Anda di halaman 1dari 38

TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH

KECAMATAN LIMA PULUH


2018

BAB IV

PERENCANAAN PENYALURAN AIR BUANGAN

4.1 Perhitungan Debit Air Buangan


Perhitungan debit air buangan suatu kecamatan bergantung pada kebutuhan
air bersih penduduk di kecamatan tersebut. Adapun perencanaan sistem
penyaluran air buangan Kecamatan Lima Puluh dirancang untuk 20 tahun
kedepan (2018-2037).

4.1.1 Debit Air Buangan Domestik


Pada perencanaan sistem penyaluran air buangan domestik Kecamatan Lima
Puluh, besarnya debit air buangan direncanakan sebesar 80% dari kebutuhan air
bersih. Untuk memudahkan dalam sistem penyalurannya Kecamatan Lima Puluh
kriteria pembagian blok pelayanan didasarkan pada satu wilayah bagian
adminnistrasi yaitu berdasarkan wilayah kelurahan di mana di bagi menjadi IV
blok yaitu I, II, III, dan IV yang dapat dilihat pada table 4.1.

Tabel 4.1 Pembagian Blok Kecamatan Lima Puluh


Blok Kelurahan
I Rintis
II Sekip
III Tanjung Rhu
IV Pesisir
Sumber: Kecamatan Lima Puluh Dalam Angka, 2018

Debit air buangan Kecamatan Lima Puluh dihitung berdasarkan kebutuhan


air bersih dari tiap-tiap Sambungan Rumah (SR). Persen pengguna SR adalah
100%. Debit air buangan domestik Kecamatan Lima Puluh dapat dilihat pada
Tabel 4.2.

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 53


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Tabel 4.2 Debit Air Buangan Domestik


Q Air Q Air
Jumlah
Bersih Rasio Air Buangan
Blok Penduduk
Domestik Buangan Domestik
(Jiwa)
(L/dt) (L/dt)
I 11199 15,55 12,44
II 12285 17,06 13,65
80%
III 19359 26,89 21,51
IV 15671 21,76 17,41
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL 2018

Berikut ini contoh perhitungan debit air buangan domestik pada tiap-tiap blok
pelayanan.

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 54


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

 Blok I (Rintis)
Jumlah Penduduk Blok I = % Penduduk Blok I x penduduk terlayani 2037
= 19,14 % x 58513 jiwa
= 11199Jiwa

Kebutuhan Air Domestik Blok I


a. Jumlah penduduk pengguna SR = %SR x Jumlah penduduk Blok I terlayani
= 100% x 8529 Jiwa
= 11199 Jiwa

Kebutuhan Air Domestik = Jumlah Penduduk Pengguna SR x Standar


kebutuhan air
= 11199 Jiwa x 120 L/o/h
= 1343880 L/h
= 15,55 L/dt

Q Air Buangan Domestik = 80% x Q Air Bersih Domestik


= 80% x 15,55 L/dt
= 12,44 L/dt
Dengan cara yang sama, dilakukan juga perhitungan seperti diatas pada blok
lainnya.

4.1.2 Debit Air Buangan Non Domestik


Debit air buangan non domestik dihitung berdasarkan kebutuhan air bersih
dari tiap fasilitas yang ada pada setiap blok pelayanan di Kecamatan Lima Puluh.
Sama halnya dengan perencanaan sistem penyaluran air buangan domestik, untuk
air limbah non domestik juga dibagi menjadi 4 blok yaitu I, II, III, dan IV.
Persebaran Fasilitas tiap Kecamatan Lima Puluh dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Persebaran Fasilitas di Kecamatan Lima Puluh


Jenis Standar Jumlah Fasilitas Per Blok Total
No
Fasilitas Kebutuhan I II III IV (Unit)
Sarana Pendidikan

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 55


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

10
TK 5 5 8 6 24
l/murid/hari
10
SD 5 6 10 8 29
l/murid/hari
10
1 SMP 3 3 4 3 13
l/murid/hari
10
SMA 1 1 2 2 6
l/murid/hari
10
SMK 0 0 1 1 2
l/murid/hari
Sarana Peribadatan
Masjid 500 l/unit/hari 6 7 11 8 32

Mushalla 150 l/unit/hari 4 4 7 5 20


2
Gereja 400 l/unit/hari 2 3 4 3 12
Vihara 400 l/unit/hari 1 1 2 2 6
Sarana Kesehatan
Rumah
200 l/unit/hari 0 0 1 1 2
Sakit
Rumah
Sakit 200 l/unit/hari 1 1 1 1 4
Bersalin
3 2000
Puskesmas 1 1 2 2 6
l/unit/hari
2000
poliklinik 1 1 2 2 6
l/unit/hari
praktek 2000
3 4 5 4 16
dokter l/unit/hari
Sarana Perindustrian
Industri
4 1 ha/unit 1 1 1 1 4
Kecil
Sarana Perdagangan
12000
Pasar 1 1 0 0 2
l/ha/hari
5 Sarana Perbankan
10
Bank 3 3 5 4 15
l/pegawai/hari
Sarana Komunikasi
Kantor 10
6 0 0 1 1 2
Pos l/pegawai/hari
Sarana lainnya
7 Hotel 150 l/bed/hari 3 3 5 5 16

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 56


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Kolam 0,075
0 0 1 1 2
Renang l/ha/hari
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Hasil perhitungan total debit air bersih dan total debit air buangan tiap
sarana dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5.
4.4 Perhitungan Total Debit Air Bersih Non Domestik
Q Air bersih Non Domestik (L/dt)
No Fasilitas Jumlah
Blok I Blok II Blok III Blok IV
1 Sarana Pendidikan 0,488 0,524 0,965 0,814 2,7904
2 Sarana Peribadatan 0,289 0,336 0,532 0,394 1,5509
3 Sarana Kesehatan 0,694 0,718 1,366 1,343 4,1204
4 Sarana Perindustrian 0,00000115741 0,000 0,000 0,000 0,0000046
5 Sarana Perdagangan 0,069 0,069 0,000 0,000 0,1389
6 Sarana Perbankan 0,017 0,017 0,029 0,023 0,087
7 Sarana Komunikasi 0,000 0,000 0,002 0,002 0,0035
8 Sarana Lainnya 0,391 0,391 0,666 0,666 2,1
Jumlah 1,949 2,055 3,560 3,241 10,80
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

4.5 Perhitungan Total Debit Air Buangan Non Domestik


Q Air buangan Non Domestik (L/dt)
No Fasilitas Jumlah
Blok I Blok II Blok III Blok IV
1 Sarana Pendidikan 0,390 0,420 0,772 0,651 2,232
2 Sarana Peribadatan 0,231 0,269 0,426 0,315 1,241
3 Sarana Kesehatan 0,556 0,574 1,093 1,074 3,296
4 Sarana Perindustrian 0,000 0,0000 0,0000 0,000 0,000
5 Sarana Perdagangan 0,056 0,056 0,000 0,000 0,111
6 Sarana Perbankan 0,014 0,014 0,023 0,019 0,069
7 Sarana Komunikasi 0,00 0,00 0,001 0,001 0,003
8 Sarana Lainnya 0,313 0,313 0,533 0,521 1,679
Jumlah 1,559 1,644 2,848 2,581 8,6
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Debit air bersih dan debit air buangan non domestik Kecamatan Lima
Puluh dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Debit Air Bersih dan Debit Air Buangan Non Domestik Kecamatan
Lima Puluh
Q Air bersih Non Rasio Air Q Air buangan Non
Blok
Domestik (L/dt) Buangan Domestik (L/dt)

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 57


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

I 1,89 1,503
II 1,986 1,589
80%
III 3,629 2,903
IV 3,310 2,648
Jumlah 10,80 8,6
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Berikut ini contoh perhitungan debit air buangan non domestik.


 Blok I (Rintis)
a. Sarana Pendidikan
 TK = 5 unit
Qair bersih = 5 unit x 37 murid/unit x 10 L/o/hr
= 1850 L/h
= 0,021 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,021 L/dt
= 0,017 L/dt

 SD= 5 unit
Q air bersih = 5 unit x 319 jiwa/unit x 10 L/o/hr
= 15950 L/h
= 0,185 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,185 L/dt
= 0,148L/dt
 SMP = 3 unit
Q air bersih = 3 unit x 594 jiwa/unit x 10 L/o/hr
= 17820 L/h
= 0,206 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 58


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

= 80% x 0,206 L/dt


= 0,165 L/dt

 SMA = 1 unit
Q air bersih = 1 unit x650 jiwa/unit x 10 L/o/hr
= 6500 L/h
= 0,075 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,075 L/dt
= 0,060 L/dt

 SMK = 0 unit
Q air bersih = 0 unit x 1174 jiwa/unit x 10 L/o/hr
= 0 L/h
= 0L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0L/dt
= 0L/dt

Qtotal air bersih sarana pendidikan = (0,021 + 0,185 + 0,206 + 0,075 + 0) L/dt
= 0,488 L/dt

Qtotal air buangan sarana pendidikan= (0,017 + 0,148 + 0,165 + 0,060 + 0) L/dt
= 0,390 L/dt

b. Sarana Peribadatan
 Masjid = 6 unit
Q air bersih = 6 unit x 3000 L/unit/hari
= 18000 L/h
= 0,208 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 59
TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

= 80% x 0,208 L/dt


= 0,167 L/dt

 Mushalla = 4 unit
Q air bersih = 4 unit x 1000 L/unit/hari
= 4000 L/h
= 0,046 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,046 L/dt
= 0,037 L/dt

 Gereja = 2 unit
Q air bersih = 2 unit x 1000 L/unit/hari
= 2000 L/h
= 0,023 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,023 L/dt
= 0,019 L/dt

 Vihara = 1 unit
Q air bersih = 1 unit x 1000 L/unit/hari
= 1000 L/h
= 0,012 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,012 L/dt
= 0,009 L/dt

Qtotal air bersih sarana peribadatan = (0,208 + 0,046 + 0,023 + 0,012) L/dt
= 0,289 L/dt

Qtotal air buangan sarana peribadatan = (0,167 + 0,037 + 0,019 + 0,009) L/dt
RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 60
TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

= 0,231 L/dt

c. Sarana Kesehatan
 Rumah Sakit = 0 unit
Q air bersih = 0 unit x 2000 L/unit/hari
= 0 L/h
= 0 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0L/dt
= 0 L/dt
 Rumah Sakit Bersalin = 1 unit
Q air bersih = 1 unit x 200 L/bed/hari x 250 orang/unit
= 50000 L/h
= 0,579 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,579 L/dt
= 0,463 L/dt

 Puskesmas = 1 unit
Q air bersih = 1 unit x 2000 L/unit/hari
= 2000 L/h
= 0,023 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,023 L/dt
= 0,019 L/dt
 Poliklinik = 1 unit
Q air bersih = 1 unit x 2000 L/unit/hari
= 2000 L/h

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 61


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

= 0,023 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,023 L/dt
= 0,019 L/dt
 Praktek Dokter = 3 unit
Q air bersih = 1 unit x 2000 L/unit/hari
= 6000 L/h
= 0,069 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,069 L/dt
= 0,056 L/dt

Qtotal air bersih sarana kesehatan = (0 + 0,579 +0,023 + 0,023 +


0,069)L/dt
= 0,694 L/dt

Qtotal air buangan sarana kesehatan = (0 + 0,463 + 0,019 +0,019 + 0,009 +


0,056)L/dt
= 0,556 L/dt

d. Sarana Industri
 Industri Kecil
Jumlah daerah industri 1 unit
Asumsi : Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 5000 m2/unit
Sehingga : Luas total daerah industri = 4 unit x10000m /unit
2

= 40000 m 2

Kebutuhan air untuk Industri = 4 unit x 0,1 l/unit/h x 1 ha/unit


= 0,4 l/h
= 0,0000046 l/dt
RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 62
TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Q air bersih untuk industri kecil = 0,0000046 l/dt


= 0,0000046 l/dt

Q air buang untuk industri kecil = 80% x Q Air Bersih Non Domestik
= 80% x 0,0000046 l/d

= 0,021 L/dt

e. Sarana Perdagangan
 Pasar = 1 unit
Q air bersih = 1 unit x 12000 L/unit/hari
= 12000 L/h
= 0,139 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,139 L/dt
= 0,111 L/dt

Qtotal air bersih sarana perdagangan = (0,139 + 0,329 + 0,081) L/dt


= 0,549 L/dt

Qtotal air buangan sarana perdagangan = (0,111 + 0,263+ 0,065) L/dt


= 0,439 L/dt

f. Sarana Perbankan
Bank = 3 unit
Q air bersih = 3 unit x 50 pegawai/unit x 10 L/pegawai/hari
= 1500 L/h
= 0,17 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,17 L/dt
RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 63
TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

