BALAI IRIGASI
Pusitbang SDA, Balitbang, Kementerian PUPR
LATAR BELAKANG
Salah satu cara dalam mempertahankan kondisi kelembaban tanah pada keadaan
ideal adalah dengan memberikan air pada tanah secara teratur. Cara pemberian air
atau lebih dikenal dengan metode irigasi. Irigasi secara umum didefinisikan sebagai
penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanam – tanaman. Kebutuhan air irigasi meliputi masalah penyediaan
air, baik air permukaan maupun air bawah tanah, begitu pula masalah manajemen dan
ekonomi proyek irigasi. Kebutuhan air dapat berlaku untuk kebutuhan air suatu
tanaman, lapangan, lading. Apabila kebutuhan suatu tanaman diketahui, kebutuhan
air untuk unit yang lebih besar dapat dihitung. Ukuran suatu tanah pertanian dapat
mempengaruhi pemakaian air secara cukup besar, karena besarnya aliran dan
perputaran tanaman dapat berbeda – beda. Air irigasi dapat diberikan secara sangat
efisien kepada pohon kecil dan tanaman dengan jarak yang lebar, dimana air yang
memadai dapat ditemukan pada daerah akar tanpa membasahi tanah dimana tidak ada
akar.
KENAPA MENGGUNAKAN IRIGASI TETES?
Efisiensi 90%
Peningkatan penyerapan ke
nilai guna air tanaman
(Hemat air)
Kekurangan
Terjadinya penyumbatan yang disebabkan oleh factor fisik, kimia
dan biologi yang dapat mengurangi efisiensi dan kinerja irigasi
tetes.
Terjadinya penumpukan garam di daerah yang tidak terbasahi
Pemberian air yang tidak memenuhi kebutuhan air tanaman
karena kurangnya control terhadap pengoperasian jaringan irigasi
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman
KOMPONEN IRIGASI TETES
Pipa
Lateral Emitter
Pipa
Tower
Pembagi
Air
Filter
kedua Pipa
Utama
Pompa
Filter
utama
Sumber
Air
Guludan
Tanaman
KERANGKA PERENCANAAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan percobaan pelaksanaan pemasangan jaringan irigasi tetes dan pengamatan uji
keseragaman,diperoleh data sebagai berikut :
Tabel Pengamatan Uji Keseragaman
Volume Emiter Volume Emiter Volume Emiter Volume Emiter Volume Emiter Volume Emiter Volume Emiter
No. pada Guludan 1 pada Guludan 2 pada Guludan 3 pada Guludan 4 pada Guludan 5 pada Guludan 6 pada Guludan 7
(mL) (mL) (mL) (mL) (mL) (mL) (mL)
Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2
1 95 92 110 100 100 95 115 105 110 100 105 110 120 100
2 65 95 90 115 100 115 105 125 85 100 110 115 115 100
3 109 90 50 100 95 100 105 95 100 0 115 100 90 100
4 70 65 85 85 90 85 100
Debit
Emiter
Debit Emiter Debit Emiter Debit Emiter Debit Emiter Debit Emiter pada
No. pada Guludan 1 pada Guludan 2 pada Guludan 3 pada Guludan 4 pada Guludan 5 Debit Emiter pada Guludan Guludan
(L/det) (L/det) (L/det) (L/det) (L/det) 6 (L/det) 7 (L/det)
Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2 Jalur 1 Jalur 2
1 0,745 0,722 0,863 0,784 0,784 0,745 0,902 0,824 0,863 0,784 0,824 0,863 0,941 0,784
2 0,510 0,745 0,706 0,902 0,784 0,902 0,824 0,980 0,667 0,784 0,863 0,902 0,902 0,784
3 0,855 0,706 0,392 0,784 0,745 0,784 0,824 0,745 0,784 0,902 0,784 0,706 0,784
Dari Hasil analisa pengamatan uji keseragaman,diperoleh nilai Keseragaman (cu) < 90%. Maka Keseragaman tetesan tidak
memenuhi kriteria.
PEMECAHAN MASALAH