Anda di halaman 1dari 17

USULAN PENELITIAN

GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN SEBELUM DAN

SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SISWA

KELAS 1 SDN LUMPANG 05 KEC. PARUNG PANJANG KAB. BOGOR

TAHUN 2019

KETUA : IRMA JAYATMI, S.ST, M.Kes (0314058801)

ANGGOTA 1 : PUTIK SILVIA ANGGRAENI (07190200007)

ANGGOTA 2 : PUTI ‘AINI QOLBI (07190200008)

ANGGOTA 3 : REKSA PAUJI (07190200009)

ANGGOTA 4 : NADIA FRISKA TRIYANA (07190200032)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

TAHUN 2019
Pengesahan Laporan Akhir Penelitian
1. a. Judul penelitian : Gambaran Perilaku Mencuci Tangan Sebelum dan
Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Pada
Siswa Kelas 1 SDN Lumpang 05 Kec. Parung
Panjang, Kab. Bogor Tahun 2019

b. Bidang ilmu terkait : Kebidanan, Kesehatan Reproduksi


c. Target penelitian : Jurnal Ilmiah Terakreditasi Nasional
2. Peneliti :
a. Ketua Peneliti :
1) Nama lengkap dan gelar : Irma Jayatmi, S.ST, M.KES
2) NIDN : 0314058801
b. Anggota Peneliti :
Nama lengkap dan NPM
1) Putik Silvia Anggraeni (07190200007)
2) Puti ‘Aini Qolbi (07190200008)
3) Reksa Pauji (07190200009)
4) Nadia Friska Triyana (07190200032)

3. Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp. -

Mengetahui,
Ketua Peneliti
Ketua Program Studi
Kebidanan Program Sarjana Terapan

( Retno Sugesti, SST, M.Kes ) (Irma Jayatmi, S.ST, M.Kes )

ii
Menyetujui,
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

( Irma Jayatmi, SST, M.Kes )

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
RINGKASAN.......................................................................................................iv

BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
BAB III
METODE PENELITIAN.......................................................................................7

BAB IV
HASIL PENELITIAN...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
RINGKASAN

Kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia dan


kesehatan menjadi kata kunci kebahagiaan anak usia dini. Hal tersebut dapat
dicapai dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan pembiasaan perilaku
hidup bersih dan sehat tentu saja dapt mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan anak diperiode golden age. Perilaku sehat cuci tangan pakai sabun
yang merupakan salah satu perilaku hidup bersih sehat (PHBS), saat ini telah
menjadi pusat perhatian dunia, hal ini karena masalah kurangnya praktek perilaku
cuci tangan dan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja, tetapi di negara
maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku cuci
tangan (Depkes,2014). Perilaku hygiene seperti mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air bersih yang tepat sebagai cara yang efektif untuk
mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti penyakit diare dan
ispa.. WHO melaporkan tentang situasi penyakit diare terdapat 50% kasus
penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) berada di Asia Tenggara. Di
Indonesia berdasarkan analisis kecenderungan secara merata nasional, terdapat
peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara benar pada tahun
2013 yaitu 47,0% dibandingkan tahun 2007 yaitu 23,2%. Peningkatan tertinggi
proporsi penduduk berperilaku cuci tangan benar terjadi di Bangka Belitung
dengan besar kenaikan 35,0% (20,6% pada tahun 2007 menjadi 55,6% pada
2013). (Riset Kesehatan Dasar, 2013).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perilaku mencuci tangan


sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Peneliti menggunakan
lembar check list cuci tangan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
Penelitian dilaksanakan di SDN Lumpang 05 Parung Panjang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pre and post design.
Total sample pada penelitian ini sebanyak 30 siswa - siswi pada kelas I dan II.
Sample di ambil menggunakan teknik simple random sampling. Peneliti
menggunakan lembar checklist cuci tangan sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan november 2019 di SDN 05
Lumpang Parung Panjang. Analisa data pada penelitian ini dengan menggunakan
uji T test.

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan berperan penting dalam pembangunan suatu bangsa,
(Dinkes DIY, 2014). Anak merupakan usia yang rawan terserang berbagai
penyakit, misalnya diare, kecacingan dan anemia. Berdasarkan data WHO
(2015) bahwa setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare,
angka kejadian kecacingan mencapai angka 40-60% (Depkes, 2012). Perilaku
Hidup Bersih Sehat di sekolah ini dapat diterapkan atau diberikan dengan cara
memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan usaha
untuk menyiapkan siswa agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang
dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di
masa yang akan datang (Ananto, 2012).
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku mencuci
tangan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada anak SD kelas
I dan II. Pendidikan kesehatan bagi anak bertujuan menambah kebiasaan hidup
sehat agar dapat bertangung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan
lingkungannya serta ikut aktif dalam usaha–usaha kesehatan. Adapun urgensi
dalam penelitian ini adalah meningkatkan kesadaran anak usia dini mengenai
pentingya cuci tangan, dengan memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar
hidup sehat, menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat, dan membentuk
kebiasaan hidup sehat
Hasil observasi di di SDN Lumpang 05 Parung Panjang, pada tanggal 28
November 2019. Diperoleh data bahwa total siswa di di SDN Lumpang 05
Parung Panjang. berjumlah 163 siswa, pada penelitian ini peneliti mengabil
subjek kelas I dan II, masing-masing kelas berjumlah, kelas I 30 siswa, kelas II
30 siswa. Hasil observasi menunjukan bahwa sekolah belum mempunyai kantin
sekolah sendiri sehingga pedagang luar masuk di lingkungan sekolah, hal ini
menyebab kan masih 75% siswa yang jajan sembarangan di sekolah, keadaan

1
2

lingkungan sekolah sudah bersih. Dari hasil observasi peneliti diketahui bahwa
belum terdapat fasilitas yang memadai seperti washtafel, sabun, poster, dll
Berdasarkan survey November 2019 terhadap 10 orang siswa yang setiap
kelas di wakili oleh lima orang siswa masing-masing perkelas, kelas I dan II
dengan metode wawancara yang berisi tentang Pengetahuan mencuci tangan,
cara mencuci tangan yang di lakukan siswa belum benar, siswa belum
mengetahui apa akibat jika tidak melakukan cuci tangan, manfaat mencuci
tangan, dan waktu yang tepat mencuci tangan diperoleh hasil bahwa hampir
semua siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya mencuci
tangan. Saat dilakukan wawancara dengan 10 siswa memiliki kebiasaan kadang-
kadang tidak mencuci tangan saat akan makan, serta siswa belum bisa
melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar. Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik dan penting dilakukan untuk mengetahui “Gambaran Prilaku
Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Pada
Siswa Kelas I dan II di SDN Lumpang 05 Kec.Parung Panjang Kab. Bogor
Tahun 2019.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian PHBS

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.


Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi
informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna
menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup
yang bersih dan sehat. PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan
menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar
mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan
sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau
pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat
dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di
sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola
dan gaya hidup agar lebih sehat.

B. Tatanan PHBS
Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat
menjadi simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup
bersih sehat :
 PHBS di Rumah tangga
 PHBS di Sekolah
 PHBS di Tempat kerja

3
4

 PHBS di Sarana kesehatan


 PHBS di Tempat umum

C. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup.
Manfaat PHBS Di Sekolah :
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa,guru dan masyarakat
lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah
sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan
sehat, meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat
lingkungan sekolah menjadi sehat.

Sekolah adalah tempat berkumpul dan beraktifitas bagi siswa dalam menimba
ilmu pengetahuan. Sekolah yang dimaksud mencakup TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA termasuk penyelenggara Non Formal/Pesantren ( PAUD, baik
pemerintah maupun swasta ).

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan


masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, dan
berperan aktif dalam mewujudkan Sekolah Sehat.

Sekolah Sehat adalah sekolah yang telah menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kegiatan sehari- hari di sekolah sehingga terwujudnya sekolah sehat.

PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat‟ (Promosi
5

kesehatan (POMKES), Maryunani, 2013: 150). Indikator PHBS di sekolah menjadi


suatu alat ukur untuk menunjukan keadaan atau kecenderungan dari perilaku hidup
bersih dan sehat yang dilakukan oleh anak disekolah serta dapat memudahkan untuk
dilakukannya evalusai secara berkala, aplikasi dari pengetahuan berupa praktik PHBS di
sekolah, yaitu : Mencuci tangan dengan air mengalir yang bersih dan menggunakan
sabun.

D. Tujuan PHBS
Pendidikan kesehatan bagi anak bertujuan menambah kebiasaan hidup sehat
agar dapat bertangung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungannya
serta ikut aktif dalam usaha–usaha kesehatan. Tujuan dari pendidikan kesehatan
adalah memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat, menimbulkan
sikap dan perilaku hidup sehat, dan membentuk kebiasaan hidup sehat (Fitriani,
2011). Ada beberapa indikator PHBS yang dilakukan di sekolah, yaitu cuci tangan
dengan air bersih dan sabun; jajan di kantin sekolah, BAB dan BAK di jamban;
buang sampah di tempatnya; berolah raga; mengukur tinggi dan berat badan;
memeriksa jentik nyamuk; dan tidak merokok di sekolah (Notoatmodjo, 2010).
Salah satu perilaku hidup sehat yang dilakukan anak sekolah diantaranya adalah
mencuci tangan dengan sabun. Perilaku cuci tangan ini pada umumnya sudah
diperkenalkan kepada anak-anak sejak kecil, tidak hanya oleh orang tua di rumah,
bahkan menjadi salah satu kegiatan rutin yang diajarkan para guru di Taman Kanak-
Kanak sampai dengan Sekolah Dasar. Kenyataannya perilaku sehat ini belum
menjadi budaya masyarakat kita dan biasanya hanya dilakukan sekedarnya. Tangan
merupakan pembawa utama kuman penyakit.
Oleh karena itu, sangat penting perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan
perilaku yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular
seperti diare, ISPA dan Flu Burung. Menurut kajian yang disusun oleh Curtis, Rabie
and Cairncross (2011) didapatkan hasil bahwa perilaku cuci tangan dapat
menurunkan insiden diare hingga 42-47%, menurunkan transmisi ISPA hingga lebih
dari 30%, dan dapat menurunkan 50% insiden flu burung. Langkah-langkah Cuci
tangan yang benar ada enam langkah yaitu: membasahi tangan dan menggosok kedua
telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela jari, ujung jari saling menguci, menggosok
6

ibu jari dan ujung jari digosok diatas telapak tangan kemudian bilas air bersih (Puspromkes
RI, 2011).

State Of The Art


Penelitian Terdahulu
Dalam penelitiannya (Faried Rahman Hidayat,2018), Diketahui bahwa dari 66
responden didapatkan hasil sebagian besar memiliki perilaku kurang baik yang didapatkan
dari analisa data yaitu 42 responden (63.6%) dan sebagian kecil perilaku baik yaitu 24
responden (36.4%).
Penelitian Saat Ini
Adapun kebaruan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku cuci tangan sebelum
penyuluhan dan perilaku cuci tangan sesudah penyuluahn
Penelitian Masa Datang
Pada masa datang penelitian ini diarahkan untuk mengembangkan model penelitian
yang dapat bermanfaat bagi para praktisi dan akademisi.
Road Map Penelitian
Road map penelitian merangkum situasi pada masa lalu, saat ini, dan rencana di
masa yang akan datang mengenai progress penelitian ini

Penelitian Saat Ini


Penelitian Terdahulu
gambaran perilaku mencuci Penelitian Mendatang
gambaran perilaku tangan pada siswa SD kelas
mencuci tangan pada 1sesudah dan sebelum di Pengembangan Model
siswa SD kelas 1 beri penyuluhan Penyuluhan PHBS

Gambar 2.1
Roadmap Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Rancangan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan
pendekatan One Group Pretest Posttest Design. Pretest merupakan pengukuran cara
mencuci tangan anak sebelum diberikan intervensi. Selanjutnya posttest dilakukan
setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan selama 1 hari tentang mencuci tangan
dan manfaatnya. Pengambilan data menggunakan lembar check list berdasarkan hasil
pengamatan pada anak saat melakukan kegiatan cuci tangan, baik pre test maupun post
test . Sampel penelitian ini diambil secara simple random sampling terhadap 30 siswa-
siswi kelas I dan II (SDN Lumpang 05 Kec. Parung Panjang Kab. Bogor pada bulan
Desember 2019). Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t dependen.
Bagan Alir Penelitian
Survey lokasi penelitian:
identifikasi masalah,
perizinan

Tahap I

Pre test

Intervensi dan
observasi Perilaku
mencuci tangan
Tahap II

Post test

Pengolahan & analisis data

Pembuatan laporan Akhir


penelitian
Tahap III

Pembuatan naskah
manuskrip Artikel jurnal dan
poster penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

7
8

Tahap I :
Anggota Peneliti I melakukan survey lokasi, identifikasi dan mengurus perijinan
penelitian.

Tahap II :
Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti I bersama-sama melakukan penyuluhan
perilaku memcuci tangan. Kemudian Ketua Peneliti melakukan pemantauan perilaku
mencuci tangan setelah diberikan penyuluhan. Ketua peneliti dan Anggota peneliti
melakukan pengolahan dan analisa data secara bersama-sama.

Tahap III :
Ketua Peneliti membuat dan menyusun laporan penelitian beserta manuskrip artikel
hasil penelitian untuk di publikasikan pada Jurnal Nasional Terakreditasi.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan eksperimental semu yakni, kegiatan percobaan


(experiment), yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang
timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Percobaan ini berupa perlakuan
atau intervensi terhadap suatu variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi
perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain. Penelitian ini akan difokuskan
pada siswa- siswi kelas I dan II di SDN Lumpang 05 Parung Panjang untuk mengetahui
gambaran perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan cuci tangan sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Setelah dilakukan pengumpulan data pada
bulan November 2019 pada siswa di SDN Lumpang 05 Parung Panjang Tahun 2019
dengan sampel penelitian berjumlah 30 responden.

TAHUN 2019
KEGIATAN BULAN NOVEMBER DESEMBER
MINGGU 4 1 2 3 4
Pembuatan Proposal
Izin Ke SD Terkait
Pelaksanaan Penelitian
Mengolah dan Interpretasi
Data
Pengumpulan Semua Sumber
Penelitian
Penyajian data
Seminar Laporan Akhir
Penelitian

9
DAFTAR PUSTAKA

Artikel, Curtis, Rabie and Cairncross ,Perbedaan Perilaku Cuci


Tangan Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Pada
Anak Usia 4-5 Tahun Bulan Juli (2011) Bandung

Artikel, Faried Rahman Hidayat, Gambaran Perilaku Siswa Tentang


Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Kelas 5-6 di Sekolah Dasar Negeri
020 Samarinda Utara Tanggal 24 Juli (2018) Samarinda Utara

Ananto, P. (2012). Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar dan


Madrasah Ibtidaiyah. Bandung : Yrama Widya

Departemen Kesehatan RI. (2012). Kemitraan Menuju Indonesia Sehat


2010. Jakarta : Sekretariat Jenderal

Dinkes DIY. (2014). Profil Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta. Diambil


dari:http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL
_KES_PRO V_2011/P.Prov.DIY_11.pdf

Fitriani, Promosi Kesehatan Edisi 1, (2010), Yogyakarta: Graha Ilmu

Maryuni, Anik, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jakarta, (2013: 150)

Notoatmodjo, Soekidjo,S.KM.,M.Com.H, Promosi Kesehatan Teori dan


Apliksi, (2010) Jakarta: Rineka Cipta

Pusat Promosi Kesehatan Departemen RI, Pembinaan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS) (2011). Diambil dari:
http://promkes.kemkes.go.id/pub/files/files13583Pedoman_umum_PHBS.
pdf
LAMPIRAN
Kuesioner Sikap Anak Terhadap Perilaku Cuci Tangan

Tanyakan dan beri tanda (X) sesuai jawaban yang diberikan anak

No Pernyataan S TS
1 Menurut adik cuci tangan pakai sabun hal yang penting
2 Jika adik sudah selesai bermain, adik harus mencuci tangan dengan
sabun
3 Menurut adik mencuci tangan dapat menjaga kesehatan adik
4 Adik bisa terkena kecacingan bila tidak mencuci tangan dengan
sabun
5 Saat mencuci tangan, telapak tangan perlu disabuni dan dibilas air
mengalirjika sudah selesai makan tidak perlu mencuci tangan
6 Menurut adik cuci tangan dapat mencegah adik dari mencret
7 Jika tangan tidak kotor, maka tidak perlu melakukan 6 langkah cuci
tangan
8 Saat mencuci tangan, sela-sela jari tidak perlu di cuci
9 Menurut adik perlu tempat mencuci tangan di sekolah
10 Jika sudah selesai buang air besar tidak perlu mencuci tangan

Keterangan :

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

Anda mungkin juga menyukai