Anda di halaman 1dari 7

Tugas Personal 1

Minggu Ke-2, Sesi 3

Jawab pertanyaan dibawah ini:

1. Jelaskan sumber yang menciptakan keberagaman di tempat kerja dan berikan contoh untuk
masing-masing sumbernya.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan intercultural competence.
3. Jelaskan 4 (empat) strategi untuk membuat kalimat yang non-sexist.
4. Jelaskan pengalaman Anda bekerja dengan orang-orang dengan latar belakang budaya
yang berbeda. Orang-orang dari kebudayaan mana yang paling berkesan bagi Anda? Apa
saja yang dapat Anda pelajari dari orang-orang tersebut?
5. Bagaimana Anda membedakan gaya komunikasi orang-orang yang berasal dari
kebudayaan konteks-rendah dengan orang-orang dari kebudayaan konteks-tinggi?
6. Apa yang dimaksud dengan ethnocentrism? Bagaimana ethnocentrism dapat
mempengaruhi proses komunikasi? Jelaskan dengan juga memberikan contoh.
7. Jelaskan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan orang-orang dari budaya yang berbeda dengan Anda.
8. Apa yang dimaksud dengan stereotype dalam interaksi lintas budaya? Menurut Anda,
apakah stereotype akan menghambat atau melancarkan komunikasi? Jelaskan alasan Anda.
9. Saat Anda sedang menjadi presenter dan audiens Anda ada yang melontarkan kalimat
rasis, sexist, dan prasangka kepada Anda atau orang lain, bagaimana Anda mengatasi
situasi seperti ini?
10. Jelaskan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk membantu orang lain dari budaya
berbeda untuk bisa beradaptasi dengan budaya Anda.

COMM6263 – Business Communication-R1


Jawaban :

1. Jelaskan sumber yang menciptakan keberagaman di tempat kerja dan berikan contoh
untuk masing-masing sumbernya.
Jawab: Sumber yang menciptakan keberagaman ditempat kerja adalah:
a. Umur : Generasi X, Y dan Z
b. Jenis kelamin : Perempuan dan laki-laki
c. Agama dan kepercayaan : Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu
d. Ras dan etnis : Warga asli Indonesia dengan berbagai suku dan ekspatriat
e. Kemampuan fisik : Disabilitas dan normal
f. Orientasi seksual : Orientasi seksual normal dan LGBT
g. Kelas sosial : Kelas menengah dan kelas atas
h. Masa Bakti : Pekerja baru, kontrak dan memasuki masa pension
Sumber-sumber sosial diatas biasanya dapat menimbulkan konflik didalam perusahaan,
terutama jika menyangkut senioritas didalam perusahaan. Karyawan akan merasa lebih
senior karena bekerja diperusahaan tersebut lebih dahulu. Selain itu karyawan dengan
umur yang lebih tua biasanya akan sulit bergaul dengan karyawan yang lebih muda. Dan
manager yang lebih muda akan kesulitan mengatur karyawan dengan umur yang lebih
tua karena terbiasa mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang biasa mereka kerjakan.
Maka dari itu pemimpin perusahaan harus mempelajari karakteristik karyawan dalam
penyesuaian bidang kerja sehingga terjadi hubungan linear antara pekerjaan dan
karyawan. Karakteristik tersebut juga bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan untuk
menghadapi perubahan bisnis menuju masa depan. Dengan demikian pengelolaan
keragaman karyawan seperti perbedaan karakteristik individu akan menguntungkan
perusahaan dimana dapat membawa pemikiran dan ide yang beragam pula sehingga
dalam menyelesaikan permasalahan berbagai alternatif pemecahan akan muncul.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan intercultural competence!


Jawab: Intercultural competence adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dengan
baik dan tepat dengan orang lain yang berasal dari budaya yang berbeda dengan budaya dirinya
atau lingkungannya.

COMM6263 – Business Communication-R1


3. Jelaskan 4 (empat) strategi untuk membuat kalimat yang non-sexist!
Jawab: Strategi untuk membuat kalimat non-sexist:
a. Membuat kalimat bahasa yang tidak mengandung unsur gender / jenis kelamin, tetapi
mengganti kata ganti yang lain tersebut misalnya dengan kata “Dia” atau “Anda” atau “Mereka”
, dibandingkan dengan “Nona” , “Tuan” atau “Ibu/Bapak” atau dengan menggunakan jabatan
pekerjaan dll
b. Membuat kalimat dengan merujuk pada umur tertentu dan tidak bersikap rasis
c. Membicarakan tentang orang yang disabilitas atau berpenyakit
d. Memilih foto dan ilustrasi yang tidak menimbulkan prasangka.

4. Jelaskan pengalaman Anda bekerja dengan orang-orang dengan latar belakang budaya yang
berbeda. Orang-orang dari kebudayaan mana yang paling berkesan bagi Anda? Apa saja yang
dapat Anda pelajari dari orang-orang tersebut?
Jawab: Pengalaman saya bekerja dengan orang-orang dengan latar belakang budaya yang
berbeda cukup beragam dan tentunya setiap orang yang saya temui memiliki sifat dan karakter
yang berbeda. Untuk itu dalam bersikap dan bertutur kata-pun saya harus memperhatikan
baikbaik dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan tersebut. Karena tidak setiap orang dapat
menerima atau mau memaklumi setiap tingkah, perbuatan dan sikap. Perbedaan budaya dan latar
belakang menjadi pemicu saya untuk dapat memahami. Misalnya untuk rekan yang berlatar
belakang suku Jawa dan Timur, tentunya memiliki aksen dan gaya berbicara yang berbeda, untuk
itu saya harus dapat memahami setiap karakternya agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
berkomunikasi. Menurut saya orang-orang yang paling berkesan kebudayaannya adalah orang
yang berasal dari suku Jawa. Karena mereka memiliki gaya bicara yang lembut, tutur kata yang
baik dan halus, serta sangat memperhatikan penampilan dan menjunjung tinggi kerukunan. Selain
itu orang yang berlatar belakang budaya Timur seperti Papua, Ambon dan Kupang juga memiliki
kesan tersendiri bagi saya. Walaupun dari penampilan luar, gaya bahasa dan aksen yang terdengar
terkesan cukup kasar dan keras, sebetulnya mereka berhati baik dan sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai seperti masyarakat pada umumnya hanya saja menggunakan logat dan nada suara yang
tinggi sehingga dapat membuat orang yang mendengarnya menjadi salah paham. Hal yang dapat
saya pelajari dari kebudayaan tersebut adalah, dari manapun kebudayaan itu berasal namun kita
harus dapat belajar dan memahami kebudayaan tersebut dengan lebih baik lagi agar tidak terjadi
kesalamhpahaman dan miss komunikasi dikemudian hari.

COMM6263 – Business Communication-R1


5. Bagaimana Anda membedakan gaya komunikasi orang-orang yang berasal dari kebudayaan
konteks-rendah dengan orang-orang dari kebudayaan konteks-tinggi?
Cara saya membedakan gaya komunikasi dengan orang-orang yang berasal dari kebudayaan
konteks rendah dan tinggi adalah dengan menempatkan atau melihat dengan siapa saya
berkomunikasi terlebih dahulu. Jika saya bekomunikasi dengan rekan kerja, biasanya mereka akan
berkomunikasi dengan komunikasi konteks rendah. Gaya komunikasi konteks rendah tentunya
merupakan bahasa yang spontan, berterus terang dan lugas, untuk itu sangat mudah untuk
dicerna dan dikomunikasikan kembali kepada sesame rekan kerja. Namun apabila saya berada
dalam ruang meeting atau seminar tertentu, yang tentunya gaya komunikasi yang digunakan
adalah gaya komunikasi konteks tinggi sehingga dalam pengartian bahasanya memerlukan sedikit
waktu dan gaya bahasa yang digunakan menggunakan isyarat, gerakan serta postur tertentu
Selain itu jika berkomunikasi dengan atasan seperti manager atau direktur juga biasanya saya
harus memahami kembali bahasanya karena bahasa yang digunakan biasanya menggunakan
komunikasi konteks tinggi. Jadi dalam membedakan konteks bahasa tersebut saya harus
mengetahui dulu kepada siapa saya akan berkomunikasi dengan disesuaikan pada waktu dan
tempat komunikasi tersebut dilakukan

6. Apa yang dimaksud dengan ethnocentrism? Bagaimana ethnocentrism dapat mempengaruhi


proses komunikasi? Jelaskan dengan juga memberikan contoh.
Jawab: Ethnocentrism adalah “pemahaman atau perasaan” dimana para penganut (bisa karena
keturunan, lingkungan tempat tinggal) suatu kebudayaan atau kelompok suku tertentu yang
bangga dan merasa lebih superior dibandingkan dengan kelompok lain diluar mereka. Hal ini
tentunya dapat mempengaruhi proses komunikasi, karena dengan adanya perasaan tersebut
komunikasi dua arah menjadi tidak akan berjalan dengan lancar karena akan ada pihak yang
merasa lebih baik dari pihak yang lainnya, dan dipihak yang lain juga mungkin akan ada yang
merasa tersisihkan atau tidak menerima dengan pernyataan-pernyataan tersebut. Sebagai
contoh dalam hal berkomunikasi dan bernegosiasi tanpa saya bermaksud apapun namun hanya
berdasarkan pengalaman yang saya lihat, saya melihat orang yang bekerja didaerah strategis
misalnya Sudirman, Kuningan dan sekitarnya merasa memiliki standart yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerja yang bekerja didaerah pinggiran atau kota kecil sehingga pada saat
ada proses komunikasi terjadi, terjadi salah satu proses dimana pekerja yang bekerja didaerah

COMM6263 – Business Communication-R1


strategis merasa lebih baik dan pekerja yang bekerja dikota pinggiran merasa tersisihkan dan
merasa tidak cocok berkomunikasi dengan orang atau kelompok tersebut. Begitu juga dengan
suku budaya yang berbeda, saya seringkali melihat suku mayoritas lebih mendominasi dengan
suku minoritas sehingga proses komunikasi seringkali terhambat karena adanya pemikiran atau
pemahaman seperti itu.

7. Jelaskan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keterbatasan dalam berkomunikasi dengan
orang-orang dari budaya yang berbeda dengan Anda.
Jawab: Hal yang bisa saya lakukan untuk mengatasi keterbatasan dalam berkomunikasi dengan
orang-orang dari budaya yang berbeda dengan saya adalah :
-Mempelajari kebudayaan wilayah tersebut (bahasa, kondisi masyarakat, kebiasaan, suku-
budaya, sejarah budaya dan kota dsb)
-Mencari teman atau kenalan yang tinggal lebih dahulu, memiliki pengetahuan akan budaya dan
memiliki pengalaman diwilayah tersebut, dan meminta bantuan orang tersebut untuk membantu
dalam memahami dan mempelajari budaya yang baru di temui terkait orang-orang dan
kebiasaannya.
-Rajin berkomunikasi langsung dengan orang-orang disekitar agar saya dapat memahami budaya
yang baru saya temui secara langsung
-Apabila ada hal mengenai komunikasi yang tidak di mengerti, maka akan bertanya langsung atau
meminta bantuan rekan agar tidak terjadi kesalahpahaman
- Apabila ada perbedaan arti atau pemahaman dalam hal berkomunikasi, akan mencoba
memahami dan mencari tahu maksud dari komunikasi tersebut agar kedepannya tidak terjadi
miss komunikasi yang menyebabkan kurangnya respon satu sama lain.

8. Apa yang dimaksud dengan stereotype dalam interaksi lintas budaya? Menurut Anda, apakah
stereotype akan menghambat atau melancarkan komunikasi? Jelaskan alasan Anda.
Jawab: Stereotype dalam interaksi lintas budaya adalah sebuah pengelompokan / kategorisasi
yang mengatur perilaku dan pengalaman kita dalam berhadapan dengan kelompok etnik atau
suku budaya dan bangsa tertentu. Sterepotype sendiri biasanya tidak pernah mengacu pada
perilaku individu, melainkan kepada norma anggota atau kelompok tertentu.
Stereotype akan cukup menghambat komunikasi karena adanya pandangan-pandangan tertentu
yang diyakini oleh beberapa orang yang merasa bertentangan atau tidak cocok akan suatu

COMM6263 – Business Communication-R1


kebiasaan atau pandangan tertentu dari kelompok atau beberapa orang. Karena perbedaan latar
belakang itu maka sebaiknya untuk melancarkan dalam proses berkomunikasi, seseorang harus
bertanya maksud dan tujuan agar tidak terjadi hambatan yang akan mengganggu proses
komunikasi. Dalam melancarkan proses komunikasi yang baik sebaiknya dalam berkomunikasi
tidak menyimpan dan menyimpulkan pikiran sendiri tetapi ada baiknya jika didiskusikan dan
dikomunikasikan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menggangu proses komunikasi
itu sendiri.

9. Saat Anda sedang menjadi presenter dan audiens Anda ada yang melontarkan kalimat rasis, sexist,
dan prasangka kepada Anda atau orang lain, bagaimana Anda mengatasi situasi seperti ini?
Jawab: Sebelum memulai acara, saya akan membuat aturan yang nantinya akan di beritahukan
kepada audiens bahwa untuk berpendapat, menyampaikan pertanyaan , membalas argument
dan sebagainya, diharapkan agar peserta tidak melontarkan kalimat yang rasis, sexist dan
prasangka kepada orang lain. Dengan begitu acara dapat berjalan lancar seperti yang diharapkan
dan dapat meminimalisir kejadian tersebut. Namun apabila kalimat tersebut masih terjadi, saya
akan berusaha menginatkan peserta bahwa sesuai kesepakatan diawal, kalimat yang
mengandung dalam kategori tersebut tidak diperbolehkan dan saya meminta kepada audiens
untuk mentaati peraturan dan kesepakatan yang telah dibuat bersama guna kelancaran
berjalannya acara seperti yang diharapkan.

10. Jelaskan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk membantu orang lain dari budaya
berbeda untuk bisa beradaptasi dengan budaya Anda.
Jawab:
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik dan menyesuaikan keadaannya
dengan lingkungan sekitar. Langkah-langkah yang dapat saya lakukan untuk membantu orang lain
untuk dapat beradaptasi dengan budaya saya adalah :
a. Untuk tahap perkenalan awal, maka akan melakukan pendekatan secara pribadi kepada orang
tersebut dimulai dari perkenalan latar belakang (nama, asal, tempat tinggal, agama, pendidikan,
latar belakang keluarga dsb).
b. Setelah itu perlahan mengajak dan memperkenalkan orang tersebut mengenai kebudaan saya
yang tentunya berbeda dengan orang tersebut.

COMM6263 – Business Communication-R1


c. Menjelaskan mengenai kebudayaan yang saya miliki dimulai dari bahasa, tata cara bergaul,
bertindak dan kebiasaan masing-masing orangnya sebagai pembanding budaya dia dan budaya
saya, yang tentunya kebiasaan kebudayaan tersebut berbeda dengan kebudayaan yang kami
masing-masing miliki.
d. Walaupun berbeda kebudayaan, tetapi masing-masing pribadi harus dapat saling menghargai,
belajar memahami dan memaklumi kebudayaan masing-masing agar tercipta kehidupan yang
rukun dan damai serta tidak terjadi konflik karena perbedaan budaya tersebut.
e. Lebih sering mengajak berkomunikasi dengan orang tersebut terkait kebudayaan yang masih
baru dikenalnya dan menanyakan permasalahan juga saling berdiskusi terkait proses adaptasi
yang dijalani, apakah ada kesulitan dalam berkomunikasi dan beradaptasi dsb. Saya akan
mendampingi proses adaptasi tersebut sehingga orang itu dapat berbaur dengan kebudayaan
yang baru dikenalnya dengan baik.

COMM6263 – Business Communication-R1

Anda mungkin juga menyukai