Anda di halaman 1dari 9

A.

Desain dan Metode Penelitian


Desain penelitian merupakan rancangan yang disusun sedemikian rupa sehingga
peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian
mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan
penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut
(Setiadi, 2013).
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini, variabel sebab atau resiko dan
akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara
simultan dan sekali dalam satu waktu (Setiadi, 2007). Variabel pada penelitian ini
terdiri dari variabel bebas (tingkat pengetahuan) dan variabel terikat (perilaku makan).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki
Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Alasan peneliti melakukan penelitian di
tempat ini karena dilihat dari data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru penderita
hipertensi tertinggi adalah Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru dari total 21
Puskesmas yang ada di Pekanbaru Provinsi Riau.
2. Waktu penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai dari pengajuan proposal penelitian sampai
seminar hasil penelitian yaitu terhitung dari September 2019 sampai bulan
Februari 2020. Jadwal penelitian secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Jadwal pelaksanaan penelitian
Waktu pelaksanaan
Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 34 1 2 3 4
Perumusan
Masalah
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Izin
penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
Data
Seminar
Hasil
Perbaikan
Skripsi

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang akan diteliti (Sujarweni,
2014). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia hipertensi yang berkunjung ke
poli usia lanjut (usila) Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Jumlah lansia
hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas pada bulan September 2019 adalah 40
orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total sampling dimana semua populasi digunakan
sebagai sampel yaitu berjumlah 40 responden. Sampel diambil berdasarkan
kriteria inklusi yaitu karakteristik sampel yang dapat dijadikan atau layak untuk
diteliti. Adapun kriteria inklusi untuk mengambil sampel pada penelitian ini
sebagai berikut :
a. Terdiagnosis menderita penyakit hipertensi.
b. Penderita hipertensi berusia 60-70 tahun.
c. Bisa membaca dan menulis.
d. Bersedia menjadi responden dan mau bekerjasama dalam penelitian ini.
Proses pengambilan sampel sebanyak 40 responden dimana peneliti
mengambil responden yang berkunjung ke poli usia lanjut (usila) Puskesmas
Payung Sekaki Pekanbaru. Peneliti bekerja sama dengan perawat yang bertugas di
poli Usila. Peneliti meminta tolong kepada perawat untuk memberi tahu peneliti
jika ada pasien yang terdiagnosis hipertensi oleh dokter.

D. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam keperawatan merupakan masalah yang penting dalam
penelitian mengingatkan penelitian dalam ilmu keperawatan sebagaian besar
melibatkan manusia sehingga peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika
penelitian (Nursalam, 2013). Sebelum melakukan penelitian untuk mengumpulkan
data, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak Fakultas Keperawatan
Universitas Riau untuk meminta izin penelitian yang ditujukan kepada Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik. Setelah mendapatkan surat izin, ditujukan lagi ke Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru, surat dari dinas kesehatan ditujukan ke Puskesmas
Payung Sekaki Pekanbaru, selanjutnya peneliti meminta izin kepada pimpinan
Puskesmas Payung Sekaki untuk melakukan penelitian, Beberapa prinsip etika
penelitian pada manusia yang harus difahami antara lain :
1. Prinsip manfaat
a. Bebas dari penderita
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
responden, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi responden dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaaan
yang tidak menguntungkan. Responden harus diyakinkan bahwa
partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak
akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dala
bentuk apapun.
c. Resiko (benefits ratio)
Peneliti secara berhati-hati mempertimbangkan resiki dan keuntungan yang
akan mengakibatkan kepada responden pada setiap tindakan.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia


a. Responden memiliki hak untuk memutuskan apakah bersedia menjadi
responden atau pun tidak tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
disclosure)
Peneliti telah memberikan kejelasan secara rinci tentang prosedur penelitian
serta bertanggungjawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada responden.
c. Informed consent (lembar persetujuan)
Semua responden dalam penelitian ini adalah responden yang telah
menandatangani lembar persetujuan responden (informed consent) setelah
mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tanpa
adanya pemaksaan. Bagi yang tidak bersedia menjadi responden dalam
penelitian, peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak – hak pasien.

3. Prinsip Keadilan (right to justice)


a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)
Responden harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidentially). Kerahasian responden dalam penelitian ini
dilakukan dengan tidak mencantumkan nama lengkap responden hanya
mencantumkan inisial nama pada kuesioner.

E. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil ukur


Operational
Variabel Hasil dari Kuesioner Ordinal Hasil ukur terbagi
independen pengukuran dalam 3 kategori:
: pengetahuan
tingkat seseorang 1. Tingkat
pengetahuan setelah pengetahuan
pengeinderaan kurang
terhadap objek presentase
tertentu <56%
2. Tingkat
pengetahuan
sedang
presentase 56-
75%.
3. Tingkat
pengetahuan
tinggi
presentase 76-
100%
(Wawan dan Dewi,
2010)
Variabel Suatu tindakan Kuesioner Ordinal Hasil ukur terbagi
dependen : yang dalam 2 kategori:
perilaku berhubungan
makan dengan 1. Kategori buruk
konsumsi <56.
sehari-hari.
2. Kategori baik
56- 100.

(Nuridayanti, 2016)

F. Alat Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden
untuk dijawab (Sujarweni, 2014). Kuisioner yang disebarkan peneliti adalah
kuesioner yang menggunakan tipe checklist atau daftar cek yang merupakan daftar
yang berisi pernyataan yang diamati dan responden memberikan jawaban dengan
memberi checklist (√). Peneliti menggunakan kuesioner berdasarkan tinjauan teoritis
yang ada. Alat pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari beberapa kuesioner,
yaitu kuesioner data demografi atau karakteristik responden, kuesioner tingkat
pengetahuan dan kuesioner perilaku makan. Kuesioner data demografi atau
karakteristik responden terdiri dari pernyataan isian meliputi usia, jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat pendidikan dan riwayat pengobatan hipertensi.
Kuesioner tingkat pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
kuesioner tingkat pengetahuan yang dibuat oleh Puspita Wati (2018) dengan judul
“Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku diet pada pasien hipertensi primer di
Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember. Pertanyaan dibuat dalam bentuk skala
Guttman yaitu skala yang bersifat konsisten dan tegas pada setiap jawaban dari
pernyataan yang diajukan peneliti. Responden harus memilih salah satu jawaban yang
telah disediakan oleh peneliti yaitu benar (B) atau salah (S) dengan cara memberikan
tanda check list (√). Jawaban benar akan di beri nilai 1 dan jawaban yang salah akan
di beri nilai 0. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban
dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya
berupa presentasi. Kuisioner ini memiliki 12 item pertanyaan dimana soal no 1 hingga
soal no 12 diinterpretasikan dengan skala ordinal yaitu tinggi jika hasil presentasi
76%-100%, sedang jika hasil presentasi 56%-75%, kurang jika hasil presentasi kurang
dari 56%.
Kuesioner perilaku makan digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner
perilaku makan yang dibuat oleh Anik Nuridayanti (2016). Kuesioner terbagi menjadi
2 tipe yaitu favourable dan unfavourable. Fovourable merupakan pernyataan yang
bersifat positif yang terdiri atas jawaban selalu (SL) di beri nilai 4, sering (SR) di beri
nilai 3, kadang-kadang (KD) di beri nilai 2 dan tidak pernah (TP) di beri nilai 1.
Sedangankan unfavourable merupakan merupakan pernyataan yang bersifat negatif
yang terdiri atas jawaban selalu (SL) di beri nilai 1, sering (SR) di beri nilai 2,
kadang-kadang (KD) diberi nilai 3 dan tidak pernah (TP) di beri nilai 4. Responden
harus memilih salah satu jawaban yang telah di sediakan oleh peneliti dengan cara
memberikan tanda check list (√). Kuesioner ini memiliki 20 item pertanyaan dan
diinterpretasikan dengan skala likert. Perilaku makan baik memiliki rentang nilai 56-
100 dan perilaku makan buruk memiliki nilai <56..
Validitas dalam penelitian merupakan penentuan ketepatan (kesesuaian) pada
data yang diperoleh dilapangan tempat penelitian dengan data yang telah dibuat oleh
peneliti. Sedangkan realibilitas menyangkut pada ketepatan (kesesuaian) alat ukur
yang digunaan oleh peneliti (Lapau, 2012). Uji validitas dan reliabilitas instrumen
tingkat pengetahuan yang dilakukan oleh Puspita (2018) menggunakan responden
sebanyak 20 orang. Hasil yang didapatkan setelah melakukan uji validitas dan
reliabilitas yaitu nilai r hitung> 0,413 sebanyak 12 item pertanyaan dengan nilai
reliabilitas Alpha Cronbach Coefficient-Alpha α=0.928 yang memiliki arti bahwa ke-
12 pertanyaan tersebut dikatakan reliabel dikarenakan hampir mendekati 1. Instrumen
perilaku makan yang digunakan sudah dilakukan diuji validitas dan reabilitas pada 20
responden di Puskesmas Sukorame. Berdasarkan uji statistik cronbach didapatkan
hasil konsistensi internal dengan nilai 0,956. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kuesioner perilaku makan sudah valid dan reliabel.

G. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap
informasi kuantitatif dari responden sesuai ruang lingkup penelitian. Adapun prosedur
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah :

1. Tahap persiapan
Pada tahapan persiapan ini , peneliti terlebih dahulu mencantumkan masalah
penelitian, dilanjutkan dengan mencari studi kepustakaan dan studi pendahuluan.
Peneliti menyusun proposal untuk mendapat persetujuan dari pembimbing,
proposal peneliti diuji oleh penguji .Proposal penelitian direvisi, setelah di revisi
dan mendapatkan persetujuan dari penguji dan pembimbing. Peneliti memulai
penelitian dengan sebelumnya mengurus surat izin penelitian dari fakultas
keperawatan Universitas Riau, Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Kesehatan
Kota Pekanbaru, dan Puskesmas Payung Sekaki.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Tahap ini dimulai ketika peneliti telah mendapatkan izin dari pihak
Puskesmas Payung Sekaki. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan
penelitian di Puskesmas yaitu di poli usia lanjut (usila) Puskesmas Payung Sekaki
Pekanbaru. Peneliti mencari respoden untuk dijadikan sebagai responden
penelitian, setelah mendapatkan responden yang bersedia untuk dijadikan
responden penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan di lakukan
penelitian. Responden yang bersedia menandatangangi lembar persetujuan
( informed consent ) sebagai responden. Peneliti membagi lembar kuesioner dan
menjelaskan cara pengisian lembar kuesioner tersebut, kemudian kuesioner yang
telah diisi di kumpulkan kembali ke peneliti.
3. Tahap akhir
Setelah prosedur pengumpulan data selesai, peneliti selanjutnya melakukan
analisa data dengan menggunakan uji statistic dengan computer dan menyusun
laporan hasil penelitian.

H. Analisa Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat
dengan menggunakan program komputer.

a. Analisa Univariat
Menurut Notoadmojo (2012), analisis univariat adalah bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Karakteristik responden seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, akan
disajikan dalam bentuk presentase. Sedangkan karateristik yang bersifat data
numerik seperti umur disajikan dalam bentuk mean, median dan standar deviasi.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat atau analisa infernsial adalah uji statistik yang dilakukan
terhadap dua variabel yang diduga saling berhubungan (Notoatmodjo, 2012).
Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku makan pada lansia hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Payung Sekaki Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Skala
pengukuran dari tingkat pengetahuan dan perilaku makan menggunakan skala
ordinal.
Penelitian ini menggunakan uji analisis korelasi untuk mengetahuai adanya
hubungan dan keeratan antar variabel independen (tingkat pengetahuan) dan
variabel dependen (perilaku makan). Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Uji Kendall Tau C. Kendall Tau C adalah jenis uji korelasi non
parametrik yang digunakan untuk skala data ordinal. Kendall Tau C merupakan
uji statistic yang tidak memperhatikan arah hubungan. Uji ini digunakan untuk ties
yang berbeda yaitu variable tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 ties (tinggi,
sedang, kurang) dan variable perilaku makan dibagi menjadi 2 ties (baik dan
buruk) (Zaid, 2015).
Sugiyono (2017), menjelaskan bahwa kelebihan dari uji ini adalah dapat
dikembangkan untuk mencari koefisien korelasi parsial. Koefisien korelasi
berfungsi untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel, bentuk atau arah
hubungan dan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan +1. Bentuk atau arah
hubungan setiap variabel, koefisien korelasi dinyatakan positif (+) dan negatif (-).
Koefisien korelasi yang bernilai nol (0) mengartikan bahwa variabel tersebut tidak
memiliki hubungan. Koefisien korelasi yang bernilai +1 menunjukkan adanya
hubungan positif sempurna dan koefisien korelasi -1 mengartikan hubungan
negatif sempurna.
Tabel 4 Panduan interprestasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi,
nilai p dan arah kolerasi.
S No Parameter Nilai Interpretasi
u 1 Kekuatan korelasi 0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
m
0,40-0,599 Sedang
b 0,60-0,799 Kuat
e 0,80-1,000 Sangat kuat
r 2 Nilai p P < 0,05 Terdapat hubungan yang bermakna
: antar dua variabel yang diuji.
P > 0,05 Tidak terdapat hubungan antar dua
variabel yang diuji.

3 Arah korelasi + (positif) Searah, yakni semakin besar nilai satu


variabel, maka semakin besar pula
nilai variabel lainnya.

- (negatif) Berlawanan arah, yakni semakin besar


nilai suatu variabel, maka semakin
kecil pula nilai variabel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, M. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Lapau, Buchari. 2012. Metode Penelitian Kesehatan Metode Ilmiah Penulisan Skripsi,
Tesis, dan Disertasi. Jakarta: IKAPI.

Masyhuri dan Zainuddin, (2011). Metode Penelitian-Pendekatan Praktis dan Aplikatif.


Bandung : PT Refika Aditama.

Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakarta :


Salemba Medika.

Nuridayanti. E. F.T. (2016). Uji Toksisitas Akut Ekstrak RAMbut Jagung ditinjau dari
nilai LD50 dan Pengaruhnya terhadap Fungsi Hati dan Ginjal pada Mencit. Skripsi.
Jakarta: Universitas Indonesia.

Puspita,W.(2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Diet Pada Pasien


Hipertensi Primer Di Wilalayah Kerja Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember.
Skripsi.: Universitas Jember.

Setiadi, 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu:
Yogyakarta.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktek penulisan riset keperawatan (Ed.2) Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah


Dipahami.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Wawan dan Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai