Anda di halaman 1dari 2

Golongan aminotransferase, AST dan ALT, merupakan indikator yang paling sering digunakan

pada kerusakan hepar serta petanda nekrosis sel hepar. Enzim tersebut mengkatalisa transfer gugus
α-amino dari aspartat dan alanine ke gugus α-keto dari asam ketoglutarat, membentuk asam
oksaloasetat dan asam pyruvat. Enzim tersebut berperan pada proses glukoneogenesis dengan
memfasilitasi sinsetis glukosa dari bahan non karbohidrat.
Peningkatan kadar serum AST dan ALT terjadi pada hampir semua penyakit hepar.
Peningkatan yang paling tinggi terjadi pada beberapa hepatitis virus, nekrosis hepar akibat obat atau
toksin, dan shock. Kadar enzim dapat menggambarkan tingkat kematian sel hepar.

Alanin Aminotransferase (ALT) dahulu SGPT


Nilai normal : 5-35 U/L
Deskripsi:
SGPT merupakan suatu enzim hepar yang berperan penting dalam metabolisme asam amino dan
glukoneogenesis. Konsentrasi enzim ALT yang tinggi terdapat pada hati. ALT juga terdapat pada
jantung, otot dan ginjal. ALT lebih banyak terdapat dalam hati dibandingkan jaringan otot jantung
dan lebih spesifik menunjukkan fungsi hati daripada AST. ALT berguna untuk diagnosa penyakit hati
dan memantau lamanya pengobatan penyakit hepatik, sirosis postneurotik dan efek hepatotoksik
obat.

Implikasi klinik:
• Peningkatan kadar ALT dapat terjadi pada penyakit hepatoseluler, sirosis aktif, obstruksi bilier dan
hepatitis.
• Banyak obat dapat meningkatkan kadar ALT.
• Nilai peningkatan yang signifi kan adalah dua kali lipat dari nilai normal.
• Nilai juga meningkat pada keadaan: obesitas, preeklamsi berat, acute lymphoblastic leukemia (ALL)

d) Aspartat Aminotransferase (AST) dahulu SGOT


Nilai normal : 5 – 35 U/L
Deskripsi: AST adalah enzim yang memiliki aktivitas metabolisme yang tinggi, ditemukan di jantung,
hati, otot rangka, ginjal, otak, limfa, pankreas dan paru-paru. Penyakit yang menyebabkan
perubahan, kerusakan atau kematian sel pada jaringan tersebut akan mengakibatkan terlepasnya
enzim ini ke sirkulasi.
Implikasi klinik:
• Peningkatan kadar AST dapat terjadi pada MI, penyakit hati, pankreatitis akut, trauma, anemia
hemolitik akut, penyakit ginjal akut, luka bakar parah dan penggunaan berbagai obat, misalnya:
isoniazid, eritromisin, kontrasepsi oral
• Penurunan kadar AST dapat terjadi pada pasien asidosis dengan diabetes mellitus.
• Obat-obat yang meningkatkan serum transaminase :
– Asetominofen
– Co-amoksiklav
– HMGCoA reductase inhibitors
– INH – Antiinfl amasi nonsteroid
– Fenitoin – Valproat

SGOT-SGPT yang berada sedikit di atas normal tak selalu


menunjukkan seseorang sedang sakit. Bisa saja peningkatan itu terjadi
bukan akibat gangguan pada liver Mungkin saja saat diperiksa, kadarnya sedang tinggi. Namun
setelah itu, dia kembali normal. Pada orang lain, mungkin saat diperiksa,
kadarnya sedang normal, padahal biasanya justru tinggi. Karena itu, satu
kali pemeriksaan saja sebenarnya belum bisa dijadikan dalil untuk
membuat kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai