Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
1. AGUS IWAN SETYAWAN
2. ANDHI PAMBUDI
3. EVY MARIANA PURBA TAMBAK
4. JULIANNA Br MUNTHE
5. MA’MUR MUNASIK
6. MARSITI HOTMAULI SINAGA
7. RAHMALIA KOMARA
8. UMI ROSIDAH
9. UNGGUL CAHYONO
10. WIWI BOWOWATI

AKADEMI KEPERAWATAN MANGGALA HUSADA


2019 / 2020
KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Definisi Umum Manajemen Keperawatan

Menurut beberapa ahli, manajemen keperawatan itu memiliki beberapa


pengertian.

 (Nursalam, 2007)

manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf


keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.

 (Gillies, 1998)

manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan


melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

 (Huber, 2000)

Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi


sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan.

 (Kelly dan Heidental, 2004)

Manajemen keperawatan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari


perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan.

 (Swanburg, 2000)

Manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur


organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan
menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka.
 (Marquis dan Huston, 2010)

Proses manajemen keperawatan dibagi menjadi lima tahap, yaitu perencanaan,


pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian.

 (Suyanto, 2009)

Lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen peleyanan kesehatan dan


manajemen asuhan keperawatan.

”Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas


khusus yang harus untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
serta mengawasi sumber – sumber yang ada sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif.”

B. Manajemen Asuhan Keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan adalah bagian dari manajemen pelayanan


keperawatan yang merupakan pelaksanaan proses keperawatan dengan
menggunakan konsep-konsep manajemen, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, dan pengendalian atau evaluasi (Gillies, 1994)

C. Fungsi Manajemen Keperawatan


Manajemen keperawatan memiliki beberapa fungsi dalam penerapannya.
Diantaranya adalah fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerak (actuating), pengendalian (controlling), dan penilaian
(evaluating).

a. Fungsi Perencanaan Manajemen Keperawatan


Perencanan yang diperlukan dalam manajemen keperawatan bertitik tumpu pada
tujuan apa yang ingin dicapai. Selain itu juga persiapan-persiapan tindakan yang
perlu diambil untuk keadaan-keadaan tertentu nantinya. Tujuannya agar tindakan
perawat nanti dapat terarah dengan baik.

b. Fungsi Pengorganisasian Manajemen Keperawatan


Fungsi ini merupakan pengaturan setelah rencana. Jadi manajemen keperawatan
juga mengatur dan menentukan pembagian tugas pekerjaannya, macam, jenis,
unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.

c. Fungsi Penggerak Manajemen Keperawatan


Tanda manajemen keperawatan yang berhasil adalah saat mampu menggerakkan
orang – orang agar mau atau suka bekerja. Manajemen keperawatan harus mampu
menciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan
kesadaran sendiri, termotivasi secara internal.

d. Fungsi Pengendalian Manajemen Keperawatan


Karena tugasnya adalah mengelola maka agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan
rencana harus dilakukan pangawasan pada pelaksanaannya, apakah orang–
orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian ini juga berfungsi agar
kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki.

e. Fungsi Penilaian Manajemen Keperawatan


Fungsi ini menunjukan manajemen keperawatan sebagai media pengukuran dan
perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai.

D. Proses Manajemen Asuhan Keperawatan sejak pasien datang-


pulang/lepas rawat

Manajemen pada proses keperawatan mencakup menejemen pada berbagai tahap


dalam keperawatan, yaitu :
1. Pengkajian yaitu langkah awal dalam proses keperawatan yang
mengharuskan perawat setepat mungkin mendata pengalaman masa lalu
pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan, dan harapan kesehatan
dimasa datang.

2. Diagnosis merupakan tahap pengambilan keputusan professional


dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Keputusan yang
diambil dapat berupa rumusan diagnosis keperawatan, yaitu respon
biopsikososio spiritual terhadap masalah kesehatan actual maupun
potensial.

3. Perencanaan , perencanaan keperawatan merupakan dibuat setelah


perawat mampu memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat
memilih metode khusus dan memilih sekumpulan tindakan alternative
untuk menolong pasien mempertahankan kesejahteraan yang optimal.

4. Implementasi merupakan langkah berikutnya dalam proses


keperawatan semua kegiatan yang digunakan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien harus direncanakan untuk
menunjang Tujuan pengobatan medis, dan memenuhi Tujuan rencana
keperawatan. Implementasi rencana asuhan keperawatan berarti
perawat mengarahkan, menolong, mengobservasi, dan mendidik semua
personil keperawatan yang terlibat dalam asuhan pasien tersebut.

5. Evaluasi adalah pertimbangan sistematis dan standar dari Tujuan yang


dipilih sebelumnya, dibandingkan dengan penerapan praktik yang
actual dan tingkat asuhan yang diberikan. Evaluasi keefektifan asuhan
yang diberikan hanya dapat dibuat jika Tujuan diidentifikasikan
sebelumnya cukup realistis, dan dapat dicapai oleh perawat, pasien, dan
keluarga.
Kelima langkah dalam proses keperawatan ini dilakukan terus menerus
oleh perawat, melalui metode penugasan yang ditetapkan oleh para
menejer keperawatan sebelumnya. Para manajer keperawatan (terutama
manajer tingkat bawah) terlibat dalam proses manajerial yang melibatkan
berbagai fungsi manajemen, dalam rangka mempengaruhi dan
menggerakkan bawahan. Hal ini dilakukan agar mampu memberikan
asuhan keperawatan yang memadai, dengan kode etik dan standar praktik
keperawatan. (Suarli, hal: 116)

Anda mungkin juga menyukai