Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN DAN PERAWATAN CVP

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


02.20-22/VII/19 00 1/2
RS GMIM SILOAM
SONDER
DITETAPKAN :
DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR TANGGAL TERBIT :
OPERASIONAL 22 Juli 2019
(SPO)

dr. Arthur Mozes Lawalata, M.Kes


CVP merupakan prosedur memasukkan kateter intravena yang
PENGERTIAN fleksibel ke dalam vena sentral klien dalam rangka memberikan terapi
melalui vena sentral.
Tujuan pemasangan CVP :
1. Terapi pada klien yang mengalami gangguan keseimbangan
cairan.
2. Sebagai pedoman penggantian cairan pada kasus hipovolemi.
3. Mengkaji efek pemberian obat diuretik pada kasus-kasus overload
cairan.
TUJUAN 4. Sebagai pilihan yang baik pada kasus penggantian cairan dalam
volume yang banyak.

Tujuan Perawatan klien dengan CVP :


Perawatan akan menangani atau mengurangi komplikasi dari emboli
darah.

KEBIJAKAN

A. Persiapan Alat :
1. Kateter CVP sesuai ukuran, dan sesuai dengan jenis lumen
(single, double, atau triple, tergantung dari kondisi klien).
2. Handsoen steril.
3. Set jahit luka.
4. Set rawat luka.
5. Needle intriducer.
6. Syringe.
PROSEDUR 7. Mandrin (guidewire).
8. Duk steril

B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan prosedur kepada klien untuk mengurangi
kecemasan dan mengharapkan kerjasama dari klien.
2. Mengatur posisi klien, yaitu posisi trendelenburg, yang mungkin
akan sangat membuat klien merasa tidak nyaman.
3. Menjaga prinvacy klien dengan menutup sampiran.
PEMASANGAN DAN PERAWATAN CVP

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


02.20-22/VII/19 00 2/3
RS GMIM SILOAM
SONDER
PROSEDUR C. Langkah Pemasangan :
1. Mendekatkan peralatan disamping tempat tidur klien (mudah
dijangkau).
2. Mencuci tangan dengan teknik steril.
3. Memakai handscoen steril.
4. Menentukan daerah yang akan dipasang : Vena subklavia atau
Vena jugularis interna.
5. Tempat lain yang bisa digunakan sebagai tempat pemasangan
CVP adalah vena femoralis dan vena fossa antecubiti.
6. Mengatur posisi klien trendelenberg, atur posisi kepala agar
vena jugularis interna maupun vena subklavia lebih terlihat
jelas, untuk mempermudah pemasangan.
7. Melakukan desinfeksi pada daerah penusukan dengan cairan
antiseptic.
8. Memasang duk lobang yang steril pada daerah pemasangan.
9. Sebelum penusukan jarum / keteter, untuk mencegah terjadinya
emboli udara, anjurkan pasien untuk bernafas dalam dan
menahan nafas.
10. Dokter memasukkan jarum / kateter secara perlahan dan pasti,
ujung dari kateter harus tetap berada pada vena cava, jangan
sampai masuk ke dalam jantung.
11. Menghubungkan dengan IV set dan selang untuk mengukur
tekanan CVP.
12. Dokter melakukan fiksasi / dressing pada daerah pemasangan,
agar posisi kateter terjaga dengan baik.
13. Merapikan peralatan.
14. Mencuci tangan.

D. Perawatan Klien dengan CVP :


1. CVP digunakan untuk mengukur tekanan pengisian jantung
bagian kanan. Tekanan CVP normal berkisar antara 2 – 5
mmHg atau 3 – 8 cmH20.
2. Bila hasil pengukuran CVP dibawah normal, biasanya terjadi
pada kasus hipovolemi, menandakan tidak adekuatnya volume
darah di ventrikel pada saat akhir diastolic untuk menghasilkan
stroke volume yang adekuat. Untuk mengkompensasinya guna
meningkatkan cardiac output, maka jantung meningkatkan
heart ratenya, meyebabkan tachycardi, dan akhirnya juga akan
meningkatkan konsumsi 02 miokard.
3. Bila hasil pengukuran CVP diatas normal, biasanya terjadi pada
kasus overload, untuk mengkompensasinya jantung harus
lebih kuat berkontraksi yang juga akan meningkatkan konsumsi
O2 miokard.
4. Standar pengukuran CVP bisa menggunakan ukuran mmHg
atau cmH2O, dimana 1 mmHg = 1,36 cmH2O.
PEMASANGAN DAN PERAWATAN CVP

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


02.20-22/VII/19 00 3/3
RS GMIM SILOAM
SONDER
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai