METABOLISME LEMAK
Dislipidemia
Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah Metabolisme Zat Gizi Makro
yang bertemakan “Penyakit Pada Metabolisme Lemak: Nieman Pick” dengan tepat
waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, berdasarkan referensi dari
buku, internet, dan jurnal ilmiah sebagai penunjang untuk memerlancar penyusunan
makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Metabolisme Zat Gizi Makro.
Dengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kami menyadari
banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun, serta koreksi penulisan makalah sangat kami
harapkan untuk memperbaiki makalah selanjutnya, semoga makalah yang kami susun
dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap mahluk hidup pasti tidak lepas dari lemak dan minyak. Keduanya
merupakan trigliserida yang di mana keduanya memiliki sifat seperti umumnya
diperoleh dari hewan, berwujud padat pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak
jenuh. Sedangkan untuk minyak memiliki sifat seperti umumnya diperoleh dari
tumbuhan, berwujud cair pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh. Itu
beberapa bagian dari sifat lemak dan minyak sehingga dari kedua bagian ini dapat
disimpulkan bahwa lemak dan minyak mempunyai persamaan yang sama akan tetapi
sifat yang bertolak belakang dan berbeda.
Lemak adalah sumber energi penting bagi tubuh. Tubuh menyimpan lemak
secara konstan, diuraikan dan dibentuk kembali untuk menyeimbangkan kebutuhan
energi tubuh dengan persediaan makanan. Kelompok enzim khusus membantu tubuh
menguraikan dan memproses lemak. Beberapa ketidaknormalan pada enzim ini bisa
menyebabkan bertambahnya zat-zat lemak yang secara alami akan sulit diuraikan oleh
enzim. Sepanjang waktu, penumpukan bahan bahan ini bisa membahayakan
banyak organ tubuh. Gangguan disebabkan oleh penumpukan lemak disebut sebagai
Lipidoses.
Sebagaian besar lemak yang terdapat di dalam tubuh akan masuk ke dalam
kategori asam lemak dan triasilgliserol, gliserofosfolipid, sfingolipid, eikosanoid,
kolesterol, garamempedu, dan hormone steroid serta vitamin larut lemak. Lemak-
lemak ini memiliki fungsi dan struktur kimia yang sangat beragam. Namun, mereka
memiliki satu sifat yang sama yaitu relative tidak larut dalam air
Gangguan metabolisme lemak dapat memicu timbulnya berbagai penyakit
dalam tubuh manusia, apabila gangguan metabolisme tidak teratur maka hal-hal yang
tidak diinginkan akan terjadi dan menyebabkan kerugian pada tubuh manusia. Dalam
makalah ini akan menjelaskan gangguan metabolisme lemak yang disebut dengan
dislipidemia. Dislipidemia adalah suatu kelainan yang terjadi pada metabolisme
lipoprotein, baik itu berlebihan ataupun kekurangan.
Di Indonesia gangguan metabolise lemak menjadi masalah yang sering
dialami banyak masyarakat, seperti kolsterol tinggi dan yang menjadi penyebab
kematian utama yaitu jantung koroner. Hal ini disebabkan karena pola makan dan
kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia adalah kurang
sehat. Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis dan
penyakit jantung koroner. Dislipidemia juga menjadi salah satu komponen dalam trias
sindrom metabolik selain diabetes dan hipertensi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dislipidemia?
2. Bagaimana hubungan dislipidemia dengan metabolisme protein?
3. Bagimana penanganan dislipidemia dari aspek gizi?
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari dislipidemia
2. Mengetahui dan memahai hubungan antara dislipidemia dengan metabolisme protein
3. Mengetahui penanganan dislipidemia dari aspek gizi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DISLIPIDEMIA
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol
total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HDL di
dalam darah (Setiono, 2012).
Dislipidemia merupakan sebuah faktor resiko yang besar di dalam pembentukan dan
perkembangan dari aterosklerosis, dan hal ini meningkatkan resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Dislipidemia muncul melalui interaksi kompleks antara faktor genetik
dan lingkungan. Bentuk yang paling umum ditemui dari dislipidemia adalah
hiperlipidemia, yang didefinisikan sebagai kenaikan yang tidak normal dari lipid atau
lipoprotein dalam darah(Firdaus, 2017)
Menurut Tjokroprawiro (2015), dislipidemia terbagi atas dislipidemia primer dan
dislipidemia skunder.
1. Dislipidemia primer
Dislipidemia primer adalah dislipidemia akibat kelainan genetik.
2. Dislipidemia sekunder
Dislipidemia sekunder adalah dislipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain.
Tata laksana penyakit primer akan memperbaiki dislipidemia yang ada.
Penyakit primer yang sering menimbulkan dislipidemia sekunder antara lain:
Diabetes melitus
Sindroma metabolik
Hipertiroidisme
Penyakit hati obstruktif
Sindromanefrotik
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tjokroprawiro, Askandar dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga
UniversityPress
Setiono, Laurentia Yustiana. 2012. Dislipidemia Pada Obesitas Dan Tidak Obesitas Di Rsup
Dr. Kariadi Dan Laboratorium Klinik Swasta Di Kota Semarang. Jurnal Media Medika Muda
Karya Tulis Ilmiah, Universitas DipoNEGORO
Firdaus, Muhammad. 2017. Diabetes dan Rumput Laut Cokelat. Malang: UB Press
Erwinanto.Dkk, 2017. panduan Tata Laksana Dislipidemia, Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia
Mahan, L. Kathleen, Raymond, Janice L. 2017. Krause ‘s : Food & The Nutrition
Care Process, 14th edition. Elsevier Inc. St Louis, Missouri.
http://rskariadi.co.id/news/159/DIET-UNTUK-DISLIPIDEMIA/Artikel ( di akses
tanggal 23 november 2019 )
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Diet-Rendah-Lemak-dan-
Kholesterol1.pdf ( di akses tanggal 23 november 2019 )