PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
ولو لم يكن في العلم اال القرب من رب العالمين وااللتحاق بعالم المالئكة وصحبة المأل االعلى لكفى به
فضال وشرفا فكيف وعز الدنيا واآلخرة منوط به ومشروط بحصوله
Jika seorang pendidik ilmu agama Islam telah mengetahui dengan baik
tujuan dari ilmu pendidikan Islam, maka hal tersebut dapat berguna bagi seorang
calon pendidik dalam menentukan metode-metode yang tepat untuk mencapai
tujuan dari ilmu pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Al-Niyat (Interest)
Kata al-niyah berasala dari kata nawaa, yang berarti niat atau maksud.
Adapun menurut syara’, niyat adalah memantapkan hati untuk melakukan
ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dengan maksud hanya
Allah saja yang mengetahuinya, tanpa ada yang lain dari perbuatan manusia,
atau tanpa mengharapkan pujian manusia, kecintaan, sanjungan, dan
sebgainya. Inilah yang dinamakan dengan ikhlas2. Sebagaimana yang Allah
firmankan dalam kitab-Nya:
3
b. Al-Iradah (Willingness)
c. Al-Ghardu (Motivation)
4
Sementara itu, guna memperolah pemahaman lebih mendalam mengenai
makna tujuan, maka akan diuraikan secara singkat pengertian dari tujuan itu
sendiri.
7 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012),hlm. 114.
8 Veithzal Rivai Zainal dan Fauzi Bahar, Islamic Education Management Dari Teori ke Praktik
Mengelola Pendidikan Secara Profesional dalam Perspektif Islam, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2013), cet. ke-1, hlm. 77.
9 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012),hlm. 113.
5
melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi maka setelah niat itu terlaksana, berarti
tujuan telah tercapai. Adapun untuk meraih tujuan tersebut dilakukan berbagai
usaha, yang setiap usaha merupakan ikhtiyar maqsudi, upaya mencapai
maksud.10
10 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia.
2012), hal. 146.
11 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia.
2012), hal. 146.
12 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia.
2012), hal. 147.
6
pendidikan Islam adalah anak didik yang sukses dalam kehidupan karena ia
memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menjalani kehidupan
berbekal ilmu-ilmu keIslaman yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.13
Dilihat dari segi cakupan atau ruang lingkupnya, tujuan pendidikan dapat
dibagi dalam enam tahapan sebagai beruikut.14
13 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia.
2012), hal. 147.
14
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 61.
15
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 62.
7
Diantaranya adalah pendapat Mukhtar Yahya, bahwa tujuan pendidikan
Islam adalah memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam pada peserta didik san
membentuk keluhuran budi pekerti sebagaimana Rasulullah ﷺsebagai
pengemban perintah menyempurnakan akhlak manusia, untuk memenuhi
kebutuhan kerja.16
16
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 62.
17
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 63.
18
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 63.
8
2. Tujuan Pendidikan Islam Secara Nasiaonal
Yang dimaksud dengan tujuan pendidikan Islam nasional ini
adalah tujuan pendidikan Islam yang dirumuskan oleh setiap negara(
Islam). Dalam kaitan ini, maka setiap negara merumuskan tujuan
pendidikannya dengan mengacu kepada tujuan universal sebagaimana
tersebut diatas. Untuk itu tujuan pendidikan Islam secara nasional dapat
dirujuk kepada tujuan pendidikan yang terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai
berikut.
Membentuk manusia yang beriman, betakwa, berakhlak mulia,
berkepribaidian, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan,
sehat jasmani, dan rohni, memiliki rasa seni, serta tanggung jawab bagi
masyarakt, dangsa, dan negara.19
Rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut, walaupun secara
ekspilisit tidak menyebutkan kata-kata Islam, namun substansinya
memuat ajaran Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa rumusan tujuan
pendidikan nasional tersebut memperlihatkan tentang kuatnya pengaruh
ajaran Islam dalam pola pikir (mindset) bangsa Indonesia.
19
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 64.
20
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 64.
9
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
10
10. Memiliki ketrampilan berbahasa Arab, Inggris, dan Indonesia secara
aktif baik lisan dan tulisan.
11. Mampu menumbuhkan iklim belajar dan budaya belajar serta
memanfaatkan sumber-sumber belajar.
12. Mampu mendesain, mengelola, mengevaluasi, dan mengembangkan
program pembelajaran dengan baik.
13. Mampu mengelola kelas, siswa, dan semua administrasi akademik.
14. Memiliki semangat juang yang tinggi, ikhlas, dan sabar di dalam
mendidik, serta bertawakkal hanya kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala semata.
21
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 65.
11
pealajaran tertentu. Misalnya, tujuan mata pelajaran tafsir yaitu agar
peseta didik dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ayat-ayat
Al-Qur’an secara benar, mendalam, dan komprehensif.22
22
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 65.
23
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 65.
12
harus dicapai yaitu tujuan pada setiap kali kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh para guru.24
Selain tujuan pendidikan yang dilihat dari segi ruang lingkup dan
cakupannya sebgaimana tersebut di atas, terdapat pula tujuan pendidikan
yang dilihat dari segi kepentingan masyarakat, individu peserta didik, dan
gabungan antara krduanya. Penjelasan atas ketiga model ini dapat
dikemukakan sebagai berikut.25
Pertama, tujuan pendidikan dari segi kepentingan sosial, adalah
tujuan pendidikan yang diharapkan masyarakat. Termasuk pula di
dalamanya tujuan pendidikan yang diharapkan oleh agama, masyarakat,
negara, ideology, organisasi, dan sebgainya. Tujuan pendidikan yang
bertitik tolak dari segi kependitngan agama, masyarakat, negara, ideology
dan organisasi ini, sering kali menjadikan peserta didik sebgai objek atau
sasaran. Dalam hubungan ini Muzayyin Arifin berpendapat: bahwa tujuan
yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat sebagi keseluruhan, dan
dengan tingkah laku masyarakat umumnya serta dengan perubahan yang
diinginkan pada pertumbuhan pribadi, pengalaman dan kemajuan
hidupnya.
Kedua, tujuan pendidikan Islam dari segi kepentingan individual
yaitu tujuan yang menyangkut individu, melalui proses belajar dalam
rangka mempersiapkan dirinya dalam kehidupan dunia dan akhirat
Ketiga, tujuan pendidikan dari segi perpaduan (konvergensi)
antara bakat dari anak dan nilai budaya yang berasal dari luar. Dengan
pandangan ini, maka dari satu sisi pendidikan memberikan ruang gerak
dan kebebasan bagi peserta didik untuk mengekspresikan bakat, minat,
dan potensinya yang bersifat khas individualistic, namun dari sisi lain
pendidikan memberikan atau memasukkan nilai-nilai atau ajaran yang
bersifat universal dan diakui masyarakat ke dalam diri anak.
24
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 66.
25
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 66.
13
Selanjutnya, tujuan pendidikan Islam secara umum dan hakiki dapat
diurai sebagai berikut.
26 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia.
2012), hal. 148.
27 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdhiyat. Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia.
2012), hal. 149.
28 Moh. Amin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Pasuruan: Garoeda. 1992), hal. 21.
14
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia sutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yamg Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Artinya : “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
menyembahku”
29 Moh. Amin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Pasuruan: Garoeda. 1992), hal. 21.
30
31 Moh. Amin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Pasuruan: Garoeda. 1992), hal. 22.
15
Dalam konteks tujuan pendidikan Islam, menurut Hasan Langgulung
(1980: 178), bahwa tujuan pendidikan Islam harus mampu mengakomodasikan
tiga fungsi utama dari agama, antara lain (1) fungsi spiritual, yaitu berkaitan
dengan akidah dan iman; (2) fungsi psikologis, yaitu berkaitan dengan tingkah
laku individu termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat derajat manusia ke
derajat yang lebih sempurna; (3) fungsi social, yaitu berkaitan dengan aturan-
aturan yang menghubungkan manusia dengan manusia lain atau masyarakat,
yang mana masing-masing mempunyai hak untuk menyusun masyarakat yang
harmonis dan seimbang.32
Ahmad Tafsir (1994: 46) mengutip pendapat T.S. Elliot, bahwa tujuan
pendidikan terkait dengan pandangan hidup. Jika pandangan hidupnya adalah
Islam, tujuan pendidikan pun harus dari ajaran Islam. Dengan demikian,
pertanyaan yang muuncul adalah bagaimana tujuan pendidikan menurut Islam?
Menurut Marimba (1962: 39) tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya
kepribadian Muslim. Sementara menurut Al-Attas, tujuan pendidikan Islam
adalah tercapainya manusia yang baik.33
32 Veithzal Rivai Zainal dan Fauzi Bahar, Islamic Education Management Dari Teori ke Praktik
Mengelola Pendidikan Secara Profesional dalam Perspektif Islam, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2013), cet. ke-1, hlm. 78.
33 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012),hlm. 122.
34 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012),hlm. 123.
16
Perumusan yang dikemukakan Ibnu Khaldun disini lebih cenderung
kepda pencapaian tujuan secara meteril atau duniawi. Hal ini merupakan suatu
hal yang saat ini masih menjadi perhatian bagi para penggelut dunia pendidikan.
Sekaligus menjadi tantangan tersendiri yang harus disadari oleh setiap tenaga
pengajar yang fokus dibidangnya. Namun dengan tidak melupakan tujuan utama
dari pendidikan Islam yaitu dalam rangka beribadah kepada Allah ﷻ.
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل هللا له طريقا إلى الجنة
35 Yazid bin Abdul Qodir Jawas, Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga,(Bogor: Pustaka At-Taqwa.
2014), hal. 8.
17
Sehingga tujuan terakhir dari pendidikan Islam adalah perwujudan
penyerahan mutlak kepada Allah ﷻ, pada tingkat individual, masyarakat dan
kemanusiaan pada umumnya.37
37 Veithzal Rivai Zainal dan Fauzi Bahar, Islamic Education Management Dari Teori ke Praktik
Mengelola Pendidikan Secara Profesional dalam Perspektif Islam, ( Jakarta: PT. Raja Grafind
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dan hal ini merupakan hal sudah lumrah dan sulit untuk dihindari.
Terlebih lagi semakin membesarnya tuntutan ekonomi dunia yang mengharuskan
seseorang untuk mengikuti arusnya. Namun hal tersebut bukanlah alasan yang
tepat bagi seorang tenaga pendidik muslim. Karena semua hal yang dilakukan
seorang muslim ada pertanggung jawabannya kepada Allah ﷻ. Maka seorang
pendidik muslim harus mengambil tujuan yang paling tepat sesuai yang
disyari’atkan dalam Islam. Dan tujuan yang paling tepat yaitu dalam rangka
memurnikan ibadah kepada Allah ﷻ.
19