Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN
CHF (CONGESTIF HEART FAILURE)
DI RUANG DAHLIA 5 (HCU) RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun oleh:

CHINTIYA PUTRI PRAMONO


16149014534021

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2016/2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN CHF
DI RUANG DAHLIA 5 (HCU) RSUD TUGUREJO SEMARANG

Nama Mahasiswa : Chintiya Putri Pramono


NIM : 16149014534021

Tanggal pengkajian : 6 Februari 2017

Pukul : 07.00 wib

A. IDENTITAS
Inisial pasien : Tn.S
Usia : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Watu willa Rt 02 Rw 11Bringin, Ngaliyan, Semarang
Diagnosa medis : CHF+ Asma
No.RM :
Penanggung jawab
Inisial nama : Tn. S
Usia : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Gombong, Kebumen
Hub dengan pasien : Ayah
B. PENGKAJIAN
1. Wawancara
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 29 Januri pukul 14.00 pasien
mengalami sesak napas, sehingga keluarga pasien langsung membawa pasien
ke RSUD Tugurejo semarang. Sampai di IGD pukul 14.40 wib kesadaran
pasien somnolen kemudian di IGD paien diberikan terapi oksigen jalan 7 liter
menggunakan NRM. Kemudian pasien dilakukan TTV dengan hasil TD:
187/159 mmHg, N: 89 x/menit, RR: 28 x/menit, S: 35,5°C. Kemudian pasien
diperiksa oleh dokter jaga dan diberikan terapi intra vena yaitu pemasangan
infus RL 15 tpm. Dokter menyarankan untuk dirawat inap di ruang ICU. Pada
pukul 17.00 wib pasien dibawa ke ruang ICU. Diruang ICU pasien dirawat
sampai tanggal 3 Februari 2017 pukul 14.50 wib pasien dipindahkan ke HCU.
Kemudian, pada tanggal 6 Februari 2017 pukul 07.00 wib pasien mengeluhkan
sesak napas, mual, nyeri dada, dan lemas.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat asma dari kecil.
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan ibu bapak dari pasien tidak memiliki penyakit
seperti darah tinggi, DM dan Jantung.
e. Riwayat pekerjaan
Keluarga pasien mengatakan pasien bekerja di sebuah rumah makan ayam
goreng, keadaan lingkungan rumah makan ayam goreng dalam keadaan bersih
walaupun terletak dipinggir jalan.
f. Riwayat geografi
Keluarga pasien mengatakan pasien tinggal disebuah rumah sederhana
didaerah perkampungan yang padat penduduk. Lingkungan disekitar rumah
kurang bersih dan ventilasi dirumah kurang.
g. Riwayat alergi
Pasien mengatakan memiliki alergi dingin yang membuat asmanya kumat
h. Kebiasaan sosial
Pasien mengatakan memang sering memakan makanan cepat saji, pasien juga
mengatakan tidak suka berolahraga karena pasien sibuk bekerja. Pasien
mengatakan tidak pernah mengonsumsi alcohol.
i. Kebiasaan merokok
Pasien mengatakan sebelum sakit memiliki kebiasaan merokok, sudah sejak
SLTA, jumlah rokok yang dikonsumsi sehari 2 bungkus.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : E=4, V= 5, M= 6. GCS= 15
TTV:
TD: 160/90 mmHg
HR: 112x/menit
RR: 25x/menit
S: 35,5°C
SpO2: 100%
2. Keluhan nyeri : pasien mengatakan sesekali mengeluh nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri karena sesak napas
Q : nyeri seperti tertekan benda berat
R : nyeri dibagian dada sebelah kiri
S : skala nyeri 3
T : nyeri berkurang jika diberi obat
U : pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
V : pasien berharap nyeri segera berkurang
3. B1 (Breathing) pernapasan
Keluhan : pasien mengatakan sesak napas. batuk terlihat tidak produktif
Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat retraksi dada, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan, terdapat retraksi dada.
Palpasi : getaran vocal vomitus melemah
Auskultasi : Ronchi basah halus
RR :25x/menit
Oksigenasi : nasal kanul jalan 3 ltm
4. B2 (Blood) kardiovaskuler
Keluhan : pasien mengatakan nyeri dada sebelaah kiri
Inspeksi : tidak ada parut di dada, pasien terlihat lemah, terdapat oedem pada
ekstremitas.
Palpasi :nadi karotis teraba, pulsasi pada dinding thorak teraba,
Perkusi : batas jantung mengalami pergeseran (cardiomegali)
Auskultasi : murmur
HR : 102x/menit
Irama nadi : teratur
Kualitas nadi: cepat
Akral : teraba dingin
CVP : 6 cm
CRT : < 3 detik
EKG : Sinus takikardia
5. B3 (Brain) otak
Keluhan : pasien mengatakan pusing dan keringat banyak.
Tingkat kesadaran : composmentis
GCS : E=4, V=5, M=6 total 15
Pupil : Isokor, reflek pupil +/+
Reaksi patologis : tidak ada
Pasien terlihat gelisah
6. B4 (Bladder) perkemihan
Distensi vu : tidak ada (pasien terpasang DC)
Urin : 3900 cc/24 jam
Warna urin : Kuning pekat
Alat bantu : pasien terpasang DC hari ke 3
Bc/24 jam : - 4200 cc
7. B5 (Bowel)
Keluhan : Pasien mengatakan enggan untuk makan, dan mual
BB : 120 kg
TB : 170 cm
Inspeksi : Pasien terlihat mual dan baru sekali muntah (200 cc)
Auskultasi : Bising usus 16x/menit
Palpasi : Kerdapat nyeri pada bagian lambung
Perkusi : Timpani
Kondisi mulut : Kurang bersih (bau)
BAB (Frekuensi/konsistensi): pasien mengatakan blm BAB 2 kali selama di RS
konsistensi padat, warna kuning, bau khas.
Diet : BTS
Porsi makan : setengah porsi
Alat bantu : pasien tidak menggunakan alat bantu NGT.
8. B6 (Bone) musculoskeletal
Kekuatan otot :5 5

5 5
ROM : Aktif
Hemiplegi/parase : Tidak
Turgor : Lembab
Fraktur : Tidak ada

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan radiologi (Thorak) tanggal 29 Januari 2017
Interpretasi: cardiomegali oedema pulmo
2. EKG tanggal 6 Februari 2017 pukul 05.50 wib
Sinus takikardia
Vent rate : 101 bpm
PR interval: 132 mg
QRS duration: 80 mg
QT/QTC : 340/441 mg
PP/RR interval: 598/594 mg
P/R/T axis : 64/43/13
3. Laboratorium 6/2/2017

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL


DARAH LENGKAP (WB)
Leukosit 9,13 10^3/µL 5.5-15.8
Eritrosit H 5,91 10^6/µL 3.6-5.2
Hemoglobin H 16,30 g/dL 10.8-12.8
Hematokrit H 51,60 % 35-43
MCV 87,30 Fl 73-101
MCH 27,60 Pg 22-31
MCHC L 27,60 g/Dl 26-34
Trombosit 452 10^3/µL 217-497
RDW 13,40 % 11.5-14.5
PLCR 16,7 %
DIFF COUNT
Eosinofil Absolute L 0.00 10^3/µL 0.045-0.44
Basofil Absolute 0.01 10^3/µL 0-0.2
Netrofil Absolute 7,24 10^3/µL 1.8-8
Limfosit Absolute 0,98 10^3/µL 0.9-5.2
Monosit Absolute 0,90 10^3/µL 0.16-1
Eosinofil L 0,00 % 2-4
Basofil 0.10 % 0-1
Neutrofil H 73,30 % 50-70
Limfosit L 10,70 % 25-50
Monosit H 9,90 % 1-6
KIMIA KLINIK
Ureum H 99,4 mg/dl mg/dl 50,0
BGA
BGA Arteri (B)
BGA lactar Ar Tubuh Pasien
Acid/Base
PH H 7,49 7,35-7,45
PCO2 H 50,0 mmHg 35-45
PO2 L 64,0 mmHg 80-100
BE H 11,5 mmol/L (-) 2-3
tCo2 38,3 RNF
HCO3 H 36,8 mmol/L 22-33
StHCO3 34,1 RNF
HEMOGLOBIN/OXYGEN
thb 16,8 g/dl RNF
SO2 92,0 % 90-100
HCT 51,0 RNF
AaDO2 97,8 RNF

4. Terapi farmakologi

Nama Obat Dosis Cara Waktu Fungsi


pemberian pemberian
Infus RL+ Triofusin 5 tpm (syiring 08
jalan 15 pump)IV
cc/menit
Bricasma 3 amp (syiring 08 Asma kronik
2,1 pump IV
cc/jam
Lasik 3 amp. 1 (syiring 08 Mengobati retensi cairan
cc/jam pump IV
Aminophylin 0,7 µ/kg . (syiring 16 Mengurangi sesak
7 cc/jam pump IV
Simuastatin 1x10 mg P.O 08 Menurunkan kolesterol
Fenofitrat 1x300 P.O 12 Obat menurunkan
mg kolesterol jahat
Spironolacton 1x50 mg P.O 08 Mengobati
hiperaldosteronisme
Ulsafat 3x1 cth P.O 08,12,16 Tukak lambung
OBH 3x1 cth P.O 08,12,16 Batuk
Aminoral 3x1 mg P.O 10,14,20 Insufisiensi ginjal kronik
Amlodipin 1x10 mg P.O 08 Anti hipertensi
Candesartan 1x16 mg P.O 08 Penghambat reseptor
angiotensin
Ceftriaxone 2x1 gr IV 08,20 antibiotik
Metil Prednisolon 3x62,5 IV 08,20,24 Obat kortikosteroid
Omeprazole 2x1 IV 08,16,20 Refluk gastro
Ketorolak K/P IV k/p Nyeri
Combifen 1+ 4:1 Inhalasi 08,14,20 Melebarkan jalan napas
Pulmikort 2

ANALISA DATA

Tgl/Jm Data Problem Etiologi TTD


6 Feb DS: Penurunan curah Perubahan
2017 1. Pasien mengatakan sesak napas jantung afterload
07.00 dan batuk tidak produktif
Do:
1. Peningkatan CVP= 6 cm
2. Takikardia : HR= 112x/Menit
3. Dispneu: RR= 25x/menit
4. TD: 160/90 mmHg
5. Hasil EKG: Sinus takikardia
6. Hasil Ro Thorax: Cardiomegali
oedim pulmo
7. Auskultasi jantung: murmur
8. Pasien terlihat gelisah
6 Feb Ds: Gangguan Perubahan
2017 1. Pasien mengatakan sesak napas, pertukaran gas membran
07.00 keringat banyak, dan pusing. alveolar-kapiler
Do:
1. Pasien terlihat diaforesis
(berkeringat)
2. RR: 35x/menit
3. HR: 112x/menit
4. Hasil BGA
PH: H 7,49
PCO2: H 50,0
PO2: L 64,0
BE: H 11,5
HCO3: H 36,8
5. Pasien terlihat gelisah
6 Feb Ds: Mual Gangguan
2017 1. Pasien mengatakan mual, enggan biokimia
07.00 makan dan sensasi mualnya (uremia)
sering.
Do:
1. Ureum : H 99, 4 mg/dl
2. Pasien sesekali terlihat seperti
mau muntah.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membran alveolar-kapiler


(00030)
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan afterload (00029)
3. Mual berhubungan dengan gangguan biokimia (00134

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/ NIC NOC TTD


jam
6 /2/17 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Management asam basa: Alkalosis
07.30 selama 3x 24 jam diharapkan gangguan respiratorik (1914)
pertukaran gas dpat teratasi dengan 1. Monitor pola napas
kriteria hasil: 2. Monitor gejala perburukan
Status pernapasan (0420) alkalosis respiratorik
Indikator Ir Er 3. Tingkatkan pengurangan stres
1. Saturasi oksigen 5 5 4. Berikan terapi oksigen
2. Dispneu saat 3 5 5. Tingkatkan waktu istirahat
istirahat 6. Berikan posisi semi foller
3. Tekanan Pao2 4 5 7. Monitor balance cairan
4. Tekanan PaCo2 3 5 8. Kontrak dengan pengunjung
Keterangan pasien untuk membatasi jadwal
1. Keluhan ekstream kunjungan agar pasien dapat
2. Keluhan berat beristirahat.
3. Keluhan sedang 9. Kolaborasi pemberian obat
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
6/2/17 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan jantung (4040)
07.30 selama 2x24 jam diharapkan penurunan 1. Monitor TTV secara rutin
curah jantung dapat teratasi dengan 2. Monitor status pernapasan
kriteria hasil: 3. Monitor sesak napas
Keefektifan pola jantung (0400) 4. Monitor hasil EKG
Indikator Ir Er 5. Pastikan aktivitas pasien tidak
1. Tekanan darah 3 4 membahayakan curah jantung
sistol 6. Instruksikan kepada pasien
2. Tekanan darah 3 5 segera melaporkan bila nyeri
diastol dada
3. Edema paru 2 5 7. Lakukan teknik relaksasi saat
4. Heart Rate 3 5 terjadi nyeri dada
5. Diaforesis 4 5 8. Kolaborasi obat antiaritmia
6. Dypnea pada saat 3 5
istirahat
Keterangan
1. Keluhan ekstream
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
6/2/17 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen mual (1570)
07.30 selama 3x 24 jam diharapkan mual 1. Monitor frekuensi mual
teratasi dengan kriteria hasil: 2. Ajarkan teknik non
Mual dan Muntah: Efek yang farmakologi distraksi untuk
mengganggu (2106) mengatasi mual
Indikator Ir Er 3. Dorong pola makan dengan
1. Asupan cairan 4 5 sedikit tapi sering
menurun 4. Kendalikan faktor lingkungan
2. Asupan makan 4 5 yang mungkin
berkurang membanmgkitkan mual (bau
3. Intoleransi gerakan 2 5 yang menyengat)
4. Perubahan 3 5 5. Membantu pasien
keseimbangan menyediakan plastik pada saat
caiaran mual
Keterangan 6. Kolaborasi pemberian obat
1. Keluhan ekstream antiemetik
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

IMPLEMENTASI HARI KE 1

Tgl/ Implementasi Respon TTD


Jam
6/2/17 1. Memonitor pola napas Ds: Pasien mengatakan sesak
07.40 Do:Pasien terlihat sesak, RR=
27x/menit, SpO2= 98%

07.50 2. Memonitor gejala perburukan Ds: Pasien mengatakan sesak


alkalosis respiratorik DO: Hasil BGA, PH: H 7,49, PCO2: H
50,0, PO2: L 64,0, BE: H 11,5, HCO3:
H 36,8

10.00 3. Meningkatkan pengurangan stres Ds: pasien mengatakan selalu menangis


saat teringat ibunya
Do: pasien terlihat lebih rileks

07.45 4. Memberikan terapi oksigen Ds: pasien mengatakan sesak berkurang


Do: RR=25x/menit, SpO2= 100%,
terapi oksigen jalan 3 ltm

11.00 5. Meningkatkan waktu istirahat Ds:pasien mengatakan istirahat cukup


Do: pasien terlihat bedrest total

07.55 6. Memberikan posisi semi foller Ds: pasien mengatakan nyaman


Do: pasien terlihat dalam posisi semi
foller
14.00 7. Memonitor balance cairan Ds:-
Do:
Input:
Rl= 360 cc
Bicasma=48 cc
Lasik =24 cc
Aminopilin= 168 cc
Makan minum= 600 cc
TOTAL=1560 cc

Output:
Urin=3900 cc
Iwl=1800
TOTAL=5700

BC/24 JAM:
Input-Output=- 4200 cc

11.30 8. Melakukan kontrak dengan Ds: keluarga pasien mengatakan


pengunjung pasien untuk mengerti
membatasi jadwal kunjungan agar Do: jam jenguk keluarga pasien dan
pasien dapat beristirahat. pengunjung jam 11.00-13.00, 17.00-
19.00

08.00 9. Melakukan kolaborasi pemberian Ds:-


obat Do:
-Aminophylin 0,7 µ/kg . 7 cc/jam
-Combifen 1+ Pulmikort 2 = 4:1
-Bricasma 3 amp 2,1 cc/jam
- Ceftriaxone 2x1 mg
-Metil Prednisolon 3x 62,5 mg.
6/2/17 1. Memonitor TTV secara rutin Ds:-
08.15 Do: TD: 165/95 mmHg, HR:
114x/menit, RR: 27x/menit, S: 35,7°C,
SpO2: 100%

08.20 2. Memonitor status pernapasan Ds: Pasien mengatakan sesak, batuk


Do:RR: 27x/menit, SpO2= 100%, Irama
napas reguler.

08.25 3. Memonitor sesak napas Ds: Pasien mengatakan sesaknya sudah


berkurang
Do: RR= 25x/menit, HR= 113x/menit,
SpO2= 100%

09.00 4. Memonitor hasil EKG Ds:-


Do: EKG tanggal 6 Februari 2017
pukul 05.50 wib= Sinus takikardia
Vent rate : 101 bpm
PR interval: 132 mg
QRS duration: 80 mg
QT/QTC : 340/441 mg
PP/RR interval: 598/594 mg
P/R/T axis : 64/43/13

09.05 5. Memastikan aktivitas pasien tidak Ds:pasien mengatakan hanya


membahayakan curah jantung beraktivitas diatas tempat tidur
Do: pasien terlihat bedrest total

09.30 6. Menginstruksikan kepada pasien Ds: pasienmengatakan mengerti


segera melaporkan bila nyeri dada Do: Pasien terlihat mengerti dan
kooperatif

09.45 7. Melakukan teknik relaksasi saat Ds:pasien mengatakn nyeri berkurang


terjadi nyeri dada Do:pasien terlihat lebih rileks

12.00 8. Melakukan kolaborasi obat Ds:


antiaritmia Do: Amlodipin 1x10 mg, Candesartan
1x16 mg, Spironolacton 1x50 mg,
Simuastatin 1x10 mg, Fenofitrat 1x300
mg.

6/2/17 1. Monitor frekuensi mual Ds:pasien mengatakan frekuensi mual


08.10 sering
Do:pasien terlihat mual, dan
memegangi perut

08.20 2. Ajarkan teknik non farmakologi Ds:pasien mengatakan lebih rileks


distraksi untuk mengatasi mual Do: pasien terlihat lebih rileks

12.30 3. Dorong pola makan dengan sedikit Ds:pasien mengatakan mengerti


tapi sering Do: pasien terlihat makan sedikit tapi
sering

11.00 4. Kendalikan faktor lingkungan yang Ds: pasien mengatakan tidak ada bau
mungkin membanmgkitkan mual yang menyengat
(bau yang menyengat) Do: pasien terlihat nyaman

10.55 5. Membantu pasien menyediakan Ds: pasien mengatakan mengerti


plastik pada saat mual Do: Pasien kooperatif

08.00 6. Kolaborasi pemberian obat Ds:-


antiemetik Do: Ulsafat 3x1 cth 30 menit sebelum
makan, Omeprazole 2x1
EVALUASI HARI KE 1

Tgl/jam Evaluasi TTD


6/2/17 S: Pasien mengatakan masih sesak, dan batuk
13.30 O: Pasien terlihat sesak dan memakai selang oksigen jalan 3 ltp, pasien sesekali
terlihat batuk. RR= 27x/menit, SpO2= 98%
Hasil BGA, PH: H 7,49, PCO2: H 50,0, PO2: L 64,0, BE: H 11,5, HCO3: H
36,8
A: Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Management asam basa: Alkalosis
respiratorik (1914)

6/2/17 S: Pasien mengatakan masih sesak dan pusing


13.30 O: TD: 165/95 mmHg, HR: 114x/menit, RR: 27x/menit, S: 35,7°C, SpO2:
100%.
EKG tanggal 6 Februari 2017 pukul 05.50 wib= Sinus takikardia
Vent rate : 101 bpm
PR interval: 132 mg
QRS duration: 80 mg
QT/QTC : 340/441 mg
PP/RR interval: 598/594 mg
P/R/T axis : 64/43/13
A: Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Perawatan jantung (4040)
6/2/17 S: Pasien mengatakan mualnya sering,
13.30 O: pasien sering terlihat mual, Ureum : H 99, 4 mg/dl
A: Masalah mual belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Manajemen mual (1570)
IMPLEMENTASI HARI KE 2

Tgl/ Implementasi Respon TTD


Jam
7/2/17 1. Memonitor pola napas Ds: Pasien mengatakan sesak
07.40 Do:Pasien terlihat sesak, RR=
24x/menit, SpO2= 100%

