Anda di halaman 1dari 3

Penggarap tembakau di Jawa Tengah melakukan pengolahan tembakau setelah panen dengan 6 cara

berikut ini.

1. Pengikatan

Proses pertama setelah memetik daun tembakau adalah mengikatnya. Daun tembakau disusun dengan
menumpuk perhelai daunnya kemudian diikat menggunakan tali rafia pada bagian tengah. Proses
pengikatan ini dalam istilah jawa dikenal dengan ngunting.

2. Pemeraman

Pemeraman dilakukan dengan cara menumpuk daun di tempat pemeraman. Pemeraman atau ngimbu ini
ditata dalam satu baris atau satu lapis saja agar tembakau tidak rusak karena tertindih.

Oleh karena itu, tempat pemeraman dibuat dalam beberapa susunan. Lama pemeraman tergantung
pada kualitas tembakau. Biasanya pemeraman tercepat hanya membutuhkan waktu 2-3 hari yang
setelahnya dilakukan proses sortasi.

3. Sortasi
Sortasi adalah kegiatan memisahkan atau memilah. Pada sortasi tembakau, daun dipisahkan
berdasarkan warnanya, yaitu antara kuning-oranye (more granny side), kuning lemon (less slick), kuning
muda (slick), serta cokelat kehitaman (trash). Sortasi ini biasa disebut dengan minal.

4. Perajangan

Penggarap tembakau umumnya sudah memiliki mesin rajang listrik maupun berbahan bakar bensin,
karena sekarang ini menggunakan alat rajang manual sudah jarang dilakukan.

Daun yang dirajang adalah daun yang sudah berwarna kuning kecokelatan. Halus kasarnya rajangan
tergantung pada permintaan pabrik. Rajangan disusun secara merata di atas widig (anyaman dari bambu
yang memiliki ukuran 2,4 x 1,1m).

5. Pengeringan

Setelah rajangan tembakau selesai disusun di atas widig, proses pengeringan dilakukan pada tempat
lapang yang terkena sinar matahari. Agar hasil pengeringan merata, perlu dilakukan pembalikan widig
pada tengah hari. Lamanya pengeringan tergantung pada intensitas penyinaran matahari. Apabila cuaca
pada satu hari itu panas, maka rajangan akan kering dengan sempurna.

6. Pembungkusan
Tembakau yang akan dibungkus sebaiknya tidak dalam kondisi terlalu kering. Setelah dibiarkan hingga
cukup lemas, tembakau kemudian digulung dengan hati-hati.

Tembakau biasa dibungkus menggunakan keranjang yang terbuat dari anyaman bambu dengan pelepah
pisang sebagai penutupnya. Satu keranjang Setelah semua rangkaian proses dilakukan, tembakau akan
dikirimkan ke pabrik-pabrik yang sudah menjadi mitra penggarap tembakau sendiri.

Kemudian mereka akan menerima hasil penjualannya. Semakin besar jumlah produk yang dihasilkan dan
berhasil dijual, maka penerimaannya pun akan semakin besar pula.

Baha tembakau bagi kesehatan.

Bahaya penggunaan tembakau mencakup penyakit yang terkait dengan jantung dan paru-paru seperti
serangan jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, dan kanker (terutama kanker paru-
paru, kanker laring, dan kanker pankreas). Penyakit gangguan reproduksi dan kehamilan juga dapat
diakibatkan dari pengunaan tembakau. Perokok pasif meski tidak merokok, dapat mengalami kanker
paruparu. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai