MODUL 1 – Filtrasi
2
Langkah awal ini dapat dibentuk dari aliran awal bahan precoat khusus yang akan
dibahas nanti. Faktor yang paling penting di mana laju penyaringan itu tergantung
akan:
a) Turunnya tekanan dari umpan ke sisi jauh dari media filter.
b) Luas permukaan penyaringan.
c) Viskositas filtrat.
d) Hambatan dari filter cake.
e) Perlawanan media filter dan lapisan awal cake (Coulson, dkk., 2002).
3
Larutan umpan atau slurry dapat membawa banyak partikel padat atau
jumlah yang sangat kecil. Ketika konsentrasi sangat rendah, filter dapat beroperasi
untuk waktu yang sangat lama sebelum filter perlu dibersihkan. Disebabkan
keragaman yang luas dari masalah filtrasi, banyak jenis filter telah dikembangkan.
Peralatan filtrasi untuk industri berbeda dari peralatan filtrasi laboratorium
karena jumlah bahan yang ditangani dan untuk kebutuhan operasi biaya rendah.
Tipikal penyaringan laboratorium ditunjukkan pada gambar I.1 yang mirip dengan
corong Buchner. Cairan dibuat mengalir melalui kain saring atau kertas dengan
keadaan vakum. Slurry terdiri dari cairan dan partikel yang tersuspensi. Lewatnya
partikel diblokir oleh bukaan kecil di pori-pori kain saring. Dukungan dengan
lubang yang relatif besar digunakan untuk menahan kain saring. Partikel padat
menumpuk dalam bentuk filter cake berpori sebagai hasil filtrasi. Cake ini sendiri
juga berfungsi sebagai filter untuk partikel yang tersuspensi. Saat cake menumpuk,
resistensi mengalir juga meningkat (Geankoplis, 2003).
Jenis-jenis alat filtrasi:
1. Bed Filters
Jenis filter yang paling sederhana adalah Bed Filters. Jenis ini berguna
terutama dalam kasus dengan jumlah padatan yang relatif kecil dan harus
dihilangkan dari sejumlah besar air dalam penjernihan cairan. Seringkali
lapisan bawah terdiri dari potongan-potongan kasar kerikil yang bertumpu pada
piring berlubang atau terlarut, diatas kerikil adalah pasir halus, yang bertindak
sebagai media filter yang sebenarnya. Air dimasukkan melalui bagian atas dari
suatu penyekat yang menyebabkan air menyebar. Cairan yang dijernihkan
ditarik keluar di bagian bawah.
2. Plate-and-frame filter pesses
Salah satu jenis filter yang penting adalah plate-and-frame filter pesses
yang terdapat pada gambar VI.3. Filter ini terdiri dari pelat dan bingkai yang
dirakit secara bergantian dengan kain saring di atas pelat. Plat memiliki saluran
terpisah di dalamnya sehingga filtrat yang jernih dapat mengalir di sepanjang
setiap piring. Umpan slurry dipompa ke dalam press dan mengalir melalui kain
saring dan padatan terbentuk sebagai cake di sisi bingkai kain. Filtrat mengalir
di antara kain saring dan permukaan piring melalui saluran keluaran.
4
Gambar VI.2 Bed Filters
5
dan cleaning cycle. Namun, mereka masih berbentuk silinder dan digunakan
untuk proses batch dan juga memiliki proses yang relatif sederhana.
6
b) Countinuous rotary disk filter
Alat ini terdiri dari concentric vertical disk yang dipasang pada poros
berputar horizontal. Filter beroperasi pada prinsip yang sama dengan
vacuum rotary-drum filter. Setiap piringan berongga dan ditutupi dengan
kain saring dan sebagian terendam dalam slurry. Cake akan dicuci,
dikeringkan, dan dikikis ketika piringan berada di setengah bagian atas
rotasinya. Penncucian dengan alat ini kurang efisien dibandingkan dengan
jenis rotating-drum.
c) Continuous rotary horizontal filter
Jenis ini adalah filter vakum dengan penyaringan annular yang
berputar dan dibagi menjadi beberapa sektor. Ketika filter horizontal
berputar, secara berturut-turut menerima slurry, dicuci, dikeringkan, dan
cake dikeruk keluar. Efisiensi pencucian menggunakan alat ini lebih baik
dengan rotary-disk filter. Filter ini banyak digunakan dalam proses
ekstraksi bijih, mencuci bubur kertas (pulp), dan proses berkapasitas besar
lainnya.
7
6.3.2 Prosedur percobaan
Prosedur percobaan praktikum Sedimentasi adalah sebagai berikut:
Memeriksa kelengkapan alat dan bahan dan memastikan semua valve dalam
keadaan tertutup
Uji kebocoran alat dengan menyambungkan sumber listrik ke alat dan alirkan
air melewati semua pipa dan selang
Apabila semua larutan sudah tersaring, matikan stopwatch, matikan alat, dan
tutup semua valve
8
6.4 Pembahasan
Filtrasi pada praktikum kali ini menggunakan metode vacuum filtrat,
prinsipnya sistem vacuum akan menarik cairan sehingga proses pemisahan padatan
dan cairan akan berlangsung lebih cepat. Tekanan yang digunakan pada percobaan
ini adalah 0,05 bar. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi kapur dalam air,
yaitu 0,5% dan 1%. Air yang digunakan pada praktikum kali ini sebanyak 5000 ml
sehingga massa kapur yang digunakan adalah 25 gram dan 50 gram. Diameter kapur
yang digunakan adalah 0,112 mm. Praktikum filtrasi kali ini menggunakan
campuran air dan kapur yang dihomogenkan pada tangki berpengaduk. Suspensi
akan turun dengan bantuan gaya gravitasi dan vacuum fllter menuju media filtrasi
sehingga padatan akan tertahan pada media filter atau kertas saring. Media filter
yang telah terlapisi suspensi tertahan akan membentuk cake.
