Tugas Profesi Kependidikan
Tugas Profesi Kependidikan
2. Solusinya adalah perlu adanya strategi khusus untuk menumbuhkan minat serta
motivasi mahasiswa agar tidak malu mengemukakan pendapat atau bertanya.
Sedngkan untuk E-learning perlu adanya pengarahan (bimbingan) cara
pemamfaattan mediasosial sebagai pembelajaran serta penyediaan koneksi internet
dari instansi terkait untuk memudahkan proses pembelajaran.
Audit Guru
Pemerintah harus berani melakukan langkah besar, yakni melakukan “audit”
guru. Bukan hanya soal pendataan kuantitatif tapi lebih jauh ke personal secara
kualitatif. Konsekuensinya, saat banyak guru tidak layak ditemukan, mereka harus
segera dirumahkan, tapi mampukah pemerintah menyiapkan tenaga pendidik baru yang
benar-benar kompeten?, termasuk memenuhi angka ideal rasio guru dan murid.
Sementara bagi guru yang masih bertahan, kebijakan pembinaan harus mengarah pada
meningkatkan mutu dan profesionalisme.
Meningkatkan Kompetensi GuruMenjadi seorang guru memang berat, tidak
hanya soal keikhlasan mengajar, profesi ini harus menjadi tugas mulia yang paling
membanggakan. Untuk itu, dibutuhkan usaha nyata melakukan pembangunan guru
demi pembangunan pendidikan.
Perangkat kompetensi guru itu meliputi, kebijakan penyelengaraan pendidikan,
kepribadian dan keterampilan sosial, pemahaman tentang wawasan pendidikan,
manajemen pembelajaran, manajemen bimbingan dan konseling, manajemen
admistrasi sekolah, pengembangan diri, manajemen kegiatan ekstra-kulikuler, hakikat
struktur keilmun yang diajarkan, penguasaan materi keilmuan mata pelajaran yang
diajarkan, pemahaman karakter atau gaya belajar siswa dan prinsip pembelajaran,
keterampilan dalam mengevaluasi hasil serta menyusun laporan dan mengembangkan
sumber belajar.
Pemerintah juga perlu melakukan penguatan lembaga pendidikan guru, yang
dapat menyelenggarakan pendidikan pre-service (pendidikan pra jabatan) dan in-
service (pendidikan dalam jabatan). Agar tidak terjadi kerancuan antara guru yang
sudah berpengalaman dengan yang baru lulus. Berikan perhatian serius kepada
lembaga pendidikan pencetak guru, menjadikannya sebagai kampus bergengsi, yang
melahirkan pendidik unggul, yang bisa menjawab jaman, meramalkan jaman dan
mempersiapkan masa depan.
Jika hari ini, soal wacana ganti kurikulum masih membuat resah, atau lebih jauh
lagi soal tantangan pendidikan di era disrupsi saat ini, namun ditangan guru-guru
handal, tidak ada satu hal yang mengkahwatirkan. Pendidkan sebagai salah satu faktor
sosial terpenting harus tercermin dari kebijakan yang diambil Pemerintah Pusat, juga
Pemerintah Daerah. Kebijakan yang muliakan guru untuk Indonesia Maju.