1. Definisi Suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang
disebabkan oleh Salmonella typi. Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan, ditopang dengan bakterimia tanpa keterlibatan struktur endothelia atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiaplikasi kedalam sel fagosit monocular dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan payers patch dan dapat menular pada orang lain melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2. Masalah Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh 2. Nyeri perut 3. Nyeri kepala (Pusing) 4. Nyeri otot 5. Kembung 6. Diare atau Konstipasi 7. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 8. Lidah yang berselaput (kotor, tepi ujung merah, tremor) 9. Cemas
3. Diagnose Keperawatan 1. Ketidakefektifan termoregulasi b.d fluktuasi suhu
lingkungan, proses penyakit 2. Nyeri b.d proses peradangan 3. Nausea b.d iritasi pencernaan 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat. 5. Diare b.d proses infeksi, inflamasi, iritasi di usus 6. Konstipasi b.d fisiologis (dehidrasi, perubahan pola makan dll) 7. Resiko kekurangan volume cairan b.d intake yang tidak adekuat dan peningkatan suhu tubuh 8. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
4. Intervensi Keperawatan Diagnosa 1 :
1. Monitor suhu tiap 2 jam (secara Kontinyu) 2. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi 3. Berikan Kompres hangat jika Hipertermi 4. Berikan selimut untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh (Hipotermi) 5. Anjurkan untuk minum banyak jika Hipertermi 6. Kolaborasi pemberian antipiretik jika diperlukan Diagnosa 2 : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 2. Monitor nyeri secara berkala 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi 4. Anjurkan kompres hangat sumber nyeri 5. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik 6. Evaluasi keefektifan penggunaan analgetik Diagnosa 3 : 1. Monitor asupan makanan dan cairan 2. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu pasien untuk menggunakkan teknik tersebut selama makan 3. Berikan teknik akupresure mual 4. Anjurkan makan ketika masih hanggat 5. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi IV dan antiemetic Diagnosa 4 : 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Monitor adanya penurunan berat badan 3. Bantu dalam pemenuhan nutrisi 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake 5. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Diagnosa 5 : 1. Monitor keluaran BAB (warna, jumlah, frekuensi, dan konsistensi dari feses) 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet rendah serat,tinggi proten dan tinggi kalori 3. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat antidiare Diagnosa 6 : 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi serta bising usus 2. Kolaborasi dengan ahli gizi diet tinggi serat 3. Kolaborasi dengan dokter kenaikan dan penurunan bisisng usus serta pemberian laksatif Diagnosa 7 : 1. Monitor vital sign 2. Monitor status cairan : intake dan output serta status hidrasi 3. Monitor tingkat Hb dan Hematokrit 4. Anjurkan terhadap pasien dan keluarga untuk minum sesuai kebutuhan tubuh 5. Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan IV Diagnosa 8 : 1. Identifikasi tingkat kecemasan 2. Jelaskan semua prosedur pengobatan dan perawatan 5. Observasi 1. Observasi suhu tubuh axial 2. Hitung intake dan output caiaran 3. Pemeriksaan bising usus dan ukur kebutuhan nutrisi dan berat badan 4. Kaji skala nyeri (1-10)
6. Evaluasi 1. Suhu tubuh dalam batas normal (36-370C)
2. Defekasi kembali normal (konsistensi, frekwensi kembali seperti sebelum sakit) 3. Porsi makan yang disajikan habis 4. Skala nyeri 1 – 3
7. Informasi dan Edukasi 1. Tirah baring (bed rest)
2. Diet lunak 3. Hand hygiene
8. Discharge Planning 1. Hindari tempat yang tidak sehat
2. Cucilah tngan dengan sabun dan air bersih 3. Makanlah makanan bernutrisi lengkap dan seimbang 4. Tingkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi yang diakibatkan demam dan diare 5. Gunakan air yang sudah direbus untuk minum dan sikat gigi 6. Makanlah makanan yang telah dimasak serta Diet yang dapat dikonsumsi 7. Mintalah minuman tanpa es kecuali air es sudah dididihkan atau dari botol 8. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan atau minuman 9. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik 10. Jelaskan terapi yang diberikan : Dosis, Cara penggunaan, Efek samping DLL 11. Jelaskan gejala-gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut 12. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
9. Nasehat pulang 1. Kontrol sesuai instruksi DPJP
2. Obat diminum teratur 3. Diet lunak, hindari makanan yang merangsang (pedas, asam) 4. Menjaga kebersihan makanan dan minuman
10. Prognosis Advitam : Bonam
Ad sanationam : bonam Adfungsionam : bonam
11. Penelaah Kritis Ketua Tim
12. Indikator (harus terukur) Diagnosa 1 :
1. Temperatur Stabil (36,5-37) Diagnosa 2 : 1. Skala nyeri 0 dari skala nyeri 0-10 Diagnosa 3 : 1. Pasien menyatakan sudah tidak merasakan mual 2. 1 porsi makan yang disediakan habis Diagnosa 4 : 1. Berat badan ideal / tidak mengalami penurunan Diagnosa 5 : 1. Feses berbentuk, BAB sehari sekali- tiga hari Diagnosa 6 : 1. Feses lunak dan berbentuk setiap 1-3 hari Diagnosa 7 : 1. Vtidak ada tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit baik, membran mukosa lembab,tidak ada rasa haus berlebihan) 2. Vital sign dalam batas normal Diagnosa 8 : 1. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan 13. Kepustakaan Diagnosa NANDA (NIC & NOC) 2013