NAMA KELOMPOK :
1. ABDUL GOFUR
2. ABDUL HAFIDZ
3. AHMAD PRIATNA
4. AHMAD ZARKASIH
5. ANDIKA FAJAR
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG 2019-2020
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran yang utama adalah
Al Qur’an dan As Sunnah. Sedangkan penalaran atau akal pikiran sebagai alat untuk
memahami Al Qur’an dan As Sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan Agama Islam
itu sendiri sebagai wahyu dari allah SWT yang penjabarannya dilakukan oleh nabi
Muhammad SAW. Di dalam Al Qur’an kita dianjurkan agar menaati Allah dan
rosulNya, serta ulil amri(pemimpin). Ketaatan kepada Allah dan rosulNya ini
mengandung konsekuensi ketaatan kepada ketentuanNya yang terdapat di dalam Al
Qur’an, dan ketentuan nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam HaditsNya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Secara Etimologi
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Al-Qur’an secara etimologi,
antara lain yaitu :
1) Kata “Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata “Qara’a” yang artinya
“bacaan”.
2) Kata “Al-Qur’an” merupakan kata sifat dari “Al-Qar’u” yang bermakna “Al-
jam’u” yang artinya “kumpulan”.
3) Kata Al-Qur’an merupakan Isim Alam bukan kata bentukan dan sejak awal
digunakan sebagai namakitab suci umat Islam.
b. Secara Terminologi
Menurut Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam bukunya
Al-Madkhal li dirasah al-Qur’an al-karim mengatakan bahwa :
“Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad
saw, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah,
diriwayatkan secara mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, dimulai dengan
surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.”
5
2.1.1 Hakikat Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat agung. Dia merupakan penyempurna dari
beberapa kitab. Namun pada hakikatnya Al-Qur’an bukanlah tulisan ataupun
bacaan yang termuat dalam 30 juz Al-Qur’an 114 surat 6666 ayat, melainkan pada
makna yang tersirat atau terkandung didalamnya. Adapun tulisan atau bacaan yang
termuat di dalam kitab itu tidak ada bedanya dengan buku-buku bacaan biasa. Jadi
jika manusia beriman kepada tulisan atau bacaannya sama halnya dengan beriman
kepada hal yang fana.
6
metode lain yang digunakan malaikat Jibril untuk menyampaikan Al Qur’an
kepada Nabi Muhammad saw.
• Yang selanjutnya, wahyu juga turun kepada Nabi Muhammad saw. Seperti bunyi
gemerincing lonceng. Menurut Rasulullah, cara inilah yang paling berat
dirasakan, sampai-sampai beliau mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun
di musim yang sangat dingin.
• Cara yang lain adalah malaikat Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad saw. dengan menampakkan wujudnya yang asli. Rasulullah
saw.senantiasa menghafalkan setiap wahyu yang diterimanya. Beliau mampu
mengulangi wahyu tersebut dengan tepat, sesuai dengan apa yang telah disampai
kan oleh malaikat Jibril. Dalam hal ini, malaikat Jibril juga berperan untuk
mengontrol hafalan Al Qur’an Rasulullah saw. Al Qur’an diturunkan dalam dua
periode. Periode pertama dinamakan Periode Mekah. Turunnya Al Qur’an pada
periode pertama ini terjadi ketika Nabi saw. bermukim di Mekah (610 – 622 M)
sampai Nabi Muhammad saw. melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada
masa itu, kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah, yang berjumlah 4.726 ayat
dan terdiri atas 89 surat. Periode yang kedua adalah Periode Madinah. Sebuah
periode yang terjadi pada masa setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah
(622 – 632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini kemudian dinamakan ayat-
ayat Madaniyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat. Ayat-ayat Makiyah
maupun Madaniyah yang terdapat dalam Al Qur’an memiliki beberapa perbedaan
yang menjadi ciri khas. Berikut ini adalah ciri-ciri yang terdapat pada kedua
kategori ayat tersebut.
2. Petunjuk mengenai syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam
berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan
7
4. Kisah-kisah umat manusia di zaman lampau.
5. Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni zaman kehidupan akhir
manusia
8
Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
2. Al-Syifa’ (obat) sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Sebagai sumber agama dan
ajaran Islam, al-Hadis mempunyai peranan penting setelah Al-Quran. Al-Quran
sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat Islam diturunkan pada umumnya dalam
kata-kata yang perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan
diamalkan.
Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber agama dan ajaran
Islam, yakni sebagai berikut :
9
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran. Misalnya
dalam Al-Quran terdapat ayat tentang sholat tetapi mengenai tata cara
pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi.
2.5 Ijtihad
1. Berfungsi sebagai sumber hukum yang ke tiga, setelah Al-Qur’an dan hadist.
2. Merupakan sarana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baru yang
muncul.
3. Mengembangkan pemikiran dalam Islam untuk menyelesaikan perubahan
social dengan ajaran Islam jangan sampai melenceng dari Al-Qur’an dan
hadist.
10
4. Sebagai wadah pencurahan pemikiran kaum muslimin dalam mencari
jawaban dari masalah-masalah yang asasi, esensial dan esidental.
1. Ijma'
2. Qiyâs
3. Istihsân
4. Maslahah murshalah
5. Sududz Dzariah
Adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram
demi kepentingan umat.
6. Istishab
7. Urf
11
b. Memiliki kemampuan yang luas tentang ayat-ayat Al-Quran yang
berhubungan dengan masalah hukum,serta mampu membahas ayat tersebut
untuk membahas hokum.
c. Mengenal dan mengerti hadist Nabi yang berhubungan dengan dengan
hukum baik Qouliyah, filiyah maupun taqririyah. ,penguasaan hadist
minimal 2500 hdist menurut Ahmad bin Hambal.
d. Mengerti tentang usul Fiqih sebagai sarana lahiain itu untuk istinbat hokum.
e. Mengenal ijmak bagi yang beranggapan bahwa ijmak sebagai dalil
syara’sehingga tidak memberikan fatwa yang bertentangndaengan ijma’ itu.
12
BAB III
KESIMPULAN
13