebocoran alat dengan menyambungkan sumber listrik ke alat dan alirkan
air melewati semua pipa dan selang

Menimbang 2 kertas saring, kemudian dipasang pada alat filtrasi

Menimbang CaCO3 dan air yang diperlukan, kemudian menentukan diameter


rata-rata dari CaCO3

Menyambungkan alat ke sumber listrik, kemudian memasukkan air dan CaCO3


sesuai variabel ke tangki berengaduk sampai tercampur

Menyalakan pompa dan membuka valve, lalu menyalakan stopwatch saat


tetesan pertama turun mengenai kertas saring dan mencatat volume filtrat,
waktu pengukuran dan perubahan tekanan

Apabila semua larutan sudah tersaring, matikan stopwatch, matikan alat, dan
tutup semua valve

Mengukur densitas keluaran filtrat

Membuka penutup kolom filtrasi dan mengeluakan kertas saring secara


perlahan, kemudian kertas saring + cake dikeringkan

Menimbang berat kertas saring + cake dan mengukur ketebalan cake

Membersihkan alat percobaan, meja dan area kerja

Gambar VI.6 Diagram alir praktikum Filtrasi

8
6.4 Pembahasan
Filtrasi pada praktikum kali ini menggunakan metode vacuum filtrat,
prinsipnya sistem vacuum akan menarik cairan sehingga proses pemisahan padatan
dan cairan akan berlangsung lebih cepat. Tekanan yang digunakan pada percobaan
ini adalah 0,05 bar. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi kapur dalam air,
yaitu 0,5% dan 1%. Air yang digunakan pada praktikum kali ini sebanyak 5000 ml
sehingga massa kapur yang digunakan adalah 25 gram dan 50 gram. Diameter kapur
yang digunakan adalah 0,112 mm. Praktikum filtrasi kali ini menggunakan
campuran air dan kapur yang dihomogenkan pada tangki berpengaduk. Suspensi
akan turun dengan bantuan gaya gravitasi dan vacuum fllter menuju media filtrasi
sehingga padatan akan tertahan pada media filter atau kertas saring. Media filter
yang telah terlapisi suspensi tertahan akan membentuk cake.

2.50E+05
y = 2E+07x + 94730
2.00E+05 R² = 0.7721
t/v (s/m3)

1.50E+05

1.00E+05

5.00E+04

0.00E+00
0.00E+00 1.00E-03 2.00E-03 3.00E-03 4.00E-03 5.00E-03 6.00E-03
volume (m3)

Gambar VI.7 Grafik t/v vs volume variabel 1


Gambar VI.7 menunjukkan hubungan antara waktu per volume filtrat
dengan volume filtrat. Berdasarkan grafik diperoleh persamaan y = 2E-05x+ 0,0945
sehingga dapat diketahui harga αm sebesar 61724,0556 m2/kg, harga β sebesar
18533,1010 m2/mL, dan waktu filtrasi adalah 972,75 sekon. Hasil cake setelah
dilakukan filtrasi sebesar 24,4800 gram hasil ini berbeda dengan massa awal kapur
yang dimasukkan karena terdapat kapur yang ikut terbawa filtrat. Densitas filtrat
setelah dilakukan percoban sebesar 0,987 gram/ml. Ketebalan cake pada variabel 1
adalah 0,1 cm

9
Gambar VI.8 menunjukkan hubungan antara waktu per volume filtrat
dengan volume filtrat. Berdasarkan grafik diperoleh persamaan y = 2E-05x+ 0,1553
sehingga dapat diketahui harga αm sebesar 30762,95 m2/kg, harga β sebesar
30315,2002 m2/mL, dan waktu filtrasi adalah 1276,5 sekon. Hasil cake setelah
dilakukan filtrasi sebesar 41,0562 gram hasil ini berbeda dengan massa awal kapur
yang dimasukkan karena terdapat kapur yang ikut terbawa filtrat. Densitas filtrat
setelah dilakukan percoban sebesar 0,994 gram/ml. Ketebalan cake pada variabel
2 adalah 0,2 cm.

3.50E+05
3.00E+05
2.50E+05
t/v (s/m3)

2.00E+05 y = 2E+07x + 155103


R² = 0.825
1.50E+05
1.00E+05
5.00E+04
0.00E+00
0.00E+00 1.00E-03 2.00E-03 3.00E-03 4.00E-03 5.00E-03 6.00E-03
volume (m3)

Gambar VI.8 Grafik t/v vs volume variabel 1

Tabel VI.2 Data viskositas, alfa, beta dan waktu filtrasi

µ km αm β t/v
Variabel t (s) (s/ m3)
(kg/ms) (kg/m3) (m/kg) (m-1)
1 0,0010045 5,01 6,1693 x 1010 1,8578 x 1010 973,65 1,22E+05
2 0,0010092 10,004 3,0752 x 1010 3,0278 x 1010 1275,51 1,92E+05

Berdasarkan percobaan ini dapat diketahui bahwa waktu filtrasi


dipengaruhi oleh massa kapur yang dimasukkan kedalam alat, semakin banyak
kapur yang dimasukkan maka waktu yang diperlukan semakin lama. Ketebalan

10
cake dipengaruhi oleh massa kapur yang dimasukkan kedalam alat, semakin
banyak kapur yang digunakan maka ketebalannya semakin besar.
6.5 Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan Filrasi dapat disimpulkan bahwa:
1. Vacuum filtrat merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan
campuran padat-cair dengan prinsip sistem vacuum akan menarik cairan
sehingga proses pemisahan padatan dan cairan akan berlangsung lebih cepat.
2. Waktu filtrasi dipengaruhi oleh massa bahan yang dimasukkan pada alat.
3. Ketebalan cake dipengaruhi oleh massa bahan yang dimasukkan pada alat.

