Anda di halaman 1dari 13

Reksadana (Mutual Fund)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Investasi Pasar Modal

Dosen Pengampu :

Imam Buchori, SE, M.SI.

Disusun Oleh:

1. Dian Eka S G02217006


2. Nurma Noviana G02217044

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta
semoga limpahan keselamatan dan kesejahteraan selalu tercurahkan untuk nabi besar
Muhammad SAW. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat segala limpahan rahmat
serta anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah berjudul
“ Reksadana (Mutual Fund)” ini sebagai tugas mata kuliah Investasi Pasar Modal. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Investasi Pasar Modal yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini. Disamping itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua, keluarga, serta teman-teman yang telah ikut serta memberi dukungan dalam
penyelesaian tugas makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini
sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangatlah
penulis harapkan. Akhir kata dengan keterbatasan yang penulis miliki semoga makalah ini
dapat memberi manfaat didunia dan akhirat serta dapat menambah wawasan bagi penulis
serta bagi para pembaca, Aamiin.

Surabaya, 14 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
2.1. Pengertian Reksa Dana ........................................................................................................... 5
2.2. Sejarah dan Perkembangan Reksa Dana ................................................................................. 6
2.3. Jenis Reksa Dana ................................................................................................................... 6
2.4. Pengelolaan Reksa Dana ......................................................................................................... 8
2.5. Manfaat dan resiko reksa dana ................................................................................................ 9
2.6. Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Reksadana........................................................... 11
BAB III................................................................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keberadaan Reksa Dana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat
diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan Reksa Dana
dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan
pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus
mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal pada tahun 1990 dengan
diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan Reksa Dana melalui Keppres No.
53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal. Keberadaan Reksa Dana di Indonesia dapat
dikatakan telah dimulai pada saat diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia.
Pada saat itu penerbitan Reksa Dana dilakukan oleh persero (BUMN) yang didirikan
khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu
belum ada pengaturan khusus mengenai Reksa Dana. Istilah Reksa Dana lebih dikenal
pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan Reksa
Dana melalui Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri
reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika
mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan
Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada
Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di
Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu
pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat
informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang
menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan
reksadana.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah Reksa Dana itu?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan reksa dana?
3. Apa saja bentuk dan jenis reksa dana?
4. Bagaimana pengelolaan dan sifat reksa dana
1.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya malakah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Investasi
Pasar Modal, dan dan diharapkan juga khususnya bagi penulis agar memahani tentang
reksadana

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Reksa Dana


Secara etimologi kata reksa dana berasal dari dua kata yaitu “reksa” yang
berartikan jaga atau pelihara dan “dana” berarti uang. Secara sederhana dapat kita
simpulkan bahwa reksa dana adalah kumpulan uang yang di jaga atau dipelihara.
Sehingga dalam hal ini istilah reksa dana didefinisikan sebagai suatu wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarkaat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana merupakan terjemahan dari mutual fund. Bagi masyarakat
Indonesia, meskipun reksadana bukan hal baru, tetapi kurang populer, sehingga
kurang menarik bagi investor. Konsep mutual fund sendiri lahir sekitar seratus tahun
lalu di London, Inggris. Di Indonesia, lembaga reksadana dipelopori oleh PT
Danareksa, sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bawah kontrol
Departemen Keuangan.
Reksadana merupakan salah satu bentuk dari perusahaan investasi
(investment company). Prinsip investasi pada reksadana adalah melakukan investasi
yang menyebar pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi”
Dari definisi di atas, dapat disimpulan bahwa terdapat tiga unsur penting
dalam pengertian Reksadana yaitu:
1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
Dengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnya
memungkinkan pemodal-pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut
andil berinvestasi dalam bentuk efek.
2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi
Yang dimaksud dengan efek adalah surat berharga, seperti suratpengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
turunan dari Efek, baik Efek yang bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas,
seperti opsi dan waran. Portofolio efek yang dikelola oleh reksa danadapat
berupa kumpulan dari beberapa jenis efek (tidak hanya sejenis).
3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor
Manager investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun,
dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

5
Cara kerja reksadana adalah:

1. Mengumpulkan dana dari para investor dengan menerbitkan saham yang


dijual kepada investor.
2. Setelah dana terkumpul, reksadana akan menginvestasikannya pada surat
berharga yang dianggap paling menguntungkan.
3. Reksadana akan membagikan keuntungan yang didapatnya kepada para
investor
2.2. Sejarah dan Perkembangan Reksa Dana
Pertama kali dikenal terbit dengan nama Massachusetts Investors Trust yang
diterbitkan tanggal 21 Maret 1924 ini adalah jenis reksa dana yang bisa dibilang
muncul pertama di zaman modern meskipun pada masa-masa awal tahun 1744 yang
didirikan oleh seorang Adriaan van Ketwich. Pada akhir tahun 2007, secara
keseluruhan total aset kelolaan reksa dana di dunia adalah $26,1 triliun dengan
jumlah produk sebanyak 66.350 buah. Sebuah perkembangan yang sangat luar biasa
jika dibandingkan dengan pada saat Massachusetts Investors Trust diterbitkan yang
"hanya" $392.000.
Di Indonesia sendiri perkembangan reksa dana sendiri dimulai pada tahun
1976 yang diawali dengan munculnya PT.Danareksa. Pada waktu itu PT. Danareksa
menerbitkan reksa dana yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Setiap hari harga
unit Danareksa ini diumumkan dan didengarkan melalui siaran radio bersamaan
dengan harga sembilan bahan pokok. Kemudian pada tahun 1995 berdiri sebuah
Reksa Dana tertutup yaitu PT.BDNI Reksa Dana dengan menawarkan 600 juta
saham dengan nilai satu saham Rp 500,- sehingga terkumpul dana sebesar Rp 300
miliar.
2.3. Jenis Reksa Dana
Reksa dana dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk, sifat, portofolio
investasi dan tujuan investasi. (Darmadji dan Fakhruddin “2001:149”)
2.3.1. Reksa dana Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal
18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni
Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
1. Reksa Dana berbentuk Perseroan (Investemet companies)
Suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk
hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak
pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.
Reksa dana berbentuk perseroan dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi
dua yaitu reksa dana terbuka (open end foud) dan reksa dana tertutup
(close end foud). Adapun ciri dari reksa dana bentuk perseroan ini
adalah;
1) Badan hukum terbentuk PT
2) Pengelolaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antra
direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.

6
3) Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontra antara
manajer investasi dengan bank kustondian.
2. Kontrak Investasi Kolektif (Unit Investement Trust)
Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai
Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.
Karakteristik dari reksa dana kontrak investasi kolektif adalah :
[[7]]
1) Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada
investor yang membeli.
2) Unit penyertaan tidak tercatat di bursa
3) Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya
kepada manajer investasi (MI) yang mengelola.
4) Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit
penyertaan akan dibebankan pada kekayaan reksa dana.
5) Harga jual/beli unit penyertaan didasarkan pada nilai aktiva
bersih (NAB) perunit dihitung oleh bank kustondian secara
harian.
2.3.2. Reksa Dana Berdasarkan Portofolio Investasi
Jenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio
yakni sebagai beirkut:
1. Reksadana Pendapatan Tetap. (Fixed Income Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.
Umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti
deposito, obligasi syariah, swbi, dan instrument lain. RDPT merupakan
salah satu upaya melakukan investasi yang paling baik dalam jangka
waktu menengah atau jangka panjang (>3 tahun) dengan resiko
menengah
2. Reksadana Saham. (Equity Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya
efek saham memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang
menarik, dalam bentuk caoutak gain dengan pertumbuhan harga-harga
saham dan dividen.
Banyak perspeksi yang menganggap bahwa berinvensti pada
saham sebih cenderung spekulatif, atau berudi. Namun secara teori dan
pengalaman dilapangan menghatakan bahwa investasi pada saham
adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang cukup
menjanjikan.
3. Reksadana Campuran. (Siscretionary Fund)

7
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi
pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan
ke dalam ketiga reksadana lainnya. Reksa dana campuran dalam
orientasinya lebih fleksibel dalam menjalankan investasi. Fleksibel
berartikan, pengelolaan investasi dapat digunakan untuk berpindah-
pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposit. Atau tergantung
pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading,
4. Reksadana Pasar Uang. (Money Market Fund)
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang
dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Umumnya investasi
dalam kategori reksa dana pasar uang memiputi, deposito, SBI,
Obligasi serta efek hutang lainnya.
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang minim,
namun keuntungan yang di dapat juga sangat terbatas. Tujuannya
adalah perlindungan modal dan untuk menyediakan likuiditas yang
tinggi, sehingga ketika dibutuhkan dapat dicairkan setiap hari kerja
dengan resiko penurunan nilai investasi yang hamper tidak ada.
2.3.3. Reksa Dana Berdasarkan Sifatnya
Reksa dana berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Reksa Dana Bersifat Tertutup “Closed-End Fund”
Reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang
telah dijual kepada pemodal. Artinya pemegang saham tidak dapat
menjual kembali saham atau unit penyertaannya kepada Manajer
Investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, harus
dilakukan melalaui Bursa Efek.
2. Reksa Dana Bersifat Terbuka “Open-End Fund”
Reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali saham-
sahamnya dari pemodal sampai sejumlah modal yang sudah
dikeluarkan. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali saham
atau unit penyertaannya kepada Manajer Investasi melalui Bank
Kustodian dan Bank Kustodian wajib membelinya sesuai dengan
NAB perunit pada saat itu.
2.3.4. Reksa Dana Berdasarkan Tujuan Investasi
Reksa dana berdasarkan tujuan investasinya dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Growth Fund yaitu reksa dana yang menekankan pada upaya mengejar
pertumbuhan nilai dana dan mengalokasikan dananya pada saham.
2. Income Fund yaitu reksa dana yang mengutamakan pendapatan
konstan, reksa dana jenis ini mengalokasikan dananya pada surat utang
atau obligasi.
3. Safety Fund yaitu reksa dana yang lebih mengutamakan dari pada
pertumbuhan dan mengalokasikan dananya di pasar uang, seperti
deposito berjangka, sertifikat deposito dan surat utang jangka pendek.
2.4. Pengelolaan Reksa Dana
Bentuk pengelolaan atau mekanisme operasional reksa dana hanya dapat
dilakukan oleh perusahan yang telah terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam.
Pengelolaan reksa dana terdapat tiga pihak yang terlibat dalam hal ini yaitu:

8
1. Manajer Investasi adalah pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan
investasi, yang meliputi analisa, pemilih jenis investasi, pengambilan
keputusan investasi, monitor pasar investasi, dan melakukan tindakan
yang dibutuhkan investor. Menajer investasi dalam hal ini dapat
berupa perusahan efek atau PT yang bergerak dalam reksa dana,
maupun perusahaan khusus sebagai perusahan Manajemen Investasi.
2. Bank Kustondian adalah bank yang bertindak sebagai penyimpan
kekayaan (safe keeper) serta administrator reksa dana. Dana yang
terkumpul bukan merupakan bagian kekayaan manajaner maupun
bank kustondian, akan tetapi milik investor yang disimpan atas nama
bank kustondian.
3. Pelaku (Perantara) di pasar modal (broker, Underwriter) maupun di
pasar uang (bank).
2.5. Manfaat dan resiko reksa dana
2.5.1. Manfaat Reksa Dana
Secara umu Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang
menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara
lain:
1. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh
Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam
hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting
mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai
keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara
langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke
pasar modal.
2. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat
menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana
diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga
tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang
membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
3. Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan
portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit
Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap
saat.
Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva
Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan
keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur
sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya
secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi

9
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen
investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi.
Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit
Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-
masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya
sehingga sifatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak
pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan
dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut
akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.
2.5.2. Resiko Reksa Dana
Dalam berinfestasi tentulah kita perlu seorang investor mengenal jenis
risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen
investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut
mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.
Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa
disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham
yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi
politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab
fundamental lainny.
Salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa
Dana adalah dengan melakukan pengukuran NAB (Nilai Aktiva
Bersih). NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari
portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional
kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar
(dimiliki investor) pada saat tersebut
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang
Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu
ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada
hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut
mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit
Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif
yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk
melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut.
Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan
ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan
beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi
portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan
Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

10
3. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi
mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja
pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah
pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham
atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang
sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan
mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit
Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena
itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus
bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana
itu sendiri.
4. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut
membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan
padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih
baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak
membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara
memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian
portofolio investasi secara ketat.
2.6. Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Reksadana
1. Reksa Dana bukan merupakan produk bank, sehingga tidak dijamin
oleh bank, serta tidak termasuk dalam cakupan objek program
penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan.
2. Semakin tinggi potensi keuntungan yang dapat Anda raih, semakin
besar pula risiko hilangnya nilai investasi Anda.
3. Pastikan memperoleh Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan.
4. Pastikan memiliki hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh
Unit Penyertaannya, kepada Manajer Investasi.
5. Dapatkan laporan posisi Nilai Aktiva Bersih dari Unit Penyertaan dan
laporan tahunan posisi penyertaan serta pembaharuan prospektus.
6. Ketahui dan pahami rencana investasi portfolio yang akan ditanam dari
produk Reksadana baik potensi hasil dan risiko dengan membaca
prospektus secara cermat.
7. Pahami tujuan rencana keuangan pribadi dan pemilihan produk sesuai
profil resiko
8. Tetap menyediakan dana yang cukup dan menabung secara teratur
untuk mengantisipasi timbulnya risiko investasi.
9. Pilih jangka waktu investasi yang sesuai dengan rencana keuangan
Anda dan jangan mudah terpengaruh pendapat orang lain, serta
berpikir dan bertindak realistis dalam berinvestasi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan
investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di
Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional
karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-
perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta.
Bentuk-bentuk reksadana ada dua macam yakni reksa dana perseroan terbatas
(PT. Reksadana) dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Sedangkan jenis jenis
rekasdana ada pendapatan tetap, saham, campuran, dan pasar uang.
Bentuk pengelolaan atau mekanisme operasional reksa dana hanya dapat
dilakukan oleh perusahan yang telah terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam.
Sedangkan sifat reksadana terbagi menjadi terbuka dan tertutup.

12
DAFTAR PUSTAKA
Siamat, Dahlan. 2004, Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga penerbit fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

Sudarsono, Heri. 2007, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia.

Arifin Zainul. 1999. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Praktek. Alvabet.
Jakarta.

www.herry_s@bapepam.go. idcom

www.reksadana.com

http://mfathirabbani.blogspot.com/2013/11/reksa-dana-syariah.html

13

Anda mungkin juga menyukai