2.50E+05
y = 2E+07x + 94730
2.00E+05 R² = 0.7721
t/v (s/m3)
1.50E+05
1.00E+05
5.00E+04
0.00E+00
0.00E+00 1.00E-03 2.00E-03 3.00E-03 4.00E-03 5.00E-03 6.00E-03
volume (m3)
9
Gambar VI.8 menunjukkan hubungan antara waktu per volume filtrat
dengan volume filtrat. Berdasarkan grafik diperoleh persamaan y = 2E-05x+ 0,1553
sehingga dapat diketahui harga αm sebesar 30762,95 m2/kg, harga β sebesar
30315,2002 m2/mL, dan waktu filtrasi adalah 1276,5 sekon. Hasil cake setelah
dilakukan filtrasi sebesar 41,0562 gram hasil ini berbeda dengan massa awal kapur
yang dimasukkan karena terdapat kapur yang ikut terbawa filtrat. Densitas filtrat
setelah dilakukan percoban sebesar 0,994 gram/ml. Ketebalan cake pada variabel
2 adalah 0,2 cm.
3.50E+05
3.00E+05
2.50E+05
t/v (s/m3)
µ km αm β t/v
Variabel t (s) (s/ m3)
(kg/ms) (kg/m3) (m/kg) (m-1)
1 0,0010045 5,01 6,1693 x 1010 1,8578 x 1010 973,65 1,22E+05
2 0,0010092 10,004 3,0752 x 1010 3,0278 x 1010 1275,51 1,92E+05
10
cake dipengaruhi oleh massa kapur yang dimasukkan kedalam alat, semakin
banyak kapur yang digunakan maka ketebalannya semakin besar.
6.5 Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan Filrasi dapat disimpulkan bahwa:
1. Vacuum filtrat merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan
campuran padat-cair dengan prinsip sistem vacuum akan menarik cairan
sehingga proses pemisahan padatan dan cairan akan berlangsung lebih cepat.
2. Waktu filtrasi dipengaruhi oleh massa bahan yang dimasukkan pada alat.
3. Ketebalan cake dipengaruhi oleh massa bahan yang dimasukkan pada alat.
11
APPENDIKS
A. Data Pengamatan
Tabel A.1 Data Pengamatan waktu dan volume
Volume Variabel 1 Variabel 2
(m3) Waktu t/v (s/ m3) Waktu t/v (s/ m3)
(sekon) (sekon)
5,00E-04 61 1,22E+05 96 1,92E+05
1,00E-03 117 1,17E+05 185 1,85E+05
1,50E-03 178 1,19E+05 279 1,86E+05
2,00E-03 247 1,24E+05 380 1,90E+05
2,50E-03 317 1,27E+05 477 1,91E+05
3,00E-03 413 1,38E+05 631 2,10E+05
3,50E-03 499 1,43E+05 774 2,21E+05
4,00E-03 650 1,63E+05 1023 2,56E+05
4,50E-03 742 1,65E+05 1171 2,60E+05
5,00E-03 1067 2,13E+05 1467 2,93E+05
Tabel A.4
Variabel Wkertas 0 (g) W CaCO3 (g) Wkertas 1 (g) Wcake (g) Hcake (cm)
1 4,31 25,050 28,7900 24,4800 0,1
2 4,35 50,002 45,4062 41,0562 0,2
12
B. Contoh Perhitungan
Perhitungan densitas
Massa pikno kosong = 25,97 gram
Massa pikno isi = 16,10 gram
Volume pikno = 10 ml
massa pikno isi-massa pikno kosong
Massa jenis =
volume pikno
25,97 - 16,10
=
10
= 0,987 gram/ml
Perhitungan t/v
t 61 s
= = 0,122 s/ml = 1,22 x 105 s/m3
v 5000 ml
13
m
Km =
v
0,02505 kg
= -3 = 5,01 kg/m3
5 x 10 m3
y = 2×107 x + 94730 (grafik)
s αm × μ × km
2×107 6 =
m 2A2 × ∆p
kg kg
αm × 0,0010045 × 5,01
ms m3
= 2 kg
2(0,0394 m2 ) × 5000
ms2
m
αm = 6,169284130 × 1010
kg
s β×μ
94730 =
m3 A ×∆P
kg
s β × 0,0010045 ms
94730 = kg
m3 0,0394 m2 × 5000g
ms2
αm × μ × km β×μ
t = × V2 + ×V
2A2 × ∆p A ×∆P
m kg kg
6,169284 × 1010 kg × 0,0010045 ms× 5,01 m3
= 2 kg × (5 × 10-3 m3)2
2(0,0394 m2 ) × 5000 2
ms
kg
1,857820 1010 m-1 × 0,0010045
ms
+ kg × 5 × 10-3 m3
0,0394 m2 +5000
ms2
= 500 s + 473,6497 s
= 973,6497944 s
= 16,22749 menit
14
15