6.6 Daftar Pustaka


Coulson and Richardson’s. 2002. Chemical Engineering vol.2, 5th Edition.
Oxford: Butterworth-Heinemann.

Geankoplis, Christie J. 2003. Transport Processes and Unit Operation 4th


Edition. New Jersey: Prentice Hall.

11
APPENDIKS

A. Data Pengamatan
Tabel A.1 Data Pengamatan waktu dan volume
Volume Variabel 1 Variabel 2
(m3) Waktu t/v (s/ m3) Waktu t/v (s/ m3)
(sekon) (sekon)
5,00E-04 61 1,22E+05 96 1,92E+05
1,00E-03 117 1,17E+05 185 1,85E+05
1,50E-03 178 1,19E+05 279 1,86E+05
2,00E-03 247 1,24E+05 380 1,90E+05
2,50E-03 317 1,27E+05 477 1,91E+05
3,00E-03 413 1,38E+05 631 2,10E+05
3,50E-03 499 1,43E+05 774 2,21E+05
4,00E-03 650 1,63E+05 1023 2,56E+05
4,50E-03 742 1,65E+05 1171 2,60E+05
5,00E-03 1067 2,13E+05 1467 2,93E+05

Tabel A.2 Data Pengamatan waktu dan tekanan


Variabel 1 Variabel 2
Waktu P (bar) Waktu P (bar)
(menit) (menit)
0 -0,050 0 -0,050
5 -0,050 5 -0,055
10 -0,050 10 -0,055
15 -0,048 15 -0,055
17 -0,048 20 -0,050
24 -0,050

Tabel A.3 Densitas filtrat


Variabel Pikno kosong Pikno isi Volume pikno Massa jenis
(gram) (gram) (ml) (gram/ml)
1 16,10 25,97 10 0,987
2 16,04 25,98 10 0,994

Tabel A.4
Variabel Wkertas 0 (g) W CaCO3 (g) Wkertas 1 (g) Wcake (g) Hcake (cm)
1 4,31 25,050 28,7900 24,4800 0,1
2 4,35 50,002 45,4062 41,0562 0,2

12
B. Contoh Perhitungan
Perhitungan densitas
Massa pikno kosong = 25,97 gram
Massa pikno isi = 16,10 gram
Volume pikno = 10 ml
massa pikno isi-massa pikno kosong
Massa jenis =
volume pikno
25,97 - 16,10
=
10
= 0,987 gram/ml

Perhitungan Luas Permukaan


Jari-jari penampang filtrasi = 11,2 cm
= 0,112 m
Luas Permukaan = π (0,112)2
= 3,14 x (0,112)2
= 0,0394 m2

Perhitungan t/v
t 61 s
= = 0,122 s/ml = 1,22 x 105 s/m3
v 5000 ml

Penentuan berat CaCO3


Konsentrasi = 0,5 %
Berat air = 5000 gram
0,5
Berat CaCO3 = x 5000
100
= 25 gram

Perhitungan kecepatan filtrasi Variabel 1


Viskositas = 1,0045 Cp (dari tabel)
= 0,0010045 kg/ms
P = 0,05 bar = 5000 Pa = 5000 N/m2 = 5000 kg/ms2

13
m
Km =
v
0,02505 kg
= -3 = 5,01 kg/m3
5 x 10 m3
y = 2×107 x + 94730 (grafik)
s αm × μ × km
2×107 6 =
m 2A2 × ∆p
kg kg
αm × 0,0010045 × 5,01
ms m3
= 2 kg
2(0,0394 m2 ) × 5000
ms2
m
αm = 6,169284130 × 1010
kg
s β×μ
94730 =
m3 A ×∆P
kg
s β × 0,0010045 ms
94730 = kg
m3 0,0394 m2 × 5000g
ms2

β = 1,857820 × 1010 m-1

αm × μ × km β×μ
t = × V2 + ×V
2A2 × ∆p A ×∆P
m kg kg
6,169284 × 1010 kg × 0,0010045 ms× 5,01 m3
= 2 kg × (5 × 10-3 m3)2
2(0,0394 m2 ) × 5000 2
ms
kg
1,857820 1010 m-1 × 0,0010045
ms
+ kg × 5 × 10-3 m3
0,0394 m2 +5000
ms2

= 500 s + 473,6497 s
= 973,6497944 s
= 16,22749 menit

14
15

Anda mungkin juga menyukai