Kabupaten Gresik
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Kabupaten Gresik dibangun sejak tahun 1913
dengan memanfaatkan sumber air di Desa Suci. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun
1978 tentang Pendirian PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik yang kemudian diperbarui dengan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1986, Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik telah menetapkan
bahwa PDAM Kabupaten Gresik merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk selalu
memenuhi kebutuhan dasar dan senantiasa meningkatkan Standar Pelayanan Air Minum kepada
masyarakat serta ikut berperan memberikan konstribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
PDAM Kabupaten Gresik merupakan salah satu PDAM terbaik yang ada. Hal ini terlihat dari laporan
kinerja yang dikeluarkan oleh BPPSPAM tahun 2014, dimana dalam 3 (tiga) tahun terakhir yaitu
2011-2013 terus berada pada status SEHAT. Tingkat kehilangan air yang rendah (30,9% tahun 2013)
serta jam operasional mencapai 21 jam, efisiensi produksi yang tinggi, kualitas air terolah bagus
dengan rasio jumlah pegawai/1000 pelanggan PDAM yang tinggi menunjukkan bagaimana PDAM
Gresik dapat dikelola secara efisien dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Cakupan pelayanan pada tahun 2013 mencapai 54,9% atau 428.122 jiwa penduduk dengan jumlah
sambungan sebanyak 74.680 unit pelanggan domestik (rumah tangga) dan 4.140 unit pelanggan non
domestik. Adapun laporan kinerja BPPSPAM tersebut dapat dilihat pada Tabel 3-1 berikut ini.
PT. INFRA TAMA YAKTI | Environmental and Infrastructure Management Consultant 3-1
3.1.1 Unit Air Baku dan Sumber Air Baku
PDAM Giri Tirta menggunakan beberapa unit air baku untuk mencukupi kebutuhan pelanggan. Unit-
unit air baku PDAM ini juga terdiri dari unit air baku yang dikelola oleh PDAM Gresik sendiri serta unit
air baku yang dikelola oleh pihak ketiga (swasta). Adapun sumber air baku yang dimanfaatkan PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik berasal dari air permukaan (sungai), sumur bor (air bawah tanah) dan air
minum curah dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 1.315 L/detik.
1. Air Permukaan
Air baku yang digunakan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik adalah air sungai yaitu Kali
Surabaya yang berada di wilayah selatan dengan aliran mulai dari Desa Kedunganyar,
Kecamatan Wringinanom sampai ke Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo dengan debit antara
12,170 m³/detik – 24,407 m³/detik. Saat ini, Kali Surabaya dimanfaatkan untuk penyediaan air
baku bagi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya, selain
untuk kepentingan industri dan pertanian. Kegiatan industri menggunakan Kali Surabaya sebagai
air baku untuk kegiatan operasional dan juga sebagai media air penerima pembuangan limbah.
Limbah industri akan menimbulkan dampak lingkungan yang sangat serius terhadap seluruh
aktivitas biologis, fisis maupun kimiawi sepanjang Kali Surabaya, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kualitas air Kali Surabaya bervariasi, terutama kekeruhan/turbiditasnya. Hal ini
berkaitan dengan kinerja unit pengolah airnya dan kebutuhan bahan kimia untuk menurunkan
tingkat kekeruhan. Pada titik pengambilan air baku (Intake) di Kali Surabaya yang diolah melalui
IPA (Legundi,Petiken, Dewata, Drupadi) belum banyak industri yang membuang limbahnya di
daerah hulu sungai, akan tetapi perlu diwaspadai bahwa sumber air di titik tersebut bebas dari
bahan pencemar yang sulit diolah instalasi pengolahan yang ada.
3. Air Curah
Air curah PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada saat ini sebesar 635 L/d dengan perincian
sebagai berikut:
PDAM Surabaya
Air curah dari PDAM Kota Surabaya dialirkan melalui pipa sepanjang 18 Km dengan
gravitasi mulai dari Tandon Wonokitri Surabaya sampai ke Tandon Segoromadu Gresik
dengan total kapasitas terpasang 30 L/d dan dialirkan dengan sistim perpompaan ke
pelanggan disekitarnya. Pada tahun 2011 ada tambahan 5 L/d untuk melayani wilayah
Gadung.
PT. Dewata Bangun Tirta
Air curah dari PT. Dewata Bangun Tirta dialirkan melalui pipa sepanjang 5,5 km ke Tandon
TPI dengan kapasitas 200 L/d. Selanjutnya dialirkan ke Tandon Cerme untuk melayani
pelanggan di Wilayah Gresik Tengah dan di wilayah Gresik Kota.
PT. Drupadi Agung Lestari
Air curah PT. Drupadi Agung Lestari dari rencana kapasitas sebesar 400 L/d masih
dimanfaatkan sebesar 250 L/d untuk melayani pelanggan wilayah Gresik Selatan dan
pengembangan wilayah Gresik Tengah.
PDAM Gresik memiliki 8 unit produksi dengan kapasitas terpasang dan kapasitas produksi pada
tahun 2014 masing-masing sebesar 1.309 dan 956 L/d. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun
2013, kapasitas terpasang tahun 2014 mengalami kenaikan 10,5% dan kapasitas produksi
mengalami kenaikan sebesar 7,55%. Adapun detail dari kapasitas produksi terpasang pada masing-
masing unit produksi dan pemanfaatan unit produksi air dari masing-masing unit produksi dapat
dilihat pada Tabel 3-2 berikut.
Tabel 3-2 Daftar Unit Produksi dan Kapasitas PDAM Gresik
201 201 201 201 201
0 1 2 3 4
No Uraian
Terp Terpa Terpa Terpa Terpa
Pr Pr Pr Prd Prd
a s ang s ang s ang s ang
d d d (l/d (l/d
sang (l/d) (l/d) (l/d) (l/d)
(l/d (l/d (l/d ) )
(l/d)
) ) )
1 Sumur GKB III 32 22 32 29 32 29 31 22 29 22
2 IPA Legundi 550 498 550 491 550 483 550 448 550 419
3 IPA Krikilan 150 120 150 119 150 129 - - - -
4 IPA Perumnas - - - - 100 54 100 103 100 89
Air Curah -
5 30 18 30 24 30 19 30 18 25 20
Segoromadu
Air Curah -
6 - - 5 3 10 5 10 6 5 10
Gadung
Air Curah -
7 - - - - - - 200 153 200 194
Kerjasama BOT
Air Curah
8 - - - - - - - 250 132 400 200
Kerjasam
a
RUOT
Jumla 762 658 767 666 872 719 1171 882 1309 954
h
Sistem penyediaan air di Kabupaten Gresik menggunakan sistem pompa dari reservoir yang terlebih
dahulu diolah melalui IPA kemudian didistribusikan ke pelanggan menggunakan pompa distribusi.
Jaringan perpipaan di PDAM Gresik terdiri dari jaringan transmisi berdiameter 300 – 600 milimeter
dengan jenis pipa PVC, Galvanis, Steel, HDPE dan DCI. Sedangkan jaringan distribusi berdiameter
63 – 150 menggunakan pipa PVC dengan total panjang pipa transmisi dan distribusi 789.989 m dan
kondisi tekanan yang cukup baik.
Selain jaringan transmisi dan distribusi, PDAM Kabupaten Gresik juga memiliki 11 (sebelas) reservoir
produksi, dengan kapasitas keseluruhan mencapi 6.850 m³ yang berlokasi di Cabang Gresik Kota,
Cerme, Bringkang dan Driyorejo. Reservoir ini digunakan untuk menampung perbedaan aliran antara
kapasitas perpompaan dan kebutuhan jam puncak. Untuk mendistribusikan air kepelanggan dari
reservoir tersebut PDAM Gresik menyediakan 37 unit pompa distribusi.
Cakupan Pelayanan
Cakupan pelayanan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2014 sebesar 33,83% atau mencapai
79.336 pelanggan, yang terbagi atas 74.680 unit adalah pelanggan domestik (rumah tangga) dan
4.140 unit adalah pelanggan non domestik. Jumlah pelanggan ini pun meningkat pada tahun 2015,
dimana peningkatan terbesar ada pada Kelompk Niaga Besar. Adapun perkembangan pelanggan
PDAM Giri Tirta 6 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3-3 berikut ini.
Tabel 3-3 Jumlah sambungan pelanggan PDAM Gresik berdasarkan golongan, 2010 - 2014
2015 %
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
peningkatan
1 Sosial Umum 35 67 67 64 59
1.001 7.5%
2 Sosial Khusus 797 804 835 1 881
3 Rumah Tangga 62.533 64.729 66.754 70.287 74.680 78.226 11.3%
Instansi 147
4 137 138 149 153 147 -3.9%
Pemerintah
5 Niaga Kecil 1.612 2.129 2.390 2.653 3.030 3.142 18.4%
6 Niaga Besar 104 120 123 135 161 344 154.8%
7 Industri Kecil 60 72 94 94 196 89 -5.3%
8 Industri Besar 150 155 164 173 181 203 17.3%
9 Khusus 1 1 1 1 1 1 0.0%
Total 65.429 68.215 70.577 73.561 79.336 83.153 11.7%
Sumber: PDAM Gresik dan Analisis Konsultan
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pelanggan PDAM Kabupaten Gresik saat ini didominasi oleh
pelanggan rumah tangga yaitu sebesar 94%. Sedangkan cakupan pelayanan berdasarkan wilayah
pelayanan eksisting Tahun 2014 (meliputi 9 kecamatan) sebesar 56,27%. Cakupan pelayanan PDAM
Gresik tersebut dapat dilihat pada Tabel 3-4 berikut ini.
Tabel 3-4 Perkembangan Cakupan Pelayanan PDAM Gresik Tahun 2010 - 2014
Tahun
No Uraian
2010 2011 2012 2013 2014
1 Cakupan pelayanan (%) 29,87 31,10 31,68 33,00 33,83
Cakupan wilayah pelayanan
2 49,08 50,90 51,13 54,90 56,27
(%)
Tingkat Pemakaian Air
Konsumsi air minum di Kabupaten Gresik antara tahun 2010 dan 2014 cenderung meningkat.
Berdasarkan data jumlah pelanggan didapat konsumsi rata-rata per sambungan tiap tahun adalah
sebagai berikut.
Tabel 3-5 Konsumsi Air Minum PDAM Kabupaten Gresik Tahun 2013 – 2015
Tahun
No. Uraian Unit
2013 2014 2015
1 Produksi Air m3/tahun 28.439.719 29.972.357 31.693.680
2 Distribusi m3/tahun 28.439.719 29.972.357 31.693.680
3 Terjual m3/tahun 19.648.660 21.438.190 23.702.897
4 Jumlah Pelanggan SL 74.427 79.336 83.153
3
5 Konsumsi Air m /SL/bln 22,0 22,5 23,8
Sumber: Audit Kinerja BPKP Tahun Buku 2013 – 2015, Laporan Bulanan PDAM, Analisis Konsultan
Pemakaian atau tingkat konsumsi air rata-rata untuk kategori rumah tangga adalah 19,0 m 3/SR/bulan.
Dengan angka kepadatan keluarga rata-rata 5 orang/KK, maka tingkat konsumsi air pelanggan rumah
tangga adalah 127 liter/orang/hari. Sedangkan pemakaian air rata-rata secara keseluruhan domestik
dan non domestik adalah 23,8 m3/sambungan/bulan. Sedangkan konsumsi pemakaian air untuk
masing–masing jenis pelanggan untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel
3-6 berikut.
Tabel 3-6 Konsumsi Pemakaian Air PDAM Gresik berdasarkan Jenis Pelanggan
Pemakaian Air (m3/tahun)
Uraian
2010 2011 2012 2013 2014
Sosial Umum 44.697 53.217 60.829 70.879 60.535
Sosial Khusus 310.040 315.632 345.831 429.939 449.805
Rumah Tangga 12.074.395 12.537.056 12.945.381 14.752.253 16.549.164
Instansi Pemerintah 95.406 75.824 74.599 84.952 86.962
Niaga Kecil 405.965 531.184 680.151 817.016 970.256
Niaga Besar 110.380 100.241 113.893 101.366 159.927
Industri Kecil 23.910 32.235 38.765 42.922 46.942
Industri Besar 1.912.763 2.577.310 2.918.636 3.308.936 3.065.400
Khusus 5.144 10.165 9.498 18.841 19.916
Tangkian 7.805 14.555 21.980 21.556 26.550
Jumlah 14.990.505 16.247.419 17.209.563 19.648.660 21.435.457
Adapun lokasi pelayanan PDAM Gresik dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.
30.91
28 28.47
25.21
22.63 22.87
Rencana pengembangan area pelayanan PDAM dapat terbagi menjadi 3 tahap, dimana pengembangan setiap tahapnya dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.3 Tahap Pengembangan Area Pelayanan PDAM Kabupaten Gresik hingga 2030
TAHAP 1 (2015-2020) TAHAP 2 (2021-2025) TAHAP 3 (2026-2030)
Keterangan :
PT. INFRA TAMA YAKTI | Environmental and Infrastructure Management Consultant 3-8
Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan dan Detailed Engineering Design (DED) Unit Distribusi Proyek SPAM Umbulan
Kabupaten Gresik
Berdasarkan data dalam Kinerja PDAM 2014, PDAM Kabupaten Gresik memiliki predikat PDAM
Sehat dengan salah satu aspek penilaian yaitu aspek keuangan. Kinerja PDAM dari aspek keuangan
dapat dilihat pada Tabel 3-8 berikut.
Tabel 3-8 Profil Aspek Keuangan PDAM Gresik
Keterangan 2011 2012 2013
1. Rentabilitas
a. ROE -10.90% 4.20% -5%
b. Ratio Operasi 1.1 1 1.1
2. Likuiditas
a. Ratio Kas 51.10% 52.10% 37.10%
b. Efektivitas Penagihan 97% 86.40% 85.80%
3. Solvabilitas 150% 254.90% 263.70%
KATEGORI SEHAT SEHAT SEHAT
Sumber: Kinerja PDAM BPPSPAM, 2014
Tabel 3-9 Tarif rata-rata per golongan pelanggan PDAM Kabupaten Gresik 2014
No Keterangan Tarif [Rp.]
1 Sosial Umum 1,331.7
2 Sosial Khusus 1,490.0
3 Rumah Tangga 2,668.8
4 Instansi Pemerintah 4,375.0
5 Niaga Kecil 5,400.0
6 Niaga Besar 8,000.0
7 Industri Kecil 5,633.3
8 Industri Besar 10,500.0
9 Khusus 11,416.7
Rata-rata 5,646.2
Laba Rugi
Laba Rugi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3-10
berikut ini.
PT. INFRA TAMA YAKTI | Environmental and Infrastructure Management Consultant 3-9
Tabel 3-10 Laba Rugi PDAM Kabupaten Gresik Tahun 2013 – 2014
2013 2014 2015
PENDAPATAN USAHA
Penjualan Air 62,005.90 89,663.04 105,662.27
Beban Tetap 4,030.79 4,255.01 4,762.33
Pendapatan Penjualan Air 66,036.69 93,918.05 110,424.60
Pertumbuhan jumlah pendapatan usaha PDAM Kabupaten Gresik di tahun 2014 sangat tinggi, yakni
meningkat sebesar 42,2% apabila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini terutama disebabkan
oleh adanya kenaikan pendapatan penjualan air walaupun pendapatan non air hanya meningkat
sedikit. Peningkatan yang selalu terjadi pada pendapatan penjualan air dari tahun 2013 hingga 2015
dikarenakan oleh adanya kenaikan jumlah air terjual setiap tahunnya. Seperti halnya di tahun 2014,
naiknya pendapatan air dikarenakan oleh adanya volume penjualan air 9% lebih banyak
dibandingkan penjualan air tahun sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2015, dimana
volume air terjual meningkat 11% jika dibandingkan dengan tahun 2014.
Gambar 3.4 Pendapatan Penjualan Air PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
105,662
89,663
RP. JUTA
62,006
4,762
4,255
031
4,
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Dapat dilihat dari grafik diatas, pendapatan rekening air perusahaan terus meningkat dari tahun ke
tahun dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata per tahunnya atau CAGR sebesar 18,69% per
tahunnya. Pertumbuhan pendapatan yang cukup pesat tersebut jelas disebabkan oleh adanya
kenaikan volume air terjual pada setiap tahun. Naiknya pendapatan penjualan air didukung oleh
kenaikan volume air terjual setiap tahunnya seperti terlihat dalam grafik.
Gambar 3.5 Volume Air Terjual dan Tarif Rata-rata PDAM Kab. Gresik 2013 – 2015
25,000,000 4,383 4,469 4,500
4,000
3,361
20,000,000 3,500
3,000
Rp. Juta
2,500
Rp./m3
15,000,000
2,000
19,648,660
21,428,920
23,718,746
10,000,000 1,500
1,000
500
5,000,000
-
-
201320142015
Gambar 3.6 Jumlah Sambungan dan Konsumsi Rata-rata per Bulan 2013 – 2015
23.8 24.0
84,000
82,000 23.5
80,000
Total Jumlah SL
78,000
m3/SL/Bulan
23.0
76,000 22.5
74,000 22.5
72,000 22.0
74,427
79,336
83,153
70,000 22.0
21.5
21.0
201320142015
Total Jumlah SLPemakaian Rata-Rata
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015.
Seperti yang terlihat dari Gambar 3.6 di atas, tingkat konsumsi air rata-rata per pelanggan terus
meningkat. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya penambahan jumlah sambungan, dan terus
dengan peningkatan kapasitas produksi PDAM Kabupaten Gresik. Dapat dilihat, meskipun jumlah
pelanggan meningkat, tingkat konsumsi rata-rata per pelanggan juga meningkat sehingga secara
keseluruhan, pendapatan PDAM Gresik ikut meningkat.
Pendapatan Non Air
Pendapatan non air PDAM Kabupaten Gresik terdiri dari pendapatan sambungan baru, pendapatan
denda, pendapatan penyambungan kembali, pendapatan penggantian meter air dan pendapatan non
air lainnya. Penyambungan kembali merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan dimana
saluran air minumnya telah diputus selama tiga bulan terhitung sejak tanggal pemutusan saluran air
minum tersebut. Pemutusan tersebut dikarenakan tidak dapat menyelesaikan kewajibannya. Apabila
pelanggan mengijinkan sambungan air minumnya dibuka kembali, pelanggan tersebut akan dianggap
dan diperlakukan sebagai pelanggan baru, dan diwajibkan melunasi tunggakan rekening terhitung
termasuk denda-denda lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendapatan sambungan baru
didapatkan dari biaya yang dikeluarkan oleh calon pelanggan untuk membayar biaya administrasi
sambungan baru. Pada tahun 2015, biaya sambungan baru PDAM Kabupaten Gresik adalah sebesar
Rp 1,58 juta per sambungan.
6,912.7
5,938.5
5,900.2
Rp. Juta
1,775.2
1,562.5
1,502.2
529.5
1,164.0
365.8
346.3
1,012.1
164.8
14.1
12.0
9.4
2013 2014 2015
Gambar 3.7, pada periode tahun 2013 sampai dengan 2015 pendapatan non air PDAM Kabupaten
Gresik selalu meningkat. Pada periode tersebut, sebagian besar dari pendapatan non air merupakan
pendapatan sambungan baru.
Biaya Usaha
Sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku, PDAM Kabupaten Gresik hanya memiliki satu golongan
biaya. Hal ini berbeda dengan tiga golongan biaya yang sebelumnya digunakan. Tiga golongan
tersebut adalah biaya langsung usaha untuk keperluan sumber air, pengolahan air, dan transmisi -
distribusi. Namun demikian, untuk memudahkan analisis yang dilakukan, biaya usaha akan
dikelompokkan dalam dua golongan yaitu biaya yang berhubungan
langsung dengan produksi, meliputi Biaya Pegawai, Biaya Listrik, Biaya Bahan Bakar, Biaya
Pemakaian Bahan Pembantu, Bahan Kimia, Biaya Air Curah, Biaya Pemeliharaan, dan biaya yang
tidak berhubungan langsung dengan produksi, meliputi Biaya Kantor, Biaya Hubungan Langganan,
Biaya Litbang, Biaya Bunga Pinjaman, Biaya Pajak & Retribusi, Biaya Penyisihan Piutang, Biaya
Penyusutan, Biaya Penurunan Nilai, dan Biaya Operasi Lainnya. Perincian pergerakan biaya usaha
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.8 Biaya Langsung Usaha PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
27,757.97
19,159.80
20,346.06
32,780.40
16,922.61
15,215.52
27,142.29
32,786.03
23,014.11
Rp. Juta
3,231.59
2,354.61
111.37 181.89
46.68 113.12
5.97 183.70
1,642.52
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015.
Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8, setiap tahunnya komposisi terbesar dari biaya langsung
PDAM Kabupaten Gresik adalah biaya Listrik dan diikuti oleh biaya Pegawai,masing masing sebesar
37% dan 25% terhadap total biaya langsung secara rata-rata. Secara umum, biaya usaha dari tahun
2013 sampai dengan 2015 cenderung mengalami peningkatan. Dari tahun 2013 sampai 2015, biaya
langsung bertambah dengan CAGR 15,57%.
Untuk biaya pegawai, PDAM Kabupaten Gresik telah mencapai rasio pegawai per 1000 pelanggan
yang baik untuk PDAM kabupaten menurut indikator kinerja Permendagri. Pada tahun 2013, rasio
karyawan sebesar 3,53 per 1000 pelanggan, menurun menjadi 3,32 dan 3,27 untuk tahun 2014 dan
2015, yang berarti PDAM Kabupaten Gresik berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan biaya
karyawan lebih didorong karena adanya peningkatan gaji rata-rata selama 3 tahun terakhir. Jumlah
karyawan dan gaji rata-rata PDAM Kabupaten Gresik dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.9 Jumlah Pegawai dan Gaji Rata-rata 2013 –2015
300 3.53 4.00
6.07
6.23
5.36
-
263
263
272
100
50
-
201320142015
Gambar 3.10 Biaya Tidak Langsung Usaha PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
9,760.4
9,575.0
9,124.7
3,426.5
2,884.6
2,819.5
2,802.5
2,783.2
2,461.4
1,581.2
1,394.5
853.1
1,576 .2 1,622 .9
7 81. 4 1,016 .7 .3
330. 0 286. 7 1,142.0 1,141
551.1
249.8
422.5
291.9
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015.
Berdasarkan Gambar 3.10 di atas, terlihat komponen terbesar adalah biaya penyusutan dan diikuti
oleh beban pajak dan retribusi, masing-masing 48,4% dan 14,4% secara rata-rata selama 3 tahun
terakhir. Biaya penyusutan terus meningkat seiring dengan investasi dan peningkatan nilai perolehan
aset tetap yang dimiliki oleh PDAM. Biaya pajak dan retribusi adalah biaya yang dikeluarkan PDAM
untuk air baku dan pembelian air curah dari mitra kerjasama PDAM. Pembelian air curah yang
dilakukan PDAM terus meningkat voumenya setiap tahun dalam rangka peningkatan pelayanan
kepada pelanggan. Hal ini berdampak kepada meningkatnya biaya pajak dan retribusi yang harus
dibayarkan PDAM.
Pendapatan dan Biaya Lain-lain, Perpajakan dan Laba Bersih
Selain dari pendapatan operasional, PDAM Kabupaten Gresik juga menerima pendapatan lain–lain
yang juga cukup membantu kinerja PDAM Kabupaten Gresik pada laba bersih perusahaan.
Tabel 3-11 Pendapatan dan Biaya Lain-lain, Perpajakan dan Laba Bersih 2013 – 2015
(Rp juta) 2013 2014 2015
Pendapatan Lain-Lain 393.55 497.96 891.32
Biaya lain-Lain 101.06 170.70 231.57
Pendapatan/(Beban) Pajak 0.00 0.00 0.00
Laba Bersih (3,712.11) 5,001.00 10,464.53
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015.
Neraca
Pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, jumlah total aset PDAM Kabupaten Gresik terus
meningkat. Peningkatan tersebut dikarenakan oleh adanya investasi yang dilakukan oleh PDAM
diantaranya adalah investasi jangka panjang yang dicerminkan oleh bertambahnya aset tetap
produktif.
Aktiva Tetap
Harga Perolehan 192,338.1 198,012.2 205,258.8
Akumulasi Penyusutan (92,008.1) (100,105.3) (108,009.5)
Akumulasi Penurunan Nilai - - -
Jumlah Nilai Buku Asset Tetap 100,330.0 97,906.9 97,249.3
Aktiva Lain-lain
Sambungan Baru Yang Belum
- - -
Diterima
Aset Tetap Dalam Penyelesaian - 21.1 1,664.6
Jumlah Aktiva Lain-lain - 21.1 1,664.6
Kewajiban
Kewajiban Lancar
2013 2014 2015
Hutang Usaha 2,129.8 2,218.7 2,965.5
Hutang Non Usaha 244.3 286.9 249.5
Biaya yang Masih Harus Dibayar 4,139.4 4,417.0 4,845.6
Pinjaman Jangka Pendek 44.6 41.5 59.7
Pokok Pinjaman Jatuh Tempo 8,572.3 7,848.1 6,399.8
Bunga Pinjaman Jatuh Tempo 8,183.6 - -
Total Kewajiban Lancar 23,314.0 14,812.2 14,520.1
Kewajiban Lain-Lain
Pendapatan yang Ditangguhkan 18,195.1 18,193.0 14,929.0
Dana Pembangunan Daerah 1,214.2 1,214.2 2,789.6
Jasa Produksi 174.3 174.3 699.4
Dana Sosial dan Pendidikan 174.4 174.4 699.5
Sumbangan Dana Pensiun 464.7 464.7 814.8
Rupa-Rupa Kewajiban Lainnya - 8,183.6 8,183.6
Total Kewajiban Lain-Lain 20,222.8 28,404.3 28,115.9
Ekuitas
Penyertaan Pemerintah YBDS 34,173.3 34,173.3 35,739.4
Modal 89.5 89.5 89.5
Modal Pemerintah Daerah 52,716.9 52,716.9 52,716.9
Modal Hibah - - -
Cadangan 1,991.1 1,991.1 4,016.5
Sub Jumlah Ekuitas 88,970.9 88,970.9 92,562.4
Total kewajiban PDAM Kabupaten Gresik mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2015. Hal ini dikarenakan oleh adanya pelunasan hutang jangka panjang dan hutang jangka
pendek oleh PDAM Kabupaten Gresik. Pembahasan mengenai kewajiban PDAM Kabupaten Gresik
akan dibahas lebih rinci pada bagian kewajiban. Pada bagian ekuitas, terdapat peningkatan jumlah
modal dari tahun ke tahun dikarenakan adanya penambahan modal yang diberikan oleh Pemerintah
Pusat kepada PDAM Kabupaten Gresik dan peningkatan cadangan.
Aset Lancar
Aset lancar PDAM Kabupaten Gresik sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas, deposito,
piutang usaha, piutang lain-lain, dan persediaan.
Gambar 3.11 Aset Lancar PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
13,050
10,600
10,092
8,050
8,050
7,923
6,570
Rp. Juta
4,043
611
1,620
430
1,288
1,043
5
-
2013 2014 2015
Aset lancar PDAM Kabupaten Gresik mengalami kenaikan dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2015. Komponen aset lancar didominasi oleh deposito serta piutang usaha. Pada tahun 2014 dan
2015, aset lancar PDAM Kabupaten Gresik mengalami peningkatan sebesar 30,1% dan 31,4% dari
tahun sebelumnya. Kenaikan tahun 2014 disebabkan oleh peningkatan piutang rekening dan kas,
sementara peningkatan 2015 lebih disebabkan oleh peningkatan deposito rupiah.
Piutang usaha PDAM Kabupaten Gresik terdiri dari piutang rekening air, piutang non air, penyisihan
piutang usaha dan piutang non usaha. Piutang disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan nilai
yang dapat direalisasi. Piutang yang mempunyai kemungkinan tidak tertagih dibentuk cadangan atau
akumulasi penurunan nilai piutang. Berikut Gambar 3.12 yang menggambarkan kondisi piutang
PDAM Kabupaten Gresik.
8,000 53.0 60
50.5
50
40
Rp. Juta
6,000 30
20
10
10,459
4,000
7,780
9,951
430
0
143
142
142
5
2,000
-
201320142015
Piutang Rekening AirPiutang Rekening Non Air
Piutang Non UsahaHari Penagihan Piutang
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Dari grafik di atas, terlihat terdapat peningkatan efisiensi penagihan piutang PDAM Kabupaten Gresik
dari tahun ke tahunnya. Apabila hari penagihan piutang PDAM Kabupaten Gresik di tahun 2013 dan
2014 masih tercatat sebesar 79,6 dan 53 hari, pada tahun 2015 hari penagihan piutang PDAM
Kabupaten Gresik sudah turun menjadi kisaran 50,5 hari.
Piutang non usaha PDAM Kabupaten Gresik merupakan piutang usaha yang bukan berasal dari
tagihan air. Seperti yang tampak pada grafik di atas juga, piutang non usaha PDAM Kabupaten
Gresik bila dibandingkan dengan total piutang yang dimiliki oleh PDAM Kabupaten Gresik relatif kecil,
bahkan mencapai titik 0 pada tahun 2015.
Aset Tetap
Aset tetap terdiri dari investasi perusahaan dan akumulasi penyusutannya. Dari Gambar 3.13, terlihat
bahwa jumlah nilai buku aset tetap PDAM Kabupaten Gresik cenderung menurun selama tahun 2013
sampai tahun 2015 dengan penurun terbesar pada tahun 2014 sebesar 2,42%. Walaupun PDAM
Kabupaten Gresik terus melakukan investasi pada aset tetap di tahun 2014 dan 2015, nilai buku aset
tetap PDAM terus cenderung menurun karena akumulasi penyusutan yang besar.
Gambar 3.13 Pergerakan Aset Tetap PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
2,338.1
8,012.2
5,258.8
,906.9
,249.3
0,330.
Rp. Juta
0
19
19
10
20
97
97
5.3)
(108,009.5)
(100,10
(92,0
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Pada tahun 2014, kenaikan aset tetap sebesar 2,95% belum dengan adanya nilai depresiasi dari
tahun sebelumnya. Sementara pada tahun 2014, kenaikan nilai perolehan aset tetap kembali sebesar
Rp. 7,24 miliar atau naik sebesar 3,66% dibanding dengan tahun sebelumnya. Adapun biaya
pemeliharaan aset tetap yang dimiliki oleh PDAM Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut.
Gambar 3.14 Biaya Pemeliharaan PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
3,231.59
2,354.61
1,642.52
Beban Pemeliharaan
Linear (Beban Pemeliharaan)
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Melalui grafik diatas, terlihat bahwa biaya pemeliharaan PDAM Kabupaten Gresik secara keseluruhan
memiliki tren yang meningkat. Berdasarkan laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik, biaya
diperlukan untuk pemeliharaan aset – aset tetap. Biaya pemeliharaan mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun 2014 dimana pengeluaran tersebut bertambah sebesar 43,4% dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2015, peningkatan kembali terjadi sebesar 37,2%, lebih rendah jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Aset Lain-lain
Komponen aset lain-lain diantaranya adalah sambungan baru yang belum diterima dan aset tetap
dalam penyelesaian.
Bisa dilihat dari tabel di atas, komponen aset lain lain PDAM hanya berisi aset tetap dalam
penyelesaian sebesar Rp. 21,1 juta dan Rp. 1,664 juta pada masing-masing tahun 2014 dan tahun
2015.
Kewajiban
Kewajiban PDAM Kabupaten Gresik memiliki beberapa komponen, yakni kewajiban lancar, kewajiban
jangka panjang, dan kewajiban lain-lain.
Gambar 3.15 Komposisi Kewajiban PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
28,404.33
28,115.93
23,313.99
20,222.79
14,812.19
14,520.14
Rp. Juta
1,448.35
-
2013 2014 2015
Adapun kewajiban lancar PDAM Kabupaten Gresik terdiri Hutang Usaha, Hutang Non Usaha, Biaya
yang Masih Harus Dibayar, Pinjaman Jangka Pendek, Pokok Pinjaman Jatuh Tempo, Bunga
Pinjaman Jatuh Tempo. Sebagian besar dari kewajiban lancar berasal dari Pokok Pinjaman Jatuh
Tempo. Dari
Gambar 3.16 dapat dilihat bahwa total kewajiban PDAM Kabupaten Gresik cenderung menurun,
serta bagian terbesar dari kewajiban PDAM Kabupaten Gresik adalah kewajiban lain-lain selama 2
tahun terakhir. Menurunnya jumlah kewajiban lancar di tahun 2014 disebabkan adanya penurunan
pada Bunga Pinjaman Jatuh Tempo dan Pokok Pinjaman Jatuh Tempo.
8,183.61
7,848.10
6,399.76
4,845.62
4,417.02
4,139.41
Rp. Juta
2,965.53
2,218.69
2,129.77
249.54
59.69
44.61
41.51
-
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Gambar 3.17 Kewajiban Jangka Panjang PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
- - - - -
Komposisi dari kewajiban jangka panjang PDAM Kabupaten Gresik meliputi Pinjaman Pemerintah
Pusat dan Bunga Pinjaman Belum Jatuh Tempo. Grafik kewajiban jangka panjang menunjukan
bahwa pada tahun 2013, PDAM Kabupaten Gresik masih memiliki kewajiban jangka panjang sebesar
Rp. 1,44 miliar berupa pinjaman pemerintah pusat. Namun, terhitung tahun 2014 dan seterusnya,
PDAM tidak lagi memiliki kewajiban jangka panjang.
18,193.03
14,929.04
8,183.61
8,183.61
Rp. Juta
2,789.56
1,214.25
1,214.25
814.78
699.45
699.49
464.71
464.71
174.34
174.39
174.34
174.39
-
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Komposisi dari kewajiban lain-lain PDAM Kabupaten Gresik meliputi Pendapatan yang Ditangguhkan,
Dana Pembangunan Daerah, Jasa Produksi, Dana Sosial dan Pendidikan, Sumbangan Dana
Pensiun dan Rupa-Rupa Kewajiban Lainnya. Selama tahun 2013 – 2015, komposisi kewajiban lain-
lain PDAM didominasi oleh pendapatan yang ditangguhkan diikuti
oleh Rupa-Rupa Kewajiban Lainnya, masing-masing 53,1% dan 29,1%. Secara umum, kewajiban
lain-lain PDAM berfluktuasi setiap tahunnya, naik sebesar Rp. 8,18 miliar (40,5%) pada tahun 2014
dan turun sebesar Rp. 288 juta (1%) pada tahun berikutnya.
Ekuitas
Jumlah modal adalah modal disetor untuk PDAM Kabupaten Gresik yang sebagian besar terdiri dari
modal yang ditempatkan oleh Pemerintah Pusat, modal yang ditempatkan pemerintah Kabupaten
Gresik, modal PDAM sendiri dan akun Cadangan. Jumlah setoran modal tersebut dapat berupa uang
tunai, maupun aset yang diberikan oleh Pemda maupun Pemerintah Pusat kepada PDAM Kabupaten
Gresik.
52,716.9
52,716.9
35,739.4
34,173.3
34,173.3
Rp. Juta
4,016.5
1,991.1
1,991.1
89.5
89.5
89.5
(15,324.2)
(10,449.7)
(5,021.2)
2013 2014 2015
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Sedangkan dengan akumulasi yang dialami PDAM Kabupaten Gresik dari tahun-tahun sebelumnya,
total ekuitas terkikis akibat masih menanggung akumulasi untuk tahun-tahun sebelumnya. Pada
komponen ekuitas PDAM Kabupaten Gresik terdapat Penyertaan Pemerintah Pusat yang Belum
Ditetapkan Statusnya (“PPDYBDS”) per 31 Desember 2015 sebesar Rp 35,73 miliar. Selain akun
PPDYBDS, penempatan modal lainnya tidak terdapat perubahan. Perubahan pada pos ekuitas hanya
dipicu oleh perubahan akun cadangan dan saldo laba.
Tabel 3-14 Komposisi Total Ekuitas PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
(Rp Juta) 2013 2014 2015
Total Modal 88,970.9 88,970.9 92,562.4
Laba Ditahan (11,612.1) (15,450.7) (15,485.7)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan (3,712.1) 5,001.0 10,464.5
Total Ekuitas 73,646.7 78,521.2 87,541.2
Sumber: Laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik yang telah diaudit untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2013 - 2014, Laporan Internal 2015
Rasio Keuangan
A. Rasio Profitabilitas
Marjin Laba Kotor
Marjin laba kotor cenderung berfluktuasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, dari 58,1%
menjadi 50,2%. Penurunan terjadi akibat kenaikan biaya langsung usaha. Meskipun penjualan air
naik dari tahun ke tahun, tidak seimbangnya penyesuaian tarif air setiap tahunnya dengan naiknya
biaya-biaya langsung usaha menyebabkan menurunnya marjin laba kotor.
Gambar 3.20 Rasio Marjin Laba Kotor PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
130,000 10%
110,000 8.13%8%
70,000
2%
103,262.8
120,663.5
50,000
73,662.3
0%
30,000
-2%
10,000 -4%
-5.44%
(10,000)201320142015-6%
Pada tahun 2014, marjin laba kotor mengalami kenaikan sebesar 9,96% apabila dibandingkan
dengan tahun 2013. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pendapatan sebesar 40,2dibanding
tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, margin laba kotor kembali meningkat sebesar 3,6%, lebih kecil
dari kenaikan tahun sebelumnya, kendatipun pendapatan usaha PDAM Kabupaten Gresik meningkat
16,9% dibandingkan dengan tahun sbelumnya.
Marjin EBITDA
Marjin EBITDA menggambarkan kemampuan PDAM Kabupaten Gresik untuk menghasilkan laba
dengan menghilangkan efek kebijakan akuntansi (depresiasi dan amortisasi) dan pemilihan struktur
pendanaan (biaya bunga dan pajak).
Pada periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, marjin EBITDA PDAM Kabupaten Gresik
cenderung terus meningkat. Pada tahun 2013, marjin EBITDA adalah 8.01% dari menjadi 14.78%
pada tahun 2014. Margin EBITDA kembali meningkat menjadi 17.16% pad atahun 2015. Hal ini
menunjukkan kemampuan PDAM dalam menghasilkan laba terus meningkat.
Gambar 3.21 Marjin EBITDA PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
130,000.0 17.16%18.00%
14.78%16.00%
110,000.0
14.00%
90,000.0
12.00%
Rp. Juta
70,000.0 10.00%
8.01%
%
73,662.3
9,760.4 120,663.5
50,000.0 8.00%
9,575.0 103,262.8
30,000.0 6.00%
4.00%
9,124.7
10,000.0
2.00%
Gambar 3.22 Full Cost Recovery PDAM Kabupaten Gresik 2013 – 2015
106.59%
5,000 107%
4,500
4,000 105%
3,500
3,000
102.21% 103%
2,500
2,000
1,500 101%
Rp./m3
% FCR
1,000
500 98.45%
99%
-
3,361
3,414
4,383
4,112
4,469
4,372
97%
95%
93%
2013 2014 2015
Laba Bersih
ROA Total Aset
Dengan menggunakan DuPont Analysis, maka persamaan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut
menjadi:
Berikut adalah hasil analisis terhadap laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik untuk periode
tahun 2013 – 2015.
Pada tahun 2013, ROA berada di posisi terendahnya, yaitu -8,12%. Hal ini dikarenakan oleh marjin
laba bersih yang negatif. Untuk tahun 2014, terjadi kenaikan marjin laba bersih menjadi 4,84%,
sehingga terjadi peningkatan nilai ROA menjadi 5,71% dan kembali meningkat menjadi 9,36% pada
tahun 2015.
Return on Equity
Return on Equity (“ROE”) adalah suatu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan PDAM
Kabupaten Gresik menghasilkan imbal hasil untuk para pemegang saham dengan
mempertimbangkan nilai buku ekuitas dan laba bersih yang dihasilkan. Semakin besar nilai ROE
maka artinya PDAM Kabupaten Gresik semakin baik di dalam memberikan nilai tambah bagi para
pemegang saham.
atau
Berikut adalah hasil analisis terhadap laporan keuangan PDAM Kabupaten Gresik untuk periode 2013
- 2015.
Terlihat bahwa ROE untuk tahun 2013 hingga tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. PDAM Kabupaten Gresik tampak berhasil meningkatkan ROA pada tahun 2014 menjadi
positif setelah tahun sebelumnya hanya berkisar pad angka -5,04%. Tren perubahan ROE pada
dasarnya mengikuti tren ROA yang diterima oleh PDAM Kabupaten Gresik dikarenakan leverage
PDAM Kabupaten Gresik berada di posisi yang relatif stabil. Untuk meningkatkan ROE, maka PDAM
Kabupaten Gresik perlu meningkatkan utilisasi aset– aset yang dimilikinya agar dapat menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham.
C. Rasio Likuiditas
Current Ratio
Current ratio mencerminkan kemampuan PDAM dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Tampak dari tabel diatas bahwa current ratio PDAM Kabupaten Gresik memiliki tren yang meningkat.
Pada tahun 2014 dan 2015, current ratio PDAM Kabupaten Gresik
mengalami peningkatan, disebabkan karena adanya kenaikan jumlah aset lancar yang disertai
penurunan jumlah kewajiban lancar.
1. Organisasi PDAM
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman
Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum, PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik termasuk dalam
Golongan tipe D yaitu dengan jumlah pelanggan sebanyak 50.001 s.d
100.000. Kepengurusan PDAM Kabupaten Gresik mengacu pada keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 2 Tahun 2007 tentang kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum yang mengatur Direksi
dan Badan Pengawas. Sedangkan organisasi PDAM Kabupaten Gresik ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Gresik Nomor 8 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah
Air Minum Kabupaten Gresik. Selain itu untuk kepegawaian diatur dalam Peraturan Perusahaan
Nomor 1 Tahun 2009.
Tabel 3-18 Persentase dan Jumlah pegawai PDAM Gresik menurut tingkat pendidikan
2014
Uraian
Persentase (%) Jumlah Pegawai (Orang)
Pasca sarjana 1.1 3
Sarjana 26.2 69
Sarjana muda 2.7 7
SLTA 65.4 172
SLTP 2.7 7
SD 1.9 5
Total 100 263