Anda di halaman 1dari 7

Akibat Hutang Tidak Dibayar, Bupati Kuansing CS di Gugat Ke Pengadilan

TELUK KUANTAN, RANAHRIAU.COM- Satu tahun berlalu, Semenjak adanya kesepakatan


antara kedua belah pihak terkait hutang piutang maka, Istri dan Keluarga Alm. Firzadah
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Teluk Kuantan, pada tanggal 25 Februari 2019 yang
lalu, Pasalnya, Karena tergugat sampai saat ini belum juga membayar sejumlah uang yang
dipinjamnya.

Hal tersebut Dikatakan JUNAIDI AFANDI kepada ranahriau.com, Sabtu (08/03/2019), "Ya’
Ahli waris, yakni istri dan anak (almarhum Firzadah). telah mendaftarkan perkara gugatan terkait
soal Utang piutang tersebut ke Pengadilan Negeri Teluk Kuantan," ujarnya

Adapun pihak yang dilakukan Gugatan perdata Atas Dasar Utang piutang tersebut, kata
JUNAIDI, tergugat I adalah Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Tergugat II Sekeretaris
Daerah, Tergugat III adalah Kepala Bagian Umum Sekretariat daerah, dan Tergugat IV
Merupakan Bendahara Umum Sekretariat Daerah, yang seterusnya Di dalam gugatan ini disebut
sebagai tergugat.

Utang Piutang ini Berawal ketika Kapala Bagian Umum Setdakab Kuansing (MS) mendatangi
penggugat dengan maksud meminjam uang untuk keperluan menjalankan Roda Pemerintahan.
Kemudian, pada tanggal 6 februari 2018 keempat tergugat meminjam uang kepada penggugat di
lakukan secara mentransfer antar rekening atas nama Pemerintah daerah Kabupaten Kuantan
Singingi. Tergugat I ,tergugat II dan tergugat III, yang Aplikasi setoran di lakukan oleh tergugat
IV Tahap Pertama sebesar Rp.750.000.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Kemudian, Atas nama Pemerintah Daerah, dan sebagai penjamin pinjaman tergugat II, tergugat
III, dan tergugat IV, Pada tanggal 11 januari 2018 tergugat III dan tergugat IV meminjam uang
penggugat berbentuk tunai Sebesar Rp.122.900.000. yang tertuang pada aplikasi setoran tanggal
6 februari 2018 dan kwintansi tanggal 11 januari tahun 2018.

Karena penggugat berkeyakinan dengan adanya penjamin dari tergugat II, tergugat III, dan
tergugat IV, maka penggugat memberikan pinjaman berbentuk uang tunai pada tanggal 11
januari dan tanggal 6 februari 2018, dengan mentransfer antar rekening aplikasi setoran tergugat
IV.

Karena lamanya utang piutang tidak diselesaikan, maka menjadi buah pikiran bagi keluarga
penggugat, hingga suami dan ayah penggugat Alm. Firzadah mengalami stroke hemoragik, dan
meninggal dunia pada tanggal 6 Januari 2019.

Sampai gugatan ini di ajukan, yang digugat terkesan Melalaikan dan tidak menjalankan
kewajibannya. Padahal, penggugat sudah berulang kali menagihnya kepada tergugat III.

Atas dasar tersebut, telah patut dan berdasarkan hukum, karena keempat tergugat telah
melakukan perbuatan melalaikan kewajibannya dan sewenang-wenang. dan apa yang terjadi
pada tanggal 6 Februari 2018 dan 11 Januari 2018 Tersebut Merupakan Pemberian pinjaman
hanya bersifat membantu tergugat.

Selanjutnya, Karena tergugat secara nyata melakukan perbuatan melalaikan dan sewenang-
wenang, maka secara hukum tergugat supaya dapat melunasi hutangnya sebesar Rp.
750.000.000,- + Rp. 122.900.000,- .

"Untuk menjamin gugatan penggugat, maka sekiranya Majelis hakim yang mulia berkenan untuk
meletakkan sita jaminan terhadap harta-harta milik tergugat I, tergugat II, tergugat III, dan
tergugat IV, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak,"sebutnya

Gugatan ini diajukan didasarkan pada bukti-bukti yang cukup, dan mempunyai kekuatan bukti
yang sempurna sebagai dipersyaratkan oleh undang-undang.

Untuk itu cukup dasar untuk menyatakan putusan ini dengan putusan serta merta meskipun ada
banding maupun kasasi Berdasarkan alasan-alasan dan peristiwa hukum tersebut diatas
penggugat I dan penggugat II agar Sudi kiranya Pengadilan Negeri Teluk Kuantan, segera
memanggil pihak-pihak yang berperkara tersebut untuk datang menghadap persidangan dan
memberikan putusan untuk mengabulkan gugatan penggugat I dan penggugat 2 kepada
seluruhnya. dan Menyita jaminan yang diletakkan milik tergugat I, tergugat II tergugat III, dan
tergugat IV.

JUNAIDI Menyatakan perbuatan tergugat I, tergugat II, tergugat III, dan tergugat IV yang tidak
membayar hutangnya sesuai aplikasi setoran tanggal 6 Februari 2018, kwitansi pada tanggal 11
Januari 2018 adalah perbuatan melalaikan kewajiban secara sewenang-wenang. dan menyatakan
aplikasi setoran dan print out bank Riau, Cabang Teluk Kuantan sah dan mempunyai
berkekuatan hukum.

"Saya Menyatakan kwitansi tanggal 11 Januari 2018 sah dan berkekuatan hukum,"ujar JUNAIDI

"Penggugat berharap kepada yang digugat untuk mengembalikan uangnya dengan total Rp
872.900.000,- dan membayar biaya perkara. Putusan ini dapat dijalankan serta merta meskipun
ada banding maupun kasasi,"cetusnya

Secara terpisah, Bupati Kuantan Singingi, Drs. H. Mursini, M.Si ketika dikonfirmasi
Ranahriau.com, Jum’at (07/12/2019), sekira pukul 18.05 WIB terkait gugatan terhadap dirinya
ke pengadilan negeri teluk kuantan, perihal peminjaman uang kepada penggugat yang sampai
hari ini belum juga dibayarkan beliau mengatakan, " Saya Belum bisa memberikan jawaban,
coba tanyakan saja ke kepala bagian hukum," pungkasnya

Reporter : Eki Maidedi

Editor : RRMedia1

1
https://www.ranahriau.com/berita-8714-bupati-kuansing-cs-digugat-ke-pengadilan-karena-persolan-utang-
piutang.html
EKSEPSI / JAWABAN TERGUGAT
Riau , 25 Februari 2019

Kepada Yth,
Majelis Hakim Yang Memeriksa
Perkara Perdata Nomor : 02/Pdt.G/2019/PN-Riau
Pengadilan Negeri Teluk Kuantan
Di _
Jalan

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Duagno Aghaka SH
Pekerjaan : advokat
Alamat : Jalan Teluk Nomor 25 Kuantan - Riau
Berdasarkan surat kuasa Khusus tertanggal 15 September 2014 adalah Penerima Kuasa, dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa:

Nama : Mursini
Pekerjaan : Bupati Kuantan Singingi
Umur : 50
Alamat : Jalan perintis kemerdekaan, Teluk Kuantan
selanjutnya di sebut sebagai TERGUGAT

MELAWAN

Nama : Ertatises
Pekerjaan : Swasta
Umur : 47
Alamat : Jalan perintis nomor 10, Teluk Kuantan
Selanjutnya di sebut sebagai PENGGUGAT

Setelah membaca dan mempelajari dengan seksama Surat Gugatan dari Penggugat, maka
bersama ini kami sampaikan Jawaban dan Eksepsi atas Surat Gugatan tersebut. Di dalam perkara
perdata Hutang Piutang terkait wanprestasi.

Dengan ini, menyampaikan jawaban sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat.


2. Bahwa menyatakan benar Tergugat mempunyai hutang kepada Penggugat pada awaal januari
2018 sebanyak Rp. 291.9 00.000, dan pada awal bulan februari sebanyak 750.000.000, jadi
totalnya 872.900.000
3. Bahwa pihak tergugat belum masuk kepokok perkara.
4. Bahwa penggugat melakukan gugatan yang salah karena jabatan yang digugat saat ini sudah
diisi oleh orang lain.
5. untuk itu tergugat mengajukan bsanding atas putusan pengadilan.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat mohon segala sesuatu yang telah diuraikan dalam eksepsi dianggap telah
dimasukkan dalam pokok perkara.
2. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa tergugat tetap bertanggung jawab untuk
membayar hutang kepada penggugat.
3. Bahwa Tergugat salah megajukan gugatan.

Maka berdasarkan uraian Jawaban yang dikemukakan tersebut diatas, dengan ini Tergugat
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan memutuskan
sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

Menolak Gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima.

DALAM HAL POKOK PERKARA

1. Menyatakan gugatan Penggugat ditolak seluruhnya


2. Menolak Permohonan untuk memidanakan
3. Menyatakan bahwa Tergugat tidak ingkar janji untuk membayar hutang secepaaatnya
4. Mengajukan banding dengan penggugat
Dan atau apabila Majelis Hakim Perkara Perdata Nomor 02/Pdt.G/20189PN-Riau berpendapat
lain mohon Putusan yang seadil-adilnya.

Demikian Jawaban dari Para Tergugat ini disampaikan, atas perhatian dan bantuan Majelis
Hakim diucapkan terima kasih.

Hormat Kuasa Hukum Tergugat,

Duagno Aghaka SH

Anda mungkin juga menyukai