= 0,14 L/dt

Qtotal air bersih sarana perbankan = 0,17 L/dt


Qtotal air buangan sarana perbankan = 0,14 L/dt

g. Sarana Komunikasi
 Kantor Pos = 0
Q air bersih = 0 unit x 50 pegawai/unit x 10 L/pegawai/hari
= 0 L/h
= 0 L/dt

Qtotal air bersih sarana Komunikasi = 0 L/dt


Qtotal air buangan sarana Komunikasi = 0 L/dt

h. Lain-Lain
 Hotel = 3 unit
Q air bersih = 3 unit x 150 L/unit/hari x 75 bed/unit
= 33750 L/h
= 0,391 L/dt

Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik


= 80% x 0,391 L/dt
= 0,313 L/dt

 Kolam Renang = 0 unit


Kebutuhan air stadion Kolam Renang= 0 unit  0,2 l/ha/dtk x 0,075 ha
= 0 l/ha/dtk
= 0,046 l/dt
Q air bersih = 0 la/ha/dtk
Q Air Buangan = 80% x Q Air Bersih Non Domestik
= 80% x 0 l/ha/dtk
= 0 L/ha/dtk

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 64


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Qtotal air bersih sarana lainnya = (0,391+ 0) L/dt


= 0,391 L/ha/dt
Qtotal air buangan sarana lainnya = (0,313+0) L/dt
= 0,313 L/ha/dt

Dengan cara yang sama, dilakukan juga perhitungan seperti diatas pada
blok lainnya.

1.1.3 Fluktuasi Pengaliran


Fluktuasi pengaliran meliputi debit rata-rata, debit minimum, dan debit
total puncak. Rekapitulasi debit air buangan domestik dan debit air buangan non
domestik dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Rekapitulasi Debit Air Buangan Domestik dan Non Domestik
Q Air Q Air
Buangan Buangan Non
Blok Kelurahan
Domestik Domestik
(L/dt) (L/dt)
I Rintis 12,44 1,503

II Sekip 13,65 1,589

III Tanjung Rhu 21,51 2,903

VI Pesisir 17,41 2,648

Total 65,01 10,80


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Debit rata-rata air buangan tiap blok Kecamatan Lima Puluh dapat dilihat
pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Perhitungan Debit Rata-rata Air Buangan Tiap Blok
Q Air Q Air
Buangan Buangan Non Q rata-rata Air
Blok Kelurahan
Domestik Domestik Buangan (L/dt)
(L/dt) (L/dt)
I Rintis 12,44 1,503 13,946

II Sekip 13,65 1,589 15,238

III Tanjung Rhu 21,51 2,903 24,413

VI Pesisir 17,41 2,648 20,060

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 65


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Total 65,01 10,80 73,658


Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Contoh perhitungan mencari debit rata-rata (Qr).


Blok I (Rintis)
Q rata-rata = Q Air Buangan Domestik + Q Air Buangan Non Domestik
= (12,44 + 1,503) L/det
= 13,946 L/dt

Hasil perhitungan Qpeak dan Qmin air buangan tiap blok Kecamatan Lima
Puluh dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Perhitungan Qpeak dan Qmin Air Buangan Tiap Blok

Q
Jumlah Q rata-
Jumlah Puncak QM
Penduduk rata Air
Blok Penduduk Z Qinfiltrasi Fp Air Air
(Ribuan Buangan
(Jiwa) Limbah
Jiwa) (L/dt)
(L/dt)
I 11,199 11199 0,15 13,946 2,789 1,50 25,10
II 12,285 12285 0,15 15,238 3,067 1,50 27,60
III 19,359 19359 0,14 24,413 4,881 1,50 43,93
IV 15,671 15671 0,14 20,060 3,989 1,50 35,90
Total 58,513 58513 73,658 14,725 132,52
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Contoh perhitungan mencari debit puncak (Qp) dan debit minimum (Qmin).
Blok I (Umban Sari)
Jumlah Penduduk = 58513 jiwa (total)
Jumlah Penduduk = 11199 jiwa (blok I)
Jumlah Blok =4

Z = Log 4
Log P
= Log 4
Log 11199
= 0,15

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 66


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Faktor Puncak (Fp) = 1,5

Debit Puncak (Qp) = Fp x Qr


= 1,5 x 73,658 L/dt

= 110,487 L/dt

Debit Minimum (Qmin) =


=
= 6,973 L/dt

4.2 Rencana Saluran Air Buangan

Perencanaan sistem penyaluran air buangan yang merupakan salah satu


upaya pengelolaan air buangan dalam hal ini akan dilakukan di Kecamatan Lima
Puluh Pesisir. Perencanaaan ini harus dilakukan secara terpadu agar saluran air
buangan bisa berjalan sesuai fungsinya, tentunya dengan memperhatikan berbagai
faktor yang berkaitan dengan daerah yang akan direncanakan seperti topografi,
kependudukan, dan pemakaian air bersih masyarakat di daerah tersebut. Pemilihan
lokasi IPAL diusahakan pada elevasi yang lebih rendah agar pada penyaluran air
buangan tidak membutuhkan pompa dan pengaliran air buangan dari pipa induk
dilakukan dengan sistem gravitasi.

4.2.1 Pemilihan Bentuk Dan Jenis Pipa


Pemilihan jenis pipa yang akan dipasang pada jalur yang telah ditetapkan
harus berhubungan dengan kondisi lapangan, baik dari segi topografi
maupunstruktur tanah. Selain itu, pemilihan jenis pipa yang digunakan harus
memenuhi syarat antara lain:
a. Sesuai dengan kebutuhan desain
b. Daya tahan tinggi terhadap kondisi lapangan
c. Suku cadang pipa mudah diperoleh dengan harga yang pantas
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor diatas, dipilih pipa baja
karbon(cast iron) dengan koefisien kekasaran Hazen-William sebesar 130
(koefisien kekasaran Hazen-William perencanaan pipa baru) dan koefisien
Manning 0,015 m, dengan karakteristik sebagai berikut:

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 67


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

a. Kuat dan keras;


b. Tahan korosi dan suhu yang tinggi;

Tersedia dalam ukuran yang panjang dan diameter yang besar.

4.2.2 Perhitungan Pembebanan Saluran


Contoh perhitungan untuk jalur pipa lateral blok III :
 Q rata-rata total blok III = 0,0244 m3/dt
 Q rata rata saluran di blok III
o Jalur a – b = 20% x Qr total blok III
= 20% x 0,0244 m3/dt
= 0,005 m3/dt
 Q min
o Jalur a – b = 0,5 x 0,005 m3/dt
= 0,5 x 0,005
= 0,0025 L/dt
 Q peak
o Jalur a – b = Qr x Fp
= 0,005 x 1,50
= 0,0074 m3/dt

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 68


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Tabel 4.10 Pembebanan Tiap Saluran

Qr (m3/dt) Qpeak (m3/dt) Qmin (m3/dt)


Jalur BEBAN SALURAN PER BLOK
BLOK SALURAN TOTAL BLOK SALURAN TOTAL BLOK SALURAN TOTAL
A-B 20% BLOK III 0,005 0 0,005 0,0074 0,0000 0,0074 0,0025 0 0,0025
B-C (A-B) 0,000 0,005 0,0049 0,0000 0,0074 0,0074 0,0000 0,00245571 0,0025
C-D (B-C) + 10% BLOK III 0,002 0,005 0,0074 0,0037 0,0074 0,0111 0,0012 0,00245571 0,0037
D-E (C-D) + 30% BLOK III + 25% BLOK IV 0,012 0,007 0,0198 0,0186 0,0111 0,0296 0,0062 0,00368356 0,0099
E-F (D-E) +10% blok III 0,002 0,020 0,0222 0,0037 0,0296 0,0333 0,0012 0,00987615 0,0111
G-H 50% blok IV 0,010 0 0,0100 0,0151 0,0000 0,0151 0,0050 0 0,0050
H-F (G-H) + 25% blok IV + 50% BLOK I 0,012 0,010 0,0221 0,0180 0,0151 0,0331 0,0060 0,00501807 0,0110
F-K (E-F) + (H-F) 0,000 0,044 0,0443 0,0000 0,0664 0,0664 0,0000 0,02213849 0,0221
I-J 25% BLOK I + 40% BLOK II 0,010 0,000 0,0097 0,0145 0,0000 0,0145 0,0048 0 0,0048
J-K (I-J) + 25% BLOK II 0,004 0,010 0,0135 0,0058 0,0145 0,02031 0,0019 0,00484037 0,0068
K-L (F-K) + (J-K) + 10% BLOK III 0,0025 0,058 0,060 0,0037 0,0867 0,0904 0,0012 0,02890803 0,0301
L-M (K-L) + 10% BLOK III 0,00246 0,060 0,063 0,0037 0,0904 0,0941 0,0012 0,03013588 0,0314
M-N (L-M) + 10% BLOK III 0,00246 0,063 0,065 0,0037 0,0941 0,0978 0,0012 0,03136374 0,0326
N-O (M-N) 0 0,065 0,065 0,0000 0,0978 0,0978 0,0000 0,03259159 0,0326

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 53


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

O-P (N-O) + 10% BLOK II 0,0015 0,065 0,067 0,0023 0,0978 0,1001 0,0008 0,03259159 0,0334
P-Q (O-P) 0 0,067 0,067 0,0000 0,1001 0,1001 0,0000 0,03336326 0,0334
R-S 30% BLOK II 0,0046 0 0,005 0,0069 0,0000 0,0069 0,0023 0 0,0023
S-T (R-S) + 20% BLOK II 0,0031 0,005 0,008 0,0046 0,0069 0,0116 0,0015 0,00231501 0,0039
T-Q (S-T) 0 0,008 0,008 0,0000 0,0116 0,0116 0,0000 0,00385834 0,0039
Q-U (P-Q) + (T-Q) 0 0,074 0,074 0,0000 0,1117 0,1117 0,0000 0,0372216 0,0372
U-IPAL Q-U 0 0,074 0,074 0,0000 0,1117 0,1117 0,0000 0,0372216 0,0372

Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 54


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

4.2.3 Perhitungan Dimensi Pipa Air Buangan


Saluran air buangan direncanakan mengggunakan pipa Cast Iron dengan
koefsien kekasaran pipa (Manning) n = 0,012 dan koefisien kekasaran Hazen
William 130 yang merupakan angka standar untuk mendapatkan konstruksi yang
baik. Dimensi saluran air buangan dihitung tiap saluran dengan menggunakan
grafik “Hydraulic Element for Circular Sewer“. Kecepatan dalam pipa adalah 0,6
m/detik dan tekanan dalam pipa adalah 1 atm agar mampu menggelontorkan pasir
yang mungkin terkandung dalam air buangan.
Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan jalur perpipaan sistem
penyaluran air buangan Kecamatan Tampan, maka berikut ini akan diuraikan
contoh perhitungan salah satu bagian jalur tersebut, yakni pada pipa 1 (a – b) yang
merupakan pipa Lateral.
Adapun data-data umum yang diperlukan nantinya, antara lain:
1. Jenis pipa yang dipakai = Cast Iron
2. Koefisien Manning (n) = 0,012 dan K = 130 (Hazen William)
3. Kecepatan aliran (Vf) = 1 m/detik
4. Rasio air buangan = 80% penduduk air bersih

Contoh perhitungan jalur pipa air buangan pada segmen a- b (pipa Lateral)
adalah sebagai berikut:
 Jalur = Pipa 1 (a – b)
 Jenis pipa = Pipa
 Panjang pipa (L) = 324,55 m
 Blok pelayanan = 20% blok III
 Penduduk terlayani= 19359 jiwa
 Q peak = 0,0073 m3/dt
 Q min = 0,0025 m3/dt
 d/D = 0,8 (Asumsi) → (0,5 – 0,8)
 Qp/Qf = 0,98 (grafik)

 Qf =

= 0,0075 m3/dt
RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 53
TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

 Vf = 1,0 m/dt

 D =

=
= 0,097 m
= 97 mm

= 101,60 mm (dipasaran)

= 0,1016 m

= 4 inch

 Vf (koreksi) =

= 0,91 m/det

 SSaluran =

= 0,00143 m

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 54


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

 h = SSaluran x L = 0,00143 m x 324,55 m = 0,47 m2


 Qmin/Qf = 0,0025 / 0,0075 = 0,33 (diplot ke grafik)
 Dmin/Dpas = 0,40 (dari Q min/Qf, lalu di plot ke d/D)
 Dmin = 0,40 x Dpasaran = 0,32 x 0,1016 m = 4,06cm
 Vmin/Vf = 0,9 (dari dmin/Dpas, lalu plot ke V/Vf)
 Vmin = 0,9 x 0,93 = 0,83 m/det
 Dmin < 5 cm …….........( perlu Cek penggelontoran)
 Vmin > 0,5 m/det …….( tidak perlu Cek penggelontoran)

Qpeak/Q

V/Vf
Qmin/Qf

Gambar 4.2 Hydraulic Element for Circular Sewer

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 55


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Hasil perhitungan dimensi tiap pipa dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 4.11 Dimensi Tiap Pipa
Vf Dhit Dpas Vf koreksi
Jalur BEBAN SALURAN PER BLOK Qpeak Qmin d/D Qp/Qf Qf
m/dt m (mm) mm m inch m/dt
A-B 20% BLOK III 0.00732 0.00244 0.80 0.98 0.0075 1 0.0976 97.55 101.60 0.10 4.0 0.92
B-C (A-B) 0.00732 0.00244 0.0075 0.0976 97.55 114.30 0.11 4.5 0.73
C-D (B-C) + 10% BLOK III 0.01098 0.00366 0.0112 0.1195 119.48 141.30 0.14 5.5 0.71
(C-D) + 30% BLOK III + 25% BLOK
D-E 0.02944 0.00981 0.0300 0.1956 195.63 219.10 0.22 8.6 0.80
IV
E-F (D-E) +10% blok III 0.0331 0.01103 0.0338 0.2074 207.44 219.10 0.22 8.6 0.90
G-H 50% blok IV 0.01496 0.00499 0.0153 0.1394 139.44 141.30 0.14 5.5 0.97
H-F (G-H) + 25% blok IV + 50% BLOK I 0.03289 0.01096 0.0336 0.2068 206.78 219.10 0.22 8.6 0.89
F-K (E-F) + (H-F) 0.066 0.022 0.0673 0.2929 292.90 323.90 0.32 12.8 0.82
I-J 25% BLOK I + 40% BLOK II 0.01443 0.00481 0.0147 0.1369 136.95 141.30 0.14 5.5 0.94
J-K (I-J) + 25% BLOK II 0.02018 0.00673 0.0206 0.1620 161.95 168.30 0.17 6.6 0.93
K-L (F-K) + (J-K) + 10% BLOK III 0.08984 0.02995 0.0917 0.3417 341.72 355.60 0.36 14.0 0.92
L-M (K-L) + 10% BLOK III 0.0935 0.03117 0.0954 0.3486 348.62 355.60 0.36 14.0 0.96
M-N (L-M) + 10% BLOK III 0.09716 0.03239 0.0991 0.3554 355.38 406.40 0.41 16.0 0.76
N-O (M-N) 0.09716 0.03239 0.0991 0.3554 355.38 406.40 0.41 16.0 0.76
O-P (N-O) + 10% BLOK II 0.09946 0.03315 0.1015 0.3596 359.56 406.40 0.41 16.0 0.78
P-Q (O-P) 0.09946 0.03315 0.1015 0.3596 359.56 406.40 0.41 16.0 0.78
R-S 30% BLOK II 0.0069 0.0023 0.0070 0.0947 94.70 101.60 0.10 4.0 0.87
S-T (R-S) + 20% BLOK II 0.0115 0.00383 0.0117 0.1223 122.26 141.30 0.14 5.5 0.75
T-Q (S-T) 0.0115 0.00383 0.0117 0.1223 122.262 141.30 0.14 5.5 0.75
Q-U (P-Q) + (T-Q) 0.11096 0.03699 0.1132 0.3798 379.78 406.40 0.41 16.0 0.87

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 53


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

U-
Q-U 0.11096 0.03699 0.1132 0.3798 379.78 406.40 0.4064 16.0 0.87327
IPAL

Tabel 4.11 Dimensi Tiap Pipa (Lanjutan)


Jalur BEBAN SALURAN PER BLOK S (m) L (m) H(m2) Qmin/Qf Dmin/Dpas Dmin(cm) Vmin/Vf Vmin(cm) Gelontor

A-B 20% BLOK III 0.00142 324.55 0.4597 0.326667 0.4 4.06 0.9 0.82972 TIDAK
B-C (A-B) 0.00082 512.90 0.4193 0.326667 0.4 4.57 0.9 0.65558 TIDAK
C-D (B-C) + 10% BLOK III 0.00068 233.76 0.1598 0.326667 0.4 5.65 0.9 0.64346 TIDAK
D-E (C-D) + 30% BLOK III + 25% BLOK IV 0.00063 474.14 0.3009 0.326667 0.4 8.76 0.9 0.71751 TIDAK
E-F (D-E) +10% blok III 0.00080 230.65 0.1850 0.326667 0.4 8.76 0.9 0.80672 TIDAK
G-H 50% blok IV 0.00127 285.79 0.3625 0.326667 0.4 5.65 0.9 0.87647 TIDAK
H-F (G-H) + 25% blok IV + 50% BLOK I 0.00079 300.22 0.2378 0.326667 0.4 8.76 0.9 0.80165 TIDAK
F-K (E-F) + (H-F) 0.00051 58.01 0.0298 0.326667 0.4 12.96 0.9 0.73595 TIDAK
I-J 25% BLOK I + 40% BLOK II 0.00118 258.98 0.3057 0.326667 0.4 5.65 0.9 0.84544 TIDAK
J-K (I-J) + 25% BLOK II 0.00102 335.03 0.3420 0.326667 0.4 6.73 0.9 0.83341 TIDAK
K-L (F-K) + (J-K) + 10% BLOK III 0.00062 216.69 0.1336 0.326667 0.4 14.22 0.9 0.83114 TIDAK
L-M (K-L) + 10% BLOK III 0.00067 120.03 0.0802 0.326667 0.4 14.22 0.9 0.86500 TIDAK
M-N (L-M) + 10% BLOK III 0.00039 132.87 0.0514 0.326667 0.4 16.26 0.9 0.68820 TIDAK
N-O (M-N) 0.00039 239.96 0.0928 0.326667 0.4 16.26 0.9 0.68820 TIDAK
O-P (N-O) + 10% BLOK II 0.00041 188.86 0.0765 0.326667 0.4 16.26 0.9 0.70449 TIDAK
P-Q (O-P) 0.00041 203.86 0.0826 0.326667 0.4 16.26 0.9 0.70449 TIDAK
R-S 30% BLOK II 0.00126 195.45 0.2459 0.326667 0.4 4.06 0.9 0.78197 TIDAK
S-T (R-S) + 20% BLOK II 0.00075 668.13 0.5009 0.326667 0.4 5.65 0.9 0.67382 TIDAK

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 54


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

T-Q (S-T) 0.00075 80.22 0.0601 0.326667 0.4 5.65 0.9 0.67382 TIDAK
Q-U (P-Q) + (T-Q) 0.00050 78.39 0.0395 0.326667 0.4 16.26 0.9 0.78594 TIDAK
U-IPAL Q-U 0.00050 48.51 0.0245 0.326667 0.4 16.26 0.9 0.78594 TIDAK

Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 55


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

4.3 Penanaman Pipa

Pada penanaman pipa saluran air limbah, kemiringan (slope) pipa memiliki peran yang sangat penting, sehingga tidak
diperbolehkan adanya kesalahan, karena kesalahan pemasangan pipa akan mempengaruhi kecepatan aliran yang dihasilkan. Ketetapan
penempatan bangunan utilitas di daerah perkotaan pada sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang diatur pada
Permen PU No. 13 tahun 2004 adalah sebagai berikut:
1. Penempatan bangunan utilitas di atas tanah
Penempatan memanjang maupun melintang harus ditempatkan minimal 5 meter di atas permukaan perkerasan jalan dan > 0,5 m
dari tepi perkerasan.
2. Penempatan utilitas di bawah tanah
a. Bila utilitas ditempatkan memanjang jalan, penempatannya adalah di luar badan jalan. Bila lahan tak tersedia maka utilitas
ditempatkan di bawah perkerasan jalan dengan kedalaman minimal 1,50 meter.
b. Bila utilitas ditempatkan melintang jalan, utilitas harus ditempatkan dengan kedalaman minimal 1,50 meter dari permukaan
perkerasan jalan, terutama bila utilitas tersebut tidak menggunakan perlindungan terhadap beban lalu-lintas.

Sistem perpipaan air buangan dilengkapi dengan pemasangan manhole di beberapa lokasi untuk mempermudah pengawasan sistem
tersebut. Pemasangan perpipaan pada sistem pengolahan air limbah adalah sebagai berikut:
1. Perpipaan dipasang pada inlet bangunan pengolahan dan antar bangunan pengolahan bila diperlukan
2. Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yang ada
3. Diameter pipa inlet air limbah ke bangunan pengolahan harus memperhitungkan elevasi pipa pengaliran air limbah yang dilakukan
secara gravitasi. Serta memperhitungkan volume gas yang ada pada air limbah yang dialirkan.

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 56


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Adapun pemasangan pipa pada saluran air limbah ini mempunyai beberapa ketentuan, yaitu:
1. Sistem perpipaan ini dipasang mulai dari sumber air limbah menuju bangunan pengolahan dengan kemiringan minimum pipa
sebesar 1%
2. Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yang ada
3. Karena pengaliran dilakukan secara gravitasi maka penting untuk memperhitungkan elevasi lahan yang dilalui sistem ini. Dengan
kedalaman pipa maksimum 7 m di bawah permukaan tanah, maka bila lebih dari itu harus menggunakan pompa untuk menaikkan
air limbah ke elevasi yang cukup untuk mengalir secara gravitasi
4. Pada beberapa tempat dipasang manhole untuk memudahkan pengawasan yang dilakukan terhadap sistem
5. Untuk mempermudah pengaliran dalam pipa, air limbah yang berasal dari sumber sebaiknya ditampung dulu di dalam sumur
pengumpul baru dialirkan ke bangunan pengelolaan.
Contoh perhitungan jalur pipa air buangan pada segmen a - b (pipa lateral) adalah sebagai berikut:
Dterpakai = 0,1016 m
L = 324,55 m
Slope pipa = 0,00142
Hf total pipa = 324,55 m x 0,0142
= 0.4597 m
Slope tanah = 0,00
Hf total Tanah = 324,55 m x 0,0000218
= 0,007 m
Kedalaman pipa (x) =1
Dengan Φ 0,10 m HT = 0,5 m
HP1 = 0,2 m
Dengan Φ 0,10 m HP2 = 0,1 m
Tinggi pipa awal = X + HT + HP1
= 1 m + 0,5 m + 0,2 m
= 1,7 m

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 57


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Tinggi pipa akhir = X + HT + HP1 + HP2 + HF Total Pipa


= 1 m + 0,5 m + 0,2 m + 0,1 m + 2,142 m
= 3,842 m
Elevasi penanaman pipa
 Pipa awal = 8 m – 1,7 m
= 6,3 m
 Pipa akhir= 8 m – 3,842 m
= 4,158 m
 Dasar pipa awal = 6,3 m – 0,1016 m
= 6,198 m
 Dasar pipa akhir = 4,158 m – 0,1016 m
= 4,056 m

Kedalaman Pipa

 Pipa awal = X + HT + HP1 + HP2 + Diameter Pipa


= 1 m + 0,5 m + 0,2 m + 0,1 m + 0,1016 m
= 1,902 m
 Pipa Akhir = X + HT + HP1 + Diameter Pipa + HP2 + HF Pipa
total
= 1 m + 0,5 m + 0,2 m + 0,1 m + 0,1016 m + 2,142 m
= 4,044 m

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 58


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

Tabel 4.12 Penanaman Pipa


Dpas L HF
jumlah Slope HF total HF pipa tiap HF tanah Kedalaman
Jalur slope tanah tanah
m mm m segmen Pipa pipa segmen tiap segmen Pipa (x)
total
A-B 0.1016 101.6 324.55 1 0.0066 2.142 2.142 0.0000218 0.007 0.007 1
B-C 0.1143 114.3 512.9 1 0.0066 3.385 3.385 0.0000218 0.011 0.011 1
C-D 0.1413 141.3 233.76 1 0.0066 1.543 1.543 0.0000218 0.005 0.005 1
D-E 0.2191 219.1 474.14 1 0.0066 3.129 3.129 0.0000218 0.010 0.010 1
E-F 0.2191 219.1 230.65 1 0.0066 1.522 1.522 0.0000218 0.005 0.005 1
G-H 0.1413 141.3 285.79 1 0.0066 1.886 1.886 0.0000218 0.006 0.006 1
H-F 0.2191 219.1 300.22 1 0.0066 1.981 1.981 0.0000218 0.007 0.007 1
F-K 0.3239 323.9 58.01 1 0.0066 0.383 0.383 0.0000218 0.001 0.001 1
I-J 0.1413 141.3 258.98 1 0.0066 1.709 1.709 0.0000218 0.006 0.006 1
J-K 0.1683 168.3 335.03 1 0.0066 2.211 2.211 0.0000218 0.007 0.007 1
K-L 0.3556 355.6 216.69 1 0.0066 1.430 1.430 0.0000218 0.005 0.005 1
L-M 0.3556 355.6 120.03 1 0.0066 0.792 0.792 0.0000218 0.003 0.003 1
M-N 0.4064 406.4 132.87 1 0.0066 0.877 0.877 0.0000218 0.003 0.003 1
N-O 0.4064 406.4 239.96 1 0.0066 1.584 1.584 0.0000218 0.005 0.005 1
O-P 0.4064 406.4 188.86 1 0.0066 1.246 1.246 0.0000218 0.004 0.004 1
P-Q 0.4064 406.4 203.86 1 0.0066 1.345 1.345 0.0000218 0.004 0.004 1
R-S 0.1016 101.6 195.45 1 0.0066 1.290 1.290 0.0000218 0.004 0.004 1
S-T 0.1413 141.3 668.13 1 0.0066 4.410 4.410 0.0000218 0.015 0.015 1
T-Q 0.1413 141.3 80.22 1 0.0066 0.529 0.529 0.0000218 0.002 0.002 1
Q-U 0.4064 406.4 78.39 1 0.0066 0.517 0.517 0.0000218 0.002 0.002 1
U- 0.4064 406.4 48.51 1 0.0066 0.320 0.320 0.0000218 0.001 0.001 1

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 59


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

IPAL

Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

Tabel 4.12 Penanaman Pipa ( Lanjutan )


Φ untuk HT HP1 HP2 Φ elevasi Elevasi Penanaman Pipa Kedalaman Pipa
Tinggi Tinggi
Dasar Dasar
Jalur Pipa Pipa Pipa Pipa Pipa Pipa
cm m Cm m Cm m awal akhir Pipa Pipa
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Awal Akhir
A-B 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 3.842 8 8 6.3 4.158 6.198 4.056 1.902 4.044
B-C 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 5.085 8 9 6.3 3.915 6.186 3.801 1.914 5.299
C-D 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 3.243 9 8 7.3 4.757 7.159 4.616 1.941 3.484
D-E 50 0.5 20 0.2 60 0.6 1.7 4.829 8 11 6.3 6.171 6.081 5.952 2.519 5.648
E-F 50 0.5 20 0.2 60 0.6 1.7 3.222 11 14 9.3 10.778 9.081 10.559 2.519 4.041
G-H 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 3.586 13 17 11.3 13.414 11.159 13.272 1.941 3.828
H-F 50 0.5 20 0.2 60 0.6 1.7 3.681 17 14 15.3 10.319 15.081 10.099 2.519 4.501
F-K 100 1 20 0.2 100 1 2.2 2.583 14 23 11.8 20.417 11.476 20.093 3.524 3.907
I-J 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 3.409 22 17 20.3 13.591 20.159 13.449 1.941 3.651
J-K 50 0.5 20 0.2 60 0.6 1.7 3.911 17 23 15.3 19.089 15.132 18.921 2.468 4.679
K-L 100 1 20 0.2 100 1 2.2 3.630 23 11 20.8 7.370 20.444 7.014 3.556 4.986
L-M 100 1 20 0.2 100 1 2.2 2.992 11 13 8.8 10.008 8.444 9.652 3.556 4.348
M-N 100 1 20 0.2 100 1 2.2 3.077 13 11 10.8 7.923 10.394 7.517 3.606 4.483
N-O 100 1 20 0.2 100 1 2.2 3.784 11 12 8.8 8.216 8.394 7.810 3.606 5.190
O-P 100 1 20 0.2 100 1 2.2 3.446 12 11 9.8 7.554 9.394 7.147 3.606 4.853
P-Q 100 1 20 0.2 100 1 2.2 3.545 11 11 8.8 7.455 8.394 7.048 3.606 4.952

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 60


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

R-S 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 2.990 16 11 14.3 8.010 14.198 7.908 1.902 3.192
S-T 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 6.110 11 10 9.3 3.890 9.159 3.749 1.941 6.351
T-Q 50 0.5 20 0.2 10 0.1 1.7 2.229 10 11 8.3 8.771 8.159 8.629 1.941 2.471
Q-U 100 1 20 0.2 100 1 2.2 2.717 11 7 8.8 4.283 8.394 3.876 3.606 4.124
U-
100 1 20 0.2 100 1 2.2 2.520 7 5 4.8 2.480 4.394 2.073 3.606 3.927
IPAL

Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 201

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 61


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 53


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

4.4 Bangunan Pelengkap


Pada sistem penyaluran air limbah dibutuhkan bangunan-bangunan
penunjang yang penting untuk memperlancar pengaliran air limbah dalam saluran
dan dapat pula digunakan untuk pemeriksaan saluran agar tidak terjadi
pengendapan yang berlebihan yang nantinya dapat menimbulkan penyumbatan.
4.4.1 Manhole
Manhole berfungsi untuk memeriksa, memelihara, membersihkan dan
memperbaiki saluran. Manhole dilengkapi dengan penutup yang terbuat dari beton
atau besi dengan diameter lubang minimal 60 cm serta dilengkapi dengan tangga.

Gambar 4.3 Manhole

4.4.2 Drop Manhole


Manhole jenis ini digunakan apabila perbedaan tinggi elevasi antara dua
saluran atau lebih yang akan memotong kemiringan medan.

4.4.3 Ventilasi Udara


Perlengkapan ini dibutuhkan untuk mencegah terkumpulnya gas yang
memacu terbentuknya gas H2SO4 yang dapat menimbulkan korosi, mencegah
terjadinya tekanan udara dalam saluran, dan mempertahankan kesegaran udara.
Pada perencanaan ini ventilasi udara dibuat pada lubang manhole.

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 53


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

4.4.4 Rencana Bangunan Manhole


Dalam perencanaan ini manhole dibuat pada awal saluran dan akhir saluran.
Manhole ini berfungsi untuk memeriksa, memelihara, membersihkan dan
memperbaiki saluran. Salah satu syarat utama manhole adalah besarnya diameter
manhole harus cukup untuk pekerja dan peralatannya masuk ke dalam serta dapat
mudah melakukan pekerjaannya, diameter manhole bervariasi sesuai dengan
kedalaman manhole. Berikut adalah tabel ukuran diameter manhole menurut
kedalaman:
Tabel 4.13Ukuran Diameter Manhole Menurut Kedalaman
Jarak antar manhole Dipakai
Diameter(mm)
(m) (m)

<200 50-100 100

200-500 100-125 125

500-1000 125-150 150

>1000 150-200 200

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya

Contoh perhitungan jumlah manhole pada jalur A - B adalah sebagai


berikut:
Diameter pipa = 101,6 mm
Panjang jalur = 324,55 m

Jumlah manhole =

= 3buah

Hasil perhitungan manhole saluran air buangan dapat dilihat pada Tabel 4.14
berikut ini.

Tabel 4.14 Manhole Saluran Air Buangan


Dpas
Jalur Dpas (m) L Jarak Antar jumlah
(mm)

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 54


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

A-B 0.10 101.6 324.55 100 3


B-C 0.11 114.3 512.90 100 5
C-D 0.14 141.3 233.76 100 2
D-E 0.22 219.1 474.14 100 5
E-F 0.22 219.1 230.65 100 2
G-H 0.14 141.3 285.79 100 3
H-F 0.22 219.1 300.22 100 3
F-K 0.32 323.9 58.01 125 1
I-J 0.14 141.3 258.98 100 3
J-K 0.17 168.3 335.03 100 3
K-L 0.36 355.6 216.69 125 2
L-M 0.36 355.6 120.03 125 1
M-N 0.41 406.4 132.87 125 1
N-O 0.41 406.4 239.96 125 2
O-P 0.41 406.4 188.86 125 2
P-Q 0.41 406.4 203.86 125 2
R-S 0.10 101.6 195.45 100 2
S-T 0.14 141.3 668.13 100 7
T-Q 0.14 141.3 80.22 100 1
Q-U 0.41 406.4 78.39 125 1
U-IPAL 0.41 406.4 48.51 125 1
total manhole tiap jalur 50
total manhole tiap junction 10
Total manhole yang dipasang 60
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

1. Bentuk dan dimensi manhole


Manhole yang digunakan pada sistem penyaluran air limbah Kecamatan
Tampan adalah yang berbentuk penampang bulat, karena konstruksinya yang
lebih kuat sehingga menahan beban lebih besar dibandingkan bentuk persegi
panjang. Salah satu syarat utama manhole adalah besarnya diameter manhole
harus cukup untuk pekerja dan peralatannya masuk kedalam serta dapat
mudah melakukan pekerjaannya. Diameter manhole bervariasi sesuai dengan
kedalaman manhole. Berikut adalah tabel ukuran diameter manhole menurut
kedalaman.

Tabel 4.15Diameter Manhole Pada Tiap Kedalaman Pipa


Kedalaman (m) Diameter (m)

< 0,8 0,75

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 55


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

0,8-2,5 1,00-1,25

>2,5 1,2-1,8

Sumber: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya

Perencanaan:

a. Kedalaman rencana = 2,0 m


b. Diameter manhole = 1,20 m (3,93701 ft)
2. Ketebalan Manhole
Ketebalan manhole serta lantai kerja tergantung pada:
a. Kedalaman
b. Kondisi tanah
c. Beban yang diterima
d. Material yang digunakan
Rumus ketebalan dinding manhole (T):
T =2 + D/2
=2 + (3,93701 ft / 2)
= 3,9685 ft
=1,21 m

4.5 Elevasi Saluran


Elevasi atau beda tinggi yang dihitung dari saluran yang direncanakan
adalah:
 Elevasi dasar saluran awal
 Elevasi dasar saluran akhir
Cara perhitungan:
Elevasi penanaman Dasar pipa
 Awal = Elevasi penanaman pipa awal – diameter pipa
 Akhir = Elevasi penanaman pipa akhir – diameter pipa

Contoh perhitungan elevasi tanah saluran A - B:


 Elevasi penanaman pipa awal = 6.3 m
 Elevasi penanaman pipa akhir = 4.158m
 Diameter = 0,1016 m
Elevasi penanaman Dasar pipa

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 56


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

 Awal = Elevasi penanaman pipa awal – diameter pipa


= 6.3 m – 0.1016 m
=6.20 m
 Akhir = Elevasi penanaman pipa akhir – diameter pipa
= 4.148 m – 0.1016 m
= 4.06 m

Hasil perhitungan elevasi Saluran saluran air buangan dapat dilihat pada
Tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 4.16Perhitungan Elevasi Saluran
elevasi muka elevasi dasar saluran
Dpas
Jalur tanah(m) (M)
m Awal akhir awal akhir
A-B 0.102 8 7 6.20 4.06
B-C 0.114 8 9 3.80 3.80
C-D 0.141 9 8 7.16 4.62
D-E 0.219 8 11 5.95 5.95
E-F 0.219 11 14 9.08 10.56
G-H 0.141 13 17 13.27 13.27
H-F 0.219 17 14 15.08 10.10
F-K 0.324 14 23 20.09 20.09
I-J 0.141 22 17 20.16 13.45
J-K 0.168 17 23 18.92 18.92
K-L 0.356 23 11 20.44 7.01
L-M 0.356 11 13 9.65 9.65
M-N 0.406 13 11 10.39 7.52
N-O 0.406 11 12 7.81 7.81
O-P 0.406 12 11 9.39 7.15
P-Q 0.406 11 11 7.05 7.05
R-S 0.102 16 11 14.20 7.91
S-T 0.141 11 10 3.75 3.75
T-Q 0.141 10 11 8.16 8.63
Q-U 0.406 11 7 3.88 3.88
U-
0.406 7 5 4.39 2.07
IPAL
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAL, 2018

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 57


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan:

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 58


TUGAS BESAR SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
KECAMATAN LIMA PULUH
2018

1. Perencanaan bangunan pengolahan air limbah Kecamatan Pekanbaru Kota


menggunakan air limbah yang bersumber dari limbah domestik dan limbah
non domestik perkotaan. Debit air limbah yang diolahadalah:
A. Q domestik = 65,01 l/dt
B. Q non-domestik = 8,6 l/dt
C. Qpeak = 132,52 l/dt
D. Qaverage = 73,658 l/dt
E. Qmin =36,81 l/dt

2. Bangunan pelengkap yang digunakan adalah manhole sebanyak 60buah

5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada penulis Tugas Besar
Sistem Penyaluran Air Limbah yang selanjutnya adalah diharapkan adanya
pemahaman dan referensi yang terbaru sesuai dengan yang berlaku di Indonesia
sehingga dapat memaksimalkan Tugas Besar ini.

RAMIDA ELISA KRISTIANI SIMANJUNTAK (1507123578) 59

Anda mungkin juga menyukai