Anda di halaman 1dari 3

Forensik merupakan cara untuk mendapatkan alat bukti atau

mengungkap kasus untuk mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. Dasar


hukum forensik diatur dalam peraturan kepolisisan (Perkapolri) 10/2009 dan
Perkapolri 12/2011. Namun disamping keterkaitannya dengan sistem hukum,
forensik umumnya lebih meliputi susuatu atau metode-metode yang bersifat
ilmiah (bersifat ilmu) dan juga aturan-aturan yang dibentuk dari fakta-fakta
berbagai kejadian, untuk melakukan pengenalan terhadap bukti-bukti fisik.
Ilmu forensik adalah ilmu untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan
bukti-bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan kemudian
dihadirkan di dalam siding pengadilan.
Pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem
peradilan berupa memeriksa, mengadili, dan memutus perkara.
Bentuk dari sistem Peradilan yang dilaksanakan di Pengadilan adalah sebuah
forum publik yang resmi dan dilakukan berdasarkan hukum acara yang berlaku
di Indonesia untuk menyelesaikan perselisihan dan pencarian keadilan baik
dalam perkara sipil, buruh, administratif maupun kriminal. Setiap orang
memiliki hak yang sama untuk membawa perkaranya ke Pengadilan baik untuk
menyelesaikan perselisihan maupun untuk meminta perlindungan di
pengadilan bagi pihak yang dituduh melakukan kejahatan.
Ilmu forensik sangat banyak diminati terutama diluar maupun dalam
negeri. Salah satunya universitas lambung mangkurat, fakultas matematika dan
ilmu pengatahuan alam, program studi kimia juga melaksanakan program
matakuliah kimia forensik. Ada beberapa mahasiswa yang mengambil program
tersebut, mereka diajak untuk berdiskusi mengenai kasus-kasus yang pernah
terjadi dan menganalisis hal-hal yang bisa jadi diluar dari common sense.
Selain itu, mahasiswa juga langsung belajar lapangan ke Kantor Pengadilan
Negeri Banjarbaru untuk melihat proses persidangan yang berlangsung.
Kemudian mahasiswa diminta membuat laporan hasil persidangan. Berikut
hasil sidang saksi yang didapatkan setelah mengikuti proses persidangan:
16 Oktober 2019 pukul 11.30 SIDANG SAKSI

Perkara : pencurian

Pelaku : 2 orang yaitu Muhammad Syarif Purdi (kakak) dan Muhammad Syarif

Purnomo (adik)
Korban : Abdul Khair/Ahong
TKP : Komplek Permata Biru (Rumah Korban)
Tanggal : 20 Juli 2019
Waktu : 20.30-21.00 WITA
Saksi 1 : Muhammad Andi
TTL : Banjarbaru, 02 Juni 1995
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Komplek Mustika Graha Asri
Saksi 2 : Fauzan Taufiqurrahman
TTL : Banjarbaru, 05 Juni 1999
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Landasan Ulin Gang Amanah
Keterangan saksi 1
Saksi 1 merupakan adik ipar korban, saat itu saksi ke rumah korban karena menjemput
istrinya (Adik korban). Ketika saksi 1 berada di rumah korban tiba-tiba saksi
mendengar korban berteriak “maling” dan langsung mendatangi keberadaan korban.
Ternyata pelaku membobol jendela kamar korban menggunakan linggis dan setelah
berhasil mengambil 2 buah ponsel genggam milik korban pelaku langsung melarikan
diri ke semak-semak atau hutan sekitaran komplek. Kemudian korban langsung
menghubungi pihak berwajib untuk melaporkan tindakan kriminal tersebut.
Saksi 2 :
Saksi 2 merupakan tetangga komplek yang berbeda satu gang dengan korban. Saat itu,
saksi 2 sedang duduk santai bersama pemuda lainnya di pos kamling, tiba-tiba
terdengar teriakan dari rumah korba di komplek sebelah. Saksi 2 bersama teman-teman
pemuda lainnya langsung mendatangi tempat kejadian. Saksi 2 bersama warga
komplek langsung mencari maling yang membobol rumah korban ke semak-semak
atau hutan yang berada disekitar komplek karena mereka berfirasat bahwa pelaku
masih berada disekitar komplek.

Setelah berhasil menangkap pelaku yang ternyata ada dua orang laki-laki. Pelaku
merupakan saudara kembar yaitu Muhammad Syarif Purdi (kakak) dan Muhammad
Syarif Purnomo (adik). Para pelaku dibawa ke pihak yang berwajib dan langsung
dilakukan menyelidikan terhadap pihak yang terkait. Pelaku awalnya tidak mengakui
tindakannya, tetapi mereka sudah tertangkap maka pihak terkait melakukan tindakan
sehingga pelaku mengakui [erbuatannya mengambil dua buah ponsel. Salah satu ponsel
mereka sembunyikan disemak-semak tempat mereka bersembunyi. satu ponsel lagi
awalnya tidak diakui tetapi ketika ponsel tersebut dihubungi nomer ponselnya akhirnya
ketahuan ponsel tersebut disimpan di celana dalam salah satu pelaku.

Anda mungkin juga menyukai