Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“AL-QURAN SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM


PERTAMA”

TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM

NAMA KELOMPOK :
1. ABDUL GOFUR
2. ABDUL HAFIDZ
3. AHMAD PRIATNA
4. AHMAD ZARKASIH
5. ANDIKA FAJAR

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG 2019-2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................2


I. PENDAHULUAN..............................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
1.2 Rumusan Maslah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................3
II. PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 Pengertian Al-Quran........................................................................................4
2.1.1 Hakikat Al-Qur’an .......................................................................................5
2.2 Sejarah singkat turunnyan Al-Qur’an..............................................................5
2.3 Pokok-pokok Kandungan dalam Al-Qur’an....................................................6
2.3.1 Keutaman Al-Qur’an di tegaskan dalam sabda rosululloh......................8
2.3.2 Al-Qur’an memiliki 3 komponen dasar hukum ......................................8
2.3.3 Fungsi Al-Qur’an ....................................................................................9
2.4 Hadis sebagai ajaran Hukum yang kedua.......................................................10
2.5 Ijtihad..............................................................................................................10
2.5.1 Pengertian Ijtihad....................................................................................11
2.5.2 Jenis-jenis Ijtihad....................................................................................11
2.5.3 Syarat-syarat mujtahid ...........................................................................12
III. KESIMPULAN..............................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang Al-Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al-Qur’an mengandung


berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akan datang, termuat
juga hukum-hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih banyak lagi. Al-
Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, sebab turunnya
Al Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an mempunyai peranan yang sangat
penting untuk keberlangsungan umat manusia di dunia. Betapa tidak, semua
persoalan manusia di dunia sebagian besar dapat ditemukan jawabannya pada Al
Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an di yakini sebagai firman Allah yang
menjadi sumber ajaran Islam pertama sebelum Hadist. Berbagai macam persoalan
hidup manusia solusinya terdapat dalam al qur’an. Maka sudah menjadi kewajiban
kita sebagai umat muslim untuk membaca, memahami, dan mengamalkan al qur’an
yang merupakan pedoman hidup kita.
.
Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, sebab
turunnya Al Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an mempunyai peranan yang
sangat penting untuk keberlangsungan umat manusia di Dunia. Betapa tidak, semua
persoalan manusia di dunia sebagian besar dapat ditemukan jawabannya pada Al
Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an di yakini sebagai firman Allah yang
menjadi sumber hukum Islam pertama sebelum Hadist serta menjadi sumber ajaran
bagi Agama Islam.
Kewajiban manusia untuk mengimani, membaca, menelaah, menghayati, dan
mengamalkan ajaran Al Quran secara keseluruhan, serta mendakwahkannya. Jika
kita memang benar-benar beriman kepada Allah SWT atau mengaku Muslim.
Membacanya saja sudah berpahala, bahkan kata Nabi Saw satu huruf mengandung
10 pahala, apalagi jika mengamalkannya.

3
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran yang utama adalah
Al Qur’an dan As Sunnah. Sedangkan penalaran atau akal pikiran sebagai alat untuk
memahami Al Qur’an dan As Sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan Agama Islam
itu sendiri sebagai wahyu dari allah SWT yang penjabarannya dilakukan oleh nabi
Muhammad SAW. Di dalam Al Qur’an kita dianjurkan agar menaati Allah dan
rosulNya, serta ulil amri(pemimpin). Ketaatan kepada Allah dan rosulNya ini
mengandung konsekuensi ketaatan kepada ketentuanNya yang terdapat di dalam Al
Qur’an, dan ketentuan nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam HaditsNya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana memaknai Al-Quran sebagai sebuah ajaran islam?
b. Bagaimana peranan dan fungsi al-quran dalam kehidupan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui Al-Quran sebagai sumber ajaran islam
b. Dapat memaknai Al-Quran sebagai sumber nilai
b. Sebagai salah satu penyelesaian tugas mata kuliah agama islam Fakultas Hukum

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Al-Qur’an


Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada
Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an merupakan sumber
hukum utama Islam dan pedoman hidup kaum muslim. Al-Qur’an bukan hanya
mengajarkan tentang hubungan manusia denganN Tuhan, tetapi juga mengajarkan
tentang hubungan manusia terhadap sesama manusia dan juga alam. Pengertian Al-
Qur’an sangat luas, antara lain :

a. Secara Etimologi
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Al-Qur’an secara etimologi,
antara lain yaitu :
1) Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata “Qara’a” yang artinya
“bacaan”.
2) Kata “Al-Qur’an” merupakan kata sifat dari “Al-Qar’u” yang bermakna “Al-
jam’u” yang artinya “kumpulan”.
3) Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak awal
digunakan sebagai namakitab suci umat Islam.

b. Secara Terminologi
Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam bukunya
Al-Madkhal li dirasah al-Qur’an al-karim mengatakan bahwa :
“Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad
saw, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah,
diriwayatkan secara mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan
surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.”

5
2.1.1 Hakikat Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat agung. Dia merupakan penyempurna dari
beberapa kitab. Namun pada hakikatnya Al-Qur’an bukanlah tulisan ataupun
bacaan yang termuat dalam 30 juz Al-Qur’an 114 surat 6666 ayat, melainkan pada
makna yang tersirat atau terkandung didalamnya. Adapun tulisan atau bacaan yang
termuat di dalam kitab itu tidak ada bedanya dengan buku-buku bacaan biasa. Jadi
jika manusia beriman kepada tulisan atau bacaannya sama halnya dengan beriman
kepada hal yang fana.

2.2. Sejarah Singkat Turunnya Al-Quran


Wahyu pertama turun pada saat Nabi SAW berusia 40 tahun di saat beliau sedang
bermeditasi di Gua Hira (17 Ramadhan). Wahyu berikutnya turun 3 tahun
kemudian. Urut-urutan Surat yang terdapat dalam Al-Quran bukan berdasarkan
urutan turunnya ayat-ayat tersebut. Surat pertama yang diwahyukan adalah Al-
‘Alaq (QS: 96) dan yang turun terakhir adalah An-Nasr (QS: 110), sedangkan ayat
terakhir yang diturunkan adalah ayat 3 dari surat AlMaaidah. Sedangkan surat
pertama yang terdapat dalam Al-Quran adalah AlFatihah (QS: 1) dan yang terakhir
An-Nas (QS: 114). Urutan-urutan dalam AlQuran tersebut semata-mata
berdasarkan petunjuk dari Allah SWT kepada Nabi SAW. Al-Quran diturunkan
tidak secara sekaligus tapi secara berangsurangsur. Di Mekah selama 13 tahun dan
di Madinah 10 tahun. Terbagi menjadi ayat-ayat Makkiyyah (19/30 = 86 surat) dan
Madaniyyah (11/30 = 28 surat). Sebenarnya, malaikat Jibril telah menyampaikan
firman-firman Allah atau Al Qur’an kepada Nabi Muhammad dengan beberapa
cara. Berikut ini adalah beberapa cara turunnya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad
saw.
• Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad saw. tanpa
memperlihatkan wujud aslinya. Rasulullah tiba-tiba saja merasakan wahyu itu
telah berada di dalam hatinya.
• Suatu ketika, malaikat Jibril juga pernah menampakkan dirinya sebagai seorang
laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi saw. Itulah salah satu

6
metode lain yang digunakan malaikat Jibril untuk menyampaikan Al Qur’an
kepada Nabi Muhammad saw.
• Yang selanjutnya, wahyu juga turun kepada Nabi Muhammad saw. Seperti bunyi
gemerincing lonceng. Menurut Rasulullah, cara inilah yang paling berat
dirasakan, sampai-sampai beliau mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun
di musim yang sangat dingin.
• Cara yang lain adalah malaikat Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad saw. dengan menampakkan wujudnya yang asli. Rasulullah
saw.senantiasa menghafalkan setiap wahyu yang diterimanya. Beliau mampu
mengulangi wahyu tersebut dengan tepat, sesuai dengan apa yang telah disampai
kan oleh malaikat Jibril. Dalam hal ini, malaikat Jibril juga berperan untuk
mengontrol hafalan Al Qur’an Rasulullah saw. Al Qur’an diturunkan dalam dua
periode. Periode pertama dinamakan Periode Mekah. Turunnya Al Qur’an pada
periode pertama ini terjadi ketika Nabi saw. bermukim di Mekah (610 – 622 M)
sampai Nabi Muhammad saw. melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada
masa itu, kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah, yang berjumlah 4.726 ayat
dan terdiri atas 89 surat. Periode yang kedua adalah Periode Madinah. Sebuah
periode yang terjadi pada masa setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah
(622 – 632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini kemudian dinamakan ayat-
ayat Madaniyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat. Ayat-ayat Makiyah
maupun Madaniyah yang terdapat dalam Al Qur’an memiliki beberapa perbedaan
yang menjadi ciri khas. Berikut ini adalah ciri-ciri yang terdapat pada kedua
kategori ayat tersebut.

2.3 Pokok-pokok Kandungan Dalam Al-Qur’an

Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:

1. Petunjuk mengenai akidah yang harus diyakini oleh manusia.

2. Petunjuk mengenai syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam
berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan

3. Petunjuk tentang akhlak.

7
4. Kisah-kisah umat manusia di zaman lampau.

5. Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni zaman kehidupan akhir
manusia

6. Hukum yang berlaku bagi alam semesta.

2.3.1 Keutamaan Al-Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah

Keutamaan Al-Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:

1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an


dan mengajarkannya
2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Qur’an (HR.
Turmuzi)
3. Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur’an adalah beserta malaikat-
malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Al-Qur’an dan
kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka baginya dapat
dua pahala (HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).
5. Bacalah Al-Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-Qur’an
sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).

2.3.2 Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum

Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:

1. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia


dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan.
Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut
Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.

2. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan


manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta
manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam

8
Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.

3. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal


manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk
sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf.

2.3.3 Fungsi Al-Qur’an

1. Al-Huda (petunjuk) Petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, Petunjuk


bagi orang-orang beriman

2. Al-Syifa’ (obat) sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada

3. Al-Furqan (pembeda), yaitu untuk membedakan dan bahkan memisahkan


antara yang hak dan yang batil

4. Al-Mau’izhah (nasihat), dalam Al-Qur’an di katakan bahwa ia berfungsi


sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa

5. Sebagai pemberi kabar gembira


6. Sebagai peringatan
7. Sebagai Pelajaran

2.4 Hadis Sebagai Sumber Ajaran Islam yang Kedua

Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Sebagai sumber agama dan
ajaran Islam, al-Hadis mempunyai peranan penting setelah Al-Quran. Al-Quran
sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat Islam diturunkan pada umumnya dalam
kata-kata yang perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan
diamalkan.

2.4.1 Ada Tiga Peranan Al-Hadis disamping Al-Quran

Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber agama dan ajaran
Islam, yakni sebagai berikut :

9
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran. Misalnya
dalam Al-Quran terdapat ayat tentang sholat tetapi mengenai tata cara
pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi.

2. Sebagai penjelasan isi Al-Quran. Di dalam Al-Quran Allah memerintah- kan


manusia mendirikan shalat. Namun di dalam kitab suci tidak dijelaskan
banyaknya raka’at, cara rukun dan syarat mendirikan shalat. Nabilah yang
menyebut sambil mencontohkan jumlah raka’at setiap shalat, cara, rukun dan
syarat mendirikan shalat.

3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-


samar ketentuannya di dalam Al-Quran. Sebagai contoh larangan Nabi
mengawini seorang perempuan dengan bibinya. Larangan ini tidak terdapat
dalam larangan-larangan perkawinan di surat An-Nisa (4) : 23. Namun, kalau
dilihat hikmah larangan itu jelas bahwa larangan tersebut mencegah rusak
atau putusnya hubungan silaturrahim antara dua kerabat dekat yang tidak
disukai oleh agama Islam.

2.5 Ijtihad

2.5.1 Pengertian Ijtihad

Ijtihad (Arab : ‫ )اجتهاد‬adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya


bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk
memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis
dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.

Ijtihad memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :

1. Berfungsi sebagai sumber hukum yang ke tiga, setelah Al-Qur’an dan hadist.
2. Merupakan sarana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru yang
muncul.
3. Mengembangkan pemikiran dalam Islam untuk menyelesaikan perubahan
social dengan ajaran Islam jangan sampai melenceng dari Al-Qur’an dan
hadist.

10
4. Sebagai wadah pencurahan pemikiran kaum muslimin dalam mencari
jawaban dari masalah-masalah yang asasi, esensial dan esidental.

2.5.2 Jenis - Jenis Ijtihad

1. Ijma'

Ijma' artinya kesepakatan yakni kesepakatan para ulama dalam menetapkan


suatu hukum hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits dalam
suatu perkara yang terjadi

2. Qiyâs

Qiyas adalah menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan suatu


hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya
namun memiliki kesamaan dalah sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek
dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama.

3. Istihsân
4. Maslahah murshalah
5. Sududz Dzariah

Adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram
demi kepentingan umat.

6. Istishab

Adalah tindakan menetapkan berlakunya suatu ketetapan sampai ada alasan


yang bisa mengubahnya.

7. Urf

2.5.3 Syarat-syarat Mujtahid

Syarat-syarat yang diperlukan oleh seorang mujtahid antara lain:

a. Menguasahi bahasa arab dari segala aspeknya,serta mengetahui


maksud yang terkandung didalamnya harus mengetahui bahasa arab.

11
b. Memiliki kemampuan yang luas tentang ayat-ayat Al-Quran yang
berhubungan dengan masalah hukum,serta mampu membahas ayat tersebut
untuk membahas hokum.
c. Mengenal dan mengerti hadist Nabi yang berhubungan dengan dengan
hukum baik Qouliyah, filiyah maupun taqririyah. ,penguasaan hadist
minimal 2500 hdist menurut Ahmad bin Hambal.
d. Mengerti tentang usul Fiqih sebagai sarana lahiain itu untuk istinbat hokum.
e. Mengenal ijmak bagi yang beranggapan bahwa ijmak sebagai dalil
syara’sehingga tidak memberikan fatwa yang bertentangndaengan ijma’ itu.

12
BAB III
KESIMPULAN

Kita perlu mengetahui/memahami bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah sumber


ajaran islam yang pertama/ Al-Qur’an itu adalah kita terbaik yang diturunkan
melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW dan merupakan kitab
terakhir yang menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an diturunkan
sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada di dalam Al-Qur’an yang
berkaitan dengan sejarah umat-umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat
pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Ayat-ayat Al-Qur’an juga bisa
dibuktikan dengan sains. Banyak teori-teori ilmiah yang baru ditemukan pada abad
21 ternyata sudah ada dalam Al-Qur’an . Hal ini seharusnya menjadikan kita yakin
bahwa Al’Quran merupakan kitab terakhir yang sempurna yang harus kita jadikan
pedoman hidup. Adapun kandungan Al-Qur’an pada intinya adalah tentang aqidah,
syariah, akhlak, dan sejarah umat-umat terdahulu. Pada intinya, kewajiban kita
sebagai umat muslim adalah memahami Al-Qur’an dan menjalankan segala aturan-
aturannya karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita dan sumber ajaran islam
yang pertama.

13

Anda mungkin juga menyukai