07.55 2. Memonitor gejala perburukan Ds: Pasien mengatakan sesak


alkalosis respiratorik DO: Hasil BGA, PH: H 7,49, PCO2: H
50,0, PO2: L 64,0, BE: H 11,5, HCO3:
H 36,8

10.15 3. Meningkatkan pengurangan stres Ds: pasien mengatakan selalu menangis


saat teringat ibunya
Do: pasien terlihat lebih rileks

07.40 4. Memberikan terapi oksigen Ds: pasien mengatakan sesak berkurang


Do: RR=24x/menit, SpO2= 100%.
Terapi oksigen jalan 3 ltm
11.15 5. Meningkatkan waktu istirahat
Ds:pasien mengatakan istirahat cukup
Do: pasien terlihat bedrest total
07.55 6. Memberikan posisi semi foller
Ds: pasien mengatakan nyaman
Do: pasien terlihat dalam posisi semi
foller

14.00 7. Memonitor balance cairan


Ds:-
Do:
Input:
Rl= 360 cc
Bicasma=48 cc
Lasik =24 cc
Aminopilin= 168 cc
Makan minum= 600 cc
TOTAL=1560 cc

Output:
Urin=2900 cc
Iwl=1800
TOTAL=4700

BC/24 JAM:
Input-Output=- 3200 cc

11.35 8. Melakukan kontrak dengan Ds: keluarga pasien mengatakan


pengunjung pasien untuk mengerti
membatasi jadwal kunjungan agar Do: jam jenguk keluarga pasien dan
pasien dapat beristirahat. pengunjung jam 11.00-13.00, 17.00-
19.00

08.00 9. Melakukan kolaborasi pemberian Ds:-


obat Do:
-Aminophylin 0,7 µ/kg . 7 cc/jam
-Combifen 1+ Pulmikort 2 = 4:1
-Bricasma 3 amp 2,1 cc/jam

7/2/17 1. Memonitor TTV secara rutin Ds:-


08.20 Do: TD: 155/100 mmHg, HR:
114x/menit, RR: 24x/menit, S: 35,5°C,
SpO2: 100%

08.25 2. Memonitor status pernapasan Ds: Pasien mengatakan sesak, batuk


Do:RR: 27x/menit, SpO2= 100%, Irama
napas reguler.

08.20 3. Memonitor sesak napas Ds: Pasien mengatakan sesaknya sudah


berkurang
Do: RR= 26x/menit, HR= 115x/menit,
SpO2= 100%

09.15 4. Memonitor hasil EKG Ds:-


Do: EKG tanggal 7 Februari 2017
pukul 05.50 wib (Sinus takikardia)
Vent rate : 102 bpm
PR interval: 130 mg
QRS duration: 80 mg
QT/QTC : 340/441 mg
PP/RR interval: 598/594 mg
P/R/T axis : 64/43/13

09.05 5. Memastikan aktivitas pasien tidak Ds:pasien mengatakan hanya


membahayakan curah jantung beraktivitas diatas tempat tidur
Do: pasien terlihat bedrest total

09.30 6. Menginstruksikan kepada pasien Ds: pasienmengatakan mengerti


segera melaporkan bila nyeri dada Do: Pasien terlihat mengerti dan
kooperatif

09.45 7. Melakukan teknik relaksasi saat Ds:pasien mengatakn nyeri berkurang


terjadi nyeri dada Do:pasien terlihat lebih rileks

12.00 8. Melakukan kolaborasi obat Ds:


antiaritmia Do: Amlodipin 1x10 mg, Candesartan
1x16 mg, Spironolacton 1x50 mg,
Simuastatin 1x10 mg, Fenofitrat 1x300
mg. Ceftriaxone 2x1 mg, Metil
Prednisolon 3x 62,5 mg.

7/2/17 1. Memonitor frekuensi mual Ds:pasien mengatakan frekuensi mual


08.20 jarang
Do:pasien terlihat mual, dan
memegangi perut

08.25 2. Mengajarkan teknik non Ds:pasien mengatakan lebih rileks


farmakologi distraksi untuk Do: pasien terlihat lebih rileks
mengatasi mual
12.30 Ds:pasien mengatakan mengerti
3. Mendorong pola makan dengan Do: pasien terlihat makan sedikit tapi
sedikit tapi sering sering

11.00 Ds: pasien mengatakan tidak ada bau


4. Mengendalikan faktor lingkungan yang menyengat
yang mungkin membanmgkitkan Do: pasien terlihat nyaman
mual (bau yang menyengat)
10.55 Ds: pasien mengatakan mengerti
5. Membantu pasien menyediakan Do: Pasien kooperatif
plastik pada saat mual
08.00 Ds:-
6. Mengkolaborasikan pemberian Do: Ulsafat 3x1 cth 30 menit sebelum
obat antiemetik makan, Omeprazole 2x1
EVALUASI HARI KE 2

Tgl/jam Evaluasi TTD


7/2/17 S: Pasien mengatakan masih sesak, dan batuk
13.30 O: Pasien terlihat sesak dan memakai selang oksigen jalan 3 ltp, pasien sesekali
terlihat batuk. RR= 24x/menit, SpO2= 98%
Hasil BGA tgl 6/2/17., PH: H 7,49, PCO2: H 50,0, PO2: L 64,0, BE: H 11,5,
HCO3: H 36,8
A: Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Management asam basa: Alkalosis
respiratorik (1914)

7/2/17 S: Pasien mengatakan masih sesak dan pusing


13.30 O: TD: 155/100 mmHg, HR: 114x/menit, RR: 24x/menit, S: 35,5°C, SpO2:
100%.
EKG tanggal 7 Februari 2017 pukul 05.50 wib
(Sinus takikardia)
Vent rate : 102 bpm
PR interval: 130 mg
QRS duration: 80 mg
QT/QTC : 340/441 mg
PP/RR interval: 598/594 mg
P/R/T axis : 64/43/13
A: Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Perawatan jantung (4040)
7/2/17 S: Pasien mengatakan mualnya jarang,
13.30 O: pasien sering terlihat mual, Ureum : H 99, 4 mg/dl
A: Masalah mual belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Manajemen mual (1570)
IMPLEMENTASI HARI KE 3

Tgl/ Implementasi Respon TTD


Jam
8/2/17 1. Memonitor pola napas Ds: Pasien mengatakan sesak
07.30 Do:Pasien terlihat sesak, RR=
23x/menit, SpO2= 100%

07.35 2. Memonitor gejala perburukan Ds: Pasien mengatakan sesak


alkalosis respiratorik DO: Hasil BGA tgl 6/2/17, PH: H 7,49,
PCO2: H 50,0, PO2: L 64,0, BE: H
11,5, HCO3: H 36,8

08.30 3. Meningkatkan pengurangan stres Ds: pasien mengatakan selalu menangis


saat teringat ibunya
Do: pasien terlihat lebih rileks

07.40 4. Memberikan terapi oksigen Ds: pasien mengatakan sesak berkurang


Do: RR=23x/menit, SpO2= 100%.
Terapi oksigen jalan 3 ltm
10.00 5. Meningkatkan waktu istirahat
Ds:pasien mengatakan istirahat cukup
Do: pasien terlihat bedrest total
07.55 6. Memberikan posisi semi foller
Ds: pasien mengatakan nyaman
Do: pasien terlihat dalam posisi semi
foller

14.00 7. Memonitor balance cairan


Ds:-
Do:
Input:
Rl= 360 cc
Bicasma=48 cc
Aminopilin= 144 cc
Makan minum= 600 cc
TOTAL=1152 cc

Output:
Urin=1810 cc
Iwl=1800
TOTAL=3610

BC/24 JAM:
Input-Output= -2458 cc
11.35 8. Melakukan kontrak dengan Ds: keluarga pasien mengatakan
pengunjung pasien untuk mengerti
membatasi jadwal kunjungan agar Do: jam jenguk keluarga pasien dan
pasien dapat beristirahat. pengunjung jam 11.00-13.00, 17.00-
19.00

08.00 9. Melakukan kolaborasi pemberian Ds:-


obat Do:
-Aminophylin 0,7 µ/kg . 7 cc/jam
-Combifen 1+ Pulmikort 2 = 4:1
-Bricasma 3 amp 2,1 cc/jam

8/2/17 1. Memonitor TTV secara rutin Ds:-


08.20 Do: TD: 150/90 mmHg, HR:
112x/menit, RR: 23x/menit, S: 35,5°C,
SpO2: 100%

08.25 2. Memonitor status pernapasan Ds: Pasien mengatakan sesak, batuk


Do:RR: 23x/menit, SpO2= 100%, Irama
napas reguler.

08.20 3. Memonitor sesak napas Ds: Pasien mengatakan sesaknya sudah


berkurang
Do: RR= 23x/menit, HR= 112x/menit,
SpO2= 100%

09.15 4. Memonitor hasil EKG Ds:-


Do: EKG tanggal 8 Februari 2017
pukul 05.59 wib (Sinus takikardia)
Vent rate : 101 bpm
PR interval: 131 mg
QRS duration: 81 mg
QT/QTC : 339/441 mg
PP/RR interval: 598/594 mg
P/R/T axis : 64/41/13

09.05 5. Memastikan aktivitas pasien tidak Ds:pasien mengatakan hanya


membahayakan curah jantung beraktivitas diatas tempat tidur
Do: pasien terlihat bedrest total

09.30 6. Menginstruksikan kepada pasien Ds: pasienmengatakan mengerti


segera melaporkan bila nyeri dada Do: Pasien terlihat mengerti dan
kooperatif

09.45 7. Melakukan teknik relaksasi saat Ds:pasien mengatakn nyeri berkurang


terjadi nyeri dada Do:pasien terlihat lebih rileks

12.00 8. Melakukan kolaborasi obat Ds:


antiaritmia Do: Amlodipin 1x10 mg, Candesartan
1x16 mg, Spironolacton 1x50 mg,
Simuastatin 1x10 mg, Fenofitrat 1x300
mg. Ceftriaxone 2x1 mg, Metil
Prednisolon 3x 62,5 mg.

8/2/17 1. Memonitor frekuensi mual Ds:pasien mengatakan frekuensi mual


08.37 jarang
Do:pasien terlihat mual, dan
memegangi perut

08.25 2. Mengajarkan teknik non Ds:pasien mengatakan lebih rileks


farmakologi distraksi untuk Do: pasien terlihat lebih rileks
mengatasi mual
12.30 Ds:pasien mengatakan mengerti
3. Mendorong pola makan dengan Do: pasien terlihat makan sedikit tapi
sedikit tapi sering sering

11.00 Ds: pasien mengatakan tidak ada bau


4. Mengendalikan faktor lingkungan yang menyengat
yang mungkin membanmgkitkan Do: pasien terlihat nyaman
mual (bau yang menyengat)
10.55 Ds: pasien mengatakan mengerti
5. Membantu pasien menyediakan Do: Pasien kooperatif
plastik pada saat mual
08.00 Ds:-
6. Mengkolaborasikan pemberian Do: Ulsafat 3x1 cth 30 menit sebelum
obat antiemetik makan, Omeprazole 2x1
EVALUASI HARI KE 3

Tgl/jam Evaluasi TTD


7=8/2/17 S: Pasien mengatakan sesak berkurang, dan batuk
13.30 O: Pasien terlihat sesak dan memakai selang oksigen jalan 3 ltp, pasien sesekali
terlihat batuk. RR= 23x/menit, SpO2= 98%
Hasil BGA tgl 6/2/17., PH: H 7,49, PCO2: H 50,0, PO2: L 64,0, BE: H 11,5,
HCO3: H 36,8
A: Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Management asam basa: Alkalosis
respiratorik (1914)

8/2/17 S: Pasien mengatakan masih sesak dan pusing


13.30 O: TD: 150/90 mmHg, HR: 112x/menit, RR: 23x/menit, S: 35,5°C, SpO2:
100%
EKG tanggal 8 Februari 2017 pukul 05.59 wib (Sinus takikardia)
Vent rate : 101 bpm
PR interval: 131 mg
QRS duration: 81 mg
QT/QTC : 339/441 mg
PP/RR interval: 598/594
A: Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Perawatan jantung (4040)
8/2/17 S: Pasien mengatakan mualnya jarang,
13.30 O: pasien sering terlihat mual, Ureum : H 99, 4 mg/dl
A: Masalah mual belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan Manajemen mual (1570)

Anda mungkin juga menyukai