Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Owner, Income dan Outcome”


Dosen Pengampu : Ns. Jaka Pradika,.M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Rizal Wahyudi (S19128023)


Nugraha Abiga (S19128024)
Annisa Nurbaiti (S19128025)

PROGRAM STUDI DIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah kewirausahaan, dengan judul : Owner, incame dan outcame dan tidak lupa
pula kami haturkan solawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW. Seorang rasul yang membawa petunjuk bagi manusia yang
tersesat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


dalam penyusunan makalah entrepreneur ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Orang tua yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan masalah ini.
2. Bapak Ns. Jaka Pradika, M.Kep yang telah membantu kami.
3. Teman-teman kelompok yang bekerja sama dalam membuat makalah
kewirausahaan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah


dan menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Maka dari
itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di
masa yang akan datang. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
kita semua. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih semoga Allah Swt
senantiasa meridhai segala usaha kita.

Pontianak, 29 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Konsep Teori Entrepreneur .................................................................................. 3
1. Definisi ............................................................................................................... 3
2. Teori ................................................................................................................... 3
B. Konsep Teori Owner, Incame dan Outcame........................................................ 4
1. Owner (pemilik) ................................................................................................. 4
2. Income (pendapatan) ...................................................................................... 12
3. Outcome (Hasil) ............................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh,
jadi inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Dalam konteks manajemen wirausaha adalah seseorang yang
memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya (money, materials, man,
teknologi/machine), untuk menghasilkan suatu bisnis baru, produk baru, proses
produksi ataupun pengembangan organisasi usaha. Sekaligus mempunyai
kombinasi elemen-elemen (unsur-unsur) internal yang mencakup kombinasi visi,
motivasi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk
memanfaatkan peluang usaha. (Edi Swasono.1978) berkenaan dengan aspek bisnis,
wirausaha adalah pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.
Menurut Norman M.Scarborough dan Thomas W.Zimmerer (1993) wirausaha
adalah : ”An entrepeneur is one who creates a new budiness in the face of risk and
uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying
opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on those
opprtunities” Sedangkan menurut Dan Steinhoff dan John F.Burgess (1933)
wirausaha adalah : “A person who organizes, manages,and assumes the risk of
abusiness or enterprise is an entrepreneur. Entrepreneur is individual who risk
financial,material and human resources a new way to create a new business
concept or opportunities within an existing firm”
Dari pengertian diatas seolah-olah kewirausahaan identik dengan kemampuan
para pengusaha dalam dunia usaha (bisnis). Padahal kewirausahaan tidak selalu
identik dengan watak atau ciri pengusaha semata, Karena sifat ini dimiliki juga oleh
yang bukan pengusaha. Menurut Schumpeter wirausaha merupakan pengusaha
yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bidang teknik dan komersial

1
ke dalam bentuk praktek. Jadi inti dari fungsi pengusaha adalah pengenalan dan
pelaksanaan kemungkinan-kemungkinan baru dalam perekonomian.
Kewirausahaan selalu berkaitan dengan faktor individu, karena dalam
menekuni dunia wirausaha tidaklah semudah yang dibayangkan. Diperlukan suatu
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pemilik usaha tentang kewirausahaan untuk
mengarungi persaingan antar wirausahawan lain, situasi yang tidak menentu,
keharusan untuk menjalin hubungan baik dengan banyak orang sebagai relasi
bisnisnya. Salah satu contoh wirausaha sukses di Indonesia adalah Chairil Tanjung,
ia memberi nama perusahaannya Para Group CT mengembangkan bisnisnya ke
segala bidang, di bidang keuangan mengambil alih Bank Mega, dan membawahi
beberapa bisnis lainnya, diantaranya : Para Global Investindo (bisnis keuangan),
Para Inti Investindo (media dan investasi), Para Inti Propertindo (Properti).
Sedangkan di bidang penyiaran dan hiburan memiliki Trans Tv, Trans 7, Trans
Studio dan lain sebagainya.

Pentingnya pengetahuan sangat berpengaruh pada kesuksesan dalam


kewirausahaan. Maka dalam makalah ini, penulis tertarik untuk mengetahui tentang
owner, income, dan outcome yang merupakan syarat adanya suatu perusahaan.
Dengan alasan tersebut, maka penulis mengambil judul “Owner, Income, dan
Outcome”.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini adalah :
bagaimanakah Owner, Incame, dan Outcame pada entrepreneur?
C. Tujuan
1. tujuan Umum : Untuk mengetahui apa itu Owner, Incame, dan Outcame pada
kewirausahaan
2. tujuan khusus :
a. untuk mengetahui konsep Teori Enterpreneur?
b. untuk mengetahui konsep Teori Owner, Incame, dan Outcame?

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Teori Entrepreneur


1. Definisi
Entrepreneur merupakan pelaku dari Entrepreneurship, yaitu orang yang
memiliki kreativitas serta inovatif sehingga mampu menggali serta menemukan
peluang serta mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan
menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan
disebut proses Entrepreneurship. Kegiatan Entrepreneur adalah menciptakan
barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, bahan baku
baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan Entrepreneur tersebut
menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan
menciptakan nilai tersebut karena seorang Entrepreneur memiliki sifat-sifat kretaif
serta inovatif.
2. Teori

Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka


lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan
berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Neo Klasik

Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana


manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan
perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai
optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu
untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian
sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana
belum begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal
untuk melahirkan teori-teori berikutnya.

3
b. Kirzerian Entrepreneur

Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya,


kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya
suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.

Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari
sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa
lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa
depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan
dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan
melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang,
asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak
pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai
contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha,
maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang
yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha.

B. Konsep Teori Owner, Incame dan Outcame


1. Owner (pemilik)
Kepemilikan usaha adalah suatu bentuk kegiatan usaha yang dilihat dari
segi pemilik/pendirinya, sumber modalnya, dan tujuan pendiriannya, sehingga
terdapat berbagai macam bentuk kepemilikan suatu usaha. Dengan demikian
setiap bentuk kepemilikan usaha, sesuai dengan visi dan misi yang dibawa oleh
masing-masing usaha tersebut.
Owner adalah orang yang memiliki bisnis sendiri dan usaha bisnisnya bisa
berjalan sendiri tanpa perlu adanya kehadiran sang pemilik bisnis. Biasanya
seseorang bisnis owner akan menyediakan lapangan kerja yang besar dan
keuntungan yang besar pula. Contoh : pemilik McD dan KFC.

4
a. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
1) Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang
oleh satu orang.
a) Kebaikan perusahaan perseorangan
 pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan
dapat secara cepat dilaksanakan.
 seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnya.
 biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai
tujuan perusahaan yang menjadi miliknya.
 Organisasi yang mudah terbentuk dan mudah bubar.
 Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal
keuangan maupun dalam masalah produksi.
b) Kelemahaan Perusahaan Perseorangan
 Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh
harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
 Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.
 Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan
pemilik perusahaan saja.
 Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika
seandainya pemilik meninggal atau terkena ganjaran hukuman
penjara, maka perusahaan akan berhenti aktivitasnya.
 Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas
manajemen dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.
2) Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama untuk menjalankan usaha.
a) Kebaikan firma (Fa)

5
 Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja
diantara para anggota.
 Pendirian firma relative lebih mudah karena tidak memerlukan akte
pendirian.
 Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh
kredit karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar
b) Kelemahan firma (Fa)
 tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang
firma.
 Kemungkinan timbul perselisihan
 Keputusan yang diambil kurang tepat
 Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung
bersama oleh anggota lain.
 Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu
anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama,
secara otomatis firma menjadi bubar.
3) Perseroan komanditer (CV)
Perseroan komanditer atau disebut commanditaire vennotschaap (CV)
adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
menyerahkan dan mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam
persekutuan Sekutu pada perseroan ini dapat dikelompokkan menjadi
sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah
orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung
jawab dengan penuh kekayaan pribadinya. Sedangkan sekutu komanditer
adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab
terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
a) Kebaikan perseroan komanditer (CV)
 Proses pendirian relative lebih cepat dan mudah.
 Kemampuan manajemennya lebih besar

6
 Mudah memperoleh kredit
 Kesempatan untuk berkembang lebih besar
 Modal yang dikumpulkan lebih besar
 Bebas menggunakan nama perusahaan tanpa ada persetujuan dari
mentri atau instalasi terkait.
b) Kelemahan perseroan komanditer (CV)
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu
pimpinan.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (Naamloze Vennotschap) atau biasa disebut dengan PT,
adalah badan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena
modalnya berupa saham-saham yang dapat diperjualbelikan, maka
kepemilikan dapat berganti-ganti tanpa adanya pembubaran.
a) Kebaikan Perseroan Terbatas (PT)
 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
 Terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan resiko
bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik.
 Saham dapat diperjualbelikan dengan relative mudah.
 Memungkinkan terjadinya perluasan-perluasan usaha.
 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien
b) Kelemahan Perseroan Terbatas (PT)
 Biaya pendiriannya relative mahal
 Rahasia tidak terjamin
 Kurangnya hubungan yang efektif antara sesame pemegang saham.
5) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN merupakam badan usaha milik Negara atau pemerintah.
a) Ciri-ciri BUMN :

7
 Penguasaan badan perusahaan dimiliki oleh perusahaan.
 Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun fungsional oleh
emerintah.
 Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di
tangan pemerintah.
 Pemerintah berwenang dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan
kegiatan usaha.
 Semua resiko yang terjadi merupakan tanggung jawab pemerintah
seluruhnya.
 Untuk mengisi kas Negara, karena merupakan pendapatan Negara.
 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai
hajat hidup orang banyak
 Pelayanan kepada masyarakat
 Lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan mencari
keuntungan, tetapi memupuk keuntungan.
 Salah satu stabilitator perekonomian Negara.
 Modal seluruhnya dari Negara.
 Modal seluruhnya dari Negara dan dipisahkan dari kekayaan
Negara.
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Jika masyarakat
yang memiliki saham, maka tidak kurang dari 49%, dan minimal
Negara memiliki saham 51%.
 Pinjaman dari pemerintahan dalam bentuk obligasi.
 Modal juga didapat dari bantuan luar negri.
 Bila mendapat keuntungan, maka keuntungan tersebut untuk
kesejahteraan masyarakat.
b) Jenis-jenis BUMN :
 Perusahaan Perseroan (Persero)PERSERO adalah BUMN dalam
bentuk PT dimana modal dan sahamnya paling sedikit 51% dimiliki
pemerintah, dan tujuannya mengejar keuntungan.

8
 Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)
Kegiatan usaha PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan kepada
masyarakat atau untuk kesejahteraan umum (public service atu bentuk
BUMN yang modalnya berasal dari negara. PERJAN dapat memiliki
fasilitas-fasilitas negara, sebab merupakan bagian dari
Departemen/Direktorat Jenderal. Seluruh karyawan PERJAN berstatus
pegawai negeri
 Perusahaan Negara Umum (PERUM)
PERUM adalah Suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk
melayani kepentingan umum dan sekaligus mencari keuntungan.
PERUM dipimpin oleh suatu direksi yan bertanggung jawab atas segala
hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.
6) Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-
orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
bagi anggotanya, dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan
usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.
a) Prinsip Koperasi
 Keanggotaan bersifat sukarela
 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa masing- masing anggota
b) Ciri-Ciri Koperasi
 Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
 Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
 Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk
kesejahteraan anggota
 Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
 Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan
pengurus

9
 Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang- utang
koperasi terhadap pihak lain
 Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota
c) Jenis-Jenis Koperasi
Jenis koperasi berdasarkan fungsinya yaitu :
 Koperasi Pembelian atau Pengadaan Konsumsi, adalah koperasi
yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang
maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai
konsumen akhir.
 Koperasi Penjualan atau Pemasaran, adalah koperasi yang
menyelenggarakan distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh
anggotanya agar sampai ke tangan konsumen.
 Koperasi Produksi, adalah koperasi yang menghasilkan barang dan
jasa, dimana anggotanya menjadi pegawai atau karyawan.
 Koperasi Jasa, adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan
jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya. Jenis koperasi berdasarkan
tingkat dan luas daerah kerjanya, yaitu :
 Koperasi Primer, adalah koperasi yang memiliki anggotanya
minimal 20 0rang perseorangan.
 Koperasi Sekunder, adalah koperasi yang terdiri dari cakupan
daerahnya lebih besar daripada koperasi primer.
b. Bentuk-bentuk perusahaan yang lain
1) Joint venture (patungan)
Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa perusahaan yang
berasal dari beberapa Negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai
konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih padat.
2) Trust
Trust adalah gabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan masing-
masing perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri, sehingga
gabungan dari perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang
besar.

10
3) Holding Company
Holding Company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi
yang kuat finansialnya kemudian membeli saham-saham dari suatu
perusahaan lain. Atau dengan kata lain suatu perusahaan lain. Atau
dengan kata lain terjadi pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari
suatu perusahaan ke Holding Company.
4) Sindikat
Sindikat adalah suatu kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan proyek khusus dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat,
masing-masing anggota dapat menjual barang hasil produksinya kepada
para anggota lainnya.
5) Kartel
Kartel merupakan suatu bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan
sejenis dibawah suatu perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan
tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan sama dan setiap saat dapat
membatalkan perjanjian yang telah dibuat.
6) Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan,
melainkan untuk usaha-usaha yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan
terpisah dari kekayaan masing-masing anggota.
7) Perusahaan asuransi
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tidak tertentu.
8) Leasing
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang
digunakan oleh penyewa usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu
yang memungkinkan pihak lesse untuk membayar imbalan atas

11
penggunaan barang modal dengan menggunakan dana yang berasal dari
pendapatan barang modal yang bersangkutan.

2. Income (pendapatan)
Adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjualan dalam jangka waktu
tertentu yang telah kurangi dengan harga pokok penjualan (HPP), beban dan
biaya-biaya lainnya. Penghasilan (income) lebih menitik beratkan pada
pengertian pendapatan bersih (net income). Berikut adalah jenis-jenis
pendapatan :
a. Pendapatan penghasilan
Jika Anda memiliki pekerjaan dan menerima gaji, anda menghasilkan uang
melalui penghasilan yang diperoleh. sama saja seperti anda menukar waktu
dan tenaga dengan uang. Misalnya, ketika Anda bekerja sebagai karyawan
sebagai perancang web, kasir toko kelontong, atau petugas kepolisian, Anda
akan akan dibayar sejumlah uang yang telah ditentukan untuk melakukan
pekerjaan dalam waktu tertentu.
b. Pendapatan Portopofolio
Pendapatan portofolio bisa didapatkan melalui capital gain. Sebagai
contoh, ketika seseorang membeli saham diperusahaan dengan harga
tertentu, mereka berencana untuk menjual saham yang sama dengan harga
yang lebih tinggi di masa depan. Jika membeli saham pada $ 10 hari ini,
dan harganya naik menjadi $ 40 ketika mereka menjual saham itu, mereka
mendapat $ 30 dalam capital gain. Selisih antara harga jual merupakan
keuntungan. Beginilah cara pedagang saham menghasilkan uang secara
umum. Mereka menginvestasikan uang dalam bentuk saham dengan
harapan bahwa ketika harga naik merka dapat menjual saham-saham yang
itu dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan penghasilan.
c. Pendapatan Pasif
Pendapatan pasif adalah pemasukan yang berasal dari usaha seperti properti
yang disewakan, Kerja sama dengan perusahaan dimana seorang tidak
terlibat secara aktif. Seperti halnya pendapatan aktif, pendapatan pasif

12
biasanya dikenakan Pajak. Pendapat portofolio yang sudah dijelaskan diatas
juga dianggap sebagai pendapatan pasif oleh beberapa analis, sehingga
dividen dan bunga karenanya dianggap pasif.
d. Pendapatan Royalti
Pendapatan ini merupakan imbalan dari seseorang setelah mendapatakan
ide, atau karya anda. Namun pendapatan ini tidak akan sebesar ketika
menggunakan ide atau karya anda. Misalnya, jika Anda memiliki sebuah
desain yang digunakan oleh perusahaan anda akan mendapatkan
pendapatan royalty untuk mereka.
3. Outcome (Hasil)
McNamara, (2002) mengartikan outcome:
“These are actual impact/ benefits/changes for participants during or after
program These change, or outcome, are usually expressed in term of :
knowledge and skills (these are often considered to be rather short term
outcome), behavior (these are often considered to be rather intermediate-term
outcome), value, condition and status (these are often considered to rather
long-term outcome)”. Dengan demikian, outcome adalah dampak, keuntungan
atau perubahan yang terjadi pada partisipan sebagai hasil dari sebuah program
atau proyek, seperti: pengetahuan, keterampilan, sikap, tingkah laku, status,
atau kondisi kehidupan. Jadi outcome merupakan kualitas sebuah produk yang
dirasakan oleh pengguna. Efek jangka panjang dari proses pendidikan
misalnya penerimaan dipendidikan lebih lanjut, prestasi dan pelatihan
berikutnya, kesempatan kerja, penghasilan serta prestise lebih lanjut (Lauren
Kaluge,2000).
Dampak, manfaat, harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan
suatu program (NEA,2000). Dalam definisi lain dikatakan bahwa output
adalah hasil yang di capai dalam jangka pendek, sedangkan outcome adalah
hasil yang terjadi setelah pelaksaana kegiatan jangka pendek. Sedangkan
outcome lebih mencakup kepada berbagai hasil (results) yang harus tercapai
dalam jangka pendek dan menengah serta dampak (impact) jangka panjang.

13
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Dalam konteks manajemen wirausaha adalah seseorang yang memiliki
kemampuan dalam menggunakan sumber daya (money, materials, man,
teknologi/machine), untuk menghasilkan suatu bisnis baru, produk baru, proses
produksi ataupun pengembangan organisasi usaha.

B. Saran

Untuk memaksimalkan tercapainya keberhasilan dalam menjalankan


perusahaan, perlu adanya pengkajian lebih lanjut akan konsep dan teori tentang
pengetahuan kewirausahaan diantaranya adalah owner, income, dan outcome.
Dengan pengetahuan yang cukup, diharapkan para wirausaha dapat memulai
usahanya dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Frinces, Z.H. (2004). Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Mida


Pustaka
Pinayani, A. (2006). “Prospek Masa Depan Kewirausahaan di Indonesia,“ Jurnal
Ekop
Purhantara, W. (2013). Analisis Kepemilikan Jiwa Kewirausahaan: Evaluasi
Outcome Pendidikan Menengah di Jawa. Jurnal Economia, 9(2), 175-
190.

15

Anda mungkin juga menyukai