Laporan Kerja Praktek Quality Control PDF
Laporan Kerja Praktek Quality Control PDF
Erick Chandra
14 06 07754
Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT. Indah Kiat Pulp and Paper mulai
tanggal 23 Januari 2018 sampai dengan 28 Febuari 2018 disusun oleh:
ii
SURAT KETERANGAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
penyertaan-Nya yang telah diberikan, penulis mampu menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Serang dengan baik.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini :
1. Ibu M. Chandra Dewi K, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing penulis pada
pelaksanaan kerja praktek di PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Serang
2. Mr. Yeh Ming Lung selaku Mill Head PT. IKPP Serang Mill
5. Mas Yusuf Efendi selaku QC Incoming Staff dan Pembimbing lapangan saat
pelaksanaan kerja praktek di PT. IKPP Serang Mill
6. Mas Lutfi Alhamin, Bang Saka dan semua staff yang bekerja di bagian QC
Incoming
7. Kedua orang tua yang telah mendukung dan memberi semangat kepada
penulis
Erick Chandra
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.17. Diagram Scatter Brightness LBKP AS WETLAP ............................. 61
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerja Praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama Kerja Praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Dalam Kerja Praktek kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
4. Mengamati perilaku sistem
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
6. Melaksanakan ujian Kerja Praktek
1.2 Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Perusahaan yang dijadikan sebagai tempat kerja praktek adalah PT. Indah Kiat
Pulp and Paper yang berlokasi di Jalan Raya Serang, Kragilan, Serang, Banten.
Kerja Praktek dimulai dari tanggal 24 Januari 2018 hingga 28 Febuari 2018,
dengan total hari kerja adalah 25 hari. Selama pelaksanaan kerja praktek di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper ditempatkan pada divisi Technical bagian QC Incoming
dengan pengawasan dari Bapak Yusuf Efendi selaku pembimbing lapangan.
2
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Indah Kiat adalah sebuah penghasil pulp, paper dan produk packaging
terintegrasi. Perusahaan menghasilkan kertas tulis dan cetak, blached hardwood
kraft pulp (BHK pulp), container board dan polding box board. Perusahaan juga
membuat converted products, seperti cut-sized photocopier paper (berasal dari
uncoated preesheet) corrugated boxess. Produksi Indah Kiat sangat terintregrasi
karena BHK pulp yang dihasilkan oleh perusahaan di gunakan sebagai bahan
baku utama asli bagi pembuatan bermacam - macam kertas tulis dan cetak
selain dari kertas bekas yang dipakai untuk membuat corrugated boxes (kotak
karton bergelombang).
Sebagian besar satu dari kertas cetak dan tulis Indah Kiat yang diekspor
dihasilkan dari pabriknya di Perawang, Riau. Pabrik Kertas Perawang terletak
kurang lebih 500 meter dari Pabrik pulp Perawang milik perusahaan dan 2,5 Km
dari Sungai Siak. Melalui Sungai Siaklah hasil produksi kertas cetak dan tulis
dikapalkan dan dikirim kepasar - pasar ekspor utama di Asia Tenggara.
3
produsen kelas menengah kertas-kertas untuk keperluan industri dengan
kapasitas produksi 1000 ton per hari.
Sejak itu, pabrik Indah Kiat Serang secara konsisten melakukan berbagai
program pengembangan. Pabrik melalui produksi perdana berupa industrial
paper pada bulan januari 1993 yang terdiri dari kraft linen board, corrugatting
medium, dan corrugated box. Kraft dan white linen board ini digunakan sebagai
pelapis bagian dalam dan luar dari corrugated carton boxes. Corrugating medium
ini yang diletakan di lapisan tengah dan bergelombang, biasa digunakan untuk
menahan bantingan dan getaran.
Pabrik paper tube di serang terletak disebelah pabrik corrugated box. Mesin
paper tube spiral winding ini mempunyai kapasitas 30.000 ton paper tube per
tahun. Sebagian dari produksi paper tube ini di salurkan sebagai paper core ke
pabrik IKPP sedangkan sisanya disalurkan keseluruh Indonesia. Adapun jenis
yang dihasilkan adalah DTY, POY dan Cones.
PT. IKPP Serang menjadi pabrik kertas karton industri terbesar di Indonesia
dengan penguasaan pasar utama kurang lebih 34% di pasaran container board.
Berbagai macam produk dan kegunaan, kualitas yang tinggi, penyaluran yang
tepat waktu, pelayanan terhadap pelanggan yang baik, kemampuan distribusi
dan strategi harga yang bersaing membuat perusahaan ini dapat
mempertahankan posisinya.
Indah Kiat Serang telah menjadi hasil dari pengaruh pekembangan bisnis
Indonesia yang besar dan berada pada tingkat pasar domestik dan Internasional.
Indah Kiat adalah anak perusahaan dari Asia Pulp and Paper Co. Ltd.
Perusahaan tersebut terdaftar juga pada bursa efek New York dengan
kapitalisasi pasar kurang lebih US, $ 2,5 miliar.
4
lakukan dengan cara menggunakan teknologi produksi yang ramah akan
lingkungan serta mengunakan engeri dan sumber daya yang efisien. ISO 9000 :
2008 adalah sertifikasi tentang manufaktur pembuatan Kraft Liner, Corrugated
Medium paper, White Liner, Coated Board,Chipboard dan Kertas pembungkus.
ISO 50001 tentang sertifikasi kebijakan kualitas, berhasil memenuhi
kebutuhandari konsumen dan senantiasa akan terus menjaga mutu dari produk
kertas yang dihasilakan. Bureau of International Recycling (BIR) adalah sertifikasi
untuk IKPP Serang sebagai perusahaan Asia pertama yang mendapat
penghargaan ini karena secara dramatis meningkatkan penggunaan kertas daur
ulang.
PT. IKPP Serang mempunyai sepuluh divisi yaitu sales and marketing, paper
production, engineering, logistic and delivery, converting, compliance and
development, administration and service, offset printing BU, finance and
accounting, BU 17 dan white Paper BU & Boiler. Kesepuluh divisi tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
5
IKPP Serang Mill Head
Senior Director
Sales & Marketing Paper Production Engineering Logistic & Converting Compliance & Admintration & Service Offset
Division Divsision Divsion Delivery Division Division Development Division Division Printing BU
BU 17
Sales & marketing Mechanical Procurement Cartoon Box Plant Quality Assurance General Affain Finance & White
Paper mill A Dept Accounting
export maintenance Dept. Dept. 1 Dept. Dept. Paper BU
Dept.
Material Boiler
Sales & marketing E & I Maintenance Cartoon Box Plant Industrial Safety
Paper mill B Dept Management R & A Dept. Production Dept.
Local Dept. 2 Dept.
Dept.
Paper Finishing B Manufacturing Finish Goods W/H Cartoon Box Plant Environment Human Resources Food Safety &
Dept dept. Dept. 3 Protection Dept. Dept. Quality
Packaging Material
Public Affair Dept.
Dept.
6
2.2.2. Deskripsi Pekerjaan Setiap Departemen
PT. IKPP Serang dipimin oleh seorang Presiden Director yang mengontrol
semua kegiatan yang ada di pabrik yang berkedudukan di Jakarta. Selama
melaksanakan operasi PT. IKPP Serang memiliki beberapa divisi, diantaranya :
a. Production Departement
Production Department memiliki tanggung jawab yaitu untuk menjalankan
proses produksi sesuai dengan prosedur kerja yang baik dengan
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, menjaga efektifitas
proses produksi, memenuhi kebijakan perusahaan dan sarana perusahaan.
Bekerja sama dengan kepala departemen lain yang berhubungan dalam
mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap masalah dalam
produksi. Departemen produksi terdiri dari empat seksi antara lain:
i. Seksi Stock Preparation (SP)
Seksi Stock Preparation memiliki tugas untuk membuat buburan pulp
dari bahan baku pulp, broke paper dan bahan kimia lain. Buburan pulp
kemudian diproses di seksi Paper Machine. Seksi Stock Preparation
(SP) memiliki tanggung jawab untuk menjaga standar agar tetap baik.
ii. Seksi Paper Machine (PM)
Seksi Paper Machine memiliki tugas untuk bertanggung jawab dan
mengolah buburan pulp yang berasal dari Seksi Stock Preparation
menjadi kertas.
iii. Seksi Finishing
Seksi Finishing memiliki tugas untuk menghasilkan produk kertas dalam
bentuk roll dan big sheet, serta menyortir dan menghitung lembaran
kertas tersebut.
iv. Seksi Converting
Seksi Converting memiliki tugas dalam memotong produk kertas
menjadi A4, F4,atau ukuran sesuai permintaan konsumen, membuat
converted product, dan membungkus produk kertas sesuai dengan
permintaan dari konsumen.
b. Business Department
Business Department bertanggung jawab dalam menerapkan sistem
manual lingkungan, memenuhi sistem manajemen lingkungan, mengatur
proses penyimpanan dan pengiriman produk kertas kepada customer, serta
7
memenuhi kebijakan perusahaan, tujuan, dan sasaran perusahaan.
Departemen bussiness bertanggung jawab atas seksi Gudang Produksi,
yang mencakup pembelian bahan baku utama dan bahan baku penunjang
serta pemasaran produk hasil produksi. Seksi ini juga bertanggung jawab
untuk penyimpanan dan pengawasan serta pendistribusian produk-produk
baik di dalam negeri maupun luar negeri.
c. Engineering Department
Engineering Department bertugas untuk mengkoordinasi dalam melakukan
maintenance dan masalah operasional seperti: listrik, steam , dan air.
Engineering Department terdiri dari tiga seksi, yaitu:
i. Seksi Mechanical Maintence & Manufacturing
Seksi Mechanical Maintenace & Manufacturing memiliki tugas yaitu
merancang dan mengembangkan pabrik, memelihara dan memperbaiki
alat, serta instalasi peralatan baru. Seksi ini mencakup bagian-bagian,
yaitu: bagian welding(pengelasan), maintenance (perawatan untuk
semua alat-alat produksi), dan sipil (perbaikan gedung).
ii. Seksi Electrical & Instrument Maintenance
Seksi Electrical & Instrument memiliki tugas untuk mengurus dalm
penyediaan air, steam, dan listrik untuk kebutuhan produksi.
iii. Seksi Power Plant & Station Boiler
Seksi ini berkerja sama dengan seksi Electrical & Instrument dalam hal
pengadaan air bersih (freshwater), air proses, steam dan listrik untuk
proses produksi.
iv. Compliance Development Departement
Kepala Compliance Development Department memiliki tugas untuk :
1. Mengkoordinasi dalam proses publikasi, distribusi dan administrasi
manual lingkungan.
2. Menganalisis dan menyelesaikan masalah – masalah mutu.
3. Menyiapkan dan melaksanakan internal dan eksternal audit mutu
serta menyapkan laporan – laporan yang berhubungan.
4. Menyatukan, meninjau dan mendistribusikan prosedur operasi
bersama antara kepala departemen dan kepala seksi.
5. Mengkoordinasikan semua aktivitas yang berhubungan dengan
lingkungannya.
6. Menerapkan dan memspesifikasikan manajemen lingkungan.
8
7. Melakukan evaluasi pada efektifitas tindakan perbaikan dan
pencegahan penyimpangan mutu produk.
8. Melakukan analsa dan penyelesain terhadap masalah lingkungan.
Compliance Development Department terdiri dari 3 seksi, yaitu:
1. Seksi Quality Control
Seksi Quality Control bertanggung jawab melakukan pengujian
bahan baku, baik bahan baku utama maupun bahan baku
penunjang serta produk hasil produksi. Seksi Quality Control juga
bertanggung jawab untuk menguji kualitas limbah.
2. Seksi Quality System Control
Seksi ini bertanggung jawab untuk memelihara pelaksanaan sistem
manajemen mutu berdasarkan standar SO 9001 dan ISO 12001,
serta SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja).
3. Seksi Environmental Protection
Seksi Environment Protection bertanggung jawab menolah limbah
dari hasil proses produksi, baik limah padat maupun limbah cair.
d. Mill Service Department
Kelapa bagian Mill Service memiliki tanggung jawab untuk:
1. Melakukan koordinasi keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja.
2. Melakukan koordinasi atas aktivitas training.
3. Memenuhi sistem kebijakan perusahaan, manajemen lingkungan, serta
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
4. Mengawasi penyimpanan barang-barang yang masuk maupun keluar
dari pabrik.
5. Menangani area penyimpanan barang bekas dalam pastik.
6. Melakukan koordinasi pembuangan limbah padar dan penjualan barang
bekas dari pabrik.
7. Mengkoordinasi dalam keadaan darurat.
e. Administration and Service Department
Departemen administrasi mencakup 4 seksi, yaitu:
i. Seksi General Affairs
Seksi General Affairs bertanggung jawab atas hal-hal yang
berhubungan dengan umum seperti perbaikan gedung, hubungan
masyarakat, pembelian barang (purchasing), serta penjualan barang-
9
barang bekas dengan karyawan baik yang di luar maupun yang di dalam
pabrik.
ii. Seksi Personalia/ Human Resources Development (HRD)
Seksi HRD ini bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut
karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper, seperti merekrutan tenaga kerja
baru, pelatihan, praktek kerja lapangan serta sistem pengupahan.
iii. Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)
Seksi K3 bertanggung jawab atas kemungkinan kecelakaan yang dapat
terjadi di dalam pabrik. Seksi K3 wajib melakukan pemeriksaan dan
pengontrolan untuk mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan, di
tempat kerja. Seksi K3 juga bertanggung jawab dalam penyediaan
poliklinik.
iv. Seksi Gudang Material (Material Warehouse)
Seksi ini bertanggung jawab atas penyimpanan suku cadang pabrik
serta barang-barang keperluan kantor lainnya. Seksi gudang material
juga bertanggung jawab dalam pendistribusian bahan baku baik bahan
baku utama maupun penunjang untuk digunakan dalam proses
produksi.
v. Finance & Accounting Section
Finance & Accounting Section tidak berhubungan secara langsung
dengan proses produksi. Departemen ini bertanggung jawab mengenai
cash flow perusahaan, baik dalam pengawasan maupun memberikan
pengarahan mengenai biaya produksi. Departemen ini juga bertanggung
jawab dalam tender serta pembukuan operasi produksi.
10
2.3.2. Filosofi
Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnis tidak lepas dari nilai-nilai
filosofis yang diterapkan dalam budaya organisasi. PT IKPP Serang merupakan
salah satu perusahaan yang sudah mendapatkan penghargaan dan sertifikasi
baik nasional maupun internasional. Hal ini merupakan salah satu hasil
perwujudan dari nilai filosofis perusahaan, antara lain :
a. Sumber daya manusia adalah kunci untuk sukses.
b. Perusahaan harus menyeimbangkan antara kebutuhan dari lingkungan.
dengan kebutuhan perusahaan sehingga bisnis dapat terus bekelanjutan.
Seiring berjalannya waktu, PT IKPP Serang, Tbk telah berkembang menjadi
salah satu perusahaan multinasional. Implikasinya, perusahaan wajib
mengikuti aturan-aturan baik nasional maupun internasional. Ketaatan ini
sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensi perusahaan di lingkup
nasional dan internasional. Perusahaan berkomitmen untuk mematuhi
semua undang-undang lingkungan yang relevan serta persyaratan lainnya
sebagai bentuk upaya dalam mendukung perlindungan dan pelestarian
lingkungan hidup. Perusahaan akan menetapkan tujuan dan target serta detil
perencanaan kegiatan untuk mencapai perbaikan lingkungan dalam aktivitas
bisnisnya. Manajemen perusahaan juga bertujuan untuk mempromosikan
perbaikan lingkungan melalui pelatihan dan edukasi.
Tindakan tersebut dilakukan untuk mengkomunikasikan kepada para
karyawan, komunitas sekitar dan para pemangku kepentingan untuk
mendukung, bekerja sama, dan berpartisipasi aktif dalam pencapaian tujuan
pelestarian lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan, efisiensi energi, serta
pengurangan dampak pencemaran dan global warming diwujudkan tiga cara
yaitu pembuatan lagoon (water reserve) dan mini forest serta waste water
treatment. Langkah pertama yaitu pembangunan lagoon. Fungsinya untuk
mengurangi pemakaian air dari bawah tanah sekaligus menjadi cadangan air
untuk produksi pada musim kemarau. Kedua, perusahaan juga melakukan
penghijauan di area pabrik melalui pengadaan kawasan hutan di dalam area
pabrik. Ketiga, komitmen PT IKPP Serang, Tbk dalam menjaga lingkungan
diwujudkan melalui pengadaan Waste Water Treatment Technology (WWT)
yang berfungsi untuk mengurangi emisi dan konsumsi energi. WWT sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan pengakuan sebagai perusahaan yang
menjalankan Clean Development Mechanism. Instalasi ini merupakan
11
tempat pengolahan limbah cair dari hasil proses produksi kertas sebelum
dialirkan melalui Sungai Ciujung.
Tahun 2008, perusahaan telah membangun WWT ke-tiga dengan
menggunakan teknologi biological treatment. Teknologi ini mengombinasikan
proses anaerobic dan aerobic. Dalam proses anaerobic menghasilkan gas
metana (CH4) yang dapat digunakan sebagai energi untuk memanaskan
boiler dan menghasilkan cadangan listrik bagi seluruh kebutuhan pabrik.
Total kapasitas air yang ditampung oleh WWT adalah 84.000 meter kubik
per hari. Tahun 2012, PT IKPP Serang sudah mempunyai tiga WWT.
Khusus WWT I sudah mengadopsi teknologi yang canggih karena dapat
mengolah kembali air limbah menjadi air bahan baku produksi. WWT II dan
III belum mencapai tahap tersebut.
c. Perusahaan harus mengembangkan para karyawan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Kunci kesuksesan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan ditunjukkan melalui kualitas produksi yang baik dan
ketepatan waktu distribusi kepada pelanggan.
d. Keterbukaan kepada para pemegang saham dan komunitas luas.
e. Prinsip Goods Corporate Governance merupakan sarana untuk membangun
bisnis yang berkelanjutan.
12
ke Asia Tenggara, baru-baru ini pabrik melebarkan sayapnya ke lebih dari 40
negara termasuk China, Jepang, New Zaeland, Mauritius, Bangladesh, Korea,
Filpina dan Vietnam. Produk-produk tersebut tidak hanya dijual melalui kantor di
Jakarta Indonesia, pabrik juga di dukung oleh jaringan yang luas dari afiliasi
perwakilan pemasaran umum dan agen, terutama Vestwin Trading Pte Ltd.
Kantor-kantor penjualan dari perwakilan ini terletak di Ontario, Los Angeles, New
York, Brusells, Milan, Dubai, Kuala Lumpur, Singapura, Hongkong, Taiwan,
Shanghai, Beijing, Bangkok, Sydney, Seol, New Delhi, Ho Chi Min dan Tokyo.
Perusahaan juga merencanakan untuk membuka dalam waktu dekat kantor-
kantor penjualan di Guanghou, Kun Ming, Wu Han dan Saudi Arabia. Perwakilan
dan agen-agen ini bertanggung jawab pada masalah distribusi dan pemasaran
produk-produk perusahaan di wilayah goegrafis tertentu.
2.3.4. Fasilitas
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Serang memiliki beberapa fasilitas yang digunkan
sebagai penunjang untuk membantu aktivitas perusahaan. Beberapa Fasilitas
yang ada di perusahaan ini diantaranya adalah Gudang otomatis, Physical Lab,
Wet Lab, Analysis Lab. Penjelasan lebih lengkap mengenai fasilitas-fasilitas
terdapat bacaan bawah ini.
a. Gudang Otomatis
Pengoperasian gudang otomatis mempunyai kapasitas penyimpanan
produk-produk akhir dari mesin pembuat karton box sebesar 26.000 ton.
Mesin kertas yang ada di pabrik melaksanakan seluruh proses dari paper
roling handing, label printing, straping, hingga packing melalui system
komputer DOS. Sistem jaringan kerja yang sudah terkomputerisasi dan
dijalankan secara otomatis menjamin pengoperasian yang efektif dan hasil
yang maksimal. Sistem jaringan kerja ini juga dapat memberikan informasi
paling baru kepada manajemen perihal pengoperasian pabrik yang efisien,
yang telah dinilai layak memperoleh sertifikat mutu internasional ISO 9001
dan ISO 9002. Bagian dari rencana pembangunan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggan atas tenaga listrik dan uap yang terus meningkat
dimasa depan. Pabrik IKPP Serang juga saat ini sedang membangun high
pree boiler tirbine yang baru yang akan meningkatkan kapasitas tenagan
listrik diseluruh pabrik.
13
b. Physical Lab
Physical lab adalah sebuah lab yang digunakan untuk pengujian terhadap
produk-produk yang telah dihasilkan oleh paper machine untuk memeriksa
sudah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan atau tidak.
c. Wet Lab
Laboratorium ini diguanakan untuk menguji terhadap buburan kertas yang
akan dijadikan sebagai lembaran kertas, dan akan diperiksa kesesuaiannya
dengan standar produk yang akan diproduksi.
d. Analysis Lab
Laboratorium Analysis berfungsi sebagai tempat pengujian dan menganalisis
fresh water yang akan digunakan sebagai salah satu bahan baku produksi
telah sesuai dengan standar dan menguji scrap dari hasil pengolahan limbah
cair (Waste Water Treatment) telah berada pada batas aman untuk dibuang.
14
membeli dan menggunakan limbah kertas sebagai bahan dasar atau bahan baku
utama produksi kertas. PT. IKPP Serang terbukti secara signifikan mampu
mengurangi jumlah sampah di tempat pembuangan sampah akhir. Kontribusi
tersebut membuat PT IKPP Serang dinobatkan BIR (Bureau of International
Recycling-Papyrus Award) sebagai perusahaan Asia pertama yang diberikan
penghargaan akan pemanfaatan kertas daur ulang.
15
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
mulai
QC
Materia disimpan mendapatkan
digudang Laporan
barang datang
No
Selesai
16
3.2. Produk yang Dihasilkan
PT IKPP Serang, Tbk melengkapi produknya dengan mengonversi lembaran
kertas gelombang menjadi kardus baru bernilai ekonomis. Bahan dasar kertas
tulis dan cetak sebagian besar terambil dari hutan PT IKPP Perawang,
Sumatera. Tiga perempat dari keseluruhan hutan di Sumatera dimiliki oleh PT.
IKPP dan dikelola oleh PT. IKPP yang ada di Perawang.
Satu juta pohon akasia ditanam dan dipanen dengan sistem per-tujuh tahun.
Diterapkannya sistem tersebut, maka produksi PT. IKPP dapat berlangsung terus
menerus, sekaligus melakukan regenerasi hutan. Sejak tahun 1991, IKPP
Serang, telah menjadi salah satu industri pengolahan kertas di Kabupaten
Serang, Banten. Para konsumen berasal baik skala nasional maupun
internasional. Beberapa perusahaan yang sudah menggunakannya antara lain
Wings Group, Indofood, Mitsubishi, Coca Cola, Jack Daniels, Bayer, dan lainnya.
17
2. Stationery Paper
Stationery paper merupakan jenis kertas yang pada umumnya sering
digunakan di perkantoran maupun untuk keperluan pendidikan
(sekolah). Contoh produk stationery paper dapat dilihat pada Gambar
3.2 dibawah ini.
3. Graphical Paper
Graphical Paper merupakan jenis kertas yang memiliki tingkat
kecerahan keputihan yang tinggi, biasanya jenis kertas seperti ini
digunakan untuk kepentingan fotokopi kecepatan tinggi, pencetakan
ink jet, kertas brosur maupun laporan presenasi. Contoh produk
graphical paper dapat dilihat pada Gambar 3.3.
4. Trutone Technology
Teknologi trutone, sebuah terobosan untuk pencetakan inkjet. Trutone
paper adalah kertas serbaguna yang memiliki warna hitam padam
lebih gelap, tidak ada gambar yang lebih tajam, lebih terang dan lebih
tajam dari sebelumnya, kisaran warna yang lebih tinggi, tidak ada
18
pendarahan, penyerapan tinta terkontrol dan waktu pengeringan tinta
yang cepat. Produk kertas trutone dapat dilihat pada Gambar 3.4.
b. Packaging
PT. IKPP juga memproduksi produk kemasan berkualitas unggul untuk
memenuhi kebutuhan berbagai industri contohnya karton, tabung dan inti
gulungan kertas.
1. Brown Grade
Brown Grade terdiri dibagi lagi menjadi beberapa jenis, pertama
Corrugating Medium adalah sebuah wadah kertas yang digunakan
sebagai pembentuk komponen alur yang bergerigi pada kotak karton.
Terdapat White Top Lest Liner yang meruapakan jenis kertas karton
dengan 1 sisi halus berwarna putih dan sisi lainnya berwarna coklat.
Test Liner adalah papan yang biasanya digunakan sebagai alas atau
lapisan dalam maupun luat kotak karton.
2. White Grade
White Grade terbagi menjadi 6 jenis, yakni SavviPAK, SavviBrite,
SavviCoat, SinarPlex, SinarBorad, SinarVanda. SavviPAK biasa
diaplikasikan pada pembungkus rokok atau tembakau. SavviBrite
digunakan pada kertas cover kualitas tinggi, laporan tahunan, kartu
ucapan, kertas brosur dan iklan. SavviCoat biasanya digunakan untuk
kemasan kosmetik, kemasan parfum dan coklat. SinarPlex adalah
kertas dupleks abu – abu dengan lapisan permukaan yang lapisan
permukaan dibuat denan pulp dan serat daur ulang, diaplikaskan pada
19
produk non-makanan. SinarBorad merupakan jenis kertas yang memiliki
tingkat ketahanan sedang, produk ini dirancag secara fungsional untuk
diaplikasikan pada makananataunon makanandenan manggabungkan
tampilan dan kekuatan yang menarik, dapat digunakan sebagai tempat
perlengkapan mandi, tempat obat – obatan, tekstil, mainan, peralatan
rumah tangga, dan keset. Terakhir adalah SinarVanda merupakan jenis
kardus kokoh berwarna putih dibuat untuk menawarkan performansi dan
daya tahan tingi dan dengan permukaan yang menarik sehingga cocok
untuk digunakan pada kemasan makanan maupun non makanan, selain
itu jenis produk SinarVanda juga digunakan untuk produk kecantikan,
permainan, peralatan rumah tangga.
3. Food Packaging
Foopak sendiri merupakan boks atau dus lipat berbahan karton tebal
dan berlapis yang berwarna putih dengan kualitas tinggi sebagai hasil
kombinasi dari karton Sinar Vanda dan Sinar Kraft. Selain itu, Foopak
juga bersertifkasi FDA untuk kemasan makanan dan minuman,
termasuk makanan sehari-hari, cepat saji, dan juga kemasan roti.
Keunggulan dari Foopak juga mencakup produk biodegradable non-
OBA yang meliputi jenis gelas cup dan kardus karton, bahan pendukung
anti-minyak yang terdapat pada oven, microwave dan pendingin
makanan, bungkus roti, susu serta manisan. Contoh produk foodpak
yang merupakan hasil produksi dari PT. IKPP Serang dapat dilihat pada
Gambar 3.5.
20
3.3. Proses Produksi
3.3.1 Proses Pembuatan Pulp
Proses pembuatan pulp dimulai dari kayu hingga menjadi pulp dapat dilihat pada
Gambar 3.6.
a. Proses Debarking
Proses debarking adalah proses penghilangan kulit kayu yang mengandung
lignin sehingga diperoleh kayu yang bebas pengotor. Pada kulit kayu
mengandung lignin dengan kadar yang cukup tinggi yaitu ± 30-50%.
b. Proses Chipping
Proses chipping yaitu proses penghalusan kayu sehingga diperoleh
seratserat. Proses chipping dilakukan dengan menggunakan alat chipper.
c. Proses Chip Screening
Proses chip screening adalah proses pemisahan serpihan kayu berdasarkan
ukuran. Serpihan – serpihan kayu yang memiliki ukuran tidak sesuai akan
dikembalikan ke dalam chipper, sedangkan serpihan – serpihan kayu yang
memiliki ukuran sesuai akan diolah lebih lanjut ke proses pulping.
d. Proses Pulping
Proses pulping adalah proses penguraian serat-serat selulosa yang masih
saling berikatan. Proses pulping dibedakan menjadi 2 macam, yaitu proses
pulping secara mekanik dan secara kimiawi. Pulping secara mekanik
dilakukan menggunakan alat penggiling. Alat penggiling digunakan untuk
menggiling kayu menjadi serat-serat yang akan digunakan pada proses
bleaching. Serat yang dihasilkan dari proses pulping secara mekanik
21
memiliki yield yang tinggi dan kekuatan serat yang lebih rendah. Kayu yang
digunakan pada proses pulping secara mekanik masih mengandung zat
lignin.
22
dilakukan dalam digester. Proses sulfit berlangsung antara 6-12 jam
dengan temperatur berkisar antara 125- 160 derajat Celcius dan
tekanan 620-755 kPa. Akan tetapi proses sulfit menyebabkan
pencemaran air dan membutuhkan energi yang sangat besar.
3. Proses Pomilio
Proses pomilio meliputi 4 tahap antara lain tahap persiapan alkali tahap
klorinasi, tahap pemisahan produk hasil klorinasi, dan taha pemutihan
dengan menggunakan hypochlorite tahap persiapan sering kali
digabungkan dengan tahap klorinasi. Tahap klorinasi dapat dilakukan
dengan cara memasak serpihanserpihan kayu dalam soda kaustik
(NaOH) pada tekanan atmosfir Untuk bahan baku jerami, pemasakan
serpihan kayu dilakukan selama 1-2 jam dengan konsentrasi 5-30 gram
NaOH per liter. Umumnya konsentrasi dari soda kaustik yang digunakan
berkisar 9% dari bera kering bahan baku. Campuran bahan baku dan
alkali akan masuk ke dalam tungk pemanas kemudian mengalami
kontak dengan steam. Bahan yan melewati tungku kemudian akan
diekstrak untuk memisahkan baha dengan senyawa alkali. Produk
diklorinasi menggunakan prinsi absorpsi dalam suatu tempat tertentu.
Setelah melalui proses klorinasi pulp dicuci dengan alkali untuk
menghilangkan klorin dan diputihka menggunakan hypochlorite. Proses
pemutihan, dibutuhkan sekitar 10.5% hypohlorite dari berat kering bahan
baku.
e. Proses Cleaning dan Bleaching
Langkah terakhir adalah proses washing bertujuan untuk membersihkan
pengotor-pengotor yan masih tersisa dalam pulp. Proses washing dilakukan
untuk pulp yang telah melalui proses bleaching. Pulp dicuci, kemudian
dikeringkan dalam proses drying dan dipotong menjadi lembaran-lembaran
pulp.
23
Produksi dalam skala industri dilakukan dengan mesin Fourdriner, kertas akan
lebih mudah dibuat, dapat dikeringkan secara lebih cepat, serta dapat digunakan
untuk jens pulp yang berbeda. Gambar 3.7 dibawah akan menunjukan langkah-
langkah pembuatan kertas mulai dari pulp.
24
seperti hidrokarbon, natural waxes, strach, kasein, resin sintetis dan roasin.
Coloring merupakan proses penambahan zat warna pada bubur pulp sesuai
dengan permintaan konsumen. Pemberian dyes dilakukan sebanyak 2-40% dari
berat akhir kertas. Jenis dyes yang biasa digunakan untuk pewarnaan bubur pulp
terdiri dari tiga jenis yaitu basic,acid dan direct.
Pulp yang telah menjadi bubur pulp kemudian dimasukkan ke dalam alat
fourdrinier machine untuk membentuk lembaran kertas. Pertama-tama dilakukan
proses pengaturan aliran dan tekanan buburan pulp baik masukan maupun
keluaran, serta proses untuk meminimalkan flokulasi serat-serat pulp. Proses ini
dilakukan di dalam head box. Proses dewatering dimana bubur pulp dikeluarkan
menuju wire yang sedang bergerak. Proses ini bertujuan untuk mengurangi
kandungan air yang terdapat di dalam bubur pulp dengan bantuan gaya gravitasi.
Air sisa hasil pemisahan ini disebut air proses atau white water.
Bubur pulp pada tahap dewatering, kandungan air dalam kertas masih cukup
tinggi, sehingga diperlukan proses pressing. Lembaran kertas akan dibawa oleh
felt yang bergerak secara kontinu, masuk ke dalam rotary press. Lembaran
kertas yang masuk ke dalam rotary press akan dipress oleh roda-roda yang
berputar dan dapat mengurangi kadar air hingga 70%. Memperoleh kertas
dengan kadar air yang lebih rendah, dilakukan proses pengeringan lebih lanjut
dengan menggunakan cylinder dryer. Tahap Cylinder dryer ini terjadi proses
pengeringan dengan menggunakan silinder-silinder yang diisi dengan steam dan
didapatkan lembaran kertas dengan kadar air 4-6 %. Lembaran kertas ini
kemudian akan dihaluskan permukaannya melalui alat calendering.
Proses terakhir dalam proses pembuatan kertas adalah proses pemotongan dan
pembungkusan. Pemotongan pada seksi ini terdiri dari dua jenis proses yaitu
dasar kertas berupa roll dan big sheet. Beberapa contoh ukuran cut size, seperti
kertas A4 (210 mm x 297 mm), LS/Letter (8,5 inci x 11 inci) dan F4/Folio (215
mm x 330 mm). Pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin Ech Will.
Kertas big sheet yang telah lolos proses penyortiran kemudian dipotong sesuai
dengan ukuran yang diinginkan menggunakan mesin polar. Ukuran kertas yang
dihasilkan antara lain, A4 (210 mm×297 mm), B4 (257mm×364 mm), A3
(297mm×420mm), LS (8.5” ×11”), F4A (216 mm×343mm), F4B (216
mm×330mm), F4 (215 mm×330mm), kertas memo, dan sebagainya. Sebelum di
packing, kertas yang telah dipotong akan diperiksa kembali oleh bagian quality
25
control untuk menjaga kualitas dan mutu kertas sesuai dengan keinginan
kosumen.
Kertas yang telah dipotong menggunakan mesin ech wil, kemudian dibungkus
dengan menggunakan kertas atau plastik menggunakan mesin pemco. Kertas
yang telah dibungkus per satuan rim kemudian diberi label menggunakan
labelling machine sebelum dimasukkan ke dalam kardus, diikat dan disusun di
atas wooden pallet. Kardus yang telah disusun dalam bentuk pallet ini kemudian
di bungkus dengan plastic warp terlebih dahulu menggunakan mesin
Robopac/Strapex VT-45 sebelum dikirimkan ke gudang produksi. Setiap dusnya
terdiri dari 5 rim. Kertas cut size hasil pemotongan mesin polar dibungkus
menggunakan 3 mesin yang berbeda tergantung dari ukuran kertas dan
kebutuhannya. Mesinmesin tersebut meliputi :
a. Mesin Autopack
Mesin Autopack membungkus kertas dengan ukuran A4 dan LS/Letter.
Mesin ini kertas dibungkus secara otomatis dengan menggunakan plastik
atau kertas yang telah dilaminasi. Kertas yang telah dibungkus kemudian
diberi label menggunakan labeling machine. Kertas kemudian dimasukkan
ke dalam kardus dan diikat dengan tali menggunakan mesin
bundling/strapping band. Kardus kemudian dibungkus diatas wooden pallet
dan dibungkus kembali dengan menggunakan mesin Robopac/Strapex VT-
45 sebelum dikirimkan ke gudang produksi.
b. Mesin Hugo Beck
Mesin Hugo Beck membungkus kertas secara otomatis seperti pada mesin
Autopack. Mesin Hugo Beck hanya digunakan untuk membungkus kertas
dengan ukuran A4 atau kertas memo. Pembungkusan pada mesin Hugo
Beck dilakukan dengan menggunakan shrink film.
c. Conveyor
Mesin conveyor digunakan membungkus kertas secara manual sama seperti
pemberian label. Ukuran kertas yang dibungkus pada bagian conveyor lebih
bervariasi dibandingkan dengan mesin autopack maupun Hugo Beck.
Ukuran-ukuran kertas tersebut meliputi A4, A3, A5, F4, dan B5. Kertas yang
telah dibungkus dimasukkan ke dalam kardus, diikat dengan tali
menggunakan mesin bundling/strapping band, disusun di atas wooden pallet
dan selanjutnya dibungkus dengan mesin Robopac/Strapex VTS-45. Kertas
yang telah selesai dibungkus kemudian dikirim ke dalam gudang produksi.
26
Pengawasan kualitas di area converting dilakukan pada beberapa bagian,
diantaranya:
a. Ukuran, siku, dan kecacatan kertas setelah pemotongan di mesin polar.
b. Pengecekan Ukuran , siku, kecacatan, jumlah lembar per pack, label dan
material di lokasi conveyor.
c. Pengecekan Ukuran, siku, kecacatan dan bungkus dengan menggunakan
mesin Ech Will.
27
3. Ekonomis karena harga yang lebih murah dibandingkan dengan serat
primer
4. Investasi pengolahan menjadi lebih murah jika mengkombinasikan pulp
dan broke paper dibandingkan pulp saja sebagai bahan baku.
28
3.4.1. Stock Preparation
Seksi Stock Preparation, lembaran pulp diolah menjadi bubur pulp yang
kemudian akan dialirkan ke seksi Paper Machine untuk diproses menjadi
lembaran kertas. Alat-alat proses yang terdapat dalam seksi ini antara lain
pulper, pompa, bak penampung (chest), refiner, dan lain-lain.
a. Pulper
Pulp yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper masih berupa lembaran-lembaran. Lembaran pulp
ini harus dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan pulper.
Lembaran-lembaran pulp yang digunakan adalah LBKP, NBKP, dan kertas
broke. Pulper berbentuk tangki silinder vertikal dengan dasar berbentuk
kerucut. Dinding atas silinder tersebut terdapat bagian yang terbuka yang
berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan pulp. dinding pulper terdapat 4
buah baffle, dan pada bagian dasarnya terdapat 12 buah baffle. Bagian
dasarnya juga terdapat pengaduk (agitator) yang dijalankan oleh motor.
Pulper ini terdapat 3 jenis saluran, yaitu masukan air proses, masukan zat
aditif, dan keluaran bubur pulp. PT.IKPP Serang memiliki total lebih dari 8
mesin pulper. Berikut adalah skema pulper yang menggambarkan bagian-
bagian yang terdapat dimesin tersebut, yang dapat dilihat pada Gambar 3.7
dibawah ini.
29
Dimesin Pulper terdapat Pulper chest berfungsi sebagai tempa
penyimpanan bubur pulp sementara sebelum dialirkan ke unit HC Cleaner.
Pulper chest berbentuk bak terbuka yang berdinding porselen, dan pada
bagian dasarnya terdapat agitator yang berfungsi untuk menjaga
kehomogenan dari bubur pulp. Sebelum pulp memasuki pulper chest, pulp
terlebih dahulu melewati magnetic separator yang berfungsi untuk
memisahkan logam-logam (contohnya kawat-kawat pengikat) yang terbawa
selama proses pulping. Proses tersebut diperlukan karena logam-logam
yang terbawa akan merusak mesin DD Refiner.
30
3.4.2. Paper Machine
Pada bagian ini, pulp yang telah dibuburkan akan diproses kembali menjadi
lembaran-lembaran kertas. Proses yang terjadi pada seksi ini adalah pressing,
drying, dan calendering.
a. Stuff Box
Stuff Box berfungsi sebagai alat pencampur bubur pulp dengan bahan kimia.
Stuff box berbentuk bak persegi panjang dengan 2 buah sekat. Skema Stuff
Box dapat dilihat pada Gambar 3.8 seperti dibawah ini.
b. Fan Pump
Alat ini berfungs untuk menurunkan konsistesi bubur pulp. Bubur pulp dari
stuff box dicampur dengan ar dari silo pit.
c. Centri Cleaner
Centri Cleaner berfungsi untuk memisahkan bubur pulp dari kotoran seperti
pasir dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Centri Cleaner
berbentuk cone atau kerucut. Cara kerja alat ini adalah bubur pulp yang
akan dibersihkan dialirkan dari samping dengan kecepatan yang tinggi
menggunakan pompa. Umpan tersebut akan menabrak dinding dari centri
cleaner sehingga akan membentuk putaran seperti spiral. Partikel-partikel
yang memiliki berat jenis yang besar aka mengendap ke dasar dan
dikeluarkan melalui saluran pembuangan di bagia bawah alat, sedangkan
partikel dengan berat jenis yang lebih ringan akan bergera ke atas dan
diolah lagi ke dalam horizontal screen.
31
d. Horizontal Screen
Horizontal Screen berfungsi untuk menyaring dan memisahkan serat-serat
halus dan kasar serta pengotor dari bubur pulp. Bubur pulp yang sesuai
dapat melalui screen akan dialirkan ke head box, sedangkan bubur pulp
yang tertahan di screen akan diolah kembali di pack pulper. Horizontal
Screen berbentuk saringan yang terdiri dari dua lapis silinder yang diberi
jarak dan dipasang secara horizontal. Dibagian dalam horizontal screen
terdapat agitator yang akan menyebarkan bubur pulp di atas screen.
e. Pack Pulper
Pack Pulper berfungsi untuk menampung dan membersihkan kotoran yang
masih tertinggal dalam bubur pulp yang tidak lolos dari horizontal sceen.
Pack pulper berbentuk kotak dan dilengkapi dengan saringan dan impeller.
Saringan dilengkapi oleh sistem pemasukan air sehingga bubur di dalamnya
akan larut. Impeller berfungsi untuk menghancurkan bubur pulp yang masih
menggumpal.
Cara kerja alat ini adalah bubur pulp yang akan diproses masuk ke dua buah
tangki (twin tube pack pulper), jika Bubur pulp pada tangki pertama telah
mencapai batas tertentu, maka bubur akan masuk ke dalam pack pulper
yang kedua. Air yang bertekanan dialirkan agar pulper dapat digunakan
kembali. Pengotor yang masih tersisa akan dibuang ke waste water
treatment, sedangkan bubur yang lolos dari puck pulper akan masuk ke
dalam silo pit.
f. Head Box
Head Box berfungsi untuk meratakan, menyebarkan dan menstabilkan bubur
pulp yang masuk dari horizontal screen serta untuk menghindari terjadinya
gumpalan bubur pulp yang keluar dari screening. Head Box berupa kotak
yang dilengkapi dengan dua buah roll. Cara kerja alat ini adalah bubur pulp
dari horizontal screen masuk ke dalam head box yang alirannya diatur oleh
stream flow valve dan by pass valve.
Taper flow chamber dan manyfolked, bubur pulp dialirkan ke dalam head
box dan diratakan oleh turning roll, dengan bantuan tekanan yang berasal
dari dalam head box, bubur pulp akan mengalir keluar dengan jumlah dan
kecepatan aliran yang konstan dan merata melalui slice roll dan slice mouth.
Head Box terdiri dari beberapa bagian yakni evener roll yang berfungsi
sebagai menahan dan meratakan aliran bahan yang masuk dan keluar,
32
Rotary shower yang berfuns membersihkan sisa pulper yang masih
menempel pada dinding bagian dalam head box. Slice yang berfungsi untuk
membagi bahan yang keluar dari slice mouth menjadi 19 bagian yang sama.
Bleed of pipe berfungsi untuk mengatur aliran bubur pulp yang keluar dari
slice mouth agar menyebar ke arah sisi ujung slice mouth dan sebaliknya.
Head box vacuum pump berfungsi untuk memberikan tekanan di dalam head
sehingga mempengaruhi kecepatan pancaran bahan keluar dari head box.
g. Wire
Wire bebentuk lembaran plastik halus yang terbuat dari bahan polyester
mono filament. Wire part berfungsi untuk menyebarkan bubur pulp dan untuk
mengurangi kadar air yang terdapat dalam bubur pulp.
h. Press
Press Part berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam bahan kertas serta,
serta tempat pengaturan thickness dan smoothness. Dibagian ini terdapat 3
tahap, yaitu: first press atau pick up, second press yang berfungsi untuk
mengurangi kadar air dalam kertas dengan bantuan felt sebagai penyangga,
selain itu juga untuk menentukan thickness kertas. Kadar air pada tahap ini
sekitar 50 - 60 %. Third press berfungsi untuk menghaluskan permukaan
kertas (smoothing), biasanya digunakan untuk produksi kertas dengan
gramatur diatas 120 gsm.
i. Dryer
Dryer berfungsi sebagai alat pengering di dalam proses drying dengan
sistem cylinder dryer.
j. Size Press Machine dan Calender
Size press berfungsi untuk menghaluskan permukaan kertas dengan adanya
penambahan starch solution ke lembaran kertas. Calender digunakan untuk
menghaluskan dan menghindari permukaan kertas yang bergelombang.
Calender ini terdiri dari dua buah cast iron atau lebih yang disusun secara
vertikal yang akan menekan lembaran kertas dengan berat alat itu sendiri.
Bagian calender juga terdapat calender pit yang berfungsi untuk
menampung kertas yang gagal produksi setelah melewati proses
calendering untuk diolah lebih lanjut lagi. Kertas broke ini kemudian
ditambahkan dengan air yang berasal dari silo pit. Campuran sebelumnya
dialirkan ke broke chest untuk digunakan kembali sebagai bahan baku pulp
di seksi stock preparation.
33
k. Reeler
Reeler berfungsi untuk menggulung lembaran-lembaran kertas yang
dihasilkan dari proses calendering, menjadi berbentuk jumbo roll. Sekema
mesin reeler dapat dilihat pada Gambar 3.9 dibawah ini.
l. Crane
Crane berfungsi untuk memindahkan kertas hasil produksi dalam bentuk
jumbo roll ke tempat yang telah disediakan seperti mesin cutter maupun
rewinder. Crane juga dapat digunakan untuk memindahkan barang-barang
berat lainnya.
3.4.3. Finishing
Seksi ini mengubah jumbo roll dari hasil produksi paper machine menjadi rol-rol
sesuai dengan permintaan konsumen. Beberapa mesin yang digunakan antara
lain:
a. Rewinder
Alat ini berfungsi untuk memproses kertas dari bentuk jumbo roll menjadi
mini roll. Alat ini tersusun dari roll-roll yang telah dilengkapi dengan slitter
knife. Skema dari mesin rewinder dapat dilihat pada Gambar 3.10.
34
Gambar 3.11 Skema Mesin Rewinder
b. Cutter
Alat ini berfungsi untuk memotong kertas dari bentuk jumbo roll menjadi
kertas berbentuk big sheet. Alat ini tersusun dari beberapa roll yang
dilengkapi dengan slitter knife dan cross cutter.
c. Slitting
Alat ini berfungsi untuk memproses kertas order jenis roll dari mesin
rewinder. Slitting tersusun dari roll-roll yang telah dilengkapi dengan slitter
knife.
d. Broke Pulper
Alat ini berfungsi untuk membuburkan kembali kertas broke. Broke Pulper
berupa tabung berbentuk vertikal dan terbuka, dimana pada bagian
dasarnya terdapat agitator untuk mengaduk dan menghancurkan kertas
broke.
e. Pollar / Guilotine
Alat ini berfungis untuk memotong kertas dari jumbo roll menjadi kertas
dengan ukuran tertentu.
f. Cyclop
Alat ini berfungsi untuk membungkus kertas berbentuk roll menggunakan
wrapping plastic.
g. Strapex VTS 45
Alat ini berfungsi untuk mengikat ream-ream kertas dengan menggunakan
tali plastik. Skema dari mesin Strapex VTS 45 dapat dilihat pada Gambar
3.11.
35
Gambar 3.12 Strapex VTS 45
3.4.4. Converting
Pada Seksi ini bertugas untuk merubah big sheet menjadi ukuran cut size (A4,
A3, F4, letter size, dll). Pada seksini mempunyai mesin atau fasilitas pendukung
diantaranya :
a. Mesin Ech Will
Mesin ini berfungsi untuk memotong kertas dari bentuk mini roll menjadi
lembaran kertas dengan ukuran tertentu seperti A4, A3, F4, letter size, dll.
b. Mesin Pemco (Pembungkus)
Mesin ini berfungsi untuk mengemas dan memberi label ream yang
dilakukan secara otomatis setelah kertas di potong di ech will dengan
menggunakan sampul plastik.
c. Mesin Bundling
Alat ini berfungsi untuk mengikat kotak yang berisi kertas dengan
menggunakan tali strapper.
d. Balling Press
Alat ini berfungsi untuk memadatkan kertas hasil potongan menjadi satu
ikatan berdasarkan berat per satu ball.
e. Mesin Penghitung
Mesin hitung berfungsi untuk menghitung jumlah lembaran kertas pada
setiap produk telah dihasilkan.
f. Meja Ukur
Alat ini berfungsi untuk memeriksa kembali kertas-kertas yang sudah
dihasilkan apakah sudah sesuai standar atau belum.
36
BAB 4
37
Gambar 4.1 pH Meter
Gambar 4.2 Sampel Air Baku dan Air Minum yang akan Diperiksa
Air baku adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari –
harinya, misalnya untuk mencuci peralatan yang ada di laboratorium untuk
mencuci wadah tampung, baskom dan sebagainya, sedangkan air minum
38
digunakan untuk kebutuhan minum, air minum ini diolah sendiri oleh
perusahaan dan biasanya digunakan juga oleh kantin pada pabrik ini. Alat
yang digunakan untuk mengecek kondisi air baku dan air minum
menggunakan alat spectrometer di laboratorium QC incoming alat ini
berjumlah 1 unit. Alat tersebut dapat dilihat seperti Gambar 4.3 dibawah ini.
39
Gambar 4.4 Reagent Iron
40
Gambar 4.7 Turbidity
Di akhir pengecekan yang telah dilakukan, jika terdapat uji yang tidak sesuai
dengan standar maka perlu melakukan laporan pada pembimbing lapangan,
agar dapat di sampaikan pada divisi dapur pabrik bahwa air tersebut tidak
layak.
c. Bertanggung jawab membantu proses sampling bahan baku. Pulp yang
merupakan bahan dasar pembuatan kertas. Pulp datang biasanya dalam
satuan beberapa lot tergantung supplier dan dalam 1 lot terbadapt beberapa
unit, dan dalam 1 unit biasanya teradapat 8 ikat bales. Berikut adalah
gambar pulp yang baru datang dan akan dicek telah sesuai standar atau
tidak. Gambar 4.9 adalah contoh pulp yang akan diperiksa, dapat dilihat
pada bagiaan bawah pulp terdapat pulp yang sudah kotor dan tidak dapat
digunakan lagi.
41
Mulai
Melakukang pengecekan
tergadap sampel air baku,
minum, dan mensampling
pulp
Sudahkah semua
masuk spesifikasi ?
IYA
Melakukan
pengambilan dan
merekap data
Membuat laporan
Selesai
42
Selama proses Kerja Praktek di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Serang, awal
dimulai dari mengenal kegiatan – kegiatan apa saja yang dikerjakan oleh QC
Incoming. QC incoming bertugas untuk mengecek barang atau bahan baku yang
datang. Di ruang QC incoming terdapat 3 buah laboratorium yakni lab kimia, lab
pulp dan lab batu bara. Tahap berikutnya adalah pemberian tugas oleh
pembimbing lapangan. Tugas yang diberikan saat pelaksanaan kerja praktek
adalah mengkalibrasi pH meter sebelum digunakan, melakukan pengecekan
terhadap air baku dan air minum yang akan digunakan, ikut membantu pada saat
proses sampling pulp. Sedangkan wewenang yang diberikan kepada penulis
antara lain:
a. Penulis dizinkan untuk mengamati secara langsung kegiatan dan aktivitas
yang ada di perusahaan.
b. Penluis diizinkan untuk menanyakan hal yang tidak dimengerti kepada
pembimbing lapangan.
c. Penlis diizinkan untuk menggunkan fasilitas yang disediakan Perusahaan.
d. Penulis diizinkan untuk mengambil atau meminta data dengan
sepengetahuan pembimbing lapangan.
e. Penulis diizinkan untuk menuliskan hasil pengecekan sampel air pada buku
pelaporan.
43
Tabel 4.1 Perbandingan Jumlah Sampel dari Bales (atau Rolls) dan Bales
yang Harus Diambil
Minimum number of
Total number of bales (or
no sample bales (or
rolls) in the lot, N
olls), n
1 Up to 100 10
2 101 to 200 15
3 201 to 300 18
4 301 to 400 20
5 401 to 500 23
6 501 to 600 25
7 601 to 700 27
8 701 to 800 29
9 801 to 900 30
10 901 to 1000 32
11 Over 1000 32
44
Tabel 4.2. Hasil Sampling Pulp LBKP T1 WETLAP
Berat Sample Berat Cawan +
(Sebelum Sample Moisture Brightness
Berat Cawan
Oven) (Sesudah Content (%ISO
(Gram)
dalam Oven) dalam (%) )
Gram Gram
2,5 4,92 4,86 51,95 77,37
2,51 5,01 4,97 50,71 77,55
2,49 4,91 4,87 51,53 77,21
2,49 5,09 4,98 51,1 78,02
2,51 5,01 5,04 49,48 77,98
2,5 4,96 4,9 51,72 77,07
2,49 5,08 5,06 49,37 77,19
2,51 4,94 4,9 51,51 77,22
2,49 5,07 4,92 52,11 76,8
2,5 5,06 4,94 51,72 77,91
2,5 4,96 4,91 51,31 77,98
2,51 4,94 4,96 50,28 76,75
2,51 5,08 4,99 51,1 77,74
2,49 5,06 4,94 51,74 77,67
2,51 5,07 5,04 50,11 76,98
2,49 5,08 5,02 50,2 76,77
2,5 5,0 5,0 49,99 77,23
2,5 4,95 4,88 51,84 76,8
2,5 5,01 5,00 50,08 77,88
2,5 5,03 4,97 50,68 76,87
2,5 4,95 5,01 49,42 78,05
2,51 4,97 4,92 51,47 76,81
2,5 4,95 4,95 50,57 77,98
2,49 5,09 5,05 49,81 77,2
2,49 5,04 4,97 50,73 78,04
2,5 5,05 4,97 51,15 77,24
2,5 4,98 4,96 50,53 77,58
2,5 4,99 4,9 51,91 77,33
2,51 5,1 5,0 51,05 77,81
2,5 4,93 4,91 51,04 77,78
2,5 5,07 5,05 49,56 77,61
2,5 5,08 5,06 49,44 77,1
AVERAGE 50,8 % 70,46%
Tabel diatas merupkan tabel dari hasil sampling pulp LBKP jenis T1-WETLAP-
SHEET dengan jumlah 963 Bales yang dikirim oleh Bahari Abadi pada periode
16-17 januari 2018, sehingga sampel yang perlu diambil adalah sebanyak 32
bales. Parameter moisture content dan brightness count pada tiap-tiap jenis
45
LBKP ialah berbeda-beda satu sama lain. Spesifikasi content, brightness untuk
jenis T1 WETLAP dapat dilihat pada tabel 4.3.
Hasil sampling yang dilakukan pada T1-WETLAP maka dari segi moisture
content pulp dari Bahari Abadi sudah sesuai dengan standar, akan tetapi dari
segi brightness atau kecerahan pulp dari Bahari abadi tidak lah sesuai dengan
standar yang diinginkan yakni minimal 80 % ISO. Kesimpulannya pulp T1-
WETLAP dari Bahari Abadi tidak diterima dikarenakan tingkat kecerahan pulp
tidak sesuai dengan kriteria yang diperlukan, sedangkan untuk memproduksi
kertas putih aspek kecerahan sangatlah penting. Berbeda dengan jenis
sebelumnya, pada Tabel 4.4 dibawah ini adalah hasil pencatatan sampling yang
dilakukan pada pulp jenis AS-WETLAP dari supplier Marcopolo.
46
Lanjutan Tabel 4.4.
Berat Sample
Moisture
(Sebelum Berat Cawan + Sample Brightness
Berat Cawan Cont
Oven) (Sesudah Oven) (%IS
(Gram) ent
dalam dalam Gram O)
(%)
Gram
2,51 4,91 4,84 52,5 89,68
2,49 4,94 5 49,33 88,73
2,51 4,99 4,93 51,53 89,72
2,51 5,01 5,26 45,11 89,62
2,51 4,99 5,14 47,27 89,58
2,51 5,08 5,7 41,74 89,13
2,49 4,98 5,3 43,56 89,33
2,5 5,03 5,43 41,78 88,72
Average 46,88 89,28
Tabel diatas adalah contoh dokumen hasil sampling pulp LBKP AS-WETLAP
pada periode September 2017, dengan jumlah pulp yang datang adalah 364
bales, sehingga menurut standar ISO 7213, jumlah sampel yang perlu diambil
adalah sebanyak 20 bales.
47
jumlah pengambilan sampel berbeda dan perbedaan angka tersebut terbilang
cukup signifikan.
Statistika merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari cara penyusunan
dan penyajian yang dikumpulkan dalam sebuah penelitian, termasuk juga
didalamnya ilmu yang digunakan untuk membantu peneliti membuat keputusan
tentang parameter populasi darimana sampel diambil. Terdapat 2 jenis data
dalam statistika yanki, kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif merupakan data
berbentuk angka dan dapat diolah dengan operasi matematika, sedangkan data
kualitatif adalah data yang bukan berbentuk angka dan tidak dapat diolah
menggunakan operasi matematika.
Teknik sampling yang dikenal juga berbeda, terdapat probability sampling dan
Nonprobability sampling. Berikut adalah penjabaran dari kedua jenis teknik
sampling tersebut :
a. Probability Sampling
Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang sama pada setiap unsur yang ada pada populasi untuk
terpilih menjadi sebuah sampel. Probability Sampling juga memiliki beberapa
jenis yakni: simple Random sampling,systematic sampling, stratified random
sampling, cluster sampling, area sampling. Simple Random sampling adalah
teknik paling sederhana dalam mengambil sampel, karena teknik ini
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starta dalam populasi tersebut.
Systematic sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan interval. Stratified random sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara melakukan proses
stratifikasi menjadi kelompok yang relatif homogen terlebih dahulu dan
selanjutnya memilih elemen pada masing-masing starta secara random.
Cluster sampling adalah sebuah teknik sampling dengan asumsi bahwa sifat
populasi dalam satu cluster adalah heterogen dan satu cluster dengan
cluster lain homogen. Area sampling merupakan teknik sampling yag
digunakan untukmenentukan sampel bila objek yang akan ditelit memiliki
sumber data yang sangat luas.
b. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilansampel yang tidak
memberi peluang yang sama pada tiap anggota populasi. Nonprobability
48
sampling terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu: judgement sampling,
convenience sampling, quota sampling, dan snow-ball sampling.
Judgement Sampling adalah teknik sampling yang subjek dengan kriteria
tertentu dipilih menjadi sampel karena dianggap mampu memberikan
informasi yang dibutuhkan. Convenience Sampling adalah teknik sampling
yang berlandaskan asas kemudahan dalam mendapatkan sampel, biasanya
digunakan dengan mengumpulkan informasi dari anggota populasi yang bisa
didapatkan dengan mudah.
49
Lanjutan Tabel 4.6.
Populasi Populasi Populasi
Sampel(n) Sampel(n) Sampel(n)
(N) (N) (N)
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
Data yang didapat dari perusahaan berupa sekumpulan data yang tercatat pada
tabel, oleh karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan uji normalitas pada
data-data yang ada. Tujuan dari uji normalitas sendiri adalah untuk mengetahui
apakah data-data hasil uji pulp tersebut sudah tersebar secara normal atau tidak.
Metode yang dapat digunakan untuk melakukan uji normalitas diantaranya
adalah Anderson-Darling, Ryan-Joiner, dan Kolmogrov-Smirnov.
Diantara ketiga metode tersebut penulis akan menggunakan metode Anderson -
Darling untuk mengolah data-data yang telah didapat. Metode Anderson-Darling
diambil dari penemunya yakni Theodore Wilbure Anderson dan Donald A.
Darling. Metode ini sesuai untuk melakukan uji kenormalan dengan data yang
berjumlah relatif kecil atau sedikit. Kelebihan dari metode ini adalah dapat
menganalisis data yang jumlahnya sedikit, uji ini lebih sensitif jika dibandingkan
dengan metode Kolmogrov-Smirnov. Kelebihan lain dari uji ini adalah
menggunakan P-Value untuk mengukur data tersebar secara normal atau tidak.
P-Value sendiri merupakan peluang bahwa sampel yang diuji terletak pada
distribusi normal dari suatu populasi, jika p-value < 0,05 (error), maka tolak H0
(Hipotesis awal).
50
4.3.3. Perbedaan Antara Metode Pengolahan yang Diperoleh di
Perkuliahan dengan Metode yang Digunakan Perusahaan
Terdapat perbedaan antara metode yang digunakan Perusahaan dibandingkan
materi yang telah didapatkan di bangku kuliah. Dibandingkan dari segi jumlah
sampel yang harus diambil, standar ISO 7213 menetapkan untuk rentang
populasi 1 sampai dengan 100, sampel minimum yang harus diambil adalah 10
per satuan. Teori yang didapatkan di kampus, yakni berdasarkan tabel
penentukan jumlah sampel menurut Krejce dan Morgan jumlah sampel minimal
yang diperukan untuk jumlah populasi sampai dengan 100 adalah sebanyak 80
per satuan. Perbedaan berikutnya untuk tabel penentuan jumlah sampel menurut
Krejce dan Morgan lebih lengkap, sebagai permisalan untuk jumlah populasi
sebanyak 40, 50, 55 sampel yang perlu diambil berturut-turut adalah 36, 40, 44.
Dibandingkan dengan tabel yang digunakan perusahaan untuk jumlah barang
yang kurang dari 100 juga tetap harus mengambil jumlah sampel sebanyak 10
per satuan.
Perbandingan berikutnya adalah mengenai output dari data yang telah diperoleh,
data yang telah didapat seperti yang tertera pada Tabel 4.2 dan 4.4, oleh
perusahaan selanjutnya data-data tersebut kemudian dihitung rata-rata dari tiap
kriteria (brightness dan moisture content), kemudian dilakukan penarikan
kesimpulan apakah pulp tersebut diterima ataukah ditolak, untuk output hasil
akhir pengolah berupa saja. Saat mengikuti perkuliahan materi statistika
kumpulan data yang banyak tersebut dapat disajikan kedalam bentuk yang lebih
menarik seperti grafik, tabel penyebaran dengan tujuan menyampaikan informasi
dengan lebih cepat kepada pembaca. Berdasarkan metode yang digunakan oleh
perushaan dengan metode yang didapatkan dari materi perkuliahan memiliki
beberapa perbedaan yang dapat dilihat pada Tabel 4.7
51
Tabel 4.7. Perbandingan Metode Perkuliahan dengan Metode Perushaan
Teori Perkuliahan Metode Perusahaan
Tabel acuan pengambilan Tabel acuan sampel berdasarkan
sampel berdasarkan Tabel standar iso 7213 tentang
Krejce dan Morgan. pulp.
Pengolahan dapat
Pengolahan data menggunakan
menggunakan software
media tabel hitung.
Ms.Excel atau minitab.
52
Lanjutan Tabel 4.8.
pH Meter Universal
pH Netral Asam Basa
8 7,22 7 4,02 4 9,52 10
9 7,04 7 3,45 4 9,5 10
10 7,02 7 3,43 4 9,48 10
11 7,01 7 3,39 4 9,49 10
12 7,19 7 4,18 4 9,63 10
13 7,04 7 3,58 4 9,61 10
14 7,03 7 3,57 4 9,59 10
15 6,99 7 3,55 4 9,6 10
16 7 7 3,64 4 9,67 10
Tabel 4.9 dibawah ini merupakan hasil pencatatan kalibrasi pH meter jenis asam.
Berbeda dengan tabel sebelumnya, pada tabel ini tidak terdapat kolom basa.
53
Tabel 4.10 berikut ini merupakan hasil pencatatan kalibrasi pH meter jenis basa.
Hasil pencatatan kalibrasi ini selanjutnya dijadikan sebagai rekap data untuk
dijadikan laporan perbulan.
54
Tabel 4.11. Parameter Pengecekan Air Baku dan Air Minum
Air baku Air Minum
Parameter
Standar Standar
Turbidity Max. 25 NTU Max. 1,5 NTU
Color Max. 50Pt-Co Max. 5 Pt-Co
Total Padatan
Max. 1500 mg/L Max. 500 mg/L
Terlarut/TDS
Temperature Suhu Udara ± 3°Celcius
pH 6,5-9,0 6,0-8,5
Chloride Max. 600 mg/L Max. 250 mg/L
Iron Max. 1,0 mg/L Max. 0,1 mg/L
Sulphate Max. 400 mg/L Max. 200 mg/L
Chromium Max. 0,05 mg/L Max. 0,05 mg/L
Hardness Max. 500 mg/L
Hasil dituliskan pada dokumen yang telah disediakan. Apabila terdapat hasil
yang tidak sesuai dengan spesifikasi (melewati spesifikasi yang ada) maka
laporkan pada pembimbing lapangan tindakan apa yang harus dilakukan.
55
Uji Normalitas Moisture
Normal
99
Mean 50,79
StDev 0,8536
95 N 32
AD 0,529
90
P-Value 0,164
80
70
Percent
60
50
40
30
20
10
1
49 50 51 52 53
moisture
56
Uji Normalitas Moisture
Normal
99
Mean 77,42
StDev 0,4420
95 N 32
AD 0,790
90
P-Value 0,036
80
70
Percent
60
50
40
30
20
10
1
76,5 77,0 77,5 78,0 78,5
brightness
1. Probability plot data sampel yang berjumlah 32, tidak semua sampel
berada di sekitar garis lurus (expected value). Menunjukan bahwa data
brightnes pulp LBKP T1-WETLAP tidak dapat dikatakan terdistribusi
secara normal.
2. Mean dari data tersebut berpusat pada nilai 77,42.
3. Standar deviasi yang ditunjukan adalah 0,442, menunjukan keragaman
data tidak terlalu besar (data bersifat homogen).
4. Nilai AD (Anderson Darling) sebesar 0,790. Nilai yang ditunjukan relative
besar, dengan demikian terdapat kemugkinan data tersebut tidak
tersebar secara normal.
5. P-Value = 0,036, nilai p-value < dari 5%, artinya menolak H0 pada
tingkat error 5% yang menyatakan bahwa data tidak terdistribusi normal.
57
Uji Normalitas Moisture
Normal
99
Mean 46,68
StDev 4,138
95 N 20
AD 0,606
90
P-Value 0,099
80
70
Percent
60
50
40
30
20
10
1
35 40 45 50 55
moisture
58
Uji Normalitas Moisture
Normal
99
Mean 89,28
StDev 0,4620
95 N 20
AD 0,660
90
P-Value 0,072
80
70
Percent
60
50
40
30
20
10
1
88,0 88,5 89,0 89,5 90,0 90,5
brightness 2
1. Probability plot data sampel yang berjumlah 20, sampel plot terlihat
berada di sekitar garis lurus (expected value). Menunjukan bahwa data
brightness pada pulp LBKP AS-WETLAP dapat dikatakan terdistribusi
secara normal secara grafik.
2. Mean dari data tersebut berpusat pada nilai 89,28.
3. Standar deviasi yang ditunjukan adalah 0,4620, menunjukan keragaman
data yang kecil artinya data seragam.
4. Nilai AD (Anderson Darling) sebesar 0,660. Nilai yang ditunjukan relative
besar, dengan demikian terdapat kemugkinan data tersebut tidak
tersebar secara normal, akan tetapi untuk memastikan perlu dilakukan
pengecekan pada nilai p-value.
5. P-Value = 0,072, nilai p-value > dari 5%, artinya tidak tolak H0 pada
tingkat error 5% yang menyatakan bahwa data terdistribusi normal.
59
Moisture Content (%)
53
Moisture Content %
52
51
50 Moisture Content (%)
49
0 10 20 30 40
Bale Nomor
Gambar 4.15 berikut ini adalah diagram scatter dari aspek kecerahan atau
brightness dari jenis pulp LBKP T1-WETLAP.
Brightness
78,5
Brightness
78
77,5
77
Brightness
76,5
0 5 10 15 20 25 30 35
Bale Nomor
Berdasarkan dua diagram scatter diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada pola
yang terbentuk dari plot-plot tersebut baik dari dari aspek moisture maupun
dari aspek kecerahan. Diagram tersebut juga menunjukan tidak adanya data
outlier. Data outlier adalah data ekstrim yang dihasilkan dari situasi atau
kejadian yang tidak normal, sehingga harus diteliti lebih lanjut.
b. Gambar 4.16 berikut adalah diagram scatter aspek moisture content pulp
jenis LBKP AS-WETLAP.
60
Moisture Content (%)
60
Tingkat Moisture Contene 50
40
30
20
Moisture Content (%)
10
0
0 5 10 15 20 25
Bale Nomor
Brightness
90
Tingkat Brightness
89,5
89
88,5 Brightness
88
0 5 10 15 20 25
Bale Nomor
Berdasarkan dua diagram scatter diatas, dapat diamati bahwa pada gambar
pertama plot-plot tersebut berpola seperti garis linear yang artinya data-data
pada aspek moisture content pulp jenis LBKP AS-WETLAP cenderung stabil.
Dilihat pada gambar kedua yakni pada aspek kecerahan pulp jenis LBKP
AS-WETLAP terlihat plot-plot yang membentuk seperti kurva yang naik dan
turun.
61
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Serang merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang Manufacture of paper and paper products.
2. QC Incoming adalah bagian yang bertugas untuk melakukan
pengawasan mutu kualitas, akan tetapi lebih dikhususkan pada
barang atau bahan baku yang baru datang.
3. QC Incoming mempunyai 3 buah laboratorium yakni, laboratorium
kimia, laboratorium pulp, dan laboratorium batu bara.
4. Standar ISO yang digunakan untuk proses sampling adalah ISO 7213.
5. Tugas yang diberikan selama proses kerja praktek berlangsung
adalah:
a. Melakukan kalibrasi pH meter.
b. Melakukan pengecekan kualitas air minum dan air baku.
c. Membantu proses sampling di laboratorium kimia dan
laboratorium pulp.
d. Mengecek kualitas kertas yang mencakup uji kecerahan, uji lipat,
uji tensile strength, uji bursting strength.
5.2. Saran
a. Sebaiknya dibuat pembagian tugas atau materi yang hendak diberikan
kepada pekerja praktek.
b. Meningkatkan kebersihan setiap saat, apalagi setelah dilakukan uji
dengan bahan kimia.
c. Menyediakan rak display atau label display khususnya pada saat
melakukan pengecekan moisture pada tepung terigu yang jumlahnya
cukup banyak. Pemberian fasiitas berupa rak display berfungsi agar
tepung terigu yang sudah di uji moisture nya tidak diperiksa dua kali.
62
DAFTAR PUSTAKA
Montgomery, D. (2011). Applied Statistics and Probability for Engineers (5th ed.).
New York: Wiley & Sons, Inc,.
Walpole, R. (2012). Probability and Statistics for Engineers and Scientist (Ninth
Edition ed.). Singapore: Pearson